Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PENATAAN RUANG Vol. 18, No.

1, (2023) ISSN: 2716-179X (1907-4972 Print)


DOI : http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v18i1.14428
Made : 31/11/2023

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA KAWASAN MONUMEN BERSEJARAH


NOSARARA NOSABATUTU
Muhammad Ulil Syafa’at , Afifa Firawati, Muh. Taufik Kambio
Fakultas TEKNIK, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Tadulako
e-mail: afifavirawati@.gmail.com

Abstract : Penelitian dilakukan di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada objek wisata Gong Perdamaian Nosarara Nosabatutu.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui implementasi dan dampak Implementasi Peraturan Daerah Sulawesi No. 05 Pasal 05
bagian c prasarana pada objek wisata Gong Perdamaian Nosarara Nosabatutu, yang dianalisis menggunakan teori implementasi
kebijakan dan teori kausalitas individualis dengan menggunakan metode kualitatif menguraikan secara deskriptif hasil temuan
data di lapangan. Instrumen penelitian terdiri dari pedoman wawancara, pedoman observasi, perekam, pulpen, buku, dan kamera.
Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber informasi yaitu dengan melakukan kajian
litrratur terkai hal tersebut. Hasil implementasi Peraturan Daerah Sulawesi Tengah No.05 Pasal 05 Bagian c pada objek wisata
Gong Perdamaian meliputi, Prasarana akses jalan dan tempat parkir, sarana akomodasi, fasilitas wisata, pembelanjaan,
keamanan, serta kebersihan.
1. Pendahuluan kekuasaan untuk mengatur serta mengidentifikasi berbagai jenis
potensi yang harus dikembangkan.
Pariwisata pada saat ini merupakan suatu kebutuhan
manusia, baik yang melakukan perjalanan wisata maupun Salah satu objek wisata yang memiliki potensi di Kota
masyarakat sekitar daerah tujuan wisata. Palu adalah wisata Gong Perdamaian Nosarara Nosabatutu yang
dalam Bahasa Kaili (suku asli di Sulawesi Tengah) memiliki arti
Wisatawan butuh dipuaskan keinginannya,sementara masyarakat
bersaudara dan bersatu. Di Kota Palu wisata budaya Gong
sekitar lokasi berharap akan mendapatkan implikas positif
Perdamaian Nosarara Nosabatutu dibangun atas terjadinya
berupa peningkatan pendapatan dan kesejahtraan. Wisatawan
kekerasan sosial dan konflik di wilayah Sulawesi Tengah seperti
yang datang berkunjung merupakan sumber pendapatan daerah
Poso, Sigi, dan wilayah lainnya.
atau negara yang dapat meningkatkan pendapatan negara dan
masyarakat di lokasi objek wisata. Maka dari itu, untuk Simbol perdamaian wisata Gong Perdamaian atau
mentaktisi seperti yang disebutkan di atas, maka pemerintah Monumen Nosarara Nosabatutu diresmikan pada tanggal 11
pusat mengambil sebuah kebijakan yang dikenal dengan otonomi Maret 2014 oleh Brigadir Dewa Parsana Kapolda Sulawesi
daerah. Tengah, selaku pencetus ide pembuatan monumen sebagai
simbol perdamaian yang bertujuan untuk membangun
Otonomi daerah UU No. 32 tahun 2004, tentang
kebersamaan, kerukunan dan mengajak seluruh komponen
pemerintahan daerah dan UU No. 25 tahun 1999, tentang
bangsa untuk ikut berperan aktif dalam mewujudkan keamanan,
perimbangan keuangan pusat dan daerah, bahwa daerah
kedamaian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya
diberikan hak dan wewenang untuk mengatur dan mengurus
di Sulawesi Tengah.
daerahnya masing-masing sesuai dengan potensi yang dimiliki
Tujuan
untuk dikembangkan sebagai konsekuensi dari pelaksanaan
otonomi daerah. Undang-Undang tentang pelaksanaan otonomi Tujuan peneleti melakukan penulisan untuk melatih
daerah maka pemerintah masing-masing daerah memiliki peneliti berpikir kritis, komprehensif, dan mampu
mengembangkan ilmu pengetahuan yang baru serta menjadi daerah dan pusat, pengusaha dan investor,serta
acaun untuk para peneliti lainnya. Masyarakat.
2. Mengembangkan sarana dan prasarana yang
2. Tinjauan Penelitian sebelumnya
menunjang potensi daya Tarik wisata seperti warung
Tantangan dan Strategi Pengembangan makan, area parkir, dll.

