Anda di halaman 1dari 3

infocetak.

com

Pengertian Tinta Cetak Offset dan


Sifatnya
Irvan Pryana

3–4 minutes

Berikut pembahasan mengenai pengertian tinta cetak offset dan


sifatnya. Jika berbicara tentang dunia cetak offset, maka kita
akan langsung teringat tentang pembuatan cover buku, majalah
dan lain-lain. Teknik offset ini adalah teknik yang paling lama
atau bisa disebut senior offset yang ada sekarang ini. Sejak
awal kemunculan cetak mencetak, cetak offset ini menjadi jenis
cetak yang dikenal oleh masyarakat. Dalam menjalankan
fungsinya ada tinta cetak offset yang menjadi senjata dari cetak
offset ini.

Kalau kini kita sudah dengan mudah mendesain gambar pada


buku, majalah dan lain-lain dengan menggunakan teknologi
canggih, yakni komputer. Namun kalau dulunya masih
sederhana, yakni menggunakan media cetak offset manual.
Penggunaan offset sebenarnya hampir sama dengan sablon,
namun objeknya yang berbeda.

Fungsi dan Manfaat Tinta Cetak Offset

Tinta cetak offset ini memiliki sifat yang sama dengan tinta-tinta
yang kita kenal selama ini. Ada banyak pilihan warnanya.
Namun perbedaannya adalah pada komposisi dan sifatnya.
Biasanya tinta ini khusus dipakai untuk kegiatan percetakan
atau grafika. Tidak untuk keperluan yang lainnya. Sama dengan
tinta print yang khusus untuk kegiatan printing, tinta bolpoin
yang khusus untuk menulis, tinta spidol untuk diisikan ke spidol
dan lain-lain.

Sistem kerja dari tinta untuk cetak offset ini pun sama dengan
prinsip kerja jenis yang lainnya, yakni akan meresap ke objek
yang dikenainya. Namun untuk tinta ini ada alat khusus yang
dipakai. Bahkan sebelum dikenai tinta, sudah ada cetakan
desain yang dipersiapkan. Selanjutnya saat ditekan tinta akan
memenuhi bidang gambar yang diinginkan. Untuk komposisinya
tinta untuk cetak offset ini terdiri dari :

1. Pigmen yang akan membuat hasil cetak tahan dari air

Jadi tidak seperti hasil printing yang akan luntur jika ketetesan
air sedikit saja. Pigmen ini terdiri dari pigmen organik yang
berasal dari minyak bumi, batu bara, atau dari tanaman.
Kemudian ada juga pigmen carbon black yang merupakan hasil
dari pembakaran gas alam dan minyak bumi. Serta ada juga
pigmen anorganik sebagai kebalikan dari pigmen organik.
Proses mendapatkannya melalui olahan pabrik.

2. Vernis yang berupa minyak pengikat partikel-partikel


pada tinta

Hasilnya tinta menjadi rapi dan menempel kuat pada bidang


cetak. Selain itu vernis ini juga memberikan efek kerlip atau
mengkilap pada hasil cetakan. Komponen yang mendukungnya
adalah resin, minyak serta minyak tidak mengering.

3. Bahan additive sebagai penyempurna tinta yang


digunakan

Bahan ini disebut juga dengan bahan penolong. Beberapa


jenisnya adalah bahan pengering, plastizier, anti set-off serta
bahan pelarut.

Baca juga: Pengertian dan Perbedaan Offset dan Digital


Printing

Untuk mendapatkan manfaat terbaik dari tinta cetak offset ini,


maka diperlukan keseimbangan antara faktor kecepatan mesin
cetak, sifat reologi tinta cetak, tekanan rol tinta, serta kualitas
bidang cetakan atau jenis kertas yang digunakan. Kombinasi
yang seimbang akan menghasilkan proses maksimal dan
hasilnya memuaskan. Sekian informasi mengenai pengertian
dan sifatnya.

Anda mungkin juga menyukai