Anda di halaman 1dari 18

PANDUAN PENGGUNAAN

WARNA

Dalam ilmu grafika "panduan warna" adalah hal


yang paling penting untuk disimak, "panduan
warna" ini bisa berupa benda yang warnanya
perlu kita ikuti dalam mereproduksi warna,
mengukur dan membandingkan adalah rutinitas
yang tidak dapat dihindari dalam mereproduksi
warna; Namun kadang kala pelanggan bisa
hanya menyebut nama/nomor warna yang ada
dalam buku panduan warna. Untuk inilah
percetakan wajib mengenal buku-buku panduan
warna yang sering dipakai oleh pelanggannya.

Color Chips
Color Chips adalah
contoh warna
dengan tujuan
sebagai panduan
warna dalam
mereproduksi
warna; biasanya
merupakan sobekan
yang diambil dari
buku warna atau
hasil cetakan.

Pada baris pertama menunjukan contoh warnawarna khusus yang biasanya dapat dibuat oleh
pabrik tinta cetak, di Indonesia ada beberapa
pabrik tinta cetak antara lain: Cemani Toka, DIC
Graphics, Sakata Inx, Toyoindo, Inkote,
Printcolor, Siegwerk. Sementara ada beberapa
perusahaan yang memberikan jasa
pencampuran tinta (Color Matching) yang tinta
cetak dasarnya dari beberapa pabrik di dalam
maupun diluar negeri, seperti: Valspar, Toyo
Ink, Esae dll.

PenggunaanWarna Khususini perlu


dicermati, karena trend reproduksi
warna (terutama di industri cetak
kemas) warna khusus tersebut dapat
dikombinasikan penggunaannya
dengan warna lain (Bump Plate,
Pantone Hexachrome, System
Opaltone)Multi Color Process;
Apabila ini terjadi maka pabrik tinta
akan menyesuaikan pembuatan
tintanya agak transparent, agar tidak
terjadi Ink Trapping Error.

3 Color Chips pada baris kedua adalah


contoh warna yang dapat dibuat dari
kombinasi mencetak dengan 4 warna
proses, yaitu Cyan, Magenta, Yellow
dan Black; disingkat CMYK. Tinta Cetak
warna proses harus memenuhi kriteria
tertentu agar kombinasi warnanya
dapat ditebak. (Lihat penjelasan
tentang warna proses CMYK di:Model
Warna CMYK)

Warna kombinasi pada baris ketiga


merupakan panduan warna kombinasi
darimodel warna RGB(Red, Green,
Blue), warna-warna ini hanya dapat
ditampilkan dengan alat optik seperti
layar monitor; Warna-warna RGB
sebenarnya tidak pernah dicetak dan
tidak diperuntukan untuk panduan
mencetak warna. Tetapi apabila
sampai ada Color Chip jenis ini dapat
dikategorikan sebagai warna khusus.
.

Sobekan atau bahkan produk asli tidak


dapat digunakan sebagai panduan warna
karena secara teknis tidak dapat diukur,
sehingga sering terjadi perdebatan. Namun
karena keterbatasan dari perusahaan
pemberi order cetak, pada kenyataannya
banyak percetakan yang menerima contohcontoh warna jenis seperti ini dari pelanggan
mereka. Hal ini perlu direduksi dengan
memperkenalkan lebih intent penggunaan
Digital Proofing.Untuk memenuhi kebutuhan
akan panduan warna dibuatlah buku tentang
panduan warna dan yang sering kita jumpai
adalah Color Guide (termasuk yang dapat

Color Charts
Color Chart sebagai
buku panduan
warna kombinasi
dari warna-warna
proses (baik model
warna CMYK atau
Pantone
Hexachrome atau
sistem warna
proses lainnya).

Dalam memproduksi Color Chart


beberapa hal perlu diperhatikan,
agar Color Chart dapat berhasil
guna:

Ketebalan tinta pada saat mencetak harus


normal sesuai dengan teknik pencetakannya,
jangan terlalu dipaksakan untuk mendapatkan
kepekatan warna (color density) atau warna
(CIELab) yang ditentukan (biasanya untuk Cetak
Offset Lithography sekitar 1); apabila tidak
tercapai kepekatan / warna yang diharapkan,
tanyakan kepada pabrik tinta yang
bersangkutan dan mintalah untuk menaikan
Kekuatan Warna (Color Strength) tinta tersebut.

