Anda di halaman 1dari 15

Dewi Transiska. Tentang, Pengaruh Lingkungan Kerja dan ….

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN FAKTOR MANUSIA TERHADAP


TINGKAT KECELAKAAN KERJA KARYAWAN PADA PT. PUTRI MIDAI
BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR

Oleh:
Dewi Transiska
Dra. Hj. Nuryanti.,M.Si
Taufiqurrahman, SE., M.SC.,M.PHIL
Fakultas Ekonomi dan Jurusan Manajemen
Universitas Riau Pekanbaru
e-mail: Transiskadewi@yahoo.com

ABSTRAK
Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Faktor Manusia Terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja
Karyawan Pada pt. Putri Midai Bangkinang Kabupaten Kampar

Oleh :
DewiTransiska

Penelitian dilakukan pada PT. Putri Midai Kabupaten Kampar, dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh Lingkungan Kerjadan Faktor Manusia baik secara simultan maupun
secara parsial terhadap Kecelakaan Kerja karyawan pada PT. Putri Midai Kabupaten Kampar.
Populasi sebanyak 112 orang dan jumlah sampel adalah sebanyak 52 orang. Yang
didasarkan pada metode slovin. Sebagai variable bebas dalam penelitia ini adalah Lingkungan
Kerja dan Faktor Manusia dan variable terikat adalah Kecelakaan. Sedangkan teknik analisa
data menggunakanmetoderegresi linear bergandadenganbantuanperangkat SPSS ( Statistical
Package of Social Science ) Versi 18. Berdasarkan hasil uji F diketahui bahwa Lingkungan
Kerja dan Faktor Manusia secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kecelakaan Kerja
karyawan. Sedangkan berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa Lingkungan Kerja dan Faktor
Manusia secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kecelakaan kerja karyawan pada PT.
Putri Midai Kabupaten Kampar.
Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai R Sguare dalam penelitian,
kemudian nilai ini akan dirubah kebentuk persen. Ini artinya persentase sumbangan pengaruh
variable Lingkungan Kerja dan Faktor Manusia terhadap Kecelakaan Kerja Karyawan pada
PT. Putri Midai Kabupaten Kampar sebanyak 62,3%, sedangkan sisanya 37,7% dipengaruh
oleh variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Rekomendasi yang dapat peneliti ajukan bagi perusahaan agar perusahaan dapat
melakukan beberapa perbaikan pada aspek kecelakaan. Karena untuk mencapai tujuan
perusahaan itu sendiri adalah dengan cara mencegah terjadinya kecelakaan dalam bekerja.

Kata Kunci :KecelakaanKerja, Lingkungan Kerja dan FaktorManusia

Jom Fekon Vol 2 No. 1 Februari 2015 1


Dewi Transiska. Tentang, Pengaruh Lingkungan Kerja dan ….

Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Faktor Manusia Terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja
Karyawan Pada pt. Putri Midai Bangkinang Kabupaten Kampar

Oleh:
Dewi Transiska
Dra. Hj. Nuryanti.,M.Si
Taufiqurrahman, SE., M.SC.,M.PHIL
Fakultas Ekonomi dan Jurusan Manajemen
Universitas Riau Pekanbaru
e-mail: Transiskadewi@yahoo.com

ABSTRACT

Effect Of Work Environment And Human Factor On Level Employee Accident At PT. Putri
Midai Bangkinang Kampar
by:
Dewi Transiska

The study was conducted at PT. PutriMidai Kampar district, with the aim to determine
the effect of the Working Environment and Human Factor either simultantaneously or partially
on Occupational Accidents employees at PT. PutriMidai Kampar District.
Population of 112 persons and the number of samples is as many as 52 people. Which is
based on the method of slovin. As an independent variable is this study is the Working
Environment and Human Factors and the dependent variable is the accident While the data
analysis techniques using multiple linear regression with thwhwlp of SPSS (Statistical Package
for Social Science ) Version 18. Based on the results of the F test is known that the Working
Environment and Human Factors simultaneously significant effect on Work Accidents
employees. While based on the results of the t test is known that the Working Environment and
Human Factors partially significant effect on accidents of employees at PT. PutriMidai Kampar
District.
Based on the test results obtained by the value of the coefficient of determination R
square in research, then this value will be changed to the shape percent. This means that the
percentage contribution of variables influene the Work Environment and Human Factor on
Employees’ Accident at PT. PutriMidai Kampar district as much as 62.3%, while the remaining
37.7% influenced by variables not examined in this study.
Recommendation that researchers can ask for the company so that the company can
make some improvesments to the aspects of the accident. Due to achieve the objectives of the
company itself is a way to prevent accidents at work.

Keywords : Accident, Environment And Human Factors


PENDAHULUAN dengan PT. PLN (persero) yang bertindak
Latar Belakang Masalah sebagai perusahaan pembangkit listrik
PT. Putri Midai merupakan sebuah nasional. PT. PLN (persero) di Bangkinang
perusahaan swasta yang bergerak dalam digunakan untuk keperluan memberikan
bidang ketenagalistrikan yang bekerjasama pelayanan ketenagalistrikan kepada

