Program Kerja Kepala Sman 1lsm
Program Kerja Kepala Sman 1lsm
PENDAHULUAN
A. Lata Belakang
Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana
diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP). SNP dijadikan dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
Ruang lingkup Standar Nasional Pendidikan meliputi standar: isi, proses, kompetensi
lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian. Standar-standar tersebut merupakan acuan dan kriteria dalam
menetapkan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan.
Sekolah dipimpin oleh kepala sekolah yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan
profesionalisme guru dan mutu pendidikan di sekolah. Kepala Sekolah sebagai pemimpin
harus mampu: 1) mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan
percaya diri kepada para guru, staf dan peserta didik dalam melaksanakan tugasnya
masing-masing; 2) memberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf dan para
peserta didik, serta memberikan dorongan, memacu dan berdiri di depan demi kemajuan
dan memberikan inspirasi dalam mencapai tujuan.
Untuk dapat melaksanakan fungsinya tersebut di atas, Kepala Sekolah harus memiliki
program kerja tahunan yang merupakan penjabaran dari RKJM dan RKT.Program kerja
kepala sekolah ini memberikan rambu-rambu kepada kepala sekolah dalam melaksanakan
tugas pokoknya dan mempermudah kepala sekolah dalam mempersiapkan pembinaan dan
penilaian yang dilakukan oleh pengawas sekolah dan dinas pendidikan.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
1
6. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Guru;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi
bagi Guru dalam Jabatan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Satuan Pendidikan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Perpustakaan Sekolah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Tenaga Laboratorium Sekolah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi dan Kompetensi Konselor;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar
Sarana dan Prasarana SDLB, SMPLB, dan SMALB;
17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan.
18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban Kerja
Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 30 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban Kerja
Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan;
19. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
2
C. Maksud dan Tujuan.
Maksud disusunnya program kerja ini adalah :
1. Memberikan gambaran yang jelas tentang hasil-hasil yang telah dicapai, program-
program yang akan dilaksanakan serta masalah-masalah yang dihadapi sekolah
untuk jangka pendek.
2. Sebagai pedoman kerja semua personil sekolah dalam melaksanakan tugas
mengajar, mengelola dan membina kegiatan pembelajaran.
3. Untuk memberikan arahan bagi pelaksanaan seluruh kegiatan sekolah, agar target
yang telah ditetapkan dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan.
Tujuan dari program kerja ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan landasan dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugas selama
kegiatan berlangsung.
2. Sebagai alat control pelaksnaan kegiatan sekolah
3. Sebagai sumber data dan informasi bagi penentuan kebijakan dan keputusan
pimpinan.
D. Sasaran Program
Yang menjadi sasaran dalam program kerja ini adalah sebagai berikut :
1. Semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Lhokseumawe sesuai
dengan bidang tugas masing-masing.
2. Semua potensi yang dapat mendukung pelaksanaan pendidikan, sehingga sekolah
dapat berkembang mencapai target perluasan pengetahuan dan peningkatan
kemampuan siswa.
3
BAB II
PENGORGANISASIAN PERSONIL
A. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah pengaturan tentang sistem penyelenggaraan dan administrasi
sekolah yang memuat uraian tugas, wewenang, dan tanggung-jawab yang jelas dan
transparan.Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Lhokseumawe Terlampir.
4
3. Staf Tata Usaha
Membantu Kepala Tata Usaha dalam penyelesaian kegiatan ketatausahaan meliputi :
a. Yang berhubungan dengan administrasi umum
Mencatat surat masuk dan surat keluar
Mendistribusikan surat-surat masuk / unit sesuai disposisi kepala sekolah
Menghimpun dan mengirim laporan bulanan ke kantor dinas pendidikan Propinsi
Aceh
b. Yang berhubungan dengan administrasi perlengkapan
Membuat daftar inventaris perlengkapan sekolah
Koordinasi dengan wakasek bidang sarana prasaran dalam rangka pengadaan barang
serta pendistribusiannya
Membuat laporan inventaris secara berkala berkordinasi dengan wakasek sarana
prasarana
c. Yang berhubungan dengan administrasi kesiswaan
Mengisi buku induk siswa
Menyusun dan merekap absen siswa
Memonitor jumlah kegiatan siswa setiap bulan
Mengadminstrasikan mutasi siswa
