ni.S
O leh
: dr
.rini
ar y a
MOLA
HIDATIDOSA
BAGIAN/SMF OBSTETRI DAN
GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN
AGUNG SEMARANG
2014
FAKTOR RESIKO
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
umum
kehamilan MH sebelumnya
kehamilan ganda
graviditas
kebangsaan / etnik /ras
golongan darah
sitogenesis
hubungan keluarga / consanguinity
makanan dan minuman
tinggi badan dan berat badan
merokok
toksoplasma
PATOGENESIS
Amenorea
Pembesaran uterus
Perdarahan pervaginam dan nyeri perut
bawah
Pengeluaran gelembung mola
Infeksi uterus
Gestosis/toksemia/pregnancy induced
Kelainan kelenjar tyroid
Emboli sel tropoblas
Disemunated intravaskuler coagulation
DIAGNOSA PEMERIKSAAN
KLINIS
Pemeriksaan radiologi :
foto abdomen
dilakukan setelah
kehamilan 16 mnggu.
Amniografi/histerografi
USG
Pemeriksaan HCG
Sitogenetik
PATOLOGI ANATOMI
Mikroskopis
gambaran khas MH berupa
kista / gelembung dengan berbagai macam
ukuran.dindingnya tipis,kenyal berwarna putih
jernih beer isi cairan. Tangkai melekat pada
endometrium bila tangkainya terlepas terjadi
perdarahan
Mikroskopis
Stroma villi mengalami
degenerasi hidropik,yang tampak sebagai kista.
Proliferasi trofoblast (baik sel langhans /
sitotroblast maupun sinsisiotroblast). Sehingga
terbentukbeberapa lapisan. Tidak ada atau
berkurangnya pembulu darah pada villi.
KLASIFIKASI
Klasifikasi histopatologis
Klasifikasi klinis
Klasifikasi ramalan (prognisis) yang dapat
dibagi menjadi :
Klasifikasi histopatologis
Klasifikasi klinis
DIAGNOSIS BANDING
TERAPI
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
PENGERTIAN
Hiperemesis gravidarum adalah keadaan di
mana penderita hamil dengan mual dan
muntah / tumpah yang berlebihan lebih dari
10 kali dalam 24 jam atau setiap saat,
sehingga mengganggu kesehatan dan
pekerjaan sehari hari
1.
Tingkat I :
.Muntah yang terus menerus
.- Perasaan lemah
. Nafsu makan tidak ada
. BB menurun
. Nadi Meningkat sekitar 100x/menit
. Turgor kulit mengurang
. Lidah kering
. Mata cekung
2. Tingkat II :
Tampak
Lidah
3. Tingkat III :
Keadaan umum lebih payah
Muntah
berhenti
Kesadaran menurun dari somnolen sampai
koma
Nadi lebih kecil dan lebih cepat
Suhu lebih meningkat
Tensi lebih menurun
Esefalopati Wernicke (nistagmus, diplopia,
perubahan mental)
Ikterus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
.Urin lengkap
.Gula darah sewaktu
.Elektrolit
.Fungsi hati
.Fungsi Ginjal
2. USG
1.
TERAPI
Tingkat I
Rawat jalan
Anti emetic
Roboransia
Tingkat II/III
Rawat inap
Infus (RL/D5/NaCL)
Anti emetic (intra muskuler / perinfus )
Diit lunak
ABORTUS
DEFINISI
Abortus ialah ancaman atau pengeluaran
hasil konsepsi, sebelum janin dapat hidup di
luar kandungan, dan sebagai batasan
digunakan kehamilan kurang 20 minggu atau
berat badan janin kurang dari 500 gram.
MACAM-MACAM ABORTUS
Abortus kompletus adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum
uteri pada kehamilan 20 minggu.
Abortus inkompletus adalah sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum
uteri, masih ada yang tertinggal.
Abortus habitualis adalah keadaan terjadinya abortus tiga kali berturutturut atau lebih.
DIAGNOSA
Abortus insipien:
hamil
Abortus inkompletus:
hamil
sebelum 20 minggu
pengeluaran sebagian hasil konsepsi
masih ada yang tertinggal dalam uterus
kanalis servikalis terbuka
jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau kadang-kadang menonjol pada ostium
uteri eksternum
perdarahan dapat banyak sekali sehingga menyebabkan syok. Perdarahan tidak akan
berhenti sebelum hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya.
Abortus kompletus :
semua
PEMERIKSAAN PENUNJANG
kehamilan.
Pemeriksaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah janin
masih hidup, untuk menentukan prognosis.
Pemerikasaan kadar fibrinogen pada missed abortion.