Jom Fekon Vol 2 No. 1 Februari 2015 2


masyarakat dalam memberikan jasa Pada era globalisasi sekarang ini,
pelayanan tenaga listrik kepada masyarakat masalah kecelakaan kerja bukan lah yang
yang dapat dilihat dengan tetap baru dan aneh dalam suatu perusahaan
digandengnya hingga sekarang. terutama di PT PLN. Karena pada umumnya
Adapun tujuan perusahaan dalam kecelakaan kerja hampir selalu terjadi setiap
mendukung pertumbuhan dan pembangunan perusahaan yang berskala besar maupun
ekonomi nasional tercermin dalam filosofi berskala kecil.Maka dari itu, perusahaan
perusahaan antara lain: kepuasan para perlu memandang penting dengan
pelanggan yang menggunakan jasa tenaga memperhatikan kesehatan dan keselamatan
listrik, karyawan, manajemen, mitra usaha, para karyawannya.Dan perusahaan mampu
pemerintah dan masyarakat yang menjadi menciptakan suatu iklim kerja yang aman
prioritas utama.landasan operasional dan baik bagi karyawan, maupun mitra kerja
haruslah berdasarkan pada rasa hormat, serta lingkungannya.
keterbukaan dan manajemen yang bersih Dalam kegiatan PT. PLN Putri Midai
dan berperan aktif dalam pelaksanaan Bangkinang Kabupaten Kampar yang di
kegiatan yang berkaitan dengan bidang bangun pada tahun 2001. Mempunyai
perusahaan tersebut. Perusahaan jasa beberapa aktifitas utama perusahaan,
ketenagalistrikan yang menjadi mitra bisnis diantaranya pelayanan pembayaran rekening
yang dipercaya, dengan dikelola secara listrik, proses catat meter (CATER), dan
professional dan ahli dibidangnya serta proses pemutusan dan penyambungan
berpengalaman dibidang (TUSBUNG).
ketenagalistrikan.Karyawan adalah kunci Manusia tidak akan terlepas dari
sukses pada seluruh komponen usaha, sifatnya untuk selalu bekerja, artinya dia
sehingga segala keuntungan dan kerugian senantiasa memenuhi kebutuhan hidupnya
dari perusahaan dapat ditanggung bersama. dengan bekerja. Bagi sebagian orang,
Para pekerjalah yang mampu pekerjaan apapun asal hasil yang
menciptakan sesuatu, mengontrol, diperolehnya dapat memberikan semua yang
mengawasi, menjalankan suatu kegiatan ia inginkan, ia akan bersedia melakukannya.
yang pada hasilnya mencapai target dari Termasuk, bekerja pada perusahaan dengan
perusahaan itu sendiri.Selain itu, tanpa segala resiko.
mereka betapa sulitnya perusahaan dalam Karyawan-karyawan yang bersedia
mencapai tujuan.Karyawan penentu dari menanggung bahaya dalam pekerjaannya itu
maju atau mundurnya suatu perusahaan adalah salah satu unsur di dalam perusahaan
Dalam memberikan pelayanan kepada yang mempunyai peranan penting dalam
masyarakat, perusahan juga ingin mencapai tujuan perusahaan.Melupakan
karyawannya memiliki kemampuan faktor sumber daya manusia dapat
produktivitas yang tinggi dalam bekerja. Ini menyebabkan kegagalan bagi perusahaan.
merupakan keinginan yang ideal bagi Tanpa partisipasi mereka perusahaan tidak
perusahaan yang berorientasi pada akan dapat berjalan secara optimal.
keuntungan semata sebab bagaimana Untuk itu, keselamatan kerja di
mungkin perusahaan memperolah target perusahaan merupakan masalah penting
apabila di dalamya diisi oleh karyawan – dalam setiap kegiatan operasional.Semakin
karyawan yang tidak produktif, tidak melajunya pertumbuhan di setiap kegiatan
mempunyai keterampilan yang bagus, serta operasional maka dapat pula membawa
tidak mempunyai rasa tanggung jawab yang berbagai risiko yang mempengaruhi
besar. kehidupan tenaga kerja.Resiko tersebut

Jom Fekon Vol 2 No. 1 Februari 2015 3


meliputi kecelakaan kerja.Resiko ini timbul mendapatkan perawatan yang lebih insentif.
karena penggunaan mesin, listrik, dan alat- Penekanan berat disini adalah, bila
alat kerja berat dan dari kelalaian manusia. karyawan tersebut menderita cacat fisik atau
Kecelakaan ditempat kerja bisa cacat permanen misalnya hilangnya salah
disebabkan oleh dua faktor yaitu tindak satu anggota tubuh. Contoh seperti
perbuatan manusia yang tidak memenuhi kecelakaan tertimpa alat-alat berat,
keselamatan dan keadaan lingkungan yang kecelakaan karena kebakaran, kecelakaan
tidak aman.Tetapi 80-85% akibat dari akibat tumpahan minyak dan lain
timbulnya kecelakaan yaitu manusia, sebagainya.
dikarenakan kelalaian manusia itu Adapun yang dimaksud dengan
sendiri.Kelalaian ini bisa disebabkan oleh kecelakaan yang berisiko ringan adalah
dua faktor, pertama karena ketidak pedulian kecelakaan yang terjadi dengan waktu
karyawan terhadap bahaya kecelakaan kerja penyembuhan relatif cepat sehingga
yang mengancam, mereka hanya mengejar karyawan dapat bekerja kembali dan
upah tanpa memperdulikan keselamatan diri, biasanya dapat ditangani langsung oleh P3K
kedua karena ketidakwaspadaan yang yang ada diperusahaan. Contohnya seperti
disebabkan oleh kurangnya intelegensia atau kecelakaan yang menyebabkan luka ringan,
pengetahuan tentang keselamatan kerja. kecelakaan kendaraan bermotor yang dapat
Standar klasifikasi kecelakaan kerja dihindari dan lain sebagainya.
disini dikelompokan menjadi 3 klasifikasi Keselamatan dan kesehatan kerja secara
yaitu ringan, sedang, dan berat. Tidak dibagi umum di indonesia masih sering terabaikan.
berdasarkan tipe atau jenis kecelakaan, Hal ini tentunya sangat memprihatinkan,
tetapi dibagi berdasarkan tingkat dimana karyawan adalah sebagai aset
risikonya.adapun pengertian dari kecelakaan penting dalam perusahaan.
ringan yakni kecelakaan yang cukup dibantu Pada dasarnya perusahaan tidak dapat
dengan pertolongan pertama pada mentolerir terjadinya suatu kecelakaan
kecelakaan. Atau kecelakaan yang meskipun itu hanya sebuah kecelakaan
menimbulkan kehilangan hari kerja kurang ringan. Perusahaan berharap dan sangat
dari dua hari atau 2 x 24 jam.kecelakaan menghindari adanya kecelakaan fatal yang
sedang adalah kecelakaan yang berakibat mengakibatkan kematian. Apabila hal ini
timbulnya kehilangan hari kerja tetapi tidak terjadi, maka ini akan mempengaruhi kinerja
berakibat cacat tetap atau sementara. Dan karyawan. Dengan adanya program
perawatan di rumah sakit di bawah 21 (dua kesehatan dan keselamatan kerja diharapkan
puluh satu) hari. Sedangkan pengertian dari nantinya resiko kecelakaan kerja yang
kecelakaan berat adalah kecelakaan yang mingkin terjadi dapat diperkecilkan atau
berakibat timbulnya kehilangan hari kerja diminimaliskan dalam pencapaian “ Zero
dan berakibat cacat tubuh seperti putus jari Accident ” dapat terealisasi.
tangan, jari kaki atau anggota tubuh lainnya.
Dan mendapat perawatan di rumah sakit Rumusan Masalah
lebih dari 21 (dua puluh satu ) hari. Berdasarkan pendiskripsian latar
Sedangkan kecelakaan yang berisiko belakang diatas maka diperoleh rumusan
berat adalah kecelakaan yang terjadi dimana masalah sebagai berikut:
waktu penyembuhan akibat kecelakaan 1. Bagaimana Pengaruh Lingkungan Kerja
tersebut relatif lama, juga tidak dapat dan Faktor Manusia secara simultan
ditangani oleh P3K yang ada di perusahaan terhadap Kecelakaan Kerja Karyawan
sehingga harus dibawa kerumah sakit untuk pada PT. Putri Midai Bangkinang.

