Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMK BHAKTI BANGSA BANJARBARU
Jln. Karang Rejo RT.005 RW. 001 kelurahan Gt. Manggis Tel/Fax. (0511) 4783201 Banjarbaru
Web Site : http://www.smkbhaktibangsa-bjb.sch.id E-Mail smkbahktibangsa@yahoo.co.id

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022

A Komponen Layanan Layanan Dasar

B Bidang Bimbingan Bimbingan pribadi – social

C Topik Layanan Dampak Pacaran di Kalangan Remaja

D Fungsi Layanan Pencegahan dan Pengembangan

E Tujuan Umum Peserta didik mampu menyimpulkan dampak pacaran di kalangan


remaja (C5)

F Tujuan Khusus 1. Peserta didik mampu menelaah dampak pacaran di kalangan remaja
(C4)

2. Peserta didik mampu menunjukkan perilaku yang sering muncul


dari pacaran di kalangan remaja (A5)

3. Peserta didik mampu menentukan kiat menghindari dampak


negative dari pacaran di kalangan remaja

G Sasaran Layanan XI A Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif

H Materi layanan 1. Kaidah pacaran di kalangan remaja

2. Dampak pacaran di kalangan remaja

3. Kiat menghindari dampak negative dari pacaran di kalangan remaja

I Waktu 1 x 45 Menit

J Sumber Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling
bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra

https://telkomschools.sch.id/pengaruh-pacaran-pada-remaja/

http://www.kampoengnews.com/2020/01/dampak-pacaran-di-
kalangan-remaja.html
K Model/ Metode Ekspositori, Sinema Edukasi dan Brainstorming
L Media/Alat Video Edukasi dan PPT tentang dampak pacaran di kalangan remaja,
Laptop, In Focus

M Pelaksanaan

1. Tahap Awal/ Pendahuluan

a. Penyataan 1. Menyapa peserta didik dengan salam dan menyapa dengan kalimat
Tujuan yang membuat siswa bersemangat
2. Mengawali layanan bimbingan dengan berdoa yang dipimpin oleh
ketua kelas
3. Membina hubungan baik dengan peserta didik seperti menanyakan
kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking
4. Menyampaikan apersepsi/ materi pengait
5. Menyampaikan topik dan tujuan layanan yang akan dicapai.

b. Penjelasan Menjelaskan langkah-langkah pokok kegiatan,yang dimulai dari


tentang langkah- menyaksikan video edukasi tentang Dampak pacaran di kalangan
langkah remaja, dan mendengarkan penjelasan materi dari Power Point.
kegiatan Selanjutnya peserta didik diminta untuk membentuk kelompok untuk
melakukan diskusi dan penugasan

c. Tahap Menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti kegiatan dan


Peralihan/ memulai ke tahap inti
transisi
2. Tahap inti

Rincian kegiatan 1. Menayangkan media slide power point tentang Dampak pacaran di
kalangan remaja
2. Menayangkan video edukasi seputar Dampak pacaran di kalangan
remaja
3. Mengajak peserta didik untuk melakukan diskusi secara kelompok
4. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
5. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
6. Peserta didik mengerjakan tugas secara individu
7. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
8. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik

3. Tahap Penutup

a. Penyimpulan Penyimpulan dan penguatan atas pengalaman belajar yang telah


diperoleh peserta didik/ konseli dari proses layanan. Peserta didik
2
merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan dan
kebermaknaan kegiatan secara lisan

b. Merencanakan Penyampaian rencana tindak lanjut layanan dan pemberian motivasi


tindak lanjut. implementasi pengalaman belajar dalam kehidupan sehari-hari

c. Mengevaluasi Memberikan lembar evaluasi proses dan evaluasi hasil layanan

N Evaluasi

1. Evaluasi Proses Evaluasi proses yang dilakukan guru BK yaitu


a. Mengamati keaktifan peserta didik selama kegiatan
b. Mengamati sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan
c. Mengamati kesesuaian langkah-langkah dalam kegiatan
2. Evaluasi Hasil Guru BK melakukan evaluasi hasil :
a. Apakah Peserta didik mampu menelaah dampak pacaran di
kalangan remaja

b. Apakah Peserta didik mampu menunjukkan perilaku yang sering


muncul dari pacaran di kalangan remaja

c. Apakah Peserta didik mampu menentukan kiat menghindari


dampak negative dari pacaran di kalangan remaja

Banjarbaru, ……………….
Mengetahui
Kepala Sekolah Konselor

Kartikawati, S.Pd., MM Lidya Pri Astuti, S.Pd


NIK. 98009 NIK. 15096

Lampiran:
1. Uraian Materi
2. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
3. Instrumen Evaluasi
4. Media
3
MATERI LAYANAN

