Triutami - BK - Perangkat Pembelajaran Klasikal 2
Triutami - BK - Perangkat Pembelajaran Klasikal 2
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 1 NGRAYUN
Ds. Baosan Lor, Ngrayun,Ponorogo, Jawa Timur 63464
Telp. (0352) 391012
E-mail : smpnngrayun1@gmail.com
2. KEGIATAN LAYANAN
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1) Guru BK membuka dengan salam dan menyuruh ketua kelas untuk memimpin do’a
2) Guru BK menanyakan kehadiran peserta didik
3) Guru BK membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice
breaking)
4) Guru BK menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi yang akan
disampaikan
5) Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti layanan
6) Guru BK menanyakan kepada peserta didik kenapa topik layanan ini diberikan di kelas
tersebut
7) Guru BK menanyakan perlu atau tidak layanan ini diberikan di kelas tersebut
2. Tahap Inti
1) Guru BK memberikan pertanyaan pemantik mengenai pentingnya menghargai orang lain.
2) Guru BK membentuk kelompok peserta didik
3) Guru BK menayangkan media video bullying (Contoh : Video seorang anak yang
mengalami bulying dari teman),
4) Peserta didik saling curah pendapat tentang pengalaman diri menurut layanan yang
diberikan seperti contoh video
5) Guru BK Mengendalikan jalannya curah pendapat peserta didik dalam kelompok
6) Setiap kelompok mempresentasikan satu hasil curah pendapat yang terpilih.
7) Kelompok lain memberikan apresiasi kepada kelompok yang presentasi.
8) Peserta didik menyimpulkan hasil curah pendapat semua kelompok
9) Guru BK mengajak peserta didik untuk mempelajari materi yang akan ditampilkan
10) Guru BK memberikan ice breaking
11) Guru Bk menayangkan materi dengan media PTT
12) Peserta didik menyampaikan pendapat atau bertanya pada masalah yang ditampilkan
3. Tahap Penutup
1) Guru Bk menyimpulkan hasil dari layanan yang diberikan
2) Guru BK melakukan refleksi terkait materi layanan hari ini
3) Guru BK membagikan lembaran yang berisi umpan balik dari layanan hari ini
3. EVALUASI
Evaluasi proses Guru BK menyimak dan menilai evaluasi proses layanan di kelas
tentang keaktifan peserta didik.
Keaktifan peserta didik menyimak disaat layanan berlangsung
Keaktifan peserta didik untuk bertanya
Keaktifan peserta didik berpendapat
Keaktifan peserta didik dalan curah pendapat
Keaktifan peserta didik untuk menyimpulkan dan mengevaluasi
layanan yang diberikan
Evaluasi hasil Peserta didik mengerjakan lembar evaluasi hasil pada lembaran yang
telah dibagikan
Pemahaman baru
Penerapan di kehidupan
A. PENGERTIAN BULLYING
Berikut ini ada beberapa pengertian bullying menurut para ahli, yaitu :
1. Menurut (Kartono, 2007).
Setiap siswa memiliki kemungkinan untuk bebas berkembang yang mana dalam proses
tersebut, pastinya terjadi suatu interaksi sosial terhadap teman sejawatnya sehingga
membuat adanya peningkatan dalam keterampilan sosial individu, hanya saja jika
keterampilan sosialnya buruk, seringkali justru mengundang perilaku bullying, yang
dampaknya bahkan merusak segala proses tumbuh kembang tersebut.
2. Menurut (Newman, 2005)
Bulliying adalah murid yang tidak populer disekolah yang menganggap bahwa ejekan atau
gangguan yang diberikan oleh kawannya berupa ancaman dan agresi fisik sebagai suatu
hal yang sangat serius.
3. (Enteenman, Murnen, & Hendricks, 2005; Robinson & Maines, 2008).
Perundungan pada dasarnya melibatkan tiga pemain yaitu pelaku, korban dan saksi
atau bystander.