Jom Fekon Vol 2 No. 1 Februari 2015 4


2. Bagaiman Pengaruh Lingkungan Kerja
Secara Parsial terhadap Kecelakaan Kecelakaan
Kerja Karyawan pada PT. Putri Midai Pengertian Kecelakaan
Bangkinang. Dewasa ini masalah keselamatan kerja
3. Bagaiman Pengaruh Faktor Manusia semakin menjadi perhatian dan keinginan
Secara Parsial terhadap Kecelakaan kerja berbagai pihak yang terkait karena di anggap
karyawan pada PT. Putri Midai begitu penting dan berharga.Kebutuhan
Bangkinang. keselamatan kerja ini adalah terletak pada
kenyataan bahwa angka kecelakaan dalam
Tujuan dan Manfaat Penelitian kegiatan produksi masih tinggi dan
Tujuan Penelitian mengkhawatirkan yang kemudian berakibat
Berdasarkan latar belakang yang telah banyaknya orang yang mengalami cedera.
diuraikan sebelumnya dan rumusan masalah, Kecelakaan kerja merupakan suatu
maka tujuan penelitian ini adalah : kejadian yang tidak di duga dan tidak
1. Untuk mengetahui dan Menganalisis dikehendaki, yang mengacaukan proses
pengaruh Lingkungan Kerja dan Faktor aktifitas yang telah diatur, dan terdapat
manusia secara simultan terhadap empat faktor bergerak dalam suatu bagian
Kecelakaan Kerja Karyawan pada PT. berantai yakni: lingkungan, bahaya,
Putri Midai Bangkinang. peralatan dan manusia.(Santoso,2004:7)
2. Untuk mengetahui dan Menganalisis Penelitian menunjukkan bahwa 85%
pengaruh Lingkungan Kerja secara penyebab kecelakaan kerja bersumber dari
Parsial terhadap Kecelakaan Kerja faktor manusia (Suma’mur, 2009 :
Karyawan pada PT. Putri Midai 406).Adalah menjadi kenyataan bahwa pada
Bangkinang. beberapa pekerja cenderung untuk
3. Untuk mengetahui dan Menganalisis mengalami kecelakaan.Biasanya orang
pengaruh Faktor Manusia secara Parsial seperti ini berkarakter ceroboh, tergesa-gesa,
terhadap Kecelakaan Kerja Karyawan mudah panik, suka menganggap sepele
pada PT. Putri Midai Bangkinang. permasalahan, suka melamun,
temperamental, terlalu berani, angkuh, dan
suka berbuat semaunya.Tipe karyawan
Manfaat Penelitian seperti inilah yang dikatakan sebagai
1. Bagi penulis, Penelitian ini dapat accident prone atau karyawan yang
menerapkan teori-teori yang telah cenderung untuk mengalami celaka.
diperoleh penulis dalam bangku Dalam peraturan pemerintah No.33/
perkuliahan dan dengan kondisi yang 1997, pasal 1ayat 2, menjelaskan bahwa
sebenarnya kecelakaan kerja adalah: kecelakaan yang
2. Bagi perusahaan, Dapat dijadikan bahan menimpa tenaga kerja berhubungan dengan
pertimbangan untuk mengambil tindakan hubungan kerja dan penyakit yang timbul
dan kebijakan-kebijakan yang ditempuh karena hubungan kerja.
oleh PT.Putri Midai. Dari definisi diatas jelaskan bahwa
3. Bagi pihak lain , Hasil penelitian ini pengertian kecelakaan tidak hanya terbatas
diharapkan menjadi bahan pertimbangan pada insiden-insiden yang menyagkut
pengetahuan bacaan dalam perkuliahan terjadinya luka-luka saja, tetapi juga,
serta referensi penelitian selanjutnya. meliputi kerugian fisik, materil.sebab-sebab
terjadinya kecelakaan tersebut.kecelakaan
TELAAH PUSTAKA akan selalu disertai kerugian materil maupun

Jom Fekon Vol 2 No. 1 Februari 2015 5


penderitaan dari yang paling ringan samapai a. Penyebab langsung
yang paling berat dan bahkan ada yang 1) Perbuatan yang tidak aman (unsafe
tewas. acts),Didifinisikan sebagai segala
Kecelakaan akan selalu disertai tindakan manusia yang dapat
dengan kerugian materil maupun memungkinkan terjadinya
penderitaan dari yang paling ringan sampai kecelakaan pada diri sendiri maupun
yang paling berat dan bahkan ada yang orang lain. Contoh perbuatan yang
meninggal, oleh karena itu sebelum tidak aman : metode kerja yang
terjadinya kecelakaan, perlu dilakukan salah, tidak menggunakan alat yang
tindakan-tindakan pencegahan. Sedangkan sudah disediakan, menggunakan alat
untuk melakukan tindakan pencegahan yang sudah rusak, tidak mengikuti
terjadinya kecelakaan kerja, perusahaan prosedur keselamatan kerja
menerapkan kebijaksanaan dengan 2) Kondisi yang tidak aman (unsafe
memperhatiakn sumber daya yang ada yaitu condition), didefinisikan sebagai
manusia dan metode kerja yang digunakan salah satu kondisi lingkungan kerja
ditempat kerja. yang dapat memungkinkan
terjadinya kecelakaan. Contoh
Faktor-faktor penyebab terjadinya kondisi yang tidak aman : kondisi
kecelakaan kerja fisik, mekanik, peralatan, kondisi
Kecelakaan sebagai suatu kejadian permukaan tempat berjalan dan
yang tidak direncanakan dan tidak bekerja, kondisi penerangan,
diharapkan bukanlah peristiwa kebetulan ventilasi, suara dan getaran, kondisi
saja, tetapi ada sebab-sebabnya.Sebab-sebab penataan lokasi yang salah.
itu perlu diketahui dengan jelas agar usaha b. Penyebab tidak langsung :
keselamatan dan pencegahan dapat diambil, - Fungsi manajemen
sehingga kecelakaan tidak terulang kembali - Kondisi pekerjaan
dan kerugian akibat kecelakaan dapat Dari hasil analisa kebanyakan
dihindari.Kecelakaan tidak terjadi begitu kecelakaan biasanya terjadi karena
saja, kecelakaan terjadi karena tindakan mereka lalai ataupun kondisi kerja
yang salah satu kondisi yang tidak aman. yang kurang aman, tidak hanya satu
Faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja saja.Keselamatan dapat dilaksanakan
adalah sebagai berikut (umar,2001:67) sedemikian mungkin, tetapi untuk
a. Mesin-mesin yang berbahaya, suara tingkat efektifitas maksimum,
bising dan getaran pekerja harus dilatih menggunakan
b. Bahan-bahan yang membahayakan paru- peralatan keselamatan. Cara
paru, mata dan kulit penggolongan sebab-sebab
c. Luka-luka fisik dan stress kecelakaan ini diberbagai Negara
d. Terbatasnya tempat kerja tidaklah sama, namun ada kesamaan
e. Terpeleset, tersandung, jatuh dan umum. Menurut Heidjrachman dan
tertimpa barang Suaad Husnan, sebab-sebab
f. Luka-luka disebabkan oleh kendaraan kecelakaan dikelompokkan atas :
Peristiwa kecelakaan akan selalu disertai 1. Sebab Teknis
dengan merugikan materi ataupun Menyangkut masalah kejelekan pabrik,
penderitaan terhadap karyawan dan perawatan mesin-mesin, alat-alat serta
keluarganya. Penyebab kecelakaan kerja kebisingan yang berlebihan.
secara umum dapat dibagi : 2. Human (manusia)