Dalam penelitian ini penulis melakukan pengembangan 3. Pengembangan pelestarian mengenai nilai Sejarah

di monumen nosarara nosababatu yaitu pengembangan dan budaya Kawasan nosarara nosabatutu.

kebutuhan sarana dan prasara yang belum memadai sesuai 3. Metodologi

dengan kondisi eksisting yang ada. Dalam melakukan Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif,

pengembangan sarana dan prasarana yang belum memadai ini dimana peneliti bermaksud membuat penyederhanaan secara

yaitu pengembangan aksebilitas, akomodasi, fasilitas wisata, sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta. Pendekatan

catring service, sarana perbelanjaan, dan keamanan. yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan

Adapun tantangan dalam penelitian ini bila dikaitkan yang dalam penyajian data menggunakan kata atau kalimat, tidak

dengan peraturan daerah (PERDA) pasal 5 bagian c tentang menggunakan angka, walaupun menggunakan angka itu

pengembangan sarana dan prasarana pariwisata dan daerah dilakukan karena ingin membantu penjelasan yang dipandang

merupakan salah satu kebijakan yang di ambil oleh pemerintah belum tuntas dan jelas.

daerah untuk mengatur secara mandiri pengembangan sarana dan Penelitian ini dilaksanakan di Kota Palu Sulawesi

prasarana pariwisata kota Palu. Tengah, tepatnya pada objek wisata Gong Perdamaian Nosarara

Berikut adalah beberapa strategi pengembangan sarana Nosabatutu. Dipilihnya Gong Perdamaian Nosarara Nosabatutu

dan prasaran monumen nosarara nosabatutu: sebagai lokasi penelitian karena, melihat masih minimnya sarana

1. Pengembangan fasilitas dan pelayanan penunjang dan prasana.

harus meningkatkan kerja sama antara pemerintah


Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana Perdamaian Nosarara Nosabatutu, karena merupakan
data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini Teknik pengumpulan satu-satu objek wisata yang memiliki tema budaya.
data yang dilakukan adalah Teknik pengumpulan data primer da Keberadaan prasasti Gong Perdamaian Nusantara
sekunder. Dimana Teknik data primer yang dilakukan peneliti pada kawasan wisata Gong Perdamaian Nosarara
yaitu observasi lapangan untuk menggetahui kondisi ekstinting Nosabatutu berdampak pada setiap pengunjung
dan juga melakukan dokumentasi untuk mendukung proses karena selain menjadi fasilitas wisata Prasasti Gong
penelitian ini. Kemudian Teknik pengumpulan data sekunder Perdamaian Nusantara dijadikan pula sebagai sarana
peneliti melakukan tinjauan literatur dan Pemetaan. edukasi masyarakat tentang sikap saling menghargai
antar umat beragama.
4. Hasil dan Pembahasan
b. Fasilitas Tugu Nosarara Nosabatutu merupakan salah
4.1 Prasarana Objek Wisata satu fasilitas kawasan wisata Gong Perdamaian

Prasarana objek wisata adalah fasilitas yang menyebabkan Nosarara Nosabatutu. Nosarara Nosabatutu diambil

objek wisata dapat berjalan dengan baik misalnaya: dari bahasa Kaili (bahasa lokal penduduk Kota Palu),
yang artinya “Bersaudara dan bersatu” sehingga
a. Fasilitas Prasasti Gong Perdamaian Nusantara,
memiliki makna siapapun, apapun agama kita tetap
Prasasti Gong Perdamaian ini dibawa dari Jepara
satu, seperti dalam semboyan Bangsa Indonesia yaitu
Desa Plagan Kecamatan Pakis Aji, kemudian di arak
Bhineka Tunggal Ika.
menuju Kota Palu, Prasasti Gong Perdamaian
Nusantara dan tiba di Palu pada tanggal 11 Maret 4.2 Prasarana Akses

