Anda di halaman 1dari 30

ARAH KEBIJAKAN DAN TEKNIS ALIH KELOLA

PKB/PLKB MENJADI PEGAWAI BKKBN DAN


PENDAYAGUNAANNYA OLEH PEMDA

Oleh;
Ir. Ambar Rahayu, MNS
Sekeretaris Utama

BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL


Jakarta, 26 Mei 2016

INVENTARISASI PKB/PLKB DAN


PENDAYAGUNAANNYA OLEH
PEMDA

DASAR PELAKSANAAN
1. UU No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah
2. SE Mendagri No. 120/253/Sj tgl 16 Jan 2015
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan terkait
UU
23/2014
3. SE Mendagri No. 120/5935/Sj tgl 16 Okt 2015 Tentang
Percepatan Pengalihan Urusan terkait UU 23/2014

4. Surat Mendagri No : 120/6942/SJ Tgl, 16 Des 15


Tentang Percepatan Pelaksanaan Pengalihan Urusan
Berdasarkan UU No 23/201

UU 23/2014 PEMERINTAHAN DAERAH

PEMERINTAH
(10
KEWENANGAN)

SE
MENDAGRI
NOMOR
120/253/SJ

PERMENDAG
RI
NOMOR
52/2015

PEMERINTAH
DAERAH
PROVINSI
(6
KEWENANGAN)

SE
MENDAGRI
NOMOR
120/5935/SJ

PEMERINTAH
DAERAH
KAB/KOTA
(8
KEWENANGAN)

SRT
MENDAGRI
NOMOR
120/6942/SJ

SRT DIT BANGDA


NOMOR
180/232/Bangda/
2016

PERALIHAN KEWENANGAN :

SURAT
EDARAN
MENDAGRI
Nomor
120/253/SJ
16 Januari
2015

SERAH
TERIMA
PERSONEL,
PENDANAAN,
SARANA
&
PRASARANA,
SERTA
DOKUMEN
(P3D) DILAKUKAN PALING LAMA 2
TAHUN (UU
NO 23 THN 2014
PENYELENGGARAAN
URUSAN
LEMBARAN
NEGARA NO 244)
PEMERINTAHAN
KONKUREN
YG
BERSIFAT PELAYANAN KPD MASY
LUAS
&
MASIF
TETAP
DILAKSANAKAN OLEH TINGKATAN/
SUSUNAN PEMERINTAHAN YG SAAT
INI MENYELENGGARAKAN URUSAN
PEM TSB
PENYELENGGARAAN
PERIZINAN
(PEMBERIAN/ PENCABUTAN IZIN)
DILAKSANAKAN
OLEH
SUSUNAN/TINGKATAN PEMERINTAH
SESUAI DENGAN UU 23 TH 2014
PENYELESAIAN INVENTARISASI P3D
PALING LAMBAT 31 MARET 2016 &
SERAH TERIMA PERSONEL, SARANA
& PRASARANA SERTA DOKUMEN
PALING LAMBAT TGL 2 OKT 2016

Kutipan yang ada dalam SE. Mendagri


Nomor:120/253/Sj Tanggal 16 Januari 2016

TUGAS GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA


(Sesuai SE Mendagri 120/253/Sj)
1. Menyelesaikan inventarisasi P3D
(Personel, Pendanaan, Sarana dan
Prasarana serta Dokumen) antar
tingkatan/susunan pemerintahan
paling lambat 31 Maret 2016 dan
serah terima personel, sarana dan
prasarana serta dokumen (P2D)
paling lambat tanggal 2 Oktober
2016.

5. Melakukan
koordinasi dengan
pimpinan DPRD
masing-masing.

4. Melakukan koordinasi
dengan Kementerian/
Lembaga terkait yang
membidangi masingmasing urusan
pemerintahan dan dapat
difasilitasi oleh
Kementerian Dalam
Negeri.