Jom Fekon Vol 2 No. 1 Februari 2015 6


Biasanya disebabkan oleh deficiencies lingkungan dan menurunnya moral
para individu seperti : sikap yang karyawan terutama bagi mereka yang
ceroboh, tidak hati-hati, tidak mampu langsung memahami atau melihat
menjalankan tugas dengan kecelakaan tersebut.
baik,mengantuk, pecandu obat-obat
bius/ alkohol. Indikator Kecelakaan
Jenis – jenis Kecelakaan Menurut Undang-undang
Jenis – jenis kecelakaan kerja dalam Ketenagakerjaan (2003) indikator
buku Himpunan Peraturan Perundang – kecelakaan kerja yang dinilai adalah :
undangan Ketenagakerjaan tentang a. Nyaris celaka
Keselamatan dan Kesehatan Kerja tahun b. Kecelakaan ringan
2003 dan ketentuan Migas, CPI c. Kecelakaan sedang
mengklasifikasikan kecelakaan sebagai d. Kecelakaan berat
berikut : e. Kecelakaan fatal
a. Nyaris celaka ( Near Accident )
Secara fisik seseorang pekerja belum Lingkungan
mengalami kecelakaa, tetapi akibat Pengertian Lingkungan
dari suatu keadaan atau tindakan lingkungan kerja adalah lingkungan
yang mengarah pada terjadinya yang mempengaruhi pembentukan perilaku
kecelakaan. seseorang dalam bekerja. Lingkungan kerja
b. Kecelakaan ringan (Minor Accident ) tersebut dapat dibagi dua yaitu lingkungan
Kecelakaan yang cukup dibantu fisik seperti bangunan dan fasilitas yang
dengan pertolongan pertama pada disediakan serta letak gedung dan
kecelakaan atau kecelakaan yang prasarananya. Sedangkan lingkungan non
menimbulkan kehilangan kerja fisik adalah rasa aman dari bahaya, aman
kurang dari dua hari atau 2 x 24 jam. dari pemutusan kerja, loyalitas baik kepada
c. Kecelakaan sedang (Middle atasan maupun sesama rekan kerja dan
Accident ) adanya rasa kepuasan kerja dikalangan
Kecelakaan yang berakibat karyawan. (Wursanto, 2005:288).
timbulnya kehilangan hari kerja Lingkungan Kerja merupakan aspek
tetapi tidak berakibat cacat atau yang dapat dikendalikan controllable oleh
sementara, dan perawatan di rumah perusahaan, sedangkan cara bekerja yang
sakit dibawah 21 hari. sehat dan selamat merupakan aspek yang
d. Kecelakaan berat (Serious Accident juga controllable dilakukan oleh tenaga
)Kecelakaan yang berakibat kerja (Suma’mur, 2009 : 13).
timbulnya kehilangan hari kerja dan Lingkungan kerja adalah segala yang
berakibat cacat tubuh serta mendapat ada di lingkungan para pekerja yang dapat
perawatan di rumah sakit lebih dari mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
21 hari (Dua Puluh Satu) Hari. tugas.Seperti temperature, kelembaban,
e. Kecelakaan fatal ventilasi, penerangan dan kegaduhan,
Kecelakaan yang berakibat kebersihan tempat kerja dan tidak
timbulnya korban meninggal.Selain memadainya alat-alat dan perlengkapan
luka – luka dan kematian, kecelakaan kerja.(Isyandi, 2004:134).
kerja dapat pula mengakibatkan Pekerja menginginkan kondisi
kerugian karena terganggunya disekitar pekerjaanya baik, karena kondisi
aktivitas kerja, kerusakan alat-alat tersebut mengarah kepada kenikmatan dan