Konsultasi :
Bagian
Pengelolaan
PENGERTIAN
Kehamilan ektopik terganggu adalah
gangguan yang muncul akibat implantasi
hasil konsepsi (blastosit) diluar endometrium
kavum uteri (95% di tuba) yang terjadi
abortus tubaria atau ruptur tuba maupun
yang belum (kehamilan ektopik belum
terganggu).
KRITERIA DIAGNOSTIK
Anamnesis
Nyeri
perut.
Dapat terjadi pada satu sisi saja atau pada perut bagian
bawah saja, dapat juga nyeri tersebut dirasakan pada
seluruh lapangan. Pada keadaan di mana perdarahan intra
abdominal yang terjadi telah mengiritasi diafragma maka
nyeri dirasakan juga pada perut bagian atas dan bahu.
Riwayat
terlambat haid.
pervaginam.
pingsan.
Pemeriksaan Fisik
Didapatkan
Tanda
akut abdomen:
didapatkan fluksus.
Portio teraba lembut, didapatkan nyeri goyang dan
nyeri putar (Slinger Pain)
Uterus besarnya normal atau sedikit membesar, posisi
dapat terdesak massa di adneksa, namun lebih sering
sulit melakukannya karena penderita merasakan nyeri
hebat selama pemeriksaan.
Pada adneksa didapatkan massa berkonsistensi lunak
sampai keras disertai nyeri tekan.
Kavum douglas menonjol dan teraba fluktuasi karena
berisi cairan, kadang ditemukan sebagai hematokel.
Diagnosis banding
Abortus
imminens.
Appendisitis.
Radang
panggul / PID.
Neoplasma ovarii yang terinfeksi, torsi, atau
ruptur dengan atau tanpa kehamilan.
Penyulit
Syok
irreversibel
Perlekatan organ viscera
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium darah
Hb dan Ht serial menunjukkan penurunan. Lekosit
normal kecuali disertai infeksi
Tes kehamilan
Hasil bergantung pada sensitivitas reagen. Pada
kehamilan ektopik produksi hCG lebih rendah
dibandingkan dengan kehamilan normal.
Ultrasonografi.
Pemeriksaan sangat khas bila didapatkan gambaran
Gestational Sack (GS/ kantong gestasi) di luar
uterus.
Kuldosintesis
Bila hasil aspirasi dari kavum douglasi didapatkan
jendalan darah dan darah apapun penyebabnya.
PENGELOLAAN
Memperbaiki keadaan umum dengan memberikan
cairan intravena maupun transfusi.
Memberikan konseling dan membuat persetujuan /
penolakan tindakan.
Operasi segera dilaksanakan bila diagnosis KET /
KEBT telah ditegakkan dan jenis operasi
bergantung pada keadaan durante operasi,
tindakan dapat berupa:
Salpingostomi
Salpingektomi
Wedge
INTRODUCTION
Screening for Down syndrome improvement
in the method used and their utility.
Antenatal serum screening for down syndrome
is effective in clinical > into routine
antenatal care.
The uptake of screening for Down syndrome :
74-96 % .
This study presents the results from : HMH and
HRI
OBJECTIVES
METHODS
A retrospectiv review
The HMH data were used from 1992 to 2002.
The HRI data were used from april 2003 to 2005.
Data were used from:
all women pregnant
from 1 May-1992 to desember 2005
USG to determine gestational age( between 15 and 18
weeks of gestation )
were offe screening for Down Syndrome ( maternal serum
estriol, free B hCG, alpha feto protein
In 2003 -- 132
2004 215
2005, --217
include in our data ( nuchal translucency alone or
combination with biochemistry )
RESULTS
FLOW CHART
DATA
Mei 92 - Des 05
47 998 pregnant women
maternal age + triple test
DATA
Peb 03 - Des 05
564 pregnant women NT
31.931
NT + triple test
DATA
Analisis
Jan 01-des 04
98 diagnostic test
DOWNWARD TREND
DISCUSSION
DISCUSSION
.
CONCLUSIONS
The reduction in uptake of Down syndrome
screening -- our data are representative
of a wider trend.
CRITICAL APPRAISAL
CRITICAL APPRAISAL
CRITICAL APPRAISAL
Was the sample size justified?
Yes, A total of 47 998 women who booked for
ANC.
Are the measurement likely tobe valid and
reliable ?
YES, this study used : alpha FP, uE3,free
B hCG, NT for screening Down syndrome.
Are the statistical methode describe?
Yes, Chi square test.
Was a control group use?
No.
Are the result important?
Yes.
Can I apply these valid important finding to my patient?
Not yet, because it is not routine ANC program in my center.
TE
RI
MA
KA
SI
HH
..