Indonesia Sebagai Negara Kepulauan
Indonesia Sebagai Negara Kepulauan
Volume 2 Article 1
Issue 2 JKSKN Volume 2 No 2 2019
7-1-2019
Part of the Defense and Security Studies Commons, Other Social and Behavioral Sciences Commons,
Peace and Conflict Studies Commons, and the Terrorism Studies Commons
Recommended Citation
Sunaryo, Thomas (2019) "Indonesia Sebagai Negara Kepulauan," Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan
Nasional: Vol. 2: Iss. 2, Article 1.
Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/jkskn/vol2/iss2/1
This Article is brought to you for free and open access by the School of Strategic and Global Studies at UI Scholars
Hub. It has been accepted for inclusion in Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional by an authorized editor of UI
Scholars Hub.
Sunaryo: Indonesia Sebagai Negara Kepulauan
ISSN: 2620-7419
Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional, Vol. 2, No.2, 2019
Abstract
Indonesia's persistent struggle through the Juanda declaration has succeeded in obtaining juridical recognition regarding
the boundary of Indonesia as an intact archipelago in the UN III Convention on the International Sea Law (UNCLOS)
1982, although the United States as a superpower country does not admit it. Nevertheless, in International forum, The
Unitary State The Republic of Indonesia (NKRI) has had territorial sovereignty and additional zones, Exclusive Economic
Zone (ZEE) in a national sphere with all its natural wealth content belonging to the nation in the dimension of Nusantara.
This paper intends to show that the Republic of Indonesia ia an arcipelagic country characterized by an archipelago with
territory and rights stipulated in law.
Copyright © 2019 Kajian Stratejik Ketahanan Nasional, Universitas Indonesia. All rights reserved
1
Dosen Program Studi Kajian Ketahanan Nasional, SKSG Universitas Indonesia
103
https://scholarhub.ui.ac.id/jkskn/vol2/iss2/1 2
Sunaryo: Indonesia Sebagai Negara Kepulauan
ISSN: 2620-7419
Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional, Vol. 2, No.2, 2019
Eropa menggunakan nama yang terkait “Indonesia” ini adalah sejumlah pemuda dari
dengan India atau Melayu, sehingga dalam kepulauan kita yang memperoleh kesempatan
bahasa Inggris kepulauan kita dinamakan the belajar di perguruan tinggi di Belanda, di
Indian Islands, Island India, the Indies, the mana mereka mendengar nama tersebut,
East Indies, atau the Dutch East Indies. khususnya dari kuliah-kuliah tentang hukum
Mereka juga menggunakan nama Malay adat, yaitu sebagaimana disampaikan oleh
Archipelago, the Malayan Islands, atau Prof. Dr. C Snouck Hugronye dan Prof. Dr. C.
Malaysia, nama-nama yang terkait dengan van Vollenhoven, dan kuliah-kuliah tentang
Melayu. bahasa Indonesia sebagaimana disampaikan
Nama “Indonesia” dicipta oleh oleh Prof. Dr. H. Kern.
seseorang yang bernama James Richardson Pemuda-pemuda yang mulai
Logan, seorang ahli antropologi memperjuangkan persatuan dan kesatuan
berkebangsaan Inggris yang tinggal dan penduduk di kepulauan kita ini segera
bekerja di Singapura. Logan, yang mengkaji mengambil alih nama “Indonesia” yang telah
penduduk dan kebudayaan-kebudayaan yang mulai digunakan oleh di kalangan ahli hukum
terbentang luas antara benua Asia dan benua adat dan ilmu bahassa di Belanda dan
Australia serta lautanHindia dan lautan Teduh beberapa negara Eropa lain dan memberi
(Pasifik), menghadapi masalah dalam menulis makna politik pada nama ini. Nama
tentang penduduk dan kebudayaan di “Indonesia” tidak lagi menjadi sekedar nama
kepulauan ini, sasaran perhatian ilmiahnya, yang digunakan di kalangan para ilmuwan
karena pada waktu itu tidak ada nama yang untuk keperluan ilmu pengetahuan, melainkan
melambangkan keseluruhan kepulauan ini, menjadi suatu nama suatu kesatuan sosial
penduduknya maupun kebudayaannya. yang baru, suatu kesatuan politik yang baru,
Mengikuti nama-nama yang diberikan pada suatu bangsa baru (Bachtiar, 1994).
rumpun-rumpun pulau di lautan Teduh, Sebelum kemerdekaan, batas wilayah
seperti Polynesia (banyak pulau), Mikronesia “Indonesia” yang masih merupakan jajahan
(pulau-pulau kecil) dan Melanesia (pulau- pemerintah Hindia Belanda, dinyatakan dalam
pulau hitam), iapun mengusulkan agar Hukum Laut Internasional yang termaktub
kepulauan ini, serta penduduk dan dalam Territoriale Zee en Maritime Zee
kebudayaannya dinamakan Indonesia. (TZMKO) 1939. Dalam hukum laut
Usul Logan ini tercantum dengan internasional ini keutuhan teritorial seuatu
huruf kecil pada catatan kaki karya tulisannya negara kepulauan menjadi bagian yang
yang berjudul “The Ethnology of the Indian terpisah sendiri-sendiri, dengan batas 3 mil
Archipelago” (Ilmu Bangsa-bangsa Kepulauan laut dari pantai. Dengan begitu, kapal-kapal
Hindia), yan dimuat dalam Journal of the asing bisa melewati kedalam wilayah suatu
Indian Archipelago and Eastern Asia, yang negara kepulauan, oleh karena laut di luar 12
terbit di Singapura pada tahun 1850. Oplag mil dari pantai, menjadi wilayah internasional.