DAMPAK PACARAN DI KALANGAN REMAJAA

Masa remaja adalah masa yang indah. Sering sekali masa remaja
diidentikkan masa remaja dengan masa pencarian identitas. Satu proses masa yang
semua anak manusia sedang dan akan terjadi dalam sebuah proses tumbuh
kembang remaja. Dunia remaja memang unik, sejuta peristiwa terjadi dan sering
menciptakan ide-ide cemerlang dan positif. Namun demikian tidak sedikit juga hal-
hal negatif yang terjadi.
Salah satu hal yang menarik dan terjadi dalam dunia remaja adalah trend
pacaran yang digemari sebagian remaja walau tidak sedikit juga orang dewasa
gemar melakukannya. Bahkan ada rumor yang menarik, bahwasannya bila ada
remaja yang belum punya pacar berarti belum mempunyai identitas diri yang
lengkap. Memang tidak dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena
tersendiri dikalangan remaja, serta menjadi salah satu penumbuh rasa percaya diri
untuk beberapa anak remaja.
A. Pengertian Remaja
Remaja adalah masa peralihan individu dari usia anak-anak dengan usia
dewasa, dimana masa remaja merupakan usia yang selalu ingin mendapat
pujian dan pengakuan dari orang lain.

B. Pacaran Itu Apa sih?


Pacaran adalah serangkaian aktivitas bersama yang diwarnai keintiman
(seperti adanya rasa kepemilikan dan keterbukaan diri) serta adanya keterikatan
emosi antara pria dan wanita yang belum menikah dengan tujuan untuk saling
mengenal dan melihat kesesuaian antara satu sama lain sebagai pertimbangan
sebelum menikah.

C. Penyebab Pacaran di Usia Remaja


4
1. Globalisasi
Globalisasi yang paling mempengaruhi para remaja sekarang adalah
globalisasi akibat berkembangnya internet. Dari situlah para remaja
mendapat dorongan untuk mencontoh budaya bangsa barat yang tidak sesuai
diterapkan di Indonesia seperti konsumtif, hedonisme dan gonta-ganti pacar.
Sehingga mendorong para remaja untuk berpacaran di usia remaja.
2. Membuktikan diri cukup menarik
Remaja sudah mengenal pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi
mereka merupakan salah satu bentuk gensi yang membanggakan. Selain itu,
pacar merupakan sesuatu yang dapat membuktikan bahwa mereka cukup
menarik dan patut untuk mendapat perhatian dari lingkungan sekelilingnya.
3. Adanya pengaruh kawan
Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan merupakan salah satu
bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak kawan, makin tinggi nilai mereka
di mata teman-temannya. Akan tetapi, jika tidak dapat dikendalikan,
pergaulan itu akan menimbulkan kekecawaan. Sebab kawan dari kalangan
tertentu pasti juga mempunyai gaya hidup tertentu pula seperti halnya
berpacaran. Apabila si remaja berusaha mengikuti tetapi tidak sanggup
memenuhinya maka remaja tersebut kemunginan besar akan di jauhi oleh
teman-temannya.

D. Dampak Pacaran Di Usia Remaja


1. Dampak Positif
a. Belajar bersosialisasi
Dengan berpacaran kita akan mampu bersosialisasi dengan pasangan
kita, sehingga kita mampu mengetahui karakteristik seseorang dan
membuat kita tidak canggung dalam bersosialisasi dengan orang asing
yang baru kita jumpai. Karena kita telah belajar bersosialisasi dengan
pasangan kita.
b. Mempelajari karakteristik berbagai macam orang

5
Jika dikatakan alangkah lebih menyenangkan untuk mempelajari diri
sendiri dulu, membenahi diri, dan berupaya untuk bisa beradaptasi
dengan banyak orang. Ketimbang mengikatkan diri dengan satu orang
yang kadang kala membuat sakit hati, lebih baik seorang remaja mencoba
untuk berbaur dengan yang lainnya. Di situ dia bisa „mempelajari
karakteristik orang lain‟. Dan, dia juga sedang mempelajari dirinya
sendiri tentunya.

