Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TUTORIAL II

No Soal Skor
1. Keterampilan proses dalam pembelajaran IPA dapat mengembangkan kreativitas
murid-murid dalam belajar sehingga mereka secara aktif dapat mengembangkan 20
dan menerapkan kemampuannya. Dengan demikian buatlah contoh tentang
keterampilan proses sains “memformulasi hipótesis”!

Jawab
Dalam pembelajaran IPA mengenai sifat benda padat, cair, dan gas, siswa
diminta untuk melakukan penelitian ilmiah tentang sifat-sifat tersebut. Pada
pembelajaran pertemuan pertama, siswa melakukan percobaan terkait dengan
sifat benda padat dan hasilnya dilaporkan melalui presentasi. Sebagai contoh
alternatif, guru dapat mengajukan hipotesis lain kepada siswa sebelum mereka
melakukan percobaan. Hipotesis tersebut dapat berbunyi: "Jika suhu benda padat
dinaikkan, seperti pada saat memanaskan selang plastik, maka benda padat
tersebut akan mengalami perubahan fase menjadi cairan."
Dengan hipotesis ini, siswa akan memprediksi bahwa ketika selang plastik
dipanaskan dengan suhu yang cukup tinggi, maka selang tersebut akan meleleh
dan berubah menjadi cairan. Selanjutnya, siswa dapat melaksanakan percobaan
dengan memanaskan selang plastik menggunakan sumber panas seperti lilin atau
kompor, dan mencatat perubahan yang terjadi saat selang tersebut terpapar panas.
Hasil percobaan kemudian dapat dianalisis oleh siswa untuk menentukan
apakah hipotesis mereka terbukti benar atau tidak. Jika hasil percobaan
menunjukkan bahwa selang plastik benar-benar meleleh dan berubah menjadi
cairan saat dipanaskan, maka hipotesis mereka terbukti benar. Namun, jika selang
plastik tidak mengalami perubahan fase, maka hipotesis tersebut perlu direvisi
atau didiskusikan kembali.
Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar tentang sifat fisik benda padat,
tetapi juga mengembangkan keterampilan memformulasi hipotesis dan
menerapkan metode ilmiah dalam mengeksplorasi dan memahami konsep-
konsep ilmiah secara praktis.

Sumber:
Angelia, Y., Supeno, S., & Suparti, S. (2022). Keterampilan proses sains siswa
sekolah dasar dalam pembelajaran ipa menggunakan model pembelajaran
inkuiri. Jurnal Basicedu, 6(5), 8296-8303.
https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/download/3692/1901
2. Keterampilan proses sains adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh
peserta didik untuk menemukan proses penyelesaian permasalahan yang 20
menghasilkan temuan baru bagi dirinya sendiri. Bila diberikan pokok bahasan
“Bagaimana Cara Mendapatkan Energi Listrik?” Keterampilan proses apa yang
sesuai dengan topik bahasan di atas bila penerapannya pada proses pembelajaran
IPA di SD, uraikan prosesnya!

Jawab
Bila topik bahasan adalah "Bagaimana Cara Mendapatkan Energi Listrik?",
keterampilan proses sains yang sesuai untuk diterapkan pada proses pembelajaran
IPA di SD adalah Keterampilan Proses Observasi, Analisis dan Pengukuran
(Observation, Analysis, and Measurement Skills). Berikut adalah prosesnya:
1. Observasi (Observation): Guru dapat memulai dengan mengajak siswa untuk
melakukan observasi terhadap berbagai sumber energi yang ada di sekitar
mereka, seperti sinar matahari, angin, air, dan lain-lain. Siswa dapat diminta
untuk mencatat observasi mereka menggunakan alat tulis, atau dapat juga
menggunakan kamera untuk mendokumentasikan observasi mereka.
2. Analisis (Analysis): Setelah melakukan observasi, siswa dapat diminta untuk
menganalisis data yang telah dikumpulkan. Guru dapat membantu siswa
dengan membahas tentang konsep-konsep dasar tentang energi, seperti
bentuk-bentuk energi, transformasi energi, dan lain-lain. Siswa dapat diminta
untuk mengidentifikasi sumber-sumber energi yang telah mereka lihat, dan
menganalisis bagaimana sumber-sumber tersebut dapat digunakan untuk
memanaskan rumah, menyalakan lampu, dan lain-lain.
3. Pengukuran (Measurement): Setelah melakukan observasi dan analisis,
siswa dapat diminta untuk mengukur jumlah energi yang dihasilkan oleh
sumber-sumber energi yang telah mereka identifikasi. Guru dapat
memperkenalkan alat-alat pengukuran energi, seperti voltmeter, amperemeter,
dan wattmeter. Siswa dapat diminta untuk mengukur tegangan, arus, dan daya
dari setiap sumber energi, dan menganalisis hasil pengukuran tersebut.