majalah keilmuan ini amat kecil dan boleh sebagaimana terlihat dalam Gambar 1.
dikatakan dibaca hanya hanya para ahli
antropologi dan peminat pengkajian bangsa-
bangsa Asia. Sebelum diketahui oleh orang-
orang kita sendiri, nama “Indonesia” telah
beredar dikalangan ahli ilmu pengetahuan di
Eropa yang mengkaji bangsa-bangsa dan
kebudayaan di kawasan tanah air kita.
Mungkin sekali orang-orang kita yang Gambar.1. Wilayah Indonesia Berdasarkan TZMKO
pertama-tama mendengar tentang nama 1939 (Sumber: Basrie 1995).
105
Bagi Indonesia sebagai negara segala isi dan kekayaannya merupakan suatu
kepulauan, laut mempunyai fungsi yang vital, wilayah, wadah, ruang lingkupdan kesatuan
yakni (1) untuk menjamin integritas teritorial: matra seluruh bangsa, serta menjadi modal
(2) sebagai sarana penghubung, dan (3) dan milik bersama bangsa. Yang dimaksud
kepentingkan hankam dalam arti military dengan kesatuan wilayah dan kesatuan matra
security. adalah daratan, lautan dan dirgantara nasional
Setelah kemerdekaan, prjuangan dalam sebagai ruang hidup, ruang gerak dengan
rangka memberikan jaminan terhadap segala potensi kekayaan alamnya untuk
kedaulatan Negara Kesatuan Republik didayagunakan bagi kesejahteraan dan
Indonesia (NKRI) untuk memujudkan cita-cita keamanan bangsa dan Negara Kesatuan RI
kemerdekaan yang tertuang dalam Pembukaan (kokohnya Ketahanan Nasional).
UUD 1945, pemerintah RI yang pada waktu Pemerintah Indonesia juga menyatakan
itu dipimpin oleh Perdana Menteri Juanda bahwa lalu lintas damai di perairan pedalaman
pada tanggal 13 Desember 1957 (laut teritorial Indonesia) bagi kapal asing
mengeluarkan deklarasi yang disebut dijamin, dan pendirian Indonesia
Deklarasi Juanda, menyatakan: dikemukakan dalam konferensi intenasional
a. Bahwa bentuk geografi Indonesia mengenai hukum laut internasional.
sebagai suatu negara kepulauan Pengakuan eksistensi kedaulatan Indonesia
mempunyai sifat dan corak tersendiri. sebagai Negara Kepulauan tidak didapat
b. Bahwa menurut sejarah sejak dengan mudah, tetapi dicapai melalui
dulunkala kepulauan Indonesia perjuangan yang panjang dan gigih (de facto
merupakan suatu kesatuan. & de jure).
c. Bahwa batas laut teritorial yang
termaktub dalam Territoriale Zee en 4. Pengertian Negara Kepulauan
Maritieme Kringen Ordonantie 1939 Pengertian negara kepulauan
memecah keutuhan teritorial (Archipelagic State) berdasarkan UNCLOS
Indonesia, karena membagi wilayah 1982 (Ariticle 46) adalah: Gugusan pulau,
daratan Indonesia dalam bagian-bagian termasuk bagian pulau, perairan diantaranya &
terpisah dengan teriotialnya sendiri- wujud alamiah yang berhubungan erat satu
sendiri. sama lain. Merupakan satu kesatuan geografi,
Untuk memperkuat kedudukan ekonomi & politik yang hakiki, Atau secara
hukumnya, Deklarasi Juanda dipertegas historis merupakan kesatuan wilayah (batas
dengan Peraturan Pemerintah Pengganti lingkaran).
Undang-undang (PERPU) No. 4 Tahun 1960 Cara penarikan batas laut wilayah tidak
yang diikuti dengan peraturan pelaksanaan lagi didasarkan pada garis pasang surut (low
mengenai lalu lintas damai kendaraan laut water line), tetapi didassarkan pada garis lurus
asing dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP) (straight base line) yang diukur dari garis yang
No.8 Tahun 1962. Dengan berlakunya menghubungkan titik-titik ujung yang terluar
PERPU No.4 Tahun 1960, yang menyatakan dari pada pulau-pulau atau bagian pulau yang
bahwa laut wilayah lebarnya 12 mil diukur termasuk ke dalam wilayah negara (point to
dari garis pangkal lurus (straight base line) point theory), sebagaimana dapat dilihat pada
dan bahwa semua kepulauan dan laut yang Gambar 2.
terletak diantaranya arus dianggap sebagai
kesatuan bulat.