GUBERNUR
BUPATI
WALIKOTA

3. Gubernur, Bupati/Walikota
segera berkoordinasi terkait
dengan pengalihan urusan
pemerintahan konkuren.
Sumber data: Surat Edaran Mendagri Nomor 120/253/sj tanggal 16 Januari 2015

2. Hasil inventarisasi P3D


tersebut menjadi
dokumen dan dasar
penyusunan RKPD,
KUA/PPAS dan
Rancangan Peraturan
Daerah tentang APBD
Provinsi/Kabupaten/Kota
TA 2017.

PERMENDAGRI
52/2015
Penyusunan
APBD 2016

Barang milik daerah yang


akan diserahkan Pemda tidak
diperkenankan
untuk
melakukan
mutasi/perpindahan
barang
milik
daerah
baik
antar
pengguna barang dan/kuasa
pengguna
barang
sebelum
adanya penyerahan barang
milik daerah sesuai maksud
ketentuan tersebut di atas.

SE
MENDAGRI
120/5935/S
J
16 Okt.
2015

Gubernur & Bupati/Walikota berkoordinasi


menyelesaikan secara saksama inventarisasi
personil, sarpras, pendanaan & dokumen sbg
akibat pengalihan urusan pemerintahan
konkuren, paling lambat tgl. 31 Mart 2016.
Serah terima barita acara personil, sarpras &
dokumen, paling lambat 2 Okt 2016; sedangkan
terkait serah terima berita acara pendanaan,
paling lambat 31 Des 2016

Untuk menjamin terjaganya kualitas layanan urusan


pemerintahan yg terjadi peralihan urusan sebagai
akibat perubahan pembagian urusan berdasarkan UU
No. 23/2016, Tentang Pemerintahan Daerah.
Tidak
diperkenankan
untuk
melakukan
mutasi/perpindahan personil yang beralih urusannya
di internal Provinsi & Kab/Kota & pengalihan barang
milik daerah baik antar pengguna barang & kuasa
pengguna barang sebelum adanya penyerahan
barang milik daerah

SE
MENDAGRI
120/5935/SJ
16 Okt. 2015

Terkait pendanaan, antara lain : gaji,


tunjangan, biaya operasional Kantor &
biaya perawatan, agar disiapkan alokasi
anggaran untuk urusan pemerintahan
yang terjadi peralihan urusan, sebagai
akibat perubahan pembagian urusan
berdasarkan
UU
No.23/2014
ttg
Pemerintahan Daerah, paling lambat Tgl.
31 Des 2016

Tata Cara Pengalihan Personel, Sarpras &


Dokumen (Berita Acara Serah Terima)

SRT MENDAGRI Nomor : 120/6942/Sj, Tanggal, 16 Desember


2015
Tentang Percepatan Perlaksanaan Pengalihan Urusan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor : 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah

10 K/L (BKKBN) Berkoordinasi dgn


Pemerintah Kab/Kota segera
melakukan Supervisi, Monitoring,
Evaluasi, Pembinaan baik secara
sendiri-sendiri maupun bersamasama

RPP Tentang Perangkat Daerah


Pasal 117
(1)

Urusan Pemerintahan Daerah yang penyediaan


aparaturnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat,
aparatur Pemerintah Pusat tersebut bekerja pada
dinas.

(2)

Aparatur Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) secara operasional berada di bawah
dinas dan secara administrasi berada di bawah
kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian
yang bersangkutan.

(3) Belanja pegawai bagi aparatur Pemerintah Pusat


dibebankan pada kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian
dan
biaya
operasional
untuk
melaksanakan tugas dibebankan pada anggaran
dinas.
(4) Penilaian kinerja aparatur Pemerintah Pusat yang
bekerja
pada
dinas
dilakukan
oleh
kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian

P2D YANG DIINVENTARISASI

a. Personel, yaitu tentang data


PKB/PLKB, jumlah, dan wilayah
kerja.
b. Pendanaan, yaitu meliputi gaji dan
tunjangan
c. Dokumentasi, yaitu meliputi
dokumen kepegawaian PKB/PLKB
mulai dari CPNS sampai dengan saat
inventarisasi (SK terakhir).

PERATURAN KEPALA BKN


NO.6 TAHUN 2016
TENTANG
PELAKSANAAN PENGALIHAN PNS DAERAH KAB./KOTA YANG
MENDUDUKI JABATAN FUNGSIONAL PKB/PLKB MENJADI PNS
BKKBN
(diundangkan 24 Maret 2016)
PNS
PEMDA Kab/Kota

a.
b.
c.

d.