2013 di tempatkan di lokasi Monumen Tugu Prasarana akses terdiri dari kemudahan rute jalan, tempat
Perdamaian Nosarara Nosabatutu saat ini. parkir, dan harga parkir:
Keberadaan prasasti Gong Perdamaian ini menjadi
salah satu fasilitas unggulan pada objek wisata Gong
a. Kemudahan Rute Jalan jalan menuju objek wisata Fasilitas pada objek wisata ini terdiri dari:
Gong Perdamaian Nosarara Nosabatutu cukup
a. . Fasilitas Balai Pogombo (Notera Belo) yang
sulit karena rute yang ditempuh untuk mencapai
artinya balai pertemuan untuk musyawarah dengan
objek wisata ini terdiri dari bukit-bukit yang
berbicara yang santun dan damai sebagai upaya
menanjak dan keadaan jalan yang masih
mencari solusi dalam menjaga kerukunan dan
mengalami kerusakan seperti aspal yang sudah
budaya yang universal. saat ini, dimanfaatkan
hancur, lubang di beberapa titik, serta jalan yang
sebagai salah satu fasilitas wisata yang pada mulanya
bergelombang sehingga membutuhkan kehati-
digunakan sebagai tempat musyawarah antar agama
hatian ekstra bagi wisatawan untuk mencapai
kini dialih fungsikan menjadi tempat hiburan
objek wisata Gong Perdamaian Nosarara
wisatawan pada objek wisata Gong Perdamaian
Nosabatutu.
Nosarara Nosabatutu kondisi toilet telah mengalami
b. Fasilitas parkir serta harga parkir pada objek
kerusakan, sehingga meyebabkan keluhan serta
wisata Gong Perdamaian Nosarara Nosabatutu,
waktu berkunjung wisatawan menjadi hanya sebatas
memiliki luas 50x20 meter sehingga mampu
singgah dan hanya melakukan aktifitas sekedar
menampung kurang lebih 7 mobil dan lima puluh
berfoto-foto saja oleh pengunjung.
motor. Fasilitas pada bagian lantai dari lantai yang
b. Air bersih yang disediakan pada objek wisata
dibeton dan telah diberi garis batas antar
Gong Perdamaian Nosarara Nosabatutu masih sangat
kendaraan. Sedangkan untuk harga parkir sudah
kurang memadai karena belum ada perusahaan air
termasuk dalam tiket masuk objek wisata Gong
pemerintah (PDAM) yang masuk maupun yang
Perdamaian Nosarara Nosabatutu, seharga
bekerja sama dengan pihak objek wisata ini sehingga
Rp.10.000 per orang.
penyediaan air bersih masih disediakan secara
4.3 Fasilitas Wisata swadaya oleh pihak pengelola Gong Perdamaian
Nosarara Nosabatutu dengan menggunakan mobil terdapat lubang, jalan sempit serta aspal yang telah
tangki untuk mengangkut air bersih tersebut. Pada terkikis sehingga dapat dikatakan akses jalan menuju
objek wisata Gong Perdamaian untuk penampungan objek wisata Gong Perdamaian Nosarara Nosabatutu
air bersih telah tersedia tetapi kadang dalam kondisi masih belum memadai. Jalan ini merupakan satu-
kosong, sehingga berdampak pada kebersihan sekitar satunya akses untuk mencapai objek wisata Gong
kawasan wisata misalnya kebersihan kolam, toilet, Perdamaian Nosarara Nosabatutu sehingga untuk
serta tidak tersedianya air bersih pada kran umum meningkatkan keamanan akses jalan perlu adanya
yang ada di sekitar objek wisata tersebut. perbaikan. Penerangan lampu jalan pada akses
c. Sarana Perbelanjaan menuju gong perdamaian belum terpenuhi sehingga
sarana pembelanjaan yang ada pada objek wisata pada saat wisatawan berkunjung pada malam hari
gong Perdamaian Nosarara Nosabatutu hanya terdiri mengalami resiko kecelakaan yang sangat tinggi
dari kios kecil yang hanya menyediakan kopi, karena jarak pandang yang pendek sehingga rawan
sehingga untuk pengembangan kedepan perlu adanya terjadi kecelakaan
koordinasi antar pemerintah daerah dan pengelola
kawasan wisata ini agar pembangunan sarana umum
dapat terjadi sehingga dapat meningkatkan daya beli
pengunjung objek wisata gong Perdamaian Nosarara
Nosabatutu.
d. Sarana Keamanan
Keamanan akses menuju objek wisata Gong
Perdamaian Nosarara Nosabatutu bila dilihat secara
langsung pada gambar di atas akses jalan masih

Anda mungkin juga menyukai