Jom Fekon Vol 2 No. 1 Februari 2015 7


kesenangan secara fisik misalnya 1. Fasilitas, bahan baku, mesin dan alat-
penerangan terlalu kecil dapat menyebabkan alat produksi
ketidaknikmatan fisik, udara kotor atau 2. Keributan mesin
miskinnya ventilasi dapat membahayakan 3. Ventilasi / sirkulasi udara
bagi kesehatan. Lingkungan fisik dimana 4. Ruang gerak dalam bekerja
individu bekerja mempunyai pengaruh pada 5. Penerangan
jam kerja maupun sikap mereka terhadap 6. Temperatur ruangan
pekerjaan itu sendiri.
Sedangkan menurut Sondang Indikator Lingkungan
P.Siagian (2004:132) lingkungan kerja Lingkungan Kerja merupakan sesuatu yang
merupakan adanya sarana dan prasarana ada disekitar pekerja dan dapat
kerja yang memadai sesuai dengan sifat mempengaruhi dirinya dalam menyelesaikan
tugas yang harus diselesaikan merupakan semua tugas yang diberikan kepadanya,
kondisi kerja yang kondusif. dengan indikator :
Faktor-faktor yang mempengaruhi a. Perlengkapan kerja
lingkungan kerja b. Fasilitas kerja
Menurut Nawawi (2003:226) faktor- c. Hubungan dengan atasan
faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja d. Hubungan dengan karyawan (Nitisemito
diantaranya : 2003 : 109)
1. Kondisi fisik (kondisi kerja) merupakan
keadaan kerja dalam perusahaan yang
meliputi penerangan tempat kerja, Faktor Manusia
penggunaan warna, pengaturan suhu Pengertian Faktor Manusia
udara, kebersihan, dan ruang gerak. Faktor manusia dalam kecelakaan kerja
2. Kondisi non fisik (iklim kerja) sebagai merupakan konsep klasik dalam usaha
hasil persepsi karyawan terhadap keselamatan dan pemecahan kecelakaan
lingkungan kerja tidak dapat dilihat atau kerja, karena walau bagaimana pun baik
disentuh tetapi dapat dirasakan oleh penyebabnya maupun yang diderita
karyawan tersebut harus mempunyai semuanya berpulang kepada manusia itu
kemampuan dalam membentuk iklim sendiri, tetapi konsep manusia dan
kerja tersebut. kecelakaan kerja bukan hanya menyangkut
Pekerja menginginkan kondisi disekitar pada kesalahan awal, terkadang dalam
pekerjaanya baik, karena kondisi tersebut pelaksanaan pekerjaan faktor manusia
mengarah kepada kenikmatan dan mengoperasikan peralatan-peralatan yang
kesenangan secara fisik misalnya digunakan merupakan penyebab kecelakaan,
penerangan terlalu kecil dapat menyebabkan karena yang disebabkan manusia itu sendiri
ketidaknikmatan fisik, udara kotor atau mempunyai keterbatasan dalam
miskinnya ventilasi dapat membahayakan hubungannya dengan peralatan-peralatan
bagi kesehatan. Lingkungan fisik dimana yang dipergunakan.
individu bekerja mempunyai pengaruh pada Jadi, faktor manusia pada suatu
jam kerja maupun sikap mereka terhadap pekerjaan merupakan faktor yang mengacu
pekerjaan itu sendiri. pada setiap masalah yang mempengaruhi
Faktor-faktor yang terdapat pada pendekatan individu terhadap pekerjaan dan
lingkungan kerja oleh Karlinger (1987) kemampuan untuk melaksanakn tugas dan
dalam (Isyandi ,2004:134): pekerjaan atau faktor manusia sebagai
faktor-faktor lingkungan, organisasi dan

Jom Fekon Vol 2 No. 1 Februari 2015 8


pekerjaan, karakteristik manusia dan a. Lingkungan manajerial yang
individu yang mempengaruhi perilaku membiasakan budaya keselamatan
ditempat kerja.(john,2006:86) dan kesehatan kerja
Faktor manusia merupakan hal yang b. Menyesuaikan kemampuan
penting yang ada didalam individu dengan pekerjaan atau
perusahaan.Karena manusia merupakan mesin
suatu asset perusahaan dalam melakukan c. Mengadakan pelatihan
pekerjaannya. d. Menyediakan perlengkapan
Apabila perusahaan melakukan rekrut pekerjaan
karyawan sesuai dengan aturannya baik dari e. Mempunyai tujuan kinerja
segi kemampuan atau skill yang dimilikinya, f. Disiplin kerja yang seimbang dan
maka pihak perusahaan akan dapat adil
mencapai tujuan dan sasaran yang telah g. Memiliki informasi yang jelas
diterapkan perusahaan. Hal ini berhubungan h. Memantau kinerja dan
dengan job analisis.Kemudian dilanjutkan mengkomunikasikan hasilnya
dengan menggunakan deskripsi jabatan dan i. Menerapkan sistem umpan balik
spesifikasi jabatan. j. Memastikan aturan-aturan dan
Disamping faktor manusia ada faktor prosedur-prosedur yang disepakati
lain yaitu ketimpangan sistem manajemen bersama telah dipatuhi
seperti perencanaan, pengawasan, 3. Faktor negatif
pelaksanaan, pemantauan, dan pembinaan. a. Minimnya pelatihan dan tugas-
Dengan demikian penyebab kecelakaan tugas
tidak selalu tunggal tetapi bersifat multi b. Bersikap menentang terhadap
causal sehingga penanganannya harus secara aturan-aturan dan pengamanan
terencana dan komprehensip. c. Mengabaikan atau melewati
pengamanan dan mengambil jalan
Pengaruh faktor-faktor manusia pada pintas untuk meningkatkan
pekerjaan dibagi menjadi empat bagian pendapatan
yaitu: d. Mengabaikan apa yang sedang
1. Cakupan faktor-faktor manusia terjadi
mencakup : e. Mengabaikan atau salah
a. Sikap pekerja terhadap memahami apa yang harus
pekerjaannya dikerjakan
b. Hubungan antara para pekerja f. Gagal mengkomunikasikan atau
dengan kelompok kerjanya mengintruksikan dengan benar
c. Interaksi antara para pekerja g. Desain, tata letak pabrik dan
dengan pekerjaannya atau perlengkapan yang buruk sehingga
lingkungan pekerjaannya tidak memperhitungkan
d. Kemampuan kerja dan keahlian keterbatasan manusia baik secara
e. Prilaku individu setiap orang mental maupun fisik
f. Cakupan pelatihan dan instruksi h. Minimnya arahan yang jelas
yang disediakan 4. Faktor-faktor individu
g. Desain, kondisi pabrik dan a. Sikap individu terhadap tugas dan
perlengkapan pekerjaannya
h. Aturan-aturan dan system kerja b. Derajat motivasi pribadi terhadap
2. Faktor-faktor positif pekerjaan

