Anda di halaman 1dari 55

Kenyamanan

Ergonomical dan Spasial

Ergonomical comfort
ergon

nomos

Ergonomi adalah ilmu atau


kaidah yang
mempelajari manusia sebagai
komponen dari suatu sistem kerja
mencakup karakteristik fisik
maupun nonfisik, keterbatasan
manusia, dan kemampuannya
dalam rangka merancang suatu
sistem yang efektif, aman, sehat,
nyaman, dan efisien.

visual

audial

termal

antrop
ometri

akusti
k

spasial

Massa dan ruang


Orientasi massa
bangunan
Konfigurasi massa
Konfigurasi ruang
Sirkulasi
banguna
n

Tata letak
unit

Sirkulasi
dalam
dan luar

Privasi
unit

Sirkulasi
kendaraa
n

Letak
tangga
darurat dan
liftdan
Posisi
ukuranbalk
on

Pencahayaan
dan
penghawaan
Efisiensi ruang
dan sirkulasi

pusat dari ergonomi adalah manusia.


Konsep ergonomi adalah berdasarkan
kesadaran, keterbatasan
kemampuan, dan kapabilitas
manusia.
Ergonomi disebut juga sebagai
Human Factors.Pembahasan
tentang ergonomi membutuhkan studi
tentang sistem manusia, di mana
manusia, fasilitas kerja, dan lingkungan
saling berinteraksi
Penerapan ergonomi umumnya
meliputi aktivitas rancang bangun
(design) maupun rancang ulang (redesign)
TUJUAN UTAMA DARI ERGONOMI :
meningkatkan nilai efektif dan efisien
design bagi manusia yang
mempengaruhi psikologi dan
kenyamanan psikis setiap orang

Kenyamanan
Ergonomical dan Spasial
Galeri Ciumbuleuit

Massa bangunan
Orientasi massa bangunan
ke arah utara dan selatan.
Sehingga bukaan setiap unit
menghadap arah timur dan
barat.

Bentuk bangunan
memanjang / double loaded
bangunan lebih ekonomis
dengan memuat lebih banyak
unit hunian dalam 1 massa
(18 unit hunian)

Unit hunian

Denah tipikal lantai 4


- 18

Denah tipikal lantai 2


&3

Unit hunian

Denah tipikal lantai 4


- 18

Kamar mandi
diletakkan dekat
dengan koridor
untuk
memudahkan
maintenance
shaft kamar
mandi, namun
kekurangannya
tidak mendapat
cahaya / hawa

Lebar modul hunian 7.2 m, dengan


lebar koridor hanya 1.7 m
Panjang modul hunian bervariasi,
sesuai dengan luas unit hunian
yang digunakan
Tipe sensasi
tipe ekspresi
tipe harmoni
tipe impresi
Kamar mandi
Shaft utama

Unit hunian

Koridor Galeri
Ciumbuleuit 1
sudah cukup
nyaman dengan
tinggi 250cm.

lift
Lift diletakkan di bagian
tengah massa, sebagai ruang
simpul (node) sehingga dapat
dijangkau dengan efektif
seluruh bagian unit hunian

Tangga darurat
Tangga darurat terdapat di
masing-masing ujung bangunan
sehingga mudah dijangkau oleh
seluruh unit dan mengefektifkan
dalam proses evakuasi.

Penempatan APAR pada titik titik biru mempertimbangkan kebakaran


pada titik titik tertentu sehingga penghuni dapat menggunakannya

Pencahayaan dan penghawaan

Setiap unit
mendapatkan
pencahayaan
alami yang baik,
karena terdapat
bukaan yang
cukup di setiap

Penghawaan alami
juga didapatkan
namun terbilang
kurang baik karena
udara tidak bisa
mengalir ke sisi
yang lainnya (cross

Area koridor juga


belum mendapatkan
pencahayaan dan
penghawaan alami
karena terhalang oleh
tangga darurat

