3.2.1 SK Pelayanan Klinis Tentang Pengkajian, Rencana Asuhan, Pemberian Asuhan, Dan Pendidikan Pasien Keluarga
3.2.1 SK Pelayanan Klinis Tentang Pengkajian, Rencana Asuhan, Pemberian Asuhan, Dan Pendidikan Pasien Keluarga
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DURAI
Jalan Kapten Mukhtar, Kecamatan Durai 29663
No HP 081376940113 email : puskesmas.durai@yahoo.co.id
TENTANG
PELAYANAN KLINIS TENTANG PENGKAJIAN, RENCANA ASUHAN,
PEMBERIAN ASUHAN DAN PENDIDIKAN PASIEN/KELUARGA.
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPT PUSKESMAS DURAI,
Ditetapkan di : Durai,
Pada tanggal : 03 Januari 2023
KEPALA UPT PUSKESMAS DURAI,
MAIMUN
Lampiran
PERATURAN KEPALA UPT PUSKESMAS
DURAI TENTANG PELAYANAN KLINIS
TENTANG PENGKAJIAN, RENCANA
ASUHAN, PEMBERIAN ASUHAN KLINIS,
DAN PENDIDIKAN PASIEN/KELUARGA
DI UPT PUSKESMAS DURAI
Nomor : 046/SK/PKM.C/2023
Tanggal : 03 Januari 2023
-3-
5. Kajian awal dilakukan oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan,
dan disiplin yang lain meliputi: status fisik/neurologis/mental,
psikososiospiritual, ekonomi, riwayat kesehatan, riwayat alergi,
asesmen nyeri, asesmen resiko jatuh, asesmen fungsional (gangguan
fungsi tubuh), asesmen risiko gizi, kebutuhan edukasi dan rencana
pemulangan.
6. Pada saat kajian awal perlu diperhatikan juga apakah pasien
mengalami kesakitan atau nyeri. Nyeri adalah bentuk pengalaman
sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan
dengan adanya kerusakan jaringan atau cenderung akan terjadi
kerusakan jaringan.
7. Kajian pasien dan penetapan diagnosis hanya boleh dilakukan oleh
tenaga professional yang kompeten. Tenaga professional yang
kompeten adalah tenaga yang dalam melaksanakan tugas profesinya
dipandu oleh standard an kode etik profesi, dan mempunyai
kompetensi sesuai dengan pendidikan dan pelatihan yang dimiliki,
dibuktikan dengan sertifikat kompetensi.
8. Proses kajian tersebut dapat dilakukan secara individual atau jika
diperlukan oleh tim kesehatan antar profesi yang terdiri dari dokter,
dokter gigi, perawat, bidan dan tenaga kesehatan pemberi asuhan
yang lain sesuai dengan kebutuhan pasien. Jika dalam pemberian
asuhan diperlukan tim kesehatan, maka harus dilakukan koordinasi
dalam penyusunan rencana asuhan terpadu.
9. Pasien mempunyai hal untuk mengambil keputusan terhadap asuhan
yang akan diperoleh
10. Pasien/keluarga diberi peluang untuk bekerja sama dalam menyusun
rencana asuhan klinis yang akan dilakukan
11. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil kajian yang dinyatakan
dalam bentuk diagnose dan asuhan yang akan diberikan, dengan
memperhatikan kebutuhan biologis, psikologis,
social, spiritual serta memperhatikan nilai-nilai budaya yang dimiliki
pasien, dan mencakup kominikasi, informasi dan edukasi pada pasien
dan keluarga
12. Perubahan rencana asuhan ditentukan berdasarkan hasil kajian lanjut
sesuai dengan perubahan kebutuhan pasien
13. Tenaga medis dapat memberikan pelimpahan wewenang untuk
melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi tertentu kepada
perawat, bidan atau tenaga kesehatan pemberi asuhan yang lain
secara tertulis. Pelimpahan wewenang tersebut hanya dapat
dilakukan dalam keadaan tenaga medis tidak berada di
tempat, dan/atau karena keterbatasan ketersediaan tenaga medis.
14. Pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan medis tersebut
dilakukan dengan ketentuan:
a. Tindakan yang dilimpahkan termasuk dalam kemampuan dan
keterampilan yang telah dimiliki oleh penerima pelimpahan
b. Pelaksanaan tidakan yang dilimpahkan tetap di bawah
pengawasan pemberi pelimpahan
c. Pemberi pelimpahan tetap bertanggungjawab atas tindakan
yang dilimpahkan sepanjang pelaksanaan tindakan sesuai dengan
pelimpahan yang diberikan
d. Tindakan yang dilimpahkan tidak termasuk mengambil keputusan
klinis sebagai dasar pelaksanaan tindakan
e. Tindakan yang dilimpahkan tidak bersifat terus-menerus
15. Asuhan pasien diberikan oleh tenaga sesuai kompetensi lulusan
dengan kejelasan rincian wewenang menurut peraturan perundang-
undangan.
16. Pada kondisi tertentu misalnya kasus penyakit Tuberculosis dengan
malnutrisi maka perlu penanganan secara terpadu dari dokter,
nutrisionis dan penanggung jawab program TB, pasien memerlukan
asuhan terpadu yang meliputi asuhan medis, asuhan keperawatan,
asuhan gizi, dan asuhan kesehatan yang lain, sesuai kebutuhan
pasien.
MAIMUN
-5-