Anda di halaman 1dari 2

Tugas Tutorial 3

Nama : JUNIATI
NIM : 858394869
Mata kuliah : Pendidikan Lingkungan Hidup
Kode : PEBI4223
Program Study : 118 / PGSD – S1
Pokjar : Insan Cerdas Batiwakal
UPBJJ : 50 / Samarinda

SOAL:

1. Berdasar tayangan video, deskripsikan apa yang terjadi pada  masyarakat hutan bila
terjadi pembukaan lahan hutan untuk pembangunan industri. Tuliskan 3 (tiga) contoh
masyarakat yang kehilangan sumber daya alam? 
2. Mengapa  cara menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan memilih jalur formal
di pendidikan atau sekolah (education for sustainable development). Dan sekolah
tempat kajian di propinsi Kalimantan Tengah? 
3. Berdasar tayangan video tersebut, apa tanggapan para guru di Kalimantan Tengah
setelah  dilatih menerapkan etika lingkungan dalam pembelajaran pendidikan/ESD
oleh ibu Aulia! 

JAWABAN:

1. Yang terjadi pada masyarakat hutan bila terjadi pembukaan lahan hutan untuk
pembangunan industri yaitu; daerah yang akan dibangun sebuah industri, hutannya
akan mengalami kerusakan, berkurangnya pepohonan di hutan yang dimana sebagai
tempat tinggalnya hewan, sumber daya alam yang ada di daerah pembangunan akan
hilang (punah), akan tercemarnya tanah, air sungai dan udara di daerah tersebut dan
sekitarnya, para sawta yang dilindungi dan tidak dilindungi akan kehilangan
habitatnya, jadi ekosistem hutan menjadi terganggu adanya pembangunan industri
tersebut. Masyarakat akan kehilangan sumber daya alam diantaranya:

a. Sumber air
Sumber air menjadi berkurang akibat hutannya alih fungsi di bangun
sebuah industry
b. Sumber makan
Biasanya masyarakat yang tinggal di kawasan hutan bergantung mencari
makanannya di hutan. Setelah hutannya alih fungsi, masyarakat hutan
tersebut kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makannya.
c. Sumber obat-obatan
Di hutan kalimantan di kenal banyak terdapat jenis-jenis macam obat-
obatan, yaitu: dari macam-macam dedaunan, rumput, akar dan kayu. Bila
hutanya beralih fungsi maka jenis obat-obatan yang ada di kawasan hutan
tersebut akan hilang (punah).

2. Karena sebagian guru di Kalimantan Tengah pemilik lahan hutan, penambang, lahan
gambut. Maka kita pikir pendidikan pembangunan berkelanjutan sangat cocok
masuk melalui sekolah. Tujuannya untuk merubah mindset mereka berubah kearah
pendidikan pembangunan berkelanjutan. Jadi bagaimana supaya mereka berfikir
juga pembangunan itu berjalan dengan baik. Dari dinas pendidikan sangat merespon
adanya pelatihan ESD (education for sustainable development), ternyata ada yang
ker untuk membantu pendidikan mensosialisasikannya. Sebetulnya untuk ESD
sendiri sudah ada juga dalam sistem pendidikan terutama dalam Permendiknas no.22
mengenai prisip-prisip kurikulum, yang sebenarnya juga prisip-prinsip ESD, yang
dimana saling terkait. Esensinya kurikulum yang akan dikembangkan adalah
kurikulum integratif. Pilar pertama; ekologi, kedua; ekonomi dan ketiga; sosial
budaya. Ketiga pilar tersebut harus di integrasikan ke dalam konteks pembelajaran.

3. Tanggapan para guru di Kalimantan Tengah setelah  dilatih menerapkan etika


lingkungan dalam pembelajaran pendidikan/ESD oleh ibu Aulia adalah di awal para
guru mengatakan “tidak mungkin program ini dilaksanakan, ini programnya siapa”,
ada juga yang mengatakan “di pendidikan tidak ada pendidikan lingkungan hidup”.
untuk menginformasikan ESD sendiri mengunakan konsep bukan teks book, melalui
pelatihan selama 4 hari dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 22.00 wite.
Mengunakan konsep dan diskusi mengenai manfaat hutan, dedaunan dan
sebagainya, akhirnya para guru di Kalimantan bisa mengerti dan memahami manfaat
hutan yang ada di sekitar tempat tinggal mereka. Pendidikan lingkunangan hidup
bagian dari tanggung jawab guru untuk membuat setiap warga negara Indonesia
peduli terhadap sumber daya alamnya. Hal ini bagian penting bela negara pertama.

Anda mungkin juga menyukai