Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL II

Pembelajaran IPA di SD

NAMA : IIS VILDA


NIM : 856578544
SEMESTER : VIII (DELAPAN)
KODE MATA KULIAH : PDGK4202
NAMA MATA KULIAH : Pembelajaran IPA di SD
PROGRAM STUDI : 118 / PGSD – S1
UPBJJ : 17 / JAMBI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2024.1
SOAL
TUGAS TUTORIAL II
No Soal Skor
1. Keterampilan proses dalam pembelajaran IPA dapat mengembangkan kreativitas
murid-murid dalam belajar sehingga mereka secara aktif dapat mengembangkan dan 20
menerapkan kemampuannya. Dengan demikian buatlah contoh tentang keterampilan
proses sains “memformulasi hipótesis”!
2. Keterampilan proses sains adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh peserta
didik untuk menemukan proses penyelesaian permasalahan yang menghasilkan 20
temuan baru bagi dirinya sendiri. Bila diberikan pokok bahasan “Bagaimana Cara
Mendapatkan Energi Listrik?” Keterampilan proses apa yang sesuai dengan topik
bahasan di atas bila penerapannya pada proses pembelajaran IPA di SD, uraikan
prosesnya!
3. Pembuatan alat peraga diharapkan menggunakan bahan-bahan yang murah dan bisa
memanfaatkan bahan bekas pakai agar biaya yang dikeluarkan tidak terlalu mahal. 20
Selain itu, dalam mengajarkan IPA juga diperlukan sesuatu yang dapat menarik minat
peserta didik diantaranya dengan menggunakan media dan alat peraga. Hal ini agar
proses pembelajaran lebih efektif dan efesien. Dari Dari informasi di atas rancanglah
alat peraga & media pendidikan dengan topik: “Bagaimana Cara Mendapatkan
Energi Listrik?”
4. Alat peraga adalah benda/alat yang di gunakan untuk memperagakan fakta, konsep,
prinsip tertentu agar tampak lebih konkret. Alat bantu adalah benda/alat yang di 20
gunakan guru untuk mempermudah tugas dalam mengajar. Anda sebagai guru biasa
menggunakan Media dan alat peraga dalam pembelajaran IPA. Setelah menggunakan
alat tersebut, uraikanlah kelebihan dan keterbatasan media dan alat peraga dalam
pembelajaran IPA tersebut
5. Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi yang
berbeda dengan harapan siswa akan belajar dengan baik. Rancanglah Pembelajaran 20
sains Terintegrasi pada kelas IV SD, dengan topik “Daerahku dan Kekayaan
Alamnya”.

Jawaban
1. Berikut adalah contoh keterampilan proses sains “merumuskan hipotesis” dalam pembelajaran IPA:
Topik: Pengaruh Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan Tanaman

Langkah-langkah:
1. Mengamati
- Siswa mengamati pertumbuhan tanaman yang diberi pupuk organik dan tanaman yang tidak
diberi pupuk organik.
- Siswa mencatat perbedaan yang terlihat, seperti tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun, dll.
2. Merumuskan Masalah
- Berdasarkan pengamatan, siswa merumuskan masalah, misalnya: “Apakah pemberian pupuk
organik berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman?”
3. Merumuskan Hipotesis
- Setelah merumuskan masalah, siswa diminta untuk merumuskan hipotesis.
- Contoh hipotesis: “Pemberian pupuk organik akan meningkatkan pertumbuhan tanaman
dibandingkan tanaman yang tidak diberi pupuk organik.”
4. Merancang Percobaan
- Siswa merancang percobaan untuk menguji hipotesis, misalnya dengan membagi tanaman
menjadi dua kelompok, satu kelompok diberi pupuk organik dan satu kelompok tidak diberi
pupuk organik.
- Siswa menentukan variabel-variabel yang akan diukur, seperti tinggi tanaman, jumlah daun, dll.
5. Melakukan Percobaan
- Siswa melakukan percobaan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat.
- Siswa mengumpulkan data hasil pengamatan dan pengukuran.
6. Menganalisis Data
- Siswa menganalisis data yang diperoleh dari percobaan.
- Siswa membandingkan pertumbuhan tanaman yang diberi pupuk organik dengan yang tidak
diberi pupuk organik.
7. Menarik Kesimpulan
- Berdasarkan analisis data, siswa menarik kesimpulan apakah hipotesis yang dirumuskan
diterima atau ditolak.
Melalui kegiatan ini, siswa dapat mengembangkan keterampilan proses sains, khususnya dalam
merumuskan hipotesis berdasarkan pengamatan dan masalah yang diidentifikasi. Selain itu, siswa juga
dapat mengembangkan kreativitas dalam merancang dan melakukan percobaan untuk menguji
hipotesis.

2. Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang digunakan oleh para ilmuwan untuk mempelajari
alam dan memecahkan masalah. Keterampilan ini dapat diterapkan dalam proses pembelajaran untuk
membantu peserta didik menemukan penyelesaian masalah dan menghasilkan temuan baru secara
mandiri.
Berikut adalah langkah-langkah penerapan keterampilan proses sains pada topik “Bagaimana Cara
Mendapatkan Energi”:
1. Observasi
- Peserta didik diminta untuk mengamati berbagai sumber energi yang ada di sekitar mereka,
seperti matahari, angin, air, bahan bakar, listrik, dll.
- Peserta didik mencatat hasil pengamatan mereka, seperti karakteristik, kegunaan, dan cara
memperoleh sumber energi tersebut.
2. Klasifikasi
- Peserta didik mengelompokkan sumber-sumber energi berdasarkan karakteristik yang sama,
misalnya sumber energi terbarukan dan tidak terbarukan.
- Peserta didik membandingkan dan membedakan ciri-ciri dari masing-masing kelompok sumber
energi.
3. Interpretasi data
- Peserta didik menganalisis data hasil pengamatan dan pengelompokan sumber energi.
- Peserta didik mencoba menemukan pola atau hubungan antara karakteristik sumber energi
dengan cara memperolehnya.
4. Prediksi
- Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh, peserta didik membuat prediksi atau dugaan
tentang sumber energi yang paling efektif dan efisien untuk dimanfaatkan.
- Peserta didik juga dapat memprediksi dampak penggunaan sumber energi tertentu terhadap
lingkungan.
5. Komunikasi
- Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan, pengelompokan, analisis, dan prediksi
mereka tentang sumber-sumber energi.
- Peserta didik saling berdiskusi dan bertukar informasi untuk memperkaya pemahaman mereka.

Melalui penerapan keterampilan proses sains ini, peserta didik akan terlibat aktif dalam proses
pembelajaran, menemukan pengetahuan secara mandiri, dan mengembangkan kemampuan berpikir
kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah terkait sumber energi.

3. Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah beberapa contoh alat peraga dan media
pendidikan yang dapat digunakan untuk mengajarkan topik “Bagaimana Cara Mendapatkan Energi
Listrik” dengan memanfaatkan bahan-bahan murah dan bekas:
1. Generator Sederhana
- Alat peraga ini dapat dibuat menggunakan magnet, kawat tembaga, dan bahan bekas seperti
kaleng, botol, atau kardus.
- Dengan memutar magnet di dalam kumparan kawat, dapat dihasilkan arus listrik yang dapat
digunakan untuk menyalakan lampu LED atau baterai kecil.
- Alat ini dapat menunjukkan prinsip dasar pembangkitan listrik melalui induksi elektromagnetik.
2. Sel Surya Sederhana
- Sel surya dapat dibuat menggunakan bahan-bahan murah seperti semikonduktor, elektroda, dan
wadah.
- Peserta didik dapat melihat bagaimana cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik.
- Alat ini dapat digunakan untuk menyalakan kalkulator, jam tangan, atau lampu kecil.
3. Hidroelektrik Sederhana
- Alat peraga ini dapat dibuat menggunakan botol, pipa, dan kincir air.
- Dengan memanfaatkan aliran air, kincir air akan berputar dan menghasilkan listrik yang dapat
digunakan untuk menyalakan lampu LED.
- Alat ini dapat menunjukkan prinsip pembangkitan listrik dari energi air.
4. Media Presentasi Interaktif
- Penggunaan media presentasi seperti slide, video, atau animasi dapat membantu menarik minat
peserta didik.
- Konten presentasi dapat mencakup penjelasan tentang sumber-sumber energi listrik, proses
pembangkitan, dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Interaksi dengan peserta didik selama presentasi dapat meningkatkan pemahaman mereka.
Dengan memanfaatkan bahan-bahan murah dan bekas, alat peraga dan media pendidikan yang dibuat
dapat membantu menyampaikan konsep-konsep penting tentang cara mendapatkan energi listrik
secara efektif dan menarik minat peserta didik.

