Anda di halaman 1dari 5

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN

PUSKESMASSERUIKOTA
DISTRIK YAPEN SELATAN
Alamat :Jln. WR.Monginsidi - Serui, Papua Kode Pos : 98212, Hp:082331492120 Email

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SERUI KOTA


NOMOR :445.1/006/SK/3/Pkm.S.Kota/I/2023

TENTANG
PENGKAJIAN, RENCANA ASUHAN, PEMBERIAN ASUHAN DAN
PENDIDIKAN PASIEN/KELUARGA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSKESMAS SERUI KOTA,

Menimbang : a. bahwa agar penyelenggaraan pelayanan klinis sesuai dengan


kebutuhan pasien;
b. bahwa dalam upaya mendukung terselenggaranya tertib
administrasi pasien yang lengkap, cepat dan mudah;
c. bahwa untuk menjamin pengkajian awal, rencana asuhan dan
pemberian asuhan klinis serta Pendidikan pasien yang
dilaksanakan sesuai kebutuhan pasien, bermutu, dan
memperhatikan keselamatan pasien, maka perlu disusun
kebijakan tentang Pegkajian, Rencana Asuhan, Pemberian
Asuhan Klinis dan Pendidikan Pasien/Keluarga;

Mengingat : 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


HK.01.07/Menkes/1936/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Tingkat Pertama;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan No.34 Tahun 2022 Tentang
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik,
Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat
Praktek Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SERUI KOTA


TENTANG PENGKAJIAN, RENCANA ASUHAN,
PEMBERIAN ASUHAN DAN PENDIDIKAN
PASIEN/KELUARGA

Kesatu : Pengkajian, Rencana Asuhan, Pemberian Asuhan dan Pendidikan


Pasien/Keluarga sebagaimana tercantum dalam lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini;
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Serui
Pada tanggal : 9 Januari 2023
Kepala Puskesmas Serui Kota

MEYLIANA SUTHELIE
Lampiran : Keputusan Kepala Puskesmas Serui Kota
Nomor : 445.1/006/SK/III/Pkm.S.Kota/I/2023
Tentang : PENGKAJIAN, RENCANA ASUHAN,
PEMBERIAN ASUHAN DAN
PENDIDIKAN PASIEN/KELUARGA

