aku tidak menuntut untuk sekolah karena engkau tidak memiliki sebongkah emas untuk sekolah Seluruh manusia di dunia ini adalah guruku yang mau berbagi pengalaman alam raya ini adalah sekolahku paling besar beratapkan langit dan berlantaikan bumi. ayah ibu kini aku sadar sekolah tidak harus duduk berjam-jam di gedung sekolah membawa buku catatan lalu di ujiankan saat periode pembelajaran berakhir. Guru bukan hanya seseorang yang menamatkan pendidikan bertahun-tahun kuliahan yang pekerjaannya mengajar di kelas. Ternyata lebih dari itu, semua orang adalah guruku. Semua punya kecerdasan dalam bidang-bidangnya masing yang ia kuasai. Semua orang mengajarkan cara bagaimana dia hidup, mengerjakan sesuatu, bertingkah laku sehingga menjadi teladan yang baik bagi orang lain, dan segala hal yang tidak pernah sama orang dengan yang lainnya. termasuk engkau ayah dan ibu engkau adalah guruku yang paling baik kau mengajarkanku bagaimana makan, kau mengajarkanku bagaimana berjalan kau mengajarkanku bagaimana memisahkan mana racun dan mana madu engkau memberikan ilmu kepadaku dengan tulus dan ikhlas Terimakasih untuk ilmu kehidupan, terimakasih untuk semua orang karena mereka adalah guruku, dan alam raya yang akan terus memberikan pelajaran memaknai ilmu kehidupan. puisi tanah surga "Bukan lautan hanya kolam susu... katanya. Tapi kata kakekku, hanya orang-orang kaya yang bisa minum susu. Kail dan jala cukup menghidupimu... katanya. Tapi kata kakekku, ikannya diambil nelayan-nelayan asing. tiada badai tiada topan kau temui... katanya Tapi kenapa orang2 terbawa angin ke negara sebrang. Ikan dan udang datang menghampirimu... katanya. Tapi kata kakekku, ssstt.. ada udang di balik batu. Orang bilang tanah kita tanah surga .. katanya. Tapi kata dokter intel, yang punya surga cuma pejabat-pejabat. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman .. katanya. Tapi kata dokter intel, kayu-kayu kita dijual ke negara tetangga. Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman .. katanya. Tapi kata kakekku, belum semua rakyatnya sejahtera, banyak pejabat yg menjual kayu dan batu untuk membangun surganya sendiri."