Dialihkan

PNS BKKBN

PNS yang menduduki jabatan


fungsional PKB.
PNS yang menduduki jabatan PLKB
PNS yang mengisi kebutuhan jabatan
fungsional PKB yang saat ini
menduduki jabatan pelaksana; dan
CPNS yang mengisi kebutuhan jabatan
fungsional PKB.

PNS yang mengisi kebutuhan


jabatan fungsional PKB yang saat ini
menduduki jabatan pelaksana

PNS yang telah mengikuti dan lulus LDU dan saat ini
menduduki jabatan selain PKB dan PLKB (Pasal 8)

PNS selain PKB dan PLKB yang ditugaskan sebagai


pelaksana PKB (Pasal 1)

Ybs. Membuat dan


menandatangani surat pernyataan
bermaterai cukup.

LAMPIRAN 1.N. UU NO. 23 THN 2014


PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
NO
1

1.

SUB URUSAN

PEMERINTAH PUSAT

2.

Pengendalian
Penduduk

DAERAH
KABUPATEN/KOTA

DAERAH PROVINSI

3.

4.

5.

a. Pemaduan &
sinkronisasi kebijakan
pengendalian kuantitas
penduduk.

a. Pemaduan & sinkronisasi


kebijakan pemerintah dg
pemerintah daerah
provinsi dlm rangka
pengendalian kuantitas
penduduk.

a. Pemaduan & sinkronisasi


kebijakan pemerintah
daerah prov. dg pemerintah
daerah kab/kota dlm rangka
pengendalian kuantitas
penduduk.

b.

b.

b.

Penetapan perkiraan
pengendalian
penduduk secara
nasional.

Pemetaan perkiraan
pengendalian penduduk
cakupan wilayah prov.

Pemetaan perkiraan
pengendalian penduduk
cakupan wilayah
kab/kota.

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA
BERENCANA

NO

SUB
URUSAN

PEMERINTAH PUSAT

DAERAH PROVINSI

2.

3.

4.

2.

Keluarga
Berencana
(KB)

DAERAH
KABUPATEN/KOTA
5.

a. Penyusunan desain progr. &


pengelolaan advokasi, KIE
pengendalian penduduk

a. Pengembangan desain
progr. pengelolaan &
pelaksanaan advokasi,
KIE pengendalian
penduduk & KB. sesuai
kearifan budaya lokal.

a. Pelaksanaan advokasi, KIE


pengendalian penduduk & KB
sesuai kearifan budaya lokal.

b.

Pengelolaan tenaga Penyuluh


KB/Petugas Lapangan KB
(PKB/PLKB).

b.

b.

Pendayagunaan tenaga
Penyuluh KB/Petugas Lapangan
KB (PKB/PLKB).

c.

Pengelolaan & penyediaan


alat dan obat kontrasepsi utk
kebutuhan PUS nasional.

c.

c.

Pengendalian & pendistribusian


kebutuhan alat & obat
kontrasepsi serta pelaksanaan
pelayanan KB di kab/kota.

d.

Pengelolaan & pengendalian


sistem informasi keluarga.

d.

d.

e.

Pemberdayaan &
peningkatan peran serta
Ormas Tkt nasional dlm
pengendalian pelayanan &
pembinaan kesertaan ber-KB.

e.

Pemberdayaan &
peningkatan peran serta
Ormas Tkt prov. dlm
pengelolaan pelayanan
& pembinaan kesertaan
ber-KB.

e.

Pemberdayaan & peningkatan


peran serta Ormas Tkt kab/kota
dlm pelaksanaan pelayanan &
pembinaan kesertaan ber-KB.

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENGENDALIAN


PENDUDUK & KELUARGA BERENCANA
NO

SUB
URUSAN

PEMERINTAH PUSAT

DAERAH PROVINSI

DAERAH KABUPATEN/KOTA

2.

3.

4.

5.

3.