B. JENIS-JENIS BULLYING
Barbara Coloroso (2006:47-50) membagi jenis-jenis bullying kedalam empat jenis, yaitu
sebagai berikut:
1. Bullying secara verbal; perilaku ini dapat berupa julukan nama, celaan, fitnah, kritikan
kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan seksual atau
pelecehan seksual, terror, surat-surat yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak
benar kasak-kusuk yang keji dan keliru, gosip dan sebagainya. Dari ketiga jenis bullying,
bullying dalam bentuk verbal adalah salah satu jenis yang paling mudah dilalkukan dan
bullying bentuk verbal akan menjadi awal dari perilaku bullying yang lainnya serta dapat
menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih lanjut.
2. Bullying secara fisik; yang termasuk dalam jenis ini ialah memukuli, menendang,
menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, dan merusak serta
menghancurkan barang- barang milik teman yang tertindas. Kendati bullying jenis ini
adalah yang paling tampak dan mudah untuk diidentifikasi, namun kejadian bullying
secara fisik tidak sebanyak bullying dalam bentuk lain. Remaja yang secara teratur
melakukan bullying dalam bentuk fisik kerap merupakan remaja yang paling bermasalah
dan cenderung akan beralih pada tindakan-tindakan kriminal yang lebih lanjut.
3. Bullying secara relasional atau sosial; adalah pelemahan harga diri korban secara
sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran. Perilaku ini dapat
mencakup sikap-sikap yang tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan mata,
helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang mengejek. Bullying dalam
bentuk ini cenderung perilaku bullying yang paling sulit dideteksi dari luar..
4. Bullying elektronik / cyber ; merupakan bentuk perilaku bullying yang dilakukan pelakunya
melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone, internet, website, chatting room,
e-mail, SMS dan sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan
menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film yang sifatnya
mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan.
Menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film yang sifatnya
mengintimidasi, menyKonseloriti atau menyudutkan.
C. CIRI-CIRI BULLYING
Ciri-ciri antara yang mengalami kekerasan atau korban bullying :
1. Secara fisik, pertikaian dan barang rusak, kehilangan uang, keluhan fisik, gangguan tidur,
kehilangan nafsu makan, dan lain-lain.
2. Secara sosial terlibat dalam perkelahian dimana mereka terlihat tidak dapat
mempertahankan diri, sering diganggu, terisolasi (terlihat menyendiri) pada saat jam
istirahat sekolah, berusaha dekat dengan orang dewasa, kontribusi dengan teman
sangat rendah.
3. Secara emosi terlihat cemas, lemah, tidak Bahagia, dan sedih tapi tidak mampu
mengatakan penyebabnya, terjadi perubahan mood dan perilaku, kemarahan yang
meledak-ledak, harga diri rendah, ketakutan untuk pergi ke sekolah dan lain-lain.
4. Secara akademik, tiba-tiba kesulitan dalam bertanya atau menjawab pertanyaan di kelas,
penurunan prestasi, dan penurunan konsentrasi, tidak mau berpartisipasi dalam aktifitas
kelas dan sering meninggalkan kelas (mangkir).
Sedangkan Untuk melawan pelaku bullying kita dapat mengambil sikap sebagai berikut :
1. Jadilah orang yang percaya diri dan tunjukan ketahanan diri bahwa kita tidak mau
mengganggu dan diganggu.
2. Bersikap tenang saat ada yang mengganggu jangan biarkan emosi terpancing
3. Jika melihat ada tenman yang menjadi korban, maka tolonglah korban dan laporkan
4. Lakukan perlawanan diikuti dengan berteriak, lari atau tindakan apapun sambil mencari
pertolongan
5. Catatlah tempat, orang-orang yang terlibat dan jenis gangguan yang mereka lakukan,
laporkan pada orang tua, guru atau pihak berwajib.
Ketidak seimbangan kekuatan antara pelaku bullying dan korban bisa bersifat nyata, misalnya
ukuran badan atau berupa perasaan, lebih superior. Ketidak seimbangan inilah yang membuat
korban merasa tidak berdaya dan biasanya takut mengadukan. Dalam jangka panjang, korban
bullying dapat menderita karena perasaan tidak aman, terisolasi, perasaan harga diri yang rendah
dan depresi. Bullying juga dapat membuat korbannya merasa sebagai kesalahan korban sendiri,
padahal sama sekali bukan. Gejala siswa yang menjadi korban bullying antara lain : mengalami
luka (berdarah, memar, goresan). Tidak mau pergi ke sekolah, prestasi akademiknya menurun,
merasa malu dan manarik diri dari pergaulan. Tidak mau berpartisipasi lagi dalam kegiatan yang
biasa disukainya, gelisah, muram atau bahkan melakukan bunuh diri.