Jom Fekon Vol 2 No. 1 Februari 2015 9


c. Apakah pelatihan yang diterima 1. Ketidak seimbangan fisik atau
memuaskan kebutuhan individu kemampuan tenaga kerja, antara lain :
d. Persepsi terhadap peran individu tidak sesuai berat badan, posisi tubuh
dalam perusahaan yang menyebabkan mudah lemah, cacat
e. Kemampuan memenuhi tuntutan fisik dan cacat sementara.
pekerjaan 2. Ketidak seimbangan kemampuan
f. Materi pelatihan yang mudah psikologi, antara lain: rasa takut atau
dipahami phobia gangguan emosional, gerakan
g. Melihat kerja sebagai tantangan lambat, tidak mampu memahami,
keterampilan kurang.
Dalam hal sikap diatas akan 3. Kurang pengetahuan, antara lain: kurang
berkurangnyaperhatian karyawan tersebut pengalaman, kurang orientasi, kurang
terhadap keselamatan kerja dan karyawan latihan memahami pekerjaan.
tersebut bisa melakukan tindakan kekacauan 4. Kurang keterampilan, antara lain: kurang
untuk menciptakan suasana yang tidak aman mengadakan pelatihan praktik,
kelompok kerja diperusahaan pada penampilan kurang, kurang kreatif, salah
umumnya. pengertian.
Manusia mempunyai keterbatasan 5. Stress mental, antara lain: emosi
dalam mengoperasikan peralatan-peralatan berlebihan, beban mental berlebihan,
yang digunakan, seperti psikologi, pendiam dan tertutup, frustasi dan sakit
keterampilan, pengetahuan.Selain itu juga mental.
disebabkan oleh efisiensi para individu 6. Stress fisik, antara lain: badan sakit,
seperti sikap ceroboh, tidak hati-hati, tidak beban tugas berlebihan, kurang istirahat,
mampu menjalankan tugas dengan baik. terpapar bahan berbaya, terpapar panas
Apabila perusahaan melakukan rekrut yang tinggi, kekurangan oksigen,
karyawan sesuai dengan aturannya baik dari gerakan terganggu.
segi kemampuan atau skill yang dimilikinya, 7. Motivasi menurun (kurang termotivasi)
maka pihak perusahaan akan dapat antara lain: mau bekerja apabila ada
mencapai tujuan dan sasaran yang telah penguatan atau hadiah, frustasi
diterapkan perusahaan. Hal ini berhubungan berlebihan, tidak ada umpan balik, tidak
dengan job analisis.Kemudian dilanjutkan mendapat insentif produksi, tidak
dengan menggunakan deskripsi jabatan dan mendapat pujian dari hasil kerjanya dan
spesifikasi jabatan. terlalu tertekan.
Dengan demikian manusia akan lebih Indikator Faktor Manusia
mengetahui tentang pekerjaan yang akan Yang menjadi indikator Faktor manusia
dilakukannya sesuai dengan kemampuan menurut John ( 2006 : 86) adalah sebagai
yang dimilikinya. Dimana hal tersebut akan berikut :
mengurangi tingkat kecelakaan kerja pada a. Sikap pekerja terhadap pekerjaan
saat ia bekerja. b. Kemampuan dan keahlian kerja
c. Sikap/perilaku karyawan yang baik
Faktor-faktor Manusia d. Kelalaian karyawan
Sementara penelitian lain Kerangka Penelitian
menunjukkan bahwa 80-85% kecelakaan Berdasarkan landasan teori yang ada, serta
disebabkan oleh faktor manusia didukung dengan hasil penelitian
(Santoso,2004) terdahulu,maka dapat digambarkan sebuah
kerangka penelitian :

Jom Fekon Vol 2 No. 1 Februari 2015 10


Gambar 2.1 : Kerangka Penelitian 1 Kecelakaan kerja (Y) -nyaris celaka
a. Pengaruh Lingkungan Kerja adalah suatu kejadian -kecelakaan ringan
yang tidak diinginkan -kecelakaan sedang
Syarat lingkungan kerja yaitu memenuhi dimana aksi atau -kecelakaan berat
syrat aman, meliputi hygiene umum, reaksi objek, bahan, -kecelakaan fatal
sanitasi, ventilasi udara, ruang kerja, orang atau radiasi (Undang-undang
keselamatan, meliputi kondisi gedung dan mengakibatkan luka ketenagakerjaan
tempat kerja yang dapat menjamin pada orang 2003)
(Manuaba,2001:193)
keselamatan.(Suma’mur:2009)
2 Lingkungan Kerja (XI) -perlengkapan kerja
b. Pengaruh Faktor Manusia adalah sesuatu yang -fasilitas kerja
Kecelakaan kerja yang terjadi dapat ada disekitar pekerja -hubungan dengan
disebabkan factor manusia yaitu meliputi dan dapat atasan
aturan kerja, kemampuan tenaga mempengaruhi dirinya -hubungan dengan
dalam menyelesaikan karyawan
kerja,disiplin kerja, perbuatan-perbuatan
semua tugas yang (Nitisemito,2003:
yang mendatangkan kecelakaan, serta diberikan kepadanya 109)
ketidakcocokan fisik mental. (Nitisemito,2003:
(Suma’mur:2009) 100)
c. Kecelakaan Kerja 3 Faktor Manusia (X2) -sikap pekerja
Kecelakaan terjadi tidak secara kebetulan, Faktor yang mengacu terhadap pekerjaan
pada setiap masalah -kemampuan dan
melainkan ada sebabnya. Agar yang mempengaruhi keahlian kerja
selanjutnya dapat menjadi langkah- pendekatan individu -sikap/perilaku
langkah preventif untuk mencegah terhadap pekerjaan dan karyawan yang baik
kecelakaan yang terulang kemampuan untuk -Kelalaian karyawan
kembali.(Suma’mur:2009) melaksanakan tugas (John,2006 : 86)
dan pekerjaan atau
faktor-faktor
Lingkungan lingkungan, organisasi
Kerja (X1) dan pekerjaan,
karakteristik manusia
Kecelakan dan individu yang
FaktorMan (Y) mempengaruhi
usia (X2) perilaku ditempat
kerja.
(John,2006 : 86)
Sumber : Suma’mur ( 2009 : 405) Sumber: John(2006),Manuaba(2001),Nitisemito (2003) danUndang-
Undangketenagakerjaan(2003)
Operasional Variabel Penelitian
Hipotesis
Operasional dari masing-masing Berdasarkan pengamatan dan
variabel dapat diuraikan sebagai berikut : pembelajaran teori yang ada, serta
Tabel 2.1. Operasional Variabel perumusan masalah diatas, maka penulis
merumuskan hipotesis penelitian ini sebagai
berikut :
1. Diduga Lingkungan kerja, dan Faktor
Manusia berpengaruh secara simultan
terhadap kecelakaan kerja karyawan pada
No Variabel Indikator PT. Putri Midai Bangkinang.
2. Diduga lingkungan kerja berpengaruh
secara parsial terhadap kecelakaan kerja
karyawan pada PT. Putri Midai
Bangkinang.

