Anda di halaman 1dari 11

ETIKA LINGKUNGAN

Ari Sunandar, S.Pd


Pengertian etika lingkungan
Etika lingkungan dapat diartikan sebagai
dasar moralitas yang memberikan pedoman
bagi individu atau masyarakat dalam
berperilaku atau memilih tindakan yang baik
dalam menghadapi dan menyikapi segala
sesuatu yang berkaitan dengan lingkungan
sebagai kesatuan pendukung kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan umat
manusia serta makhluk hidup lainnya.
Etika lingkungan yang baik akan dapat ikut
menjadikan perilaku kita semakin arif dan
ramah terhadap lingkungan.

Mentalitas Frontier (1)
Banyak kasus membuktikan bahwa kemerosotan mutu
lingkungan itu disebabkan oleh teknologi yang mencemari,
diikuti oleh konsumsi yang berlebihan, kebijaksanaan
pembangunan yang kurang serasi, terutama karena sering
kali terjadi benturan kepentingan antar sektor yang tidak
terselesaikan dengan baik, masalah kemiskinan, masalah
pertambahan penduduk yang cepat serta masalah
kerawanan sosial dan keamanan. Namun dari segala bukti
yang telah kita lihat, akar dari banyak permasalahan
lingkungan adalah bersumber dari adanya mentalitas
Frontier yang cukup mengakar dalam peradaban manusia,
bahkan masih tetap terasakan sampai sekarang ini.


Mentalitas Frontier (2)
Ditandai oleh tiga konsep ajaran dasar, yaitu :
1.Bahwa dunia sebagai penyedia sumber daya yang tak
terbatas untuk digunakan oleh manusia, dan tidak perlu
berbagi dengan segala bentuk kehidupan lain yang
memerlukannya. Dengan kata lain segala sesuatunya
senantiasa tetap tersedia terus dan itu semua untuk kita
manusia . Sebagaian dari konsep ini, juga terdapat
anggapan bahwa bumi ini memiliki kapasitas yang tidak
terbatas untuk menerima dan mengolah pencemaran.
2.Bahwa manusia itu terpisah dari alam dan bukan
merupakan bagian dari alam itu sendiri.
3.Bahwa alam dilihat sebagai sesuatu yang harus
ditundukkan. Teknologi adalah alat ampuh bagi
manusia untuk menundukkan alam, dan juga
merupakan jawaban bagi banyak permasalahan konflik
antara masyarakat manusia dengan alam.


Mentalitas Frontier (3)
Secara lebih rinci mentalitas Frontier ini menegaskan
pemahamannya bahwa :
a. Bumi adalah bank sumberdaya yang tak terbatas.
b.Bila persediaan sumber daya habis, kita pindah ke
tempat lain.
c. Hidup akan semakin baik bila kita terus dapat
menambahkan kesejahteraan material kita.
d.Harga yang harus dibayar untuk setiap usaha adalah
penggunaan materi, energi dan tenaga kerja. Ekonomi
pada dasarnya adalah ketiga hal tersebut.
e. Alam adalah untuk ditundukkan.
f. Hukum dan teknologi baru akan memecahkan masalah
lingkungan yang kita hadapi.
g.Kita lebih tinggi dari pada alam, kita terpisah dari alam
dan superior terhadap alam.
h.Limbah adalah sesuatu yang harus diterima dari setiap
usaha manusia.


Mentalitas Frontier (4)
Mentalitas frontier inilah yang bertanggungjawab sebagai
akar penyebab dari kerusakan lingkungan yang kita alami
sekarang ini.
Akibat yang cukup menonjol dari mentalitas yang demikian
ini adalah berkembangnya sikap pandangan yang sangat
individual dalam masyarakat dalam menghadapi masalah
lingkungan, seperti : apatis, berorientasi pada kepentingan
diri sendiri, merasa tidak berarti untuk ikut ambil bagian
dalam masalah lingkungan, serta menganut nilai nilai
yang terbatas dalam melihat ruang dan waktu dari masalah
lingkungan hidup di mana mereka berada.