2. Dampak Negatif
a. Kekerasan fisik
Bentuknya seperti mendorong, memukul, mencekik, dan membunuh.
Kejahatan tersebut sangat tertutup karena pihak korban ataupun pelaku
tidak mengakui adanya masalah selama hubungan kencan. Penyebab
kekerasan fisik pada remaja di antaranya kecemburuan, sifat posesif, dan
temperamen dari pasangan si anak remaja. Pelaku, misalnya, mengontrol
cara berpakaian si anak. Hal itu sebenarnya adalah bentuk kekerasan,
yang sering kali dilihat oleh si anak sebagai bentuk perhatian.
b. Kekerasan seksual
Pemerkosaan dalam pacaran adalah bentuk kekerasan seksual dalam
pacaran. Komisi Nasional Antikekerasan terhadap
Perempuan (Komnas Perempuan) Indonesia mengategorikan kekerasan
jenis itu sebagai kekerasan dalam pacaran (KDP). KDP secara seksual
terjadi ketika seseorang diserang secara seksual oleh orang lain yang
dikenal dan dipercaya, seperti teman kencan. Kekerasan seksual dapat
juga terjadi saat korban mabuk di suatu pesta, misalnya. Pesta menjadi
ajang yang paling mudah bagi pelaku untuk mengincar remaja dengan
lebih dahulu memberikan narkoba, kemudian menjadikannya korban
kekerasan seksual.
c. Cenderung menjadi pribadi yang rapuh
Anak remaja yang mulai pacaran sejak usia dini lebih banyak
mengalami sakit kepala, perut dan pinggang. Mereka juga lebih banyak
6
depresi dibanding rekan seusianya yang belum pernah pacaran.
Seseorang, yang mengenal cinta lebih dini cenderung menjadi pribadi
yang rapuh, sakit-sakitan, merasa tidak aman dan mudah depresi,
contohnya remaja, akan memiliki alarm rasa sakit yang lebih tinggi,
terutama jika remaja itu menjalin hubungan yang buruk dengan
pasangannya.
d. Kehamilan dan penularan penyakit menular seksual
Anak yang berpacaran di usia dini mengarah pada kemungkinan yang
lebih besar untuk melakukan hubungan seksual. Hal itu sangat
memungkinkan terjadinya kehamilan dan penularan penyakit menular
seksual (PMS). Menurut The Centers for Disease Control (CDC),
kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur
yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS.
e. Menurunkan konsentrasi
Hal ini terjadi jika remaja telah mengakhiri hubungan dengan
pacarnya sehingga emosinya menjadi labil, konsentrasi menjadi buyar
karena terus memikirkan pacarnya sehingga remaja tersebut tidak dapat
menyelesaikan tugas-tugas yang di berikan kepadanya dan mengerjakan
ulangan dengan baik sehingga dapat menurunkan prestasi remaja
tersebut.
f. Menguras harta
Akan menguras harta, karena orang yang pacaran akan selalu
berkorban untuk pacarnya, bahkan uang yang seharusnya untuk ditabung
bisa habis untuk membelikan hadiah untuk pacarnya.

E. Kiat-Kiat Menghindari Dampak Negatif Dalam Pacaran Di Usia Remaja


1. Hati-hati berpacaran
Setelah melalui fase “ketertarikan” maka mulailah pada fase saling
mengenal lebih jauh alias berpacaran. Saat ini adalah saat paling tepat untuk
mengenal pribadi dari masing-masing pasangan. Saling memberi perhatian,
merancang cita-cita serta membuka diri terhadap kekurangan masing-masing
7
merupakan bagian penting dalam masa berpacaran. Aktivitas fisik seperti
saling menyentuh, mengungkapkan perasaan kasih sayang, ciuman kasih
sayang adalah hal tidak terlalu penting, namun sering dianggap sebagai
bagian yang indah dari masa berpacaran. Pada batas-batas tertentu hal ini
dapat diterima, namun lebih dari aktivitas tersebut, apalagi pada hal-hal yang
menjurus pada hubungan seksual tidak dapat diterima oleh norma yang kita
anut. Karena justru aktivitas seksual akan mengotori makna dari pacaran itu
sendiri.
2. No Seks
Katakan “tidak pada seks”, jika pasangan menghendaki aktivitas
berpacaran melebihi batas. Terutama bagi remaja putri permintaan seks
sebagai “bukti cinta”, jangan dipenuhi, cuma ngapusi ! Karena yang paling
rugi adalah pihak wanita. Ingat, sekali wanita kehilangan kegadisannya,
seumur hidup ia akan menderita, karena norma yang dianut dalam
masyarakat kita masih tetap mengagungkan kesucian. Berbeda dengan
wanita, keperjakaan pria tidak pernah bisa dibuktikan, sementara dengan
pemeriksaan dokter kandungan dapat ditentukan apakah seorang gadis masih
utuh selaput daranya atau tidak. Kepuasan cuma sesaat , penderitaan akan
selalu menghantui . Ingat !!!
3. Tingkatkan Keimanan
Iman, merupakan rambu- rambu yang kuat dalam berpacaran. Justru
penilaian kepribadian pasangan dapat dinilai saat berpacaran. Mereka yang
menuntut hal-hal yang melanggar norma-norma yang dianut, tentunya tidak
dapat diharapkan menjadi pasangan yang baik. Untuk itu, “Say Good Bye”
sajalah…! Masih banyak pria dan wanita lain yang mempunyai iman dan
moral yang baik yang kelak dapat membantu keluarga bahagia.
4. Kiat Sadar Diri
a. Niatkan bahwa tujuan berpacaran adalah untuk saling mengenal lebih
dekat dan belajar untuk memahami karakter lawan jenis.
b. Hindari pacaran di tempat yang terlalu sepi atau tempat yang
mengandung atau mendukung untuk aktivitas seksual.
8
c. Hindari makan dan minuman yang merangsang sebelum/selama pacaran.
d. Hindari bacaan/film porno yang merangsang sebelum/selama pacaran.
e. Jangan dituruti kalau pasangan menuntut aktivitas pacaran yang
berlebihan.