Jom Fekon Vol 2 No. 1 Februari 2015 11


3. Diduga faktor manusia berpengaruh a. Data primer, yaitu data yang diperoleh
secara parsial terhadap kecelakaan kerja langsung dari sumber pertama baik dari
karyawan pada PT.Putri Midai individu atau perseorangan seperti hasil
Bangkinang. pengisian kuisioner yang dilakukan oleh
peneliti dan mewawancarai pihak-pihak
METODE PENELITIAN terkait, serta data lain yang ada
Lokasi Penelitian hubungannya dengan penelitian.
Lokasi pengumpulan data penelitian b. Data sekunder, yaitu data yang telah
dilaksanakan di JL.DI PENJAITAN No.4f diolah dan telah tersaji serta telah
Bangkinang Kabupaten Kampar. terdokumentasi.
Populasi dan Sampel
a. Populasi Teknik Pengumpulan Data
Populasi adalah seluruh karyawan Teknik pengumpulan data yang
bagian ketenaga listrikan pada PT. Putri digunakan pada penelitian ini adalah :
Midai di JL.DI PENJAITAN No 4f a. Wawancara(Interview)
Bangkinang yang berjumlah 112 Orang. Merupakan salah satu tekhnik
b. Sampel pengumpulan data melalui lisan
Sampel yang digunakan adalah sampel (Wawancara) dengan pemimpin
probabilitas/acak, dimana setiap anggota maupun dengan Karyawan PT.Putri
populasi mempunyai peluang yang sama Midai Bangkinang Kabupaten
untuk dipilih menjadi anaggota sampel. Kampar.Teknik ini untuk menjadi
Pengambilan sampel dilakukan dengan informasi secara lebih lengkap tentang
cara simple random sampling, dengan informasi di PT.Putri Midai.
ukuran sampel menggunakan rumus b. Kuesioner (Questionnaire)
Slovin (Husein, 2002:141) yaitu : Teknik angket (kuesioner) merupakan
n= suatu pengumpulan data dengan
memberikan atau menyebarkan daftar
dimana
pertanyaan kepada responden dengan
n : ukuran sampel
harapan responden memberikan respons
N: ukuran populasi
atas daftar pertanyaan tersebut.
e: kelonggaran ketidakpastian karena
kesalahan pengambilan sampel
HASIL PENELITIAN DAN
yang dapat ditolerir
PEMBAHASAN
n=
= Karakteristik Responden
Pada bagian ini akan diuraikan
= secara deskriptif mengenai penyebaran data
latar belakang responden yang terdiri dari
=
berbagai perbedaan karakteristik.
= 52 karyawan Karakteristik responden yang dibahas oleh
Jadi jumlah sampel yang diambil penelitian ini meliputi Jenis kelamin, umur,
sebanyak 52 karyawan. dan pendidikan.

Jenis dan Sumber Data Frekuensi


Menurut Umar (2009:42) jenis data No Jenis Orang Persentase
yang digunakan dalam penelitian ini ada dua Kelamin (%)
jenis data,yaitu : 1. Laki-laki 43 83

Jom Fekon Vol 2 No. 1 Februari 2015 12


2. Perempuan 9 17 pendidikan responden dapat dilihat pada
Jumlah 52 100 tabel berikut.
Sumber : Data Olahan N Pendidikan Jumlah Persentase
o Terakhir (%)
Berdasarkan tabel diatas dapat 1. SMP 14 26,92
disimpulkan bahwa perusahaan lebih banyak 2. SMA 20 38,46
mempekerjakan karyawannya yang berjenis 3. D3 18 34,62
kelamin laki – laki, sebanyak 43 orang 52 100
Jumlah
dengan persentase 83%, sedangkan Sumber :Data Olahan
karyawan perempuan sebanyak 9 orang Berdasarkan tabel di atas dapat
dengan persentase 17%. Dalam hal ini, dilihat bahwa tingkat pendidikan terakhir
perusahaan lebih banyak mempekerjakan responden SMP sebanyak 14 orang atau
karyawan yang berjenis kelamin laki – laki, 26,92%, SMA sebanyak 20 orang atau
karena dari segi pekerjaan pada proses 38,46%, sedangkan D3 sebanyak 18 orang
pemasangan listrik tersebut banyak atau 34,62%. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pekerjaan yang sulit pada saat melakukan mayoritas responden pada PT. Putri Midai
pekerjaan. adalah tamatan SMA.
Karakteristik Berdasarkan Tingkat Hasil Uji Reabilitas Instrument
Umur Variabel Cronbach’s Keterangan
Klasifikasi tingkat umur responden alpha
pada PT. Putri Midai Kabupaten Kampar Kecelakaan 0,878 Reliabel
Lingkungan 0,873 Reliabel
No Umur Responden Jumlah Persentase
Manusia 0,873 Reliabel
(%)
Sumber : Data Olahan SPSS Hasil Penelitian
1. 20 – 30 25 48,07 Tahun 2014
2. 31 – 40 19 36,54 diketahui hasil pengujian nilai
3. 40 keatas 8 15,39
reabilitas ketiga variabel berada di atas
Jumlah 52 100 angka 0,60. Artinya adalah bahwa alat ukur
Sumber: Data Olahan yang digunakan dalam penelitian ini
reliabel.
Berdasarkan tabel di atas dapat
diketahui bahwa responden yang berumur Uji Koefisien Determinasi ( )
20-30 sebanyak 25 orang atau 48,07%. Analisis determinasi dalam regresi
Responden yang berumur 31-40 sebanyak linear berganda digunakan untuk
19 orang atau 36,54%. Sedangkan mengetahui persentase sumbangan pengaruh
responden yang berumur 41 tahun keatas variabel independen secara simultan atau
sebanyak 8 orang atau 15,39%, dimana bersama-sama terhadap variabel dependen.
sebagian besar responden berada pada usia
b
yang produktif. Model Summary
Karakteristik Berdasarkan Tingkat Mod R Adjusted Std. Error of the
el R Square R Square Estimate
Pendidikan
Pendidikan memegang peranan yang 1 .789 .623 .608 2.22458
a

penting dalam upaya meningkatkan a. Predictors: (Constant), LINGKUNGAN KERJA,


kemampuan seorang karyawan serta FAKTOR MANUSIA
menunjukkan bagaimana tingkat b. Dependent Variable: KECELAKAAN KERJA
intelektualitas karyawan pada PT. Putri
Midai Kabupaten Kampar.Klasifikasi