Daftar Pustaka
Uno, Hamzah B. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Sardiman, AM. 2016. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
Winkel, W.S. 2005. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
Mardiani, Samidjo. 1985. Bimbingan Belajar. Bandung: Armico.
Sukmadinata, N.S. 2011. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Link : https://www.youtube.com/watch?v=K3mAWQti0gU
Jawaban : ……………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………........................................
………………………………………………………………………………........................................
………………………………………………………………………………........................................
Jawaban : ……………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………........................................
………………………………………………………………………………........................................
………………………………………………………………………………........................................
3. Pilih salah satu dari hasil curah pendapat dengan kelompok anda dan bagaimana
tindakan anda apabila melihat kejadian tersebut ?
Jawaban : ……………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………........................................
………………………………………………………………………………........................................
………………………………………………………………………………........................................
Lampiran PPT
Instrumen Evaluasi Proses
Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal
(Diisi Guru)
A. Identitas :
1. Nama Guru : …………………….
2. Kelas Klien : ……………………..
2. Topik Layanan : Stop Bullying
3. Tanggal Layanan : ……………………………..
B. Petunjuk Pengisian :
1. Berilah tanda centang (√) pada kolom pilihan di bawah ini sesuai dengan apa yang terjadi
selamaproses layanan bimbingan klasikal, dengan pilihanjawaban YA dan TIDAK :
2. Pernyataan nomor 1-13 diisi sesuai dengan keadaan peserta didik selama mengikuti
proses layanan.
PILIHAN
KEGIATAN PESERTA DIDIK
YA TIDAK
1. Guru BK memberikan materi mudah dipahami
2. Guru BK memberikan layanan yang menarik
3. Guru BK aktif mendampingi berjalannya curah pendapat
4. Guru BK memberikan layanan dengan sangat komunikatif
5. Guru BK humoris dalam menyampaikan materi
6. Guru BK memakai metode pembelajaran yang tidak
membosankan
7. Guru BK memberikan perhatian dan mendengarkan
semua pertanyaan dan tanggapan siswa
8. Guru BK memberikan memberikan pemahaman bullying
kepada peserta didik
9. Guru BK menggunakan berbagai teknik untuk memotivasi
kemampuan anak untuk mengelola perilaku yang baik
10. Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan siswa dengan
baik selama proses pembelajaran berlangsung
PILIHAN
No PERNYATAAN YA TIDAK
Saya mendapatkan pemahaman baru setelah mendapatkan layanan klasikal
1
dari guru BK
Saya bisa memamahami akan pola pikir saya dan perilaku saya setelah
2
mendapatkan layanan ini
3 Saya menyikapi dengan baik setiap langkah-langkah layanan ini
Saya mendapatkan pemahaman dan bisa membentuk pola pikir yang baru
4
setelah mengikuti kegiatan layanan ini
Saya dapat menyimpulkan mengenai manfaat dan kegunaan dari materi
5
yang disampaikan
Saya merasa senang karena dalam kegiatan bimbingan ini mengajarkan
6
saling berbagi ide, gagasan, pendapat dan pengalaman
7 Saya merasa dihargai dalam pelaksanaan layanan ini
Saya merasa puas dengan layanan ini karena dilakukan dengan cara yang
8
menyenangkan
Saya merasa senang karena materi yang disampaikan bermanfaat bagi
9
kehidupan saat ini dan yang akan datang
10 Saya merasa lega karena merasa terbantu dengan layanan ini
Saya akan menerapkan pengetahuan yang saya dapat dari layanan ini
11
sebagai dasar untuk bertindak dan berperilaku
Saya akan melaksanakan hal-hal positif terkait dengan topik
12 layanan dalam bimbingan kelompok dalam kehidupan sehari-hari
Saya mengembangkan potensi yang saya miliki setelah mengikuti kegiatan
13
ini
Saya bisa merencanakan dan menentukan keputusan yang
14 Baik dan positif setelah mendapatkan pemahaman baru dari layanan ini
REFLEKSI