Jalan
Ciumbuleuit

Sirkulasi pengunjung

Area tapak Galeri


Ciumbuleuit 1
Area Parkir Tapak

Lobby
Koridor
Hall Lift
Lift
Hall Lift
Koridor Hunian
Unit Hunian

Kolam Renang

coffeshop
Restaur
ant
retail
Koridor Fasilitas

Sirkulasi kendaraan

Area drop off dibuat dengan area


Area parkir keseluruhan berada
yang luas sehingga mobil yang drop
di basement
Terdapar 4 lantai basement
off tidak akan mengganggu mobil
yang keluar dari basement
yang cukup memenuhi
Sirkulasi keluar kendaraan sudah
kapasitas pengunjung dan
baik (meminimalisir crossing)
penghuni
Namun area untuk pedestrian
Area parkir terlindungi dari
masih minim
paparan sinar matahari

ERGONOMIKAL

THE JARRDIN
created
by: MARIA
12420057

K E N C A N A H R // 2 0

MASA &
RUANG

Orientasi terpanjang
menghadap utara dan
selatan, merupakan
orientasi yang baik untuk
mendapatkan intensitas
matahari secara
maksimal , namun tidak
terkena sinar matahari
langsung

MASA &
RUANG

Dalam 1 masa persegi panjang,


dibagi
Menjadi 2 konfigurasi U , dengan
Menggunakan sistem double
loaded
Konfigurasi double loaded dapat
memaksimalkan penggunaan
sirkulasi, dalam 1 masa dapat
terdapat 31 Unit dalam 1 masa.
Namun kendala yang dihadapi
dengan menggunakan sistem
double loaded adalah
kurangnya intensitas cahaya
ke dalam sirkulasi lorong
Tidak ada bukaan yang
dihindari, bukaan paling
banyak terdapat di utara dan
selatan

teori bukaan
inlet
LORONG ANGIN
MASSIVE MASS
outle
t

inlet

inlet
outle
t

outle
t

2 masa bangunan tinggi


yang berjarak 10 m,
mengakibatkan
terjadinya lorong angin
berhembus sangat
kencang pada public
plaza

pencahayaan

Penggunaan sistem double


loaded sangat efektif bagi
kapasitas kamar dalam 1 masa,
namun kurang baik bagi sistem
pencahayaan dan penghawaan
pada koridor
Untuk itu terdapat beberapa usaha
untuk memasukkan cahaya alami,
namun dikarenakan sistem double
loaded dan koridor yang panjang,
Pengusahaan
intensitas cahaya yang masuk
pencahayaan
sedikit
alami pada
ujung koridorkoridor dengan
menggunakan
transparasi
Namun,
bukaan
dikarenakan
lorong begitu
panjang, maka
pencahayaan
dibantu dengan
lampu flourescent

penghawaan
LORONG
ANGIN

Sistem penghawaan pada


bangunan mengusahakan
untuk menggunakan
penghawaan alami pada ruang
publik.
Pada per-unitnya disediakan
bukaan dan balkon yang
seringkali digunakan sebagai
tempat AC

koridor
PLAFON
DINDIN
G

PLAFON mudah
dicapai oleh
pengunjung

Koridor yang
sangat panjang

Tipe pintu : particle


board laminated,
100x210 cm. Tinggi
plafon: 215 cm

Ergonomikal koridor kurang baik, dikarenakan koridor


sangat panjang namun plafond sangat rendah, tinggi
plafon mudah dicapai. Koridor panjang dan plafon
rendah membuat pengunjung merasa tertekan dan
sesak

masa dan ruang tipe


unit

Denah Type 18.5

DENAH TYPE 24

DENAH TYPE 33

sirkulasi pedestrian
Jl.
cihampelas

Lorong the
jardinn
Pedestrian
bangunan
Hall
entrance
utama
Public plaza
tower
Per unit