Jom Fekon Vol 2 No. 1 Februari 2015 13


KESIMPULAN DAN SARAN sehingga semua karyawan memahami
Kesimpulan setiap bahaya dari pekerjaan yang
Berdasarkan hasil penelitian dan dilakukan.
pembahasan serta analisis yang telah 2. Perusahaan juga harus menjaga
dilakukan pada bab sebelumnya, maka pada lingkungan kerja misalnya dengan
bab ini dikemukakan kesimpulan sebagai melakukan perawatan dan pemeliharaan
berikut : yang rutin dan teratur terhadap mesin
a. Dari hasil perhitungan uji statistik dan peralatan yang ada diperusahaan.
menunjukkan bahwa variabel Bila perlu setiap mesin dan peralatan
Lingkungan Kerja dan Faktor yang sudah rusak dan tua harus segera
Manusia secara bersama-sama diganti sebelum kerusakan itu
berpengaruh signifikan terhadap menimbulkan kecelakaan kerja.
kecelakaan kerja karyawan pada PT. 3. Pekerja harus senantiasa memahami
Putri Midai Kabupaten Kampar. peraturan, standard dan ketentuan
b. Selanjutnya, dari hasil uji statistik pelaksanaan pada saat melakukan
menunjukkan bahwa secara parsial pekerjaan untuk mencegah terjadinya
variabel Faktor Manusia resiko bahaya.
mempengaruhi Kecelakaan kerja
karyawan pada PT.Putri Midai DAFTAR PUSTAKA
Kabupaten Kampar. Grahanintyas Dewinta, Wignjosoebroto
c. Variabel Lingkungan Kerja Sritomo, dan Latiffianti Effi, 2012,
mempengaruhi Kecelakaan Kerja Analisa Keselamatan dan Kesehatan
Karyawan pada PT. Putri Midai Kerja (K3) dalam Meningkatkan
Kabupaten Kampar. Produktivitas Kerja ( Studi Kasus :
Saran Pabrik Teh Wonosari PTPN XII ).
Berdasarkan pada beberapa Http://www.indonesia-
kesimpulan, maka dapat di berikan saran publichealth.com/2014/01/kecelakaa
sebagai berikut : n-kerja.html
1. Sebaiknya tingkat kecelakaan kerja yang Indra Novri Setiawan, 2013, Pengaruh
ada pada perusahaan harus dapat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dihindari semaksimal mungkin oleh Terhadap Produktivitas Karyawan
pihak perusahaan, maka perusahaan pada Departemen Jaringan PT.PLN
sebaiknya memberikan sangsi dengan (Persero)Area Surabaya Utara.
memberikan surat peringatan kepada Iswantiningsih Elvira, 2012, Pelaksanaan
karyawan yang melanggar peraturan. Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Tujuan memberikan peringatan adalah Pemeliharaan Kesehatan bagi
agar pegawai yang bersangkutan Pekerja di Hotel Poncowinata.
menyadari pelanggaran yang Isyandi, 2004.Manajemen Sumber Daya
dilakukannya. Disamping itu pemberian Manusia dalam Perspektif
sangsi tersebut agar karyawan Global.Unri Press,Pekanbaru.
memahami sangsi pelanggaran yang J.Mathew Austin,John D,dan Lucian L,
berlaku diperusahaan. Perusahaan juga 2013, Safety in numbers: The
perlu mengkomunikasikan secara development of leapfrog’s composite
berkelanjutan kebijakan keselamatan dan patient safety score for U.S.hospital.
kesehatan kerja kepada seluruh Kuncoro,Haryo, 2009,Statistika Deskriptif
karyawan dengan tata cara yang tepat, Untuk Manager. Lembaga Penerbit

Jom Fekon Vol 2 No. 1 Februari 2015 14


Fakultas Ekonomi Universitas Santoso, Gempur, 2004, Manajemen
Indonesia, Depok. Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
Lena Juliya, 2004, Studi Deskriptif Tentang prestasi Pustaka Jakarta.
Faktor Manusia dan Terjadinya Sofyan Michael, 2005, Kecelakaan Kerja
Kecelakaan Kerja di divisi Tempa Bangunan Tinggi : Studi Bangunan
dan Cort PT. PINDAD (Persero) WTC Mangga Dua.
Bandung. Sondang P.Siagian,2004,Teori Motivasi dan
Mangkunegara, Anwar P, 2007, Manajemen Aplikasinya.Jakarta : Rineka Cipta.
Sumber Daya Manusia Perusahaan, Suma’mur, PK, 2009, Hidgiene Perusahaan
Bandung,PT. Remaja Rosdakarya. Dan Kesehatan Kerja (Hiperkes),
Manuaba, 2001, Ekonomi dan Keselamatan CV. Sagung Seto, Jakarta
Kerja Penanggulangan Kebakaran, Umar Husein,2009.Riset Sumber Daya
Yayasan dan Penanggulangan Manusia Dalam Organisasi : Jakarta
Kerja,Jakarta. Gramedia Pustaka Utara
Nasution,S,2003, Metode Research. Bumi Undang – Undang No.3 Tahun 2003,
Aksara, Jakarta Tentang Keselamatan dan Kesehatan
Nawawi,Hadari. 2005. Manajemen Sumber Kerja.
Daya Manusia untuk Bisnis yang Wijayanto Andri, 2012, Pengaruh
Kompetitif.Yogyakarta : UGM Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Nitisemito,Alex, S. 2000, manajemen Terhadap Prestasi Kerja Karyawan
personalia.Cetakan ketiga. Jakarta: pada PT.PLN (Persero) APJ
Ghalia Indonesia. Semarang.
Nurfadillah, Fatmawaty Mallapiang, 2013, Wursanto,Ig. 2005. Dasar-Dasar Ilmu
Pelaksanaan Kesehatan dan Organisasi. Yogyakarta.Andi
Keselamatan Kerja pada Tenaga Yunita A,Messah,Yohana Bolu Tena, dan I
Kerja Wanita di PT. Maruki Made Udiana,2012,Kajian
Internasional Indonesia. Implementasi Sistem Manajemen
Primayanti,Atika, 2013, Pengaruh Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Individu dan Lingkungan Kerja pada Perusahaan Jasa Kontruksi di
Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Kota Kupang.
Akuntansi dan Keuangan Bank BPR
di Tanjungpinang.
Rafael Djajakusli Parubak, Russeng
Syamsiur S, 2009, Studi Kecelakaan
Kerja pada Petugas RS Elim
Rantepao dan RSUD Lakipadada
Makale Kabupaten Tana Toraja.
Ridley, John, 2006, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja, Edisi
3,Erlangga.
Rapinaldi, 2006.Pengaruh Motivasi dan
Lingkungan Kerja Terhadap
Produktivitas.Universitas Negeri
Semarang.

Jom Fekon Vol 2 No. 1 Februari 2015 15

Anda mungkin juga menyukai