Sumber:
Lepiyanto, A. (2017). Analisis keterampilan proses sains pada pembelajaran
berbasis praktikum. Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi, 5(2), 156-161.
https://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/biologi/article/viewFile/795/619
3. Pembuatan alat peraga diharapkan menggunakan bahan-bahan yang murah dan
bisa memanfaatkan bahan bekas pakai agar biaya yang dikeluarkan tidak terlalu 20
mahal. Selain itu, dalam mengajarkan IPA juga diperlukan sesuatu yang dapat
menarik minat peserta didik diantaranya dengan menggunakan media dan alat
peraga. Hal ini agar proses pembelajaran lebih efektif dan efesien. Dari Dari
informasi di atas rancanglah alat peraga & media pendidikan dengan topik:
“Bagaimana Cara Mendapatkan Energi Listrik?”

Alat peraga yang saya rancang untuk topik “Bagaimana Cara


Mendapatkan Energi Listrik?” disebut "Roda Energi", merupakan sebuah media
pendidikan yang menunjukkan cara mendapatkan energi listrik. Alat ini
mengilustrasikan secara visual bagaimana energi kinetik dapat diubah menjadi
energi listrik melalui penggunaan generator yang terhubung dengan roda putar.
Ketika roda diputar, generator menghasilkan listrik yang diteruskan ke lampu
LED, menyala sebagai representasi dari energi listrik yang dihasilkan. Alat dan
bahan yang digunakan untuk membuat alat peraga "Roda Energi" yang
mengilustrasikan cara mendapatkan energi listrik ini adalah sebagai berikut:
1. Alat:
a. Palu dan paku (untuk memasang komponen pada triplek)
b. Pisau cutter atau gergaji (untuk memotong triplek dan sterofoam)
c. Tang (untuk memasang kabel dan komponen elektronik)
d. Gunting (untuk memotong kabel dan sterofoam)
e. Bor dan mata bor (untuk membuat lubang pada triplek)
f. Solder dan soldering iron (untuk menghubungkan kabel)
2. Bahan:
a. Triplek (untuk membuat dudukan, tiang penyangga, dan roda putar)
b. Sterofoam (untuk membuat huruf/lambing unsur kimia)
c. Generator (untuk mengubah energi gerak menjadi energi listrik)
d. Kabel (untuk menghubungkan generator dengan lampu LED)
e. Lampu LED
f. Papan PCB (sebagai dudukan lampu LED)
g. Lem (untuk menempelkan komponen)
h. Cat dan kuas (opsional, untuk memberi warna pada alat peraga)
3. Cara Pembuatan:
a. Potong triplek sesuai dengan ukuran yang diinginkan untuk dudukan, tiang
penyangga, dan roda putar.
b. Buat lubang-lubang pada triplek menggunakan bor untuk memasang
komponen seperti generator dan lampu LED.
c. Pasang generator pada salah satu ujung roda putar dengan menggunakan
palu dan paku. d. Hubungkan generator dengan lampu LED menggunakan
kabel dan solder.
d. Tempelkan papan PCB sebagai dudukan lampu LED pada triplek.
e. Potong sterofoam sesuai dengan bentuk huruf/lambing unsur kimia yang
diinginkan.
f. Tempelkan huruf/lambing unsur kimia pada tiang penyangga menggunakan
lem.
g. Berikan finishing sesuai keinginan dengan memberi warna pada alat peraga
menggunakan cat dan kuas (opsional).

Gambar 1. Alat Peraga Roda Energi


Sumber:
Agustian, Y., Saraswati, D. L., & Supardi, U. S. (2023). Pembuatan Alat Peraga
Roda Energi Guna Mempermudah Proses Pembelajaran IPA
Terpadu. DIAJAR: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2(3), 359-366.
https://journal.yp3a.org/index.php/diajar/article/download/1687/843
4. Alat peraga adalah benda/alat yang di gunakan untuk memperagakan fakta,
konsep, prinsip tertentu agar tampak lebih konkret. Alat bantu adalah benda/alat 20
yang di gunakan guru untuk mempermudah tugas dalam mengajar. Anda sebagai
guru biasa menggunakan Media dan alat peraga dalam pembelajaran IPA. Setelah
menggunakan alat tersebut, uraikanlah kelebihan dan keterbatasan media dan
alat peraga dalam pembelajaran IPA tersebut!
Jawab
Dalam hal ini, saya akan memberikan jawaban berdasarkan alat peraga yang saya
buat sebelumnya pada jawaban nomor 3 yakni alat peraga "Roda Energi" dalam
pembelajaran IPA. Alat peraga ini memiliki beberapa kelebihan dan keterbatasan
yang dijelaskan sebagai berikut:
Kelebihan:
1. Alat peraga "Roda Energi" memungkinkan visualisasi konsep-konsep abstrak
seperti transformasi energi kinetik menjadi energi listrik secara konkret. Ini
membantu siswa memahami konsep tersebut dengan lebih baik karena mereka
dapat melihat langsung bagaimana energi berubah bentuk.
2. Siswa dapat berpartisipasi secara langsung dengan memutar roda dan
mengamati langsung dampaknya pada lampu LED. Hal ini meningkatkan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan memungkinkan mereka untuk
belajar secara aktif.
3. Penggunaan alat peraga yang menarik seperti "Roda Energi" dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran IPA. Mereka menjadi lebih
tertarik dan antusias untuk memahami konsep-konsep yang kompleks karena
dapat melihat aplikasinya dalam situasi nyata.
Keterbatasan:
1. Penggunaan alat peraga seperti "Roda Energi" dapat membuat siswa menjadi
terlalu bergantung pada visualisasi fisik. Mereka mungkin kesulitan
memahami konsep tanpa adanya alat tersebut, terutama ketika harus
menerapkan konsep dalam konteks yang berbeda.
2. Pembuatan dan penggunaan alat peraga seperti "Roda Energi" membutuhkan
waktu dan ruang yang cukup. Hal ini mungkin menjadi kendala terutama
dalam situasi di mana waktu pembelajaran terbatas atau ruang kelas terbatas.
3. Meskipun alat peraga ini dibuat dengan memanfaatkan bahan murah dan bekas
pakai, masih ada biaya yang terkait dengan pembuatan dan perawatan alat
tersebut. Selain itu, perlu diperhatikan juga perawatan dan pemeliharaan agar
alat tersebut tetap berfungsi dengan baik dalam jangka waktu yang lama.

Sumber:
Agustian, Y., Saraswati, D. L., & Supardi, U. S. (2023). Pembuatan Alat Peraga
Roda Energi Guna Mempermudah Proses Pembelajaran IPA
Terpadu. DIAJAR: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2(3), 359-366.
https://journal.yp3a.org/index.php/diajar/article/download/1687/843
5. Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi yang
berbeda dengan harapan siswa akan belajar dengan baik. Rancanglah 20
Pembelajaran sains Terintegrasi pada kelas IV SD, dengan topik “Daerahku dan
Kekayaan Alamnya”.

Jawab
Pembelajaran tematik terintegrasi adalah pembelajaran terintegrasi yang
menggunakan tema untuk menghubungkan banyak mata pelajaran sehingga
mereka dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Berikut ini
adalah Pembelajaran Sains Terintegrasi Kelas IV SD dengan topik Daerahku dan
Kekayaan Alamnya

Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat mengidentifikasi kekayaan alam di daerahnya.
2. Siswa dapat menjelaskan manfaat kekayaan alam bagi manusia dan
lingkungan.
3. Siswa dapat menjelaskan cara melestarikan kekayaan alam.
4. Siswa dapat menggabungkan konsep sains dari berbagai bidang studi untuk
memahami kekayaan alam di daerahnya.
Kegiatan Pembelajaran:
1. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memulai pembelajaran dengan menanyakan kepada siswa tentang
tempat tinggal mereka.
• Guru kemudian meminta siswa untuk menyebutkan kekayaan alam yang
ada di daerah mereka.
• Guru mencatat jawaban siswa di papan tulis.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
• a. Sains (30 menit)
o Guru menjelaskan bahwa kekayaan alam dapat berupa sumber
daya alam hayati dan non-hayati.
o Guru memberikan contoh sumber daya alam hayati dan non-hayati
yang ada di daerah siswa.
o Guru menjelaskan manfaat kekayaan alam bagi manusia dan
lingkungan.
o Guru mengajak siswa untuk mendiskusikan cara melestarikan
kekayaan alam.
• b. IPS (15 menit)
o Guru menjelaskan bahwa kekayaan alam dapat menjadi sumber
pendapatan bagi masyarakat di daerahnya.
o Guru memberikan contoh kegiatan ekonomi yang memanfaatkan
kekayaan alam di daerah siswa.
o Guru menjelaskan pentingnya menjaga kelestarian kekayaan alam
untuk menunjang perekonomian daerah.
• c. Bahasa Indonesia (15 menit)
o Guru mengajak siswa untuk membuat puisi atau cerita pendek
tentang kekayaan alam di daerahnya.
o Guru memberikan contoh puisi atau cerita pendek tentang
kekayaan alam.
o Guru menilai hasil karya siswa dan memberikan masukan untuk
perbaikan.
3. Penutup (15 menit)
• Guru mengajak siswa untuk merangkum materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
• Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif dalam
pembelajaran.
• Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat poster tentang
kekayaan alam di daerahnya.

Sumber Belajar:
• Buku teks IPA Kelas IV SD
• Modul Pembelajaran Sains Terintegrasi
• Internet
• Lingkungan sekitar

Penilaian:
• Penilaian dilakukan secara observasi, diskusi, dan hasil karya siswa.

Sumber:
Syofyan, H., Zulela, M. S., & Sumantri, M. S. (2019). Pengembangan awal bahan
ajar IPA di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 10(1), 52-67.
https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpd/article/download/11266/7084

Anda mungkin juga menyukai