Keluarga
Sejahtera

a. Pengembangan desain
prog. pembangunan
keluarga melalui
pembinaan ketahanan
& kesejahteraan
keluarga

a. Pengelolaan pelaksanaan desain


prog. pembangunan keluarga
melalui pembinaan ketahanan &
kesejahteraan keluarga

a. Pelaksanaan pembangunan
keluarga melalui pembinaan
ketahanan & kesejahteraan
keluarga

b.

b.

b.

Pemberdayaan &
peningkatan peran
serta organisasi
kemasyarakatan
tingkat nasional dlm
pembangunan
keluarga melalui
ketahanan &
kesejahteraan
keluarga.

Pemberdayaan & peningkatan


peran serta organisasi
kemasyarakatan tingkat provinsi
dlm pembangunan keluarga
melalui pembinaan ketahanan &
kesejahteraan keluarga.

Pelaksanaan &
peningkatan peran serta
organisasi kemasyarakatan
tingkat kab./kota dlm
pembangunan keluarga
melalui pembinaan
ketahanan & kesejahteraan
keluarga.

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENGENDALIAN


PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
NO

SUB URUSAN

PEMERINTAH PUSAT

DAERAH PROVINSI

DAERAH KABUPATEN/KOTA

2.

3.

4.

5.

4.

Standarisasi dan
Sertifikasi

Standardisasi pelayanan KB dan


sertifikasi tenaga penyuluh KB/
petugas lapangan KB
(PKB/PLKB).

KONSEP PENGELOLAAN & PENDAYAGUNAAN


PKB/PLKB
(Hasil diskusi tg 24 Agustus 2015)

PENGELOLAAN

PUSAT
1. Perencanaan kebutuhan PLKB/PKB
lima tahunan
2. Mengusulkan formasi PKB/PLKB
3. Rekruitmen
4. Pengangkatan dan Penempatan
5. Peningkatan kapasitas
6. Penentuan standar kompetensi
7. Pengembangan karir
8. Mutasi
9. Penilaian kinerja
10.Sertifikasi
11.Penggajian
12.Pembiayaan operasional
13.Reward and punishment
14.Jaminan pensiun dan jaminan hari
tua
15.Menetapkan NSPK

PENDAYAGUNAAN

KABUPATEN/KOTA
1. Penempatan PKB/PLKB sesuai
dengan rasio kebutuhan
lapangan
2. Mutasi wilayah kerja antar
kecamatan dalam wilayah
Kab/Kota yang sama
3. Peningkatan kapasitas
4. Pembinaan disiplin pegawai
5. Penilaian kinerja
6. Penyediaan anggaran
operasional
7. Pengembangan pola operasional
sesuai dengan kondisi lokal
8. Pembinaan, pengawasan dan
monev terhadap keberadaan dan
pelaksanaan tupoksi PKB/PLKB

ANGGARAN PROGRAM KKBPK


DI LINI LAPANGAN

SASARAN STRATEGIS PROGRAM KKBPK 20152019


N
o

INDIKATOR

Persentase laju pertumbuhan


penduduk (LPP)

Angka kelahiran total (total


fertility rate/TFR) per WUS (1549 tahun)

Persentase pemakaian
kontrasepsi (contraceptive
prevalence rate/CPR)

2015

2016

2017

2018

2019

20152019

1,38
(20102015)
2,37

1,27

1,25

1,23

1,21

2,36

2,33

2,31

2,28

1,19
(20152020)
2,28

65,2
(all
method)

65,4
65,6
65,8
66,0
(all
(all
(all
(all
method) method) method) method)

66,0
(all
method)

a. Menurunnya tingkat putus


pakai kontrasepsi

26,0

25,7

25,3

25,0

24,6

24,6

b. Meningkatnya penggunaan
MKJP (persen)

20,5

21,1

21,7

22,3

23,5

23,5

Persentase kebutuhan ber-KB


yang tidak terpenuhi (unmet
need)(%)

10,60

10,48

10,26

10,14

9,91

9,91

46
44
42
40
38
38
Angka kelahiran pada remaja
per 1000 per 1000 per 1000 per 1000 per 1000 per 1000
usia 15-19 tahun (ASFR 15 19 kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran
tahun)