Membuat dan mengisi buku klaper siswa
d. Yang berhubungan dengan administrasi kepegawaian
Menyusun daftar urut kepangkatan / DUK
Mengusulkan kenaikan gaji berkala
Menyiapkan DP 3 dan SKP pegawai
Menyelenggarakan daftar hadir guru dan TU
e. Yang berhubungan dengan administrasi keuangan
Membantu kepala sekolah dalam menyusun RKAS
Menerima dan membukukan uang / dana yang dipertanggung jawabkan sesuai
dengan prosedur yang berlaku
Mengeluarkan uang atas perintah kepala sekolah dan membuat SPJ atas pengeluaran
/ penggunaan dana tersebut
Membuat laporan secara berkala
Menyusun daftar gaji pegawai
Menyusun laporan pemasukan dan pengeluaran keuangan sekolah
5
5. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum
a. Penyusunan KTSP
b. Mengatur pembagian tugas mengajar
c. Penyusunan Jadwal pelajaran
d. Menyiapkan perangkat kurikulum khususnya tentang juklak kurikulum
e. Mengatur jadwal ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester
f. Mengelola hasil penilaian
g. Menyususn kriteria kenaikan kelas dan kelas-kelas unggulan
h. Melaksanakan / membentuk Kegiatan MGMP sekolah
i. Pemantapan dan pelaksanaan ujian nasional
j. Pengelolaan Nilai UN dan US
8. Wali Kelas
a. Menyusun organisasi kelas
b. Melaksanakan dua belas langkah wali kelas
c. Membuat denah tempat duduk peserta didik
d. Membuat daftar inventaris kelas
e. Mengisi buku laporan hasil pendidikan setiap semester
f. Merekap absen siswa
g. Mengontrol perkembangan kepribadian siswa
h. Membuat catatan khusus terutama siswa yang mengalami kesulitan dan memerlukan
bantuan
i. Koordinasi dengan guru BP/BK berkenaan dengan siswa yang memiliki kasus-kasus
tertentu yang membahayakan
j. Melaporkan setiap permasalahan peserta didik kepada wakasek urusan kesiswaan
6
9. Petugas BP/BK
a. Menyusun program dan pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan
b. Koordinasi dengan wali kelas dalam mengatasi masalah siswa tentang kesulitan belajar.
c. Memberikan layanan bimbingan penyuluhan agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajari
siswa.
d. Menyusun statistik hasil penilaian BP/BK
e. Menyusun laporan pelaksanaan BP/BK secara berkala
f. Pemilihan dan pertimbangan penentuan jurusan bagi siswa
g. Memberikan saran dan pertimbangan bagi siswa dalam melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi.
7
BAB III
PROFIL DAN KONDISI SEKOLAH
A. Profil Sekolah
8
B. Bidang Pendidikan
1. Umum.
Upaya peningakatan pelaksanaan pendidikan pada tahun sebelumnya telah
membuahkan hasil yang menggembirakan, dalam bidang sarana dapat dilihat bangunan WC
dan Taman yang representatif, selain dari pada itu diikuti pula dengan keberhasilan prestasi
siswa serta minat masyarakat untuk memasukkan putra-putrinya setiap tahun meningkat dan
dapat dibuktikan dengan jumlah calon peserta didik baru.
2. Kurikulum.Intrakurikuler
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) belum dapat dilaksanakan sesuai aturan
petunjuk dan regulasi yang berlaku.
Penyusunan Administrasi KBM.
Dalam menunjang keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar setiap guru menyusun
perangkat administrasi rapan masing-masing mata pelajaran dibawah pembinaan melalui
MGMP tingkat Kabupaten maupun dilingkungan sekolah sendiri.
Pemantauan susunan perangkat administrasi Kegiatan Belajar Mengajar ini dilakukan
pada tiap awal semester dengan membubuhkan tanda tangan kepala sekolah pada setiap
program yang dikoordinir oleh wakil kepala sekolah urusan kurikulum.
Evaluasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Pelaksanaan penilaian Kegiatan Belajar Mengajar telah diupayakan sesuai dengan
petunjuk yang berlaku dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Prinsip penilaian yang
berencana, berkesinambungan dan bermakna telah diupayakan seoptimal mungkin untuk itu
telah diupayakan pula pengendaliannya dengan penandatanganan daftar nilai dan program
penilaian tiap bulan.
3. Ekstrakurikuler.
Kegiatan Ekstrakurikuler telah memberikan konstribusi terhadap keberhasilan
pendidikan baik bagi sekolah maupun bagi siswa itu sendiri, kondisi ini dapat dicapai berkat
adanya perencaaan dan terkoordinir dari setiap jenis kegiatan. Namun demikian pengamatan
dan pelaporan kegiatan harus merupakan bagian yang perlu ditingkatkan terutama yang
dilaksanakan diluar lingkungan sekolah
Kegiatan Ekstrakurikuler akademik meliputi :
Bidang Akademik :
PembinaanOlimpiade Sainc Nasional ( OSN )
Kelompok Bahasa
Kegiatan Ekstrakurikuler non akademik meliputi :
Pembinaan ketaqwaan ( ROHIS )
Pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara
Pembinaan kepribadian dan budi pekerti luhur
Pembinaan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan
Pembinaan keterampilan kewirausahaan
Pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi
Pembinaan persepsi, apresiasi dan kreasi seni.