Oleh karena itu bahwa gaya pacaran yang sehat merupakan sesuatu yang perlu
diperhatikan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Gaya pacaran yang
sehat mencakup berbagai unsur yaitu sebagai berikut:
1. Sehat Fisik.
Tidak ada kekerasan dalam berpacaran. Dilarang saling memukul, menampar
ataupun menendang.
2. Sehat Emosional.
Hubungan terjalin dengan baik dan nyaman, saling pengertian dan keterbukaan.
Harus mengenali emosi diri sendiri dan emosi orang lain. Harus mampu
mengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan baik.
3. Sehat Sosial.
Pacaran tidak mengikat, maksudnya hubungan sosial dengan yang lain harus tetap
dijaga agar tidak merasa asing di lingkungan sendiri. Tidak baik apabila seharian
penuh bersama dengan pacar.
4. Sehat Seksual.
Dalam berpacaran kita harus saling menjaga, yaitu tidak melakukan hal-hal yang
beresiko. Jangan sampai melakukan aktivitas-aktivitas yang beresiko, seperti
berciuman hebat (kissing), berpelukan hebat (petting), meraba-raba bagian sensitif
wanita dan apalagi melakukan hubungan seks. ” SAY NO TO SEKS “

9
LKPD

Diskusikan bersama anggota kelompok

1. Menurut kalian apa dampak pacaran di kalangan remaja

Jawaban :……………………………………………………………………………………

2. Bagaimana pendapat kalian mengenai fenomena pacaran di kalangan remaja?

Jawaban :……………………………………………………………………………………

3. Apa yang akan kalian lakukan jika orang terdekat anda mengalami dampak negative dari
pacaran?

Jawaban :……………………………………………………………………………………

10
INSTRUMEN
PENILAIAN PROSES
(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)

HASIL
NO PROSES YANG DINILAI PENGAMATAN KET
YA TIDAK
A Keterlaksanaan program
1. Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL
2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL
3. Metode yang digunakan variatif dan menarik
4. Menggunakan media layanan BK
5. RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan,
Kegiatan, Sumber, Media dan Alat, Evaluasi
B Perolehan Peserta Didik Pasca Layanan
1. Peserta didik memperoleh pemahaman baru
2. Peserta didik mempunyai perasaan positif
3. Peserta didik terentaskan masalahannya
4. Berkembangnya PTSDL
C Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK
2. Peserta didik aktif bertanya
3. Peserta didik aktif menjawab
4. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
konselor
5. Peserta didik hadir semua
D Kesesuaiaan Program
1. Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta
didik
2. Materi layanan sesuaikebutuhan peserta didik
3. Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta
didik
4. Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas
5. Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah
ditentukan

11
INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan
berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi
Anda!

TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
Apakah saya mampu menelaah dampak pacaran di kalangan
1. remaja

Apakah saya mampu menunjukkan perilaku yang muncul dari


2. pacaran di kalangan remaja

Apakah saya mampu menentukan kiat menghindari dampak


3. negative dari pacaran di kalangan remaja

12
13
14

Anda mungkin juga menyukai