Presentase kehamilan yang


tidak diinginkan dari WUS (1549 tahun)

7,1

7,0

6,9

6,8

6,6

6,6

ARAH KEBIJAKAN BIDANG KKB


RKP 2016
1. Menguatkan advokasi dan KIE tentang program kependudukan,
keluarga berencana, dan pembangunan keluarga (KKBPK)
2. Menguatkan akses pelayanan KB (MKJP) dan kesehatan
reproduksi yang merata dan berkualitas
3. Meningkatkan peran dan fungsi keluarga dalam pembangunan
keluarga
4. Meningkatkan pembinaan kesehatan reproduksi remaja dalam
rangka penyiapan kehidupan berkeluarga
5. Menguatkan kelembagaan kependudukan dan keluarga
berencana yang efektif, dan menyusun landasan hukum melalui
penyerasian kebijakan pembangunan bidang kependudukan dan KB,
serta menguatkan data dan informasi kependudukan dan keluarga
berencana

KEGIATAN PRIORITAS BKKBN TA


2016
1.
2.
3.
4.

Kegiatan
prioritas
BKKBN
2016
fokus
pada
penguata
n;

5.
6.
7.
8.
7.
8.
9.

Penggerakan dan pemantapan penggerakan pelayanan KB MKJP


serta penyesuaian Pemenuhan kebutuhan Alokon
Pembinaan/Pelestarian kesertaan ber-KB (PA)
Sosialisasi dan penerapan Standarisasi Pelayanan KB
Peningkatan informasi dan konseling Kesehatan dan hal-hak
Reproduksi
Penggerakan Mekop LinLap (Provinsi)
Penyiapan Balai Penyuluhan KB sebagai pusat pengendali
program KKBPK di lini lapangan
Pembentukan Kampung KB percontohan (pilot project) 1
Kampung KB per Kab/Kota
Pemahaman peran dan fungsi keluarga serta pelestarian peserta
KB Aktif melalui Poktan
Sosialisasi dan Advokasi KIE Program KKBPK (termasuk KIE
Kespro dan KB MKJP) diseluruh tingkatan wilayah
Peningkatan dukungan Kemitraan dalam penggerakan Program
KKBPK di Lini Lapangan serta dalam penggerakan yan KB MKJP
Pengelolaan PKB/PLKB (penyelesaian P2D PKB/PLKB)

10. Pemetaan urusan Bidang Pengendalian Penduduk dan KB


11. Penyediaan data dan informasi KKBPK

KEBIJAKAN PENGUATAN ADVOKASI DAN KIE


PROGRAM KKBPK TAHUN 2016
MELALUI SOSIALISASI
1.

KIE Kreatif Program KKBPK yang disesuaikan dengan kearifan


wilayah
2. Sosialisasi Penggerakan KB MKJP melalui berbagai kegiatan
momentum (Pelayanan dengan Mitra Kerja, Baksos, dll)
3. Pengembangan Sosialisasi Program melalui Momentum Harganas
Tk. Provinsi
4. Pengembangan Sosialisasi melalui Konsolidasi Program KKBPK
Lini Lapangan (PKB/PLKB)
5. Sosialisasi program KKBPK melalui Media Sosial
6. Sosialisasi Revolusi Mental melalui Kegiatan GenRe Ceria
7. Sosialisasi Integrasi GenRe dengan Saka Kencana (Pramuka)
8. Genre untuk Peningkatan sportifitas Remaja (untuk mendukung Revolusi
Mental)
9. Sosialisasi Revolusi mental secara utuh dalam ranah BKKBN (dimulai dari
Keluarga)
10. Sosialisasi Program KKBPK melalui Balai Penyuluhan sebagai Pusat
Pengendalian Operasional Lini Lapangan
11. Sosialisasi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) melalui Paket pelatihan,
pendampingan, dan fasilitasi terhadap akses permodalan
12. Sosialisasi isu Kependudukan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
tematik KKBPK

PAGU ANGGARAN BKKBN TA 2016


YANG DIALOKASIKAN SECARA LANGSUNG DALAM
IMPLEMENTASI PROGRAM KKBPK DI LINI LAPANGAN
Jaminan
Ketersediaan
Alokon

