Anda di halaman 1dari 3

SEKOLAH TUA

DI TENGAH
KOTA

Pohon – pohon menyuruh sekolah tua untuk pensiun


karena bangunannya sudah terhimpit diantara
bangunan –bangunan tinggi. Tidak ada udara segar
yang mengalir dengan lancar terutama di setiap
lorong-lorong menuju kelas

Sekolah tua bungkam dan dia teringat dengan


keluhan keluhan itu

Sekolah tua termenung “kalau dipikir-pikir kasihan juga anak-anak”

Sayangnya sekolah tua tidak mau diperbaiki “para tukang selalu


membuat tubuhku sakit semua” gumam sekolah tua kesal

Namun batuknya yang semakin parah membuat sekolah tua menjadi


bimbang. Bisakah Kamu membantunya?
Saya memilih sekolah tua diperbaiki.

Kepala sekolah tampak mondar-mandir.


Beberapa orang lelaki tampak memikul bongkah-
bongkah mirip bata tapi berlubang disana sini.
Lelaki lain tapak mendorong batu bata, pasir,
batu kali dan bahan bangunan lainnya

“wah akhirnya para tukang itu dating” kata tiang


bendera

Sekolah tua jadi panik sekali melihatnya. Batuknya semakin


menjadi – jadi “aku tidak mau ada tukang: katanya.

Pohon dan tiang bendera jadi ternganga melihat tingkah


sekolah tua yang amat berlebihan itu.
Tak ..tuk …tak …tuk!! Mula-mula para tukang
membongkar lorong sempit tempat para murid mencuci
tangan, juga sebagian dinding ruangan yang selama ini
pengap lalu bongkahan berlubang itu dipasang bersusun
satu persatu. Murid-murid jadi penasaran.

“Kalian juga bias menggantungkan tanaman nanti di situ


“ kata kepala sekolah

Sekolah tua terbelalak mendengarnya “ Aargh lubang


dan tanaman digantung apa pula ini. Pasti aku terlihat
konyol” kata sekolah tua

Sekolah tua bersungut sungut setiap hari

Anda mungkin juga menyukai