Pembinaan tekhnologi informasi dan komunikasi (TIK)
Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris
9
Dalam pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler non akademik di SMA Negeri 1
Lhokseumawe dilaksanakan melalui wadah OSIS, Paskibra, KIR, PMR, Pramuka, Olah
Raga, Drumband dan seni budaya.
Bidang Pembinaan Kesiswaan adalah :
Bidang Organisasi kesiswaan
Bidang Bina Prestasi
Bidang bina Olah Raga
Bidang Bina Seni
Bidang Ketertiban siswa (Tatib)
C. Pembiayaan
Pengelolaan keuangan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan,
Pembiayaan yang ada hanya dari satu sumber yaitu Dana Bantuan Operasional sekolah
(BOS), namun tidak menghambat pelaksanaan kegiatan sekolah semua dana dialokasikan
dalam RKAS.
D. Pengambangan Pegawai
Untuk meningkatkan pengelolaan sekolah pada umumnya diperlukan tenaga yang
handal dan terampil. Upaya yang telah ditempuh adalah dengan mengikutsertakan Guru/TU
dan pegawai mengikuti pelatihan-pelatihan, penataran dan MGMP. Sedangkan untuk promosi
jabatan diajukan bagi guru yang telah memenuhi syarat.
10
BAB IV
A. Umum
Pengelolaan sekolah menurut adanya pengelolaan yang terpadu dan terarah. Terpadu
berarti berorientasi kepada pendayagunaan semua sumber (tenaga dan dana serta sarana)
secara tepat guna dan hasil guna. Terarah berarti berorientasi kepada tujuan yaitu administrasi
sekolah menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Maka dari itu mekanisme pengelolaan
sekolah meliputi perencanaan, pengorganisasian dan penilaian baik proses maupun hasil
administrasi sekolah harus dilakukan secara sistematis. Program kegiatan bidang umum
meliputi :
Pertama menetapkan struktur organisasi dan komposisi personalianya. Hal ini
dimaksudkan untuk memperjelas mekanisme kerja, sehingga setiap personalia lebih
memahami fungsi dan peranannya dalam melaksanakan tugas masing-masing.
Kedua menghimpun dan menertibkan surat-surat keputusan dalam melaksanakan
kegiatan sekolah diperlukan landasan aturan administrative.
Untuk itu diupayakan dapat terhimpun keputusan-keputusan mengenai berbagai
keputusan yang baik yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar berdasarkan
kepada aturan-aturan yang telah ditetapkan, maka diterbitkan surat keputusan mengenai
pembagian tugas tenaga edukatif dan non edukatif.
B. Kurikulum
C. Kesiswaan
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Penerimaan peserta didik pindahan
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
Pelayanan Bimbingan dan konseling
Kegiatan ekstrakurikuler
Penghargaan peserta didik berprestasi
Penelusuran dan pendayagunaan alumni
a. Pendidik
Pemenuhan Pendidik
Pemberdayaan pendidik
Pengembangan pendidik
Penghargaan untuk pendidik
11
b. Tenaga Kependidikan
Pemenuhan kebutuhan tenaga kependidikan
Pemberdayaan tenaga kependidikan
Pengembangan tenaga kependidikan
Penghargaan untuk tenaga kependidikan
12
BAB V
PENUTUP
Keberhasilan suatu program kegiatan akan lebih banyak ditentukan oleh adanya
dukungan manusianya dalam memahami dan melaksanakan program serta memanfaatkan
sarana dan prasarana yang ada. Maka dari itu diperlukan adanya suatu kerjasama yang
professional dari semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan sekolah.
Upaya ini dapat ditempuh dengan menciptakan kondisi yang favoriable seperti
peningkatan kesejahteraan dan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan. Untuk
mewujudkannya tidak hanya dapat dilaksanaklan dan dicapai sekaligus tetapi harus bertahap
dan berkesinambungan.Maka dari itu program kegiatan ini dibuat berdasarkan kepada prinsif
skala prioritas terhadap kebutuhan yang terasa sangat mendesak.
Mengingat system pengelolaan sekolah merupakan system yang terbuka dan dinamis,
tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaannya menga;lami penyesuaian baik terhadap
kondisi yang berkembang di sekolah maupun akibat kebijaksanaan atasan. Namun demikian
dengan adanya program kegiatan ini diharapkan dapat meminimalkan penyimpangan
kegiatan dari tujuan yang diharapkan.
Kami menyadari betapapun usaha kami telah optimal dalam menyusun program ini,
namun ketidak-sempurnaan baik penyusun materi maupun redaksionalnya tentu ada.Mudah-
mudahan berdasarkan temuan dalam pelaksanaan program kegiatan ini pada masa yang akan
dating dapat dijadikan bahan perbaikan. Amin.
13