Anda di halaman 1dari 18

KEBIJAKAN

KESEHATAN

PERSPEKTIF ISLAM
MODUL SKN

Kesehatan merupakan salah satu hak bagi


tubuh manusia demikian sabda Nabi
Muhammad SAW. Karena kesehatan
merupakan hak asasi manusia,sesuatu yang
sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam
menegaskan perlunya istiqomah memantapkan
dirinya dengan menegakkan agama Islam.

PENDAHULUAN

Jika dilihat dalam definisi sehat menurut WHO


adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam
hal ini tujuan Islam mengajarkan hidup yang
bersih dan sehat adalah menciptakan individu
dan masyarakat yang sehat jasmani,rohani, dan
sosial sehingga umat manusia mampu menjadi
umat yang pilihan.

1. Bagaimana pandangan Islam mengenai gizi


masyarakat.
2. Bagaimana pandangan Islam mengenai
kesehatan lingkungan dimasyarakat.
3. Bagaimana hubungan kebijakan kesehatan bila
dihubungkan dengan Islam
4. Bagaimana pandangan Islam mengenai ilmu
perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.

GIZI

Makanan halal melahirkan kesehatan ruhani


pemakannya, sementara makanan bergizi
membangun kesehatan jasmani mereka.
Dalam Q.S. Abasa, 80: 24, Allah kembali
meminta perhatian manusia melalui
firmanNya:




Hendaklah manusia memperhatikan makanannya.

Larangan memakan makanan atau meminum


minuman yang haram dan tidak thayyib (baik)
dapat dicermati penjelasannya dalam Q.S. alBaqarah, 2: 172-173, al-Maidah, 5: 90, dan alAraf, 7: 30.

Sanitasi lingkungan merupakan unsur


mendasar dalam menjaga kesehatan.
Yang dimaksud sanitasi lingkungan adalah
menciptakan lingkungan yang sehat yang
bebas dari penyakit.
Hal demikian yang dimaksud bersih adalah
kebersihan jasmani, pakaian, dan kebiasaan
seseorang, kebersihan jalan, rumah, saluran air
serta kebersihan makanan dan minuman.

KESEHATAN
LINGKUNGAN







"Innallaha yuhibut tawaabiina wa yuhibbul
mutathahhiriin (Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang bertobat dan orang-orang yang
bersih). (QS. Al-Baqarah : 222)

Islam sebagai agama yang suci menginginkan


umatnya menerapkan pola hidup yang bersih dan
sehat. Tubuh bersih, pakaian bersih, dan lingkungan
bersih. Sinyalemen ini termaktub dalam QS. AlMudatsir : 1-5,

,
,

,
,


"Yaa, ayyuhal mudatsir, qum faandzir, wa rabbaka fakabbir,
wa tsiyaabakafathahhir, war rujza fahjur!"
(Wahai orang yang berselimut, bangun, dan berilah
peringatan, agungkanlah Rabb-mu, bersihkan pakaianmu,
dan tinggalkanlah perbuatan dosa!).

Islam menjelaskan berbagai cara pencegahan


penyakit menular, juga mencegah
penyebarannya.
Rasulullah s.a.w. juga pernah memberi nasihat:















.
Apabila kalian mendengar adanya wabah penyakit di
suatu daerah, janganlah mengunjungi daerah itu,
akan tetapi apabila kalian berada di daerah
tersebut,janganlah meninggalkannya. (HR alBukhari dari Usamah bin Yazid)

Epidemiologi






,








,

Sesungguhnya Allah Mahaindah dan mencintai keindahan,


Mahabersih dan mencintai kebersihan, Mahamulia dan mencintai
kemuliaan. Karena itu, bersihkanlah rumah dan halaman kalian, dan
janganlah kalian menyerupai orang-orang Yahudi (HR at-Tirmidzi dan
Abu Yala).

Negara bertanggung jawab menjamin


pemenuhan kebutuhan dasar tersebut, sesuai
dengan sabda Nabi saw.:














Imam (Khalifah) laksana penggembala dan ia
bertanggung jawab atas rakyatnya(HR alBukhari).

KEBIJAKAN
KESEHATAN

Sedangkan, bila kesehatan dan pengobatan


tidak terpenuhi maka akan
mendatangkandharar(kemadaratan) bagi
masyarakat yang wajib dihilangkan.
Nabi bersabda:




Tidak boleh membahayakan orang lain dan diri
sendiri(HR Malik).

Dalam Islam, sistem kesehatan tersusun dari 3


(tiga) unsur sistem:
1.Peraturan, baik peraturan berupa syariah
Islam, kebijakan maupun peraturan teknis
administratif.
2.Sarana dan peralatan fisik seperti rumah
sakit, alat-alat medis dan sarana prasarana
kesehatan lainnya.
3.SDM (sumber daya manusia) sebagai
pelaksana sistem kesehatan yang meliputi
dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya.

Pelayanan kesehatan berkualitas hanya bisa


direalisasikan jika didukung dengan sarana
dan prasarana kesehatan yang memadai serta
sumber daya manusia yang profesional dan
kompeten. Penyediaan semua itu menjadi
tanggung jawab dan kewajiban negara
(Khilafah) karena negara (Khilafah)
berkewajiban menjamin pemenuhan kebutuhan
dasar berupa kesehatan dan pengobatan.

Pelayanan kesehatan harus diberikan secara


gratis (minimal semurah mungkin) kepada
rakyat baik kaya atau miskin tanpa
diskriminasi baik agama, suku, warna kulit dan
sebagainya. Pembiayaan untuk semua itu
diambil dari kas Baitul Mal, baik dari pos harta
milik negara ataupun harta milik umum.

Setiap pelayanan masyarakat dalam sistem


Islam wajib memenuhi 3 (tiga) prinsip baku
yang berlaku umum, yaitu:
1.Sederhana dalam peraturan (tidak
berbelit-belit).
2.Cepat dalam pelayanan.
3.Profesional dalam pelayanan, yakni
dikerjakan oleh orang yang kompeten dan
amanah.

MATUR NUWUN

SEMOGA DAPAT MENJADI INSPIRASI

Anda mungkin juga menyukai