4. Kelebihan dan keterbatasan penggunaan media dan alat peraga dalam pembelajaran IPA.
Kelebihan penggunaan media dan alat peraga dalam pembelajaran IPA:
a) Meningkatkan pemahaman siswa: Penggunaan media dan alat peraga dapat membantu siswa
memvisualisasikan konsep-konsep IPA yang abstrak menjadi lebih konkret dan mudah dipahami.
b) Meningkatkan minat dan motivasi belajar: Penggunaan media dan alat peraga yang menarik dapat
meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mempelajari IPA.
c) Mempermudah penyampaian materi: Alat peraga dapat membantu guru menyampaikan materi IPA
dengan lebih efektif dan efisien.
d) Meningkatkan retensi belajar: Siswa cenderung lebih mudah mengingat materi IPA yang dipelajari
dengan menggunakan media dan alat peraga.
e) Meningkatkan interaksi dalam pembelajaran: Penggunaan media dan alat peraga dapat mendorong
siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Keterbatasan penggunaan media dan alat peraga dalam pembelajaran IPA:
a) Biaya yang mahal: Pengadaan media dan alat peraga yang berkualitas dapat membutuhkan biaya
yang cukup besar.
b) Ketersediaan alat yang terbatas: Tidak semua sekolah memiliki kelengkapan media dan alat peraga
yang memadai untuk pembelajaran IPA.
c) Membutuhkan keterampilan khusus: Penggunaan media dan alat peraga yang efektif membutuhkan
keterampilan dan pengetahuan khusus dari guru.
d) Waktu persiapan yang lama: Penggunaan media dan alat peraga dalam pembelajaran IPA
membutuhkan waktu persiapan yang cukup lama bagi guru.
e) Kemungkinan terjadi kerusakan: Media dan alat peraga yang digunakan secara terus-menerus dapat
mengalami kerusakan atau penurunan kualitas.
Secara keseluruhan, penggunaan media dan alat peraga dalam pembelajaran IPA memiliki banyak
manfaat, tetapi juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan oleh guru dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif.

5. Pembelajaran sains terintegrasi untuk kelas IV SD dengan topik “Daerahku dan Kekayaan Alamnya”.
Pembelajaran ini akan mengintegrasikan beberapa konsep dari berbagai bidang studi, seperti ilmu
pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan bahasa Indonesia.
Tujuan Pembelajaran:
1) Siswa dapat mendeskripsikan karakteristik geografis daerah tempat tinggalnya.
2) Siswa dapat mengidentifikasi kekayaan alam yang terdapat di daerah tempat tinggalnya.
3) Siswa dapat menjelaskan manfaat dan cara melestarikan kekayaan alam di daerah tempat
tinggalnya.
4) Siswa dapat menyajikan informasi tentang daerah tempat tinggalnya dan kekayaan alamnya dalam
bentuk tulisan dan presentasi.
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Pendahuluan
- Guru mengajak siswa untuk mengamati lingkungan sekitar dan menanyakan karakteristik
geografis daerah tempat tinggal mereka.
- Guru memancing rasa ingin tahu siswa dengan menanyakan apa saja kekayaan alam yang
terdapat di daerah mereka.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
- Setiap kelompok diminta untuk mengumpulkan informasi tentang karakteristik geografis
daerah tempat tinggal mereka, seperti topografi, iklim, dan sumber daya alam.
- Siswa juga diminta untuk mengidentifikasi kekayaan alam yang terdapat di daerah mereka,
seperti jenis-jenis tumbuhan, hewan, dan sumber daya alam lainnya.
b. Elaborasi
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil temuan mereka.
- Guru memfasilitasi diskusi kelas untuk membahas informasi yang ditemukan oleh masing-
masing kelompok.
- Siswa diminta untuk menjelaskan manfaat dan cara melestarikan kekayaan alam di daerah
tempat tinggal mereka.
c. Konfirmasi
- Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil kerja siswa.
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum
dipahami.
3. Penutup
- Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
- Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat tulisan atau poster tentang daerah tempat
tinggal mereka dan kekayaan alamnya.
Penilaian:
1. Penilaian Proses
- Observasi terhadap partisipasi dan kerjasama siswa dalam kelompok.
- Penilaian terhadap presentasi kelompok.
2. Penilaian Hasil Belajar
- Penilaian terhadap tulisan atau poster yang dibuat oleh siswa.
- Penilaian terhadap pemahaman siswa melalui tes atau kuis.
Demikian rancangan pembelajaran sains terintegrasi untuk kelas IV SD dengan topik “Daerahku dan
Kekayaan Alamnya”. Pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa memahami karakteristik
geografis dan kekayaan alam di daerah tempat tinggal mereka, serta menumbuhkan kesadaran untuk
melestarikan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai