Anda di halaman 1dari 10

Nama : Septiana sari

Nim:859132284

TUGAS TUTORIAL KE-2


Kode Mata Kuliah : PEBI 4223
Nama Mata Kuliah : Pendidikan Lingkungan Hidup
Jumlah SKS :3
Program Studi : S1 Pendidikan Biologi

Nama Penulis : Drs. Gusti Nurdin, M.Pd.


Nama Penelaah : ……….
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2023.2

Skor Sumber
No Tugas Tutorial Maksi Tugas
mal Tutorial
1 Tugas Tutorial 2 Modul
Untuk menjawab tugas tutorial kedua matakuliah PLH PEBI4223, yang 4/KB 1
pertama Anda harus membuka Link berikut dengan cara tekan control 35
arahkan kunsor dan klik.

https://sway.office.com/6Cwew4zJULqpqWzT.

Silakan pelajari isi materi yang ada pada link yang ada dan pahami
materi seluruh masalah lingkungan hidup tersebut.

Setelah Anda memahami seluruh materi dari link tersebut di atas


jawablah pertanyaan di bawah ini.
Gas rumah kaca berupa karbon dioksida yang menumpuk di atmosfer,
akan merangkap panas yang seharusnya bisa keluar dari lapisan
atmosfer sehinga menyebabkan terjadinya global warming atau
pemanasan global.
Penyebab terbentuknya efek rumah kaca tersebut karena akibat dari
aktivitas manusia sehari-hari contohnya seperti dalam kegiatan industri,
dengan demikian maka aktivitas manusia berperan sangat besar sebagai
penyebab dari terjadinya proses pemanasan global atau global warming.
Pertanyaan :
Jelaskan menurut Anda mengapa manusia sebagai penyebab dari
masalah pemanasan global tersebut!
2 Pertanyaan : 35 Modul
a. Bagaimana cara mengatasi Pemanasan Global Sesuai Kesepakatan 4/KB 2
Dunia Internasional?
b. Sebagai tenaga pengajar, bagaimana sikap Anda untuk mengajak
siswa atau para pelajar sebagai langkah nyata dalam mengatasi
pemanasan global atau global warming?
3 Masalah sampah yang dianggap sepele menjadi masalah besar apabila 30 Modul
membuang sampah sembarangan. 5/KB 2
Pertanyaan:
Jelaskan dampak kesehatan terhadap manusia akibat membuang
sampah sembarangan
Jumlah Skor Maksimal 100
* coret yang tidak sesuai
Jawaban
1. Dampak terbesar dari terjadinya pemanasan global adalah kesehatan global, cuaca
ekstrem, kualitas pangan, dan masih banyak lagi.
Sejumlah pakar dan ahli lingkungan berpendapat bahwa sebagian besar dampak yang
terjadi akibat pemanasan global adalah ulah manusia itu sendiri. Para ilmuwan
menyepakati bahwa sejumlah aktivitas manusia turut memberikan kontribusi besar
dengan kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan sehari-hari.
1..Penggunaan Listrik yang Berlebihan

Angka penyumbang terbesar yang pertama yang menjadi penyebab pemanasan global
oleh campur tangan manusia adalah disebabkan oleh penggunaan listrik yang berlebihan.
Dilansir dari brilio.net, berbagai aktivitas manusia yang secara langsung menggunakan
listrik seperti menghidupkan lampu di siang hari, mengisi baterai gadget, menghidupkan
ac, tv , hairdryer secara bersamaan merupakan kegiatan yang dapat menyumbang
pemanasan global terbanyak di bumi ini. Hal ini dikarenakan kelangsungan energi listrik
yang kita miliki semakin menipis.
Jika kita menghemat listrik maka akan menjadi salah satu cara mengurangi pemanasan
global. Hal ini disebabkan karena listrik diproduksi sebagian besar menggunakan batu
bara. Batu bara juga hampir murni karbon. Sehingga pembakaran yang dilakukan adalah
dengan menggabungkan oksigen yang menghasilkan CO2, penyebab polusi udara yang
mengakibatkan pemanasan global. Akibat pembakaran tersebut merupakan penyumbang
terbesar terjadinya pemanasan global di bumi.
2. Penggunaan Bahan Bakar Fosil

Penyebab pemanasan global oleh campur tangan manusia yang berikutnya adalah budaya
terkait dengan penggunaan transportasi dan perjalanan. Dalam aktivitas sehari-hari,
manusia terbiasa menggunakan kendaraan yang berbahan bakar fosil. Ketika bahan bakar
fosil tersebut memberikan suplai energi pada mesin, maka mesin akan melepaskan
karbon dan polutan yang terkandung di dalamnya. Hal inilah yang saat ini menjadi
permasalahan dikarenakan semakin menurunnya kualitas udara yang ada di bumi akibat
polutan kendaraan berbahan bakar fosil.
Enviromental Protection Agency (EPA) pernah melaporkan bahwa sedikitnya 30 % emisi
yang dihasilkan di Amerika merupakan polutan yang berasal dari transportasi yang
dilakukan untuk mengangkut orang maupun barang.
3. Penggunaan Pendingin Ruangan

Penyebab pemanasan global oleh campur tangan manusia yang selanjutnya adalah
penggunaan air conditioner atau AC yang digunakan di semua tempat secara berlebihan.
Alat ini memang sangat membantu untuk mendinginkan ruangan dengan pengatur
otomatis yang dapat kita sesuaikan sesuai kehendak kita. Namun, di balik dinginnya AC
di dalam ruangan, alat ini juga mengeluarkan suhu panas di luar ruangan.
Dilansir dari brilio.net, jika hal ini terus dilakukan secara terus menerus menyebabkan
lapisan ozon di atmosfer juga akan semakin menipis. Hal tersebut dikarenakan terjadinya
reaksi penguraian ozon yang tidak diikuti dengan reaksi pembentukannya. Hal tersebut
adalah faktor yang memicu terjadinya pemanasan global di bumi yang terjadi akhir-akhir
ini.
4. Penggunaan Plastik yang Berlebihan

Penyebab pemanasan global oleh campur tangan manusia yang berikutnya adalah bagaimana
manusia menggunakan plastik terus menerus secara berlebihan. Plastik merupakan sebuah bahan
yang sangat sulit terurai secara alami oleh alam.
Dilansir dari brilio.net, pada saat proses penguraian, plastik akan mengeluarkan gas metana dan
etilena pada saat terkena sinar matahari secara langsung. Gas metana tersebut mengakibatkan
kerusakan pada lapisan ozon dan menyebabkan perubahan iklim di bumi.
Di samping itu, adanya temuan bungkus makanan plastik yang berasal dari sekitar tahun 90an
menjadi bukti bahwa plastic merupakan ancaman serius dan berbahaya bagi kelangsungan
kehidupan di bumi. Bukan hanya berdampak pada manusia, para hewan yang terkena imbas
sampah plastik di lautan menjadi bukti bahwa sampah plastik merupakan ancaman serius
penyebab pemanasan global oleh campur tangan manusia.
5. Kurangnya Reboisasi Hutan
Penyebab pemanasan global oleh campur tangan manusia yang berikutnya adalah kurangnya
kegiatan reboisasi atau menanam kembali kawasan hutan yang telah ditebang atau dimanfaatkan
sebagai lahan pertambangan. Hutan memiliki fungsi penting sebagai penyerap dan memerangkap
karbon dioksida yang dapat mencegah untuk terperangkap di atmosfer. Selain itu, adanya
Kawasan hutan yang lebat juga berfungsi menjadi pengatur siklus air dan mengurangi resiko
banjir ataupun tanah longsor.
Pembukaan lahan dengan cara pembakaran untuk area industri atau pun pertambangan
menyebabkan berkurangnya sejumlah pohon yang seharusnya dapat menyerap karbon dioksida.
Tanpa adanya kawasan hutan, berbagai ancaman seperti terganggunya ekosistem, naiknya suhu
udara dalam cakupan global, terjadinya tanah longsor merupakan sebuah kejadian nyata apabila
manusia tidak memiliki kesadaran untuk melakukan penanaman kembali atau reboisasi kepada
hutan-hutan yang telah gundul

Referensi :
https://www.merdeka.com/jatim/inilah-5-penyebab-pemanasan-global-oleh-campur-
tangan-manusia-kln.html

2.Cara Mengatasi Pemanasan Global Sesuai Kesepakatan Dunia


1. IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change)
Cara mengatasi pemanasan global sesuai kesepatakan dunia internasional adalah mendirikan
IPCC. Pendiriannya dilakukan pada tahun 1988. Diprakarsai oleh Badan PBB untuk lingkungan
(United Nations Environment Programme) dan organisasi meteorologi dunia (World
Meteorology Organization).

Pendirian panel antar pemerintah sebagai cara mengatasi pemanasan global sesuai kesepakatan
dunia yang dikenal dengan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) terdiri atas 300
lebih pakar perubahan iklim dari seluruh dunia.
IPCC bersekretariat di Jenewa (Swiss) dan bertemu satu tahun sekali di sebuah rapat pleno yang
membahas tiga hal utama:

- Informasi ilmiah mengenai perubahan iklim

- Dampak, adaptasi dan kerentanan

- Mitigasi perubahan iklim

IPCC memberikan kesimpulan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia
memberikan kontribusi pada gas rumah kaca alami dan akan menyebabkan atmosfer bertambah
panas. IPCC memperkirakan penggandaan emisi gas rumah kaca akan menyebabkan pemanasan
global sebesar 1,5 – 4,5 derajat celcius.

2. Protokol Kyoto

Cara mengatasi pemanasan global sesuai kesepakatan dunia adalah diadakannya protokol kyoto.
Protokol Kyoto diadopsi pada sesi ketiga Konferensi Pihak Konvensi (UNFCCC) pada 1997 di
Kyoto, Jepang. Semua pihak dalam UNFCCC dapat menandatangani atau meratifikasi Protokol
Kyoto, sementara pihak luar tidak diperbolehkan.

Negara-negara yang meratifikasi protokol sebagai cara mengatasi pemanasan global sesuai
kesepakatan dunia ini berkomitmen untuk mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida dan
lima gas rumah kaca lainnya.

Begitu pula bekerja sama dalam perdagangan emisi jika mereka menjaga jumlah atau menambah
emisi gas-gas tersebut, yang telah dikaitkan dengan pemanasan global. Jika sukses diberlakukan,
Protokol Kyoto diprediksi akan mengurangi rata-rata cuaca global antara 0,02 °C dan 0,28 °C
pada tahun 2050.

3. Asia Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC)

Cara mengatasi pemanasan global sesuai kesepakatan dunia mengandakan kerja sama dalam
Asia Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC). Kerja sama
internasional sebagai cara mengatasi pemanasan global sesuai kesepakatan dunia seperti
APPCDC bersifat sukarela.

Dilakukan negara Australia, Kanada, India, Jepang, Republik Rakyat Cina, Korea Selatan yang
mulai mengumumkan pembentukannya pada tanggal 28 Juli 2005. Menteri Luar Negeri,
Lingkungan dan Energi dari negara-negara peserta sepakat bekerja sama dalam pengembangan
dan transfer teknologi untuk pengurangan emisi gas rumah kaca yang bersesuaian dengan
UNFCC dan perangkat internasional lainnya seperti Protokol Kyoto.

4. Protokol Montreal
Cara mengatasi pemanasan global sesuai kesepakatan dunia adalah mengadakan protokol
montreal. Ini sebuah traktat internasional yang dirancang untuk melindungi lapisan ozon.

Dilakukan dengan meniadakan produksi sejumlah zat yang diyakini bertanggung jawab atas
berkurangnya lapisan ozon. Traktat ini berlaku sejak 1 Januari 1989.

Traktat difokuskan pada beberapa kelompok senyawa hidrokarbon, halogen, yang diyakini
memainkan peran penting dalam penipisan lapisan ozon. Semua zat tersebut memiliki klorin atau
bromin.

b.Cara Mengatasi Pemanasan Global Lainnya

Apa saja langkah nyata cara mengatasi pemanasan global yang bisa dilakukan, termasuk oleh
para pelajar?

“Pemahaman tentang pemanasan global yang ditanamkan hari ini berdampak besar pada generasi
mendatang,” dijelaskan.

Ini penjelasan cara mengatasi pemanasan global lainnya yang perlu diketahui:

1. Hemat Listrik

Cara mengatasi pemanasan global adalah mulai dengan menghemat listrik. Gas rumah kaca itu
didominasi dari karbondioksida (CO2). Sebagian besar dari CO2 dihasilkan dari pembangkit
listrik yang berbahan bakar fosil.

Jika berhemat listrik maka secara tidak langsung dapat mengurangi kadar CO2 di atmosfer.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam menghemat listrik antara lain:

- matikan peralatan listrik jika sudah tidak digunakan,

- menggunakan barang elektronik yang low watt (daya listrik rendah),

- matikan lampu pada saat tidur,

- mengoptimalkan sinar matahari pada siang hari sebagai penerangan di dalam rumah, dan
sebagainya.

2. Menanam Pohon
Cara mengatasi pemanasan global adalah mulai menanam pohon. CO2 digunakan tanaman untuk
berfotosintesis, maka penanaman pohon dalam jumlah banyak akan menjadi solusi untuk
mengurangi jumlah CO2 di atmosfer.

3. Melestarikan Hutan

Cara mengatasi pemanasan global adalah mulai dengan melestarikan hutan. Hutan memiliki
banyak fungsi antara lain: sebagai paru-paru dunia yang menyuplai oksigen, sumber
keanekaragaman hayati karena hutan merupakan tempat hidup berbagai jenis flora dan fauna,
sumber cadangan air, dan sebagainya.

Fungsi hutan begitu penting terutama dalam mengurangi dampak pemanasan global. Maka
sangat perlu menjaga dan melestarikan hutan. Pengalihan fungsi hutan untuk lahan produktif
seperti perkebunan kelapa sawit, lahan pertanian harus dilakukan dengan bijak dan
memperhatikan prinsip-prinsip kelestarian.

“Pemerintah perlu membuat kebijakan yang jelas dan tegas mengenai kelestarian lingkungan
hidup. Pelaku pembakaran hutan harus ditindak tegas dengan hukuman yang berat agar
pelakunya jera karena akibat perbuatan mereka berdampak pada kehidupan orang banyak,”
dijelaskan.

4. Hemat Bahan Bakar

Mobil sebagai penyumbang sumber CO2 terbesar di perkotaan, juga perlu diantisipasi dengan
mengubah perilaku orang. Penggunaan mobil pribadi menjadi penyumbang CO2 terbesar bila
tidak ada pengaturan penggunaan mobil pribadi dengan baik.

Selalu rutin uji emisi kendaraan bermotor dapat meminimalisir jumlah gas buangan CO2, ini cara
mengatasi pemanasan global.

Mesin kendaraan yang tidak dirawat dengan baik akan menyebabkan pembakaran pada mesin
menjadi tidak sempurna. Akibatnya performa kendaraan bermotor menjadi kurang baik, terlebih
lagi gas buangan hasil pembakaran menjadi lebih banyak.

5. Mengurangi Penggunaan Bahan Perusak Ozon

Cara mengatasi pemanasan global adalah mulai mengurangi penggunaan bahan perusak ozon
pada alat elekronik tertentu.

Penggunaan bahan perusak ozon ada pada bahan pelarut dan pembersih, alat pendingin (kulkas
dan AC), hair spray, semprotan nyamuk, dan sebagainya.

Penggunaan secara berlebihan menyebabkan bolongnya lapisan ozon sehingga menimbulkan


terjadinya pemanasan global.

6. Penggunaan Energi Alternatif Baru


Cara mengatasi pemanasan global adalah mulai dengan menggunakan energi alternatif baru.
Selama ini sebagian besar energi listrik dihasilkan dari pembakaran batubara ataupun minyak
bumi yang menghasilkan gas rumah kaca.

Penggunaan energi terbaharui dengan memanfaatkan tenaga air, angin, dan panas bumi dapat
mengurangi produksi CO2 yang dilepas ke udara. Energi nuklir dapat menjadi sebuah energi
alternatif untuk mengurangi pemanasan global meskipun masih kontroversial karena alasan
keselamatan dan limbahnya yang berbahaya.

Sumber
"10 Cara Mengatasi Pemanasan Global Sesuai Kesepakatan Dunia Internasional, Peran Pelajar? -
Hot Liputan6.com" https://www.liputan6.com/hot/read/4898033/10-cara-mengatasi-pemanasan-
global-sesuai-kesepakatan-dunia-internasional-peran-pelajar
MODUL PEBI4223 KB 2 peran indonesia dalam mengatasi permasalahan lingkungan global
3.Dampak Kesehatan

1. Gangguan pertumbuhan janin dan anak

Pencemaran bahan plastik seperti phthalates dan bisphenol A yang terdapat pada mainan,
peralatan makan pun harus tetap dalam pengawasan, karena bisa saja mengandung racun dan
beresiko mempengaruhi pertumbuhan anak. Paparan zat beracun yang dihasilkan oleh limbah
plastik juga bisa berbahaya untuk ibu hamil, janin dan anak-anak. Ragam penelitian menjelaskan
akan bahayanya limbah dan zat beracun dapat memicu naiknya resiko terjadinya gangguan
tumbuh kembang pada janin dan anak-anak.
Di samping itu, ibu hamil yang terus-menerus terpapar partikel kimia dari sampah plastik juga
beresiko tinggi mengalami keguguran, kelahiran prematur hingga penyakit bawaan lahir pada
janin.
2. Kerusakan organ
Zat beracun yang terkandung dari limbah plastik atau olahan sampah plastik bisa mengakibatkan
disfungsi ginjal dan hati. Di sisi lain, paparan mikroplastik dan logam berat dapat mengakibatkan
kerusakan kulit dan memicu beragam gangguan pada tubuh, seperti gangguan pernapasan,
masalah pencernaan, gangguan saraf dan kelenjar endokrin, seperti penyakit tiroid.
3. Limbah dari sampah plastik bisa menghasilkan zat karsinogenik yang bisa menyebabkan
kanker. Seperti kanker paru-paru, kanker prostat, kanker testis dan kanker payudara. Karena
beragam senyawa kimia beracun yang bersumber dari plastik bisa masuk ke dalam tubuh
manusia melalui udara, makanan dan minuman yang tercemar limbah plastik.
Oleh karena itu, tingkatkan lagi kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan serta kelestarian
lingkungan. Karena sampah plastik yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari ternyata tidak hanya
berdampak buruk bagi lingkungan, namun juga berdampak buruk bagi kesehatan.
Budayakan gaya hidup ramah lingkungan sebagai salah satu upaya dalam menekan volume
sampah akan tidak semakin bertambah. Mari sama-sama mengubah kebiasaan membuang
sampah sembarangan menjadi menanam pohon, agar bumi semakin sehat dan tubuh terbebas
penyakit.
Referensi

“Artikel Detail” https://telemed.ihc.id/artikel-detail-694-Dampak-Buruk-Sampah-Plastik-Bagi-


Kesehatan.html

Anda mungkin juga menyukai