Kesatuan yang bulat ini banyak
mengacu pada dimensi Wawasan Nusantara,
bahwa kebulatan wilayah nasional dengan
106
https://scholarhub.ui.ac.id/jkskn/vol2/iss2/1 4
Sunaryo: Indonesia Sebagai Negara Kepulauan
ISSN: 2620-7419
Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional, Vol. 2, No.2, 2019
17. Bab XVII, tentang Ketentuan Penutup, PBB terhadap Eksistensi Indonesia sebagai
terdiri dari 16 pasal. negara kepulauan, yakni dengan ditetapkannya
UNCLOS 1982 (Indonesia sebagai negara
Selain itu, UNCLOS 1982 dilengkapi kepulauan terbesar di dunia, melampaui
dengan 9 Lampiran berturut-turut tentang: negara-negara kepulauan yang lain yakni
Jenis Ikan Bermigrasi Jauh; Komisi Tentang Filipina, Jepang dan Selandia Baru).
Batas-Batas Landas Kontinen; Persyaratan Status hukum kedaulatan negara atas
Dasar Untuk Propekting, Eksplorasi dan kepulauan pada Negara Kepulauan (Legal
Eksploitasi; Aggaran Dasar Perusahaan, Status of Archipelagic State) berdasarkan
Konsiliasi; Status Mahkamah Internasional UNCLOS 1982, meliputi:
Hukum Laut; Arbitrasi Khusus; dan 1. Kedaulatan penuh (complete &
Partisipasi Organisasi Internasional. exclusive sovereignty), yaitu wilayah
(Departemen Luar Negeri, Direktorat daratan sampai dengan Laut Teritorial
Perjanjian Internasional Internasional, 1987). & Ruang Udara diatasnya.
Hukum Laut Internasional dikukuhkan 2. Hak berdaulat (sovereign right) yaitu
dengan UU No. 5 Tahun 1983. Setelah melaui Zona tambahan, ZEE & Landaas
perjuangan panjang baik melaui forum Kontinen serta Pengelolaan sumber
internasional, maupun bilateral dalam bentuk daya alamnya.
perjanjian perbatasan dengan negara-negara
tetangga, penerapan Wawasan Nusantara Berdasarkan Database Perserikatan
dimensi kewilayahan telah menghasilkan Bangsa-Bangsa per 21 April 2010, terdapat 20
Indonesia diakui sebagai Negara Kepulauan, Negara Kepulauan yang telah diakui, yaitu:
ditambah pengakuan Zona Ekonomi Eksklusif
Indonesia. Luas Indonesia menjadi: Luas No Nama Negara No Nama Negara
Daratan 2.027.087 km2, Luas Lautan 1 Antigua & 11 Marshall Island
3.166.163 km2 (termasuk luas landas Barmuda
kontingen 2.200.000 km2. ditambah luas Luas 2 The Bahamas 12 Papua New
Zona Ekonomi Ekslusif + 1.577.300 mil Guinea
persegi. 3 Cape Verde 13 Philippines
Tanpa perjuangan Deklarasi Juanda 4 Comorosa 14 Saint Vincent &
tahun 1957 yang berhasil, maka Indonesia the Grenadine
hanya berdaulat atas pulau-pulau dan perairan 5 Dominican 15 Sao Tome &
seluas tiga mil laut dari garis pantai tiap pulau. Republik Principe
Sebelum Deklarasi Juanda, total wilayah 6 Fiji 16 Seychelles
daratan dan perairan Indonesia hanya seluas + 7 Indonesia 17 Solomon Island
2.027.087 kilometer persegi. Pulau-pulau 8 Jamaica 18 Trinidad &
Indonesia dipisahkan oleh laut bebas (laut Tobago
internasional). 9 Kiribati 19 Tuvalu
Pertambahan luas ruang hidup tesebut 10 Maldives 20 Vanuatu.
diatas menghasilkan sumberdaya alam yang
cukup besar untuk kesejahteraan rakyat Tabel 1: Negara Kepulauan berdasarkan PBB
Indonesia, mengingat bahwa minyak, gas
bumi, dan mineral lainnya banyak yang berada
di dasar laut, baik lepas pantai (off shore) 5. NKRI Sebagai Negara Kepulauan
maupun di dalam laut. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Perjuangan yang gigih melaui adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
Deklarasi Juanda telah membawa pengakuan Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan
108
https://scholarhub.ui.ac.id/jkskn/vol2/iss2/1 6
Sunaryo: Indonesia Sebagai Negara Kepulauan
ISSN: 2620-7419
Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional, Vol. 2, No.2, 2019
https://scholarhub.ui.ac.id/jkskn/vol2/iss2/1 8
Sunaryo: Indonesia Sebagai Negara Kepulauan
ISSN: 2620-7419
Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional, Vol. 2, No.2, 2019
111