Mengatur Nilai Pembesaran Raster (Tone Value


Increase / TVI) atau lebih sering disebut Dot Gain
hingga sesuai dengan standard cetak, biasanya 22%
untuk mencetak Offset Lithography diatas Coated
Paper dengan frekuensi raster 150 lpi.
Mencetak dengan variasi dan toleransi seminimal
mungkin, total variasi dan toleransi maximum Eab =
4 adalah nilai yang ideal untuk produksi Color Chart.
Mengukur parameter warna dengan cara yang benar,
pergunakan Spectrophotometer merk Techkon atau XRite sudah banyak beredar di Indonesia.

Color Guide
Buku panduan warna Color Guide saya definisikan
menjadi 2 macam, yang pertama adalah Buku Panduan
Warna yang hanya mencantumkan warna dan yang
kedua adalah Formula Guide, yaitu buku panduan warna
yang mencantumkan dengan formula apa warna dapat
dibuat, biasanya buku seperti ini mempunyai 2 bagian,
yaitu bagian Warna Dasar (Basic Colors) dan Warna
Campuran (Matching Colors).
Color Guides keluaran Pantone adalah yang paling
banyak kombinasi serta versinya, untuk cetak kertas saja
ada Coated Solid, Uncoated Solid, Metallic Colors dan
Pastel Colors.

Membuat Color Guides memerlukan rol penintaan


khusus, agar oscillating roll (roll geser yang
berfungsi meratakan tinta pada posisi antara
Inkkey Zones) tidak membaurkan warna tinta
lainnya. Dibawah ini saya illustrasikan mencetak 2
halaman pertama Pantone Solid Coated. Dengan
memanfaatkan mesin cetak dua warna, unit cetak
cetak pertama mencetak label hitam dan unit cetak
kedua mencetak 14 warna sekaligus; Unit cetak
kedua ini dimodifikasi baik bak tinta maupun rol
tinta nya. Jadi sekali lintasan akan menghasilkan 4
x 2 halaman pertama buku Pantone Solid Coated.

Sebuah warna umum nya terbagi kedala warna


primer, skunder dan tersier. Warna primer adalah
warna yang paling mempengaruhi warna lain dalam
spekrumnya yaitu merah, kuning dan biru. Warna
skunder adalah warna yang merupakan kombinasi
dari dua warna primer seperti ungu (merah dan
biru), hijau (biru dan kuning), dan orange (kuning
dan merah) sedangkan warna tersier adalah warna
yang mencampurkan dengan warna primer dan
skunder dengan porsi yang seimbang misalnya
merah-orange, kunin-orange, kuning-hijau, biruhijau,biru-ungu dan merah-ungu

Berdasarkan teori warna, kombinasi


yang baik adalah menggunakan dua
warna berlainan yang ada
dilingkungan warna. Tiga warna yang
berurutan dalam lingkaran warna . Dua
pasang warna (totalnya empat) yang
berlainan lebih jelasnya seperti berikut

Warna primer(merah kuning dan biru) akan


terlihat dominan dalam dekorasi sebuah
rumah
Warna skunder (hijau, orange dan ungu)
bisa terikat satu sama lain, namun harus
ada bagian warna yang diperlembut agar
dapat terlihat menyatu
Warna tersier(biru-hijau, , kuning-hijau,
merah-orange) dapat dikombinasikan dan
memberikan warna yang spektakuler

Warna monogromatik atau yang dapat terdiri dari


satu warna, akan sangat menarik bila sebuah
warna tersebut dijadikan beberapa corak. Misalnya
disatu ruangan warna tersebut dipergelap dan
diruangan laindan diruangan lain diperlembut
Warna yang saling bersebelahan diroda warna ,
akan sangat harmonis digunakan bersama sama
dalam satu rumah. Misalnya, merah-orange dan
orange
Kombinasi warna primer(merah) dengan warna
skunder (ungu) akan menciptakan ruangan yang
terkesan menyenangkan

Anda mungkin juga menyukai