 Penapisan (skrining) dilakukan sejak awal dari penerimaan pasien untuk


memilah pasien sesuai dengan kemungkinan penularan infeksi, kebutuhan
pasien dan kondisi kegawatan yang dipandu dengan prosedur skrining yang
dibakukan.
 Proses kajian pasien merupakan proses yang berkesinambungan dan dinamis,
untuk pasien rawat jalan. Proses kajian pasien menentukan efektivitas asuhan
yang akan dilakukan.
 Kajian pasien meliputi:
1. Mengumpulkan data dan informasi tentang kondisi fisik, pskologis, status
social dan riwayat penyakit. Untuk mendapatkan data dan informasi
tersebut dilakukan Anamnesa (data subyektif =S), pemeriksaan fisik dan
penunjang (data objektif =O)
2. Analisis data dan informasi yang diperoleh yang menghasilkan masalah,
kondisi dan diagnosis untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien
(Assesmen atau Analisis = A)
3. Membuat rencana asuhan (Perencanaan Asuhan = P), yaitu menyusun
solusi untuk mengatasi masalah atau memenuhi kebutuhan pasien.
 Pada saat pasien pertama kali diterima, dilakukan kajian awal untuk
selanjutnya dilakukan kajian ulang secara berkesinambungan pada
pasien rawat jalan sesuai dengan perkembangan kondisi kesehatannya.
 Kajian awal dilakukan oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan, dan
disiplin yang lain meliputi: status fisik/neurologis/mental, psikososiospiritual,
ekonomi, riwayat kesehatan, riwayat alergi, asessmen nyeri, asessmen resiko
jatuh, asessmen fungsional (gangguan fungsi tubuh), asessmen risiko gizi,
kebutuhan edukasi dan rencana pemulangan.
 Pada saat kajian awal perlu diperhatikan juga apakah pasien mengalami
kesakitan atau nyeri. Nyeri adalah bentuk pengalaman sensorik dan
emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan adanya
kerusakan jaringan atau cenderung akan terjadi kerusakan jaringan.
 Kajian pasien dan penetapan diagnosis hanya boleh dilakukan oleh tenaga
profesional yang kompeten. Tenaga professional yang kompeten adalah
tenaga yang dalam melaksanakan tugas profesinya dipandu oleh standard atau
kode etik profesi, dan mempunyai kompetensi sesuai dengan pendidikan dan
pelatihan yang dimiliki, dibuktikan dengan sertifikat kompetensi.
 Proses kajian tersebut dapat dilakukan secara individual atau jika diperlukan
oleh tim kesehatan antar profesi yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat,
bidan dan tenaga kesehatan pemberi asuhan yang lain sesuai dengan
kebutuhan pasien. Jika dalam pemberian asuhan diperlukan tim kesehatan,
maka harus dilakukan koordinasi dalam penyusunan rencana asuhan terpadu.
 Pasien mempunyai hak untuk mengambil keputusan terhadap asuhan yang
akan diperoleh.
 Pasien/keluarga diberi peluang untuk bekerja sama dalam menyusun rencana
asuhan klinis yang akan dilakukan.
 Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil kajian yang dinyatakan dalam
bentuk diagnosa dan asuhan yang akan diberikan, dengan memperhatikan
kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual serta memperhatikan nilai-
nilai budaya yang dimiliki pasien, dan mencakup komunikasi, informasi dan
edukasi pada pasien dan keluarga.
 Perubahan rencana asuhan ditentukan berdasarkan hasil kajian lanjut sesuai
dengan perubahan kebutuhan pasien.
 Tenaga medis dapat memberikan pelimpahan wewenang untuk melakukan
tindakan kedokteran atau kedokteran gigi tertentu kepada perawat, bidan atau
tenaga kesehatan pemberi asuhan yang lain secara tertulis. Pelimpahan
wewenang tersebut hanya dapat dilakukan dalam keadaan tenaga medis tidak
berada di tempat, dan/atau karena keterbatasan ketersediaan tenaga medis.
 Pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan medis tersebut dilakukan
dengan ketentuan:
1. Tindakan yang dilimpahkan termasuk dalam kemampuan dan
keterampilan yang telah dimiliki oleh penerima pelimpahan
2. Pelaksanaan tidakan yang dilimpahkan tetap di bawah pengawasan
pemberi pelimpahan
3. Pemberi pelimpahan tetap bertanggungjawab atas tindakan yang
dilimpahkan sepanjang pelaksanaan tindakan sesuai dengan pelimpahan
yang diberikan
4. Tindakan yang dilimpahkan tidak termasuk mengambil keputusan klinis
sebagai dasar pelaksanaan tindakan
5. Tindakan yang dilimpahkan tidak bersifat terus-menerus
 Asuhan pasien diberikan oleh tenaga sesuai kompetensi lulusan dengan
kejelasan rincian wewenang menurut peraturan perundang-undangan.
 Pada kondisi tertentu misalnya kasus penyakit Tuberculosis dengan malnutrisi
maka perlu penanganan secara terpadu dari dokter, nutrisionis dan
penanggung jawab program TB, pasien memerlukan asuhan terpadu yang
meliputi asuhan medis, asuhan keperawatan, asuhan gizi, dan asuhan
kesehatan yang lain, sesuai kebutuhan pasien.
 Untuk meningkatkan luaran klinis yang optimal perlu ada kerja sama antara
petugas kesehatan dan pasien/keluarga. Pasien/keluarga perlu mendapatkan
penyuluhan kesehatan dan edukasi yang terkait dengan penyakit dan
kebutuhan klinis pasien, dengan pendekatan komunikasi interpersonal antara
pasien dan petugas kesehatan, menggunakan bahasa yang mudah dipahami,
agar mereka dapat berperan aktif dalam proses asuhan dan memahami
konsekuensi asuhan yang diberikan

Ditetapkan di : Serui
Pada tanggal : 9 Januari 2023
KEPALA PUSKESMAS SERUI KOTA

MEYLIANA SUTHELIE

Anda mungkin juga menyukai