Sustainable Ethics
Etika baru yang harus merupakan etika masyarakat modern dewasa ini
adalah sustainable ethics yang dikemukakan oleh Chiras, memiliki
anggapan dasar bahwa :
a. Bumi merupakan sumber persediaan yang memiliki batas.
b. Mendaur ulang dan menggunakan sumber daya yang dapat diganti
akan mencegah terjadinya kehabisan persediaan sumber daya.
c. Nilai hidup tidak di ukur dari besarnya uang kita di bank.
d. Harga setiap usaha, bukan hanya penggunaan energi, tenaga kerja dan
materi tetapi harga eksternal, seperti : kerusakan lingkungan dan
kemerosotan derajat kesehatan manusia harus juga diperhitungkan.
e. Kita harus memahami dan bekerja sama dengan alam.
f. Usaha usaha individu dalam mengatasi masalah yang sangat menekan
harus dibarengi dengan hukum yang kuat serta teknologi yang tepat.
g. Kita adalah bagian dari alam, kita dikuasai oleh hukum alam, oleh
karena itu harus menghormati komponen hukum hukum tersebut. Kita
tidak lebih hebat dari alam.
h. Limbah adalah tidak dapat ditoleran, sehingga setiap limbah harus
punya nilai guna.


Dapat disimpulkan bahwa etika lingkungan yang cukup
menonjol dikemukakan adalah bahwa manusia harus
memiliki moral commitment untuk menciptakan
solidaritas kemanusiaan dengan merubah sikap mental,
pola pikir atau paradigma yang lebih memberikan
kepedulian terhadap penciptaan keharmonisan hidup
sesama manusia dengan lingkungan alam dan hayati
secara selaras, serasi dan seimbang. Etika lingkungan
menjadi sangat fundamental dalam upaya manusia
menjaga dan mendayagunakan sumber daya dari
lingkungannya adalah didasarkan pada kenyataan
bahwa :
1.Meningkatnya kesadaran bersama terhadap pentingnya
peran nilai dalam setiap perilaku manusia. Nilai adalah
unsur penting dalam kehidupan budaya masyarakat.
Dengan nilai yang sesuai dengan konsep sustainable
development maka budaya ramah dan cinta
lingkungan akan berkembang.


2. Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap
pentingnya moral yang ideal bagi para penentu dan
pelaku pembangunan. Moral yang benar mengenai
lingkungan akan mempengaruhi motivasi seseorang
atau masyarakat dalam menyikapi dan menghadapi
masalah lingkungan.
3. Meningkatnya keyakinan terhadap pentingnya nilai
moral terhadap proses pengambilan keputusan dan
tindakan yang memiliki alasan moral.
4. Meningkatnya peran etika dalam menyelesaikan
konflik konflik kepentingan teknologi, ekonomi dan
ekologi secara lebih arif.
5. Meningkatnya peran etika lingkungan dalam
menciptakan terwujudnya paradigma baru
masyarakat dalam menyikapi dan menghadapi isu dan
masalah lingkungan.

Beberapa agenda penting dalam mengembangkan
terciptanya masyarakat dunia yang memiliki etika
lingkungan yang berintikan nilai nilai sustainable
development antara lain :
1.Mengkonsepkan ulang nilainilai moral yang akan kita
wariskan kepada generasi mendatang sehingga mereka
secara arif dapat melakukan keputusan maupun tindakan
yang mempertimbangkan secara benar dan tepat
mengingat kompleksitas interaksi antara maupun di dalam
komunitas biologis dan komunitas sosial.


2. Mencari pola implementasi yang tepat dari prinsip
prinsip moral yang bersumber dari etika lingkungan
tersebut ke dalam pranata dan tata kehidupan
masyarakat yang sedang melaksanakan pembangunan
secara berkelanjutan.
3. Menggalang peran serta dan kerja sama yang kolaboratif
dengan lembagalembaga masyarakat yang kompeten
dan menaruh kepedulian terhadap upaya peningkatan
mutu lingkungan hidup melalui pengembangan jejaring
kerja lintas disiplin, lintas budaya maupun lintas sektor.

Anda mungkin juga menyukai