Rp.
1.145.596.250.000,
-

Penggerakan
pelayanan KB MKJP

Rp.
379.760.550.000,-

Penggerakan
pelayanan KB di
wilayah Khusus dan
Galciltas
Penguatan
Standarisasi
Pelayanan KB di
Faskes dan
jejaringnya
Promosi
dan
konseling Kespro
dan hak- hak
reproduksi di
Faskes dan
Kelompok Kegiatan
(Poktan)

Pembinaan
kesertaan ber-KB
melalui Kelompok
Kegiatan (Poktan)

Rp.
29.938.950.000,-

Rp.
20.603.500.000,-

Penggerakan
mekanisme
operasional Lini
Lapangan

Rp.
389.818.450.000,-

Rp.
24.369.096.000,-

Sosialisasi dan
Advokasi KIE Prog
KKBPK
Below the Line

Rp.
85.406.900.000,-

Penguatan
Kemitraan Lini
Lapangan

Rp.
27.456.800.000,-

Pencanangan
Kampung KB

Rp. 10.280.000.000

Rp.
30.971.150.000,-

Sekitar Rp. 2,14 Trilyun


(63% dari total anggaran BKKBN
diluar gaji dan pemeliharaan)
dialokasikan untuk implementasi
Program di Lini Lapangan (bagi
masyarakat)

PENGGERAKAN MEKANISME OPERASIONAL


PROGRAM KKBPK DI LINI LAPANGAN

Penggerakan Mekop Linlap (6 x frek


penggerakan/tahun):
Pertemuan Lengkap IMP Tk Desa/Kelurahan (Rp. 95,1
M)
penggerakan Program KKBPK bagi penyuluh KB
(PKB/PLKB) (Rp. 95,1 M)
Pembinaan masyarakat oleh PPKBD/Kader (Rp.
89,7 M)
Alokasi
Rakor Kecamatan (Rp. 12,5 M)
anggaran
Rakor Desa (Rp. 95,1 M)
Koordinasi dan evaluasi Mekop Linlap olehMekop
Linlap:
Prov
(Rp. 2,1 M)
Rp. 389,8

Milyar

PENGUATAN KEMITRAAN
DALAM MEKANISME OPERASIONAL
PROGRAM KKBPK DI LINI LAPANGAN

KIE KREATIF PROGRAM


KKBPK MELALUI MEDIA
TRADISIONAL DAN SENI
BUDAYA

Penguatan KIE
Program KKBPK
melalui media massa
(cetak dan elektronik)
BKKBN Pusat
Rp. 20,9 M (utk seluruh
media lini atas)

Kegiatan bersama
Mitra
kerja/Stakeholders
dalam rangka
sosialisasi Program
KKBPK di lini
lapangan melalui
berbagai media
tradisional dan seni Rp. 37,25 M
budaya kewilayahan (745 keg)

Termasuk pemanfaatan
Media Sosial
(MedSos) sebagai
sarana KIE Program
KKBPK
Rp. 7 M

KEGIATAN LAIN DALAM RANGKA PENGUATAN


KEMITRAAN PROGRAM KKBPK DI LINI LAPANGAN

SOSIALISASI PROGRAM
KKBPK KEPADA REMAJA
MELALUI KEGIATAN
GENRE CERIA

Merupakan satu
kesatuan didalam
kegiatan GenRe diseluruh
Provinsi, dengan fokus
sosialisasi program
oleh mitra kerja/
stakeholders

Kegiatan GenRe Ceria (Goes To School/ Campus/


Pesantren/ Komunitas tertentu) serta melalui
kegiatan GenRe Ceria seni budaya dengan
menyesuaikan pada kearifan lokal
Kegiatan GenRe dengan Saka Kencana/Pramuka
(Pentaloka, Jambore/Perkemahan, Pembinaan dan
koordinasi, Ajang Kreatifitas Pramuka)

Rp. 16,2 M
(216 Paket
Kegiatan)

Terima
Kasih
www.bkkbn.go.id

Anda mungkin juga menyukai