sirkulasi parkir

AREA DROP
OFF

ENTRANC
E

EXIT

ERGONOMIKAL

THE SUITES METRO


created
0057

by: MYTA

N O V I A N I // 2 0 1 2 4 2

MASA &
RUANG

ORIENTASI BANGUNAN MENGHADAP UTARA


SELATAN
UNIT MENDAPATKAN PENCAHAYAAN YANG
BAIK TETAPI TIDAK MENDAPATKAN PANAS
DARI MATAHARI SORE YAITU DARI BARAT.
MENGHINDARI PANAS PADA UNIT.
KONFIGURASI BANGUNAN BERBENTUK H-H

MASA &
RUANG

MASA BANGUNAN BERBENTUK H-H


YANG TERBAGI MENJADI 5 TOWER.

KARENA TERDAPAT 5 TOWER,


TERDAPAT 4 LOBBY LIFT.

MENGGUNAKAN KONFIGURASI UNIT


DOUBLE LOADED CORRIDOR

BERPENGARUH TERHADAP KEAMANAN


PADA APARTEMENT

PENGGUNAAN DOUBLE LOADED


CORRIDOR DAPAT MEMAKSIMALKAN
PADA SISI EKONOMI KARENA
MENGUNTUNGKAN, DAPAT BANYAK UNIT.

KEKURANGAN PENGGUNAAN DOUBLE


LOADED:
TIDAK SEMUA RUANGAN YANG
BERADA DI UNIT MENDAPATKAN SINAR
MATAHARI DAN PERTUKARAN UDARA
YANG TIDAK BAIK

MASA &
RUANG

PADA SETIAP LANTAI HANYA TERDAPAT 2 TIPE UNIT.


YAITU UNIT STUDIO DAN UNIT DENGAN DUA KAMAR
TIDUR
TOWER A
2BR: 16 UNIT
STUDIO: 10 UNIT
2 TANGGA
KEBAKARAN
1 LIFT (BED LIFT)
1 LIFT UMUM
TOWER B
2BR: 8 UNIT
TOWER C
2BR: 14 UNIT
STUDIO: 8 UNIT
2 TANGGA
KEBAKARAN
1 LIFT (BED LIFT)
2 LIFT UMUM
TOWER D
2BR: 8 UNIT

TOWER B & D TIDAK MEMPUNYAI SIRKULASI VERTIKAL


SENDIRI, SEHINGGA MENGGUNAKAN SIRKULASI VERTIKAL DI
TOWER A, C ATAU E

TOWER E
2BR: 23 UNIT
STUDIO: 10 UNIT
2 TANGGA
KEBAKARAN
1 LIFT (BED LIFT)
2 LIFT UMUM

MASA &
RUANG
KEKURANGAN
:
BENTUK
MASA H-H
MENGURANGI
PRIVASI PADA
ANTAR UNIT

UNIT PALING IDEAL


YANG
MENDAPATKAN
PENCAHAYAAN DAN
PENGHAWAAN YANG
BAIK.
SEMUA RUANGAN
MENDAPATKAN
SINAR MATAHARI
LANGSUNG.
KEKURANGAN: JAUH
DARI SIRKULASI
VERTIKAL, HARUS
MELEWATI LORONG
YANG PANJANG

MASA &
RUANG

LETAK KAMAR MANDI PADA SETIAP


UNIT BERADA DI DEKAT DENGAN
KORIDOR
UNTUK MEMUDAHKAN PERAWATAN
JIKA TERJADI KEBOCORAN, TETAPI
PENGHAWAAN BURUK.

UNIT MEMPUNYAI BALKON TETAPI


TIDAK DIFUNGSIKAN UNTUK
BERAKTIVITAS, HANYA SEBAGAI
UTILITAS

UNIT

KAMAR
TIDUR
TETAPI
TIDAK
MENDAPATK
AN SINAR
MATAHARI
LANGSUNG,
PENGHAWAA
N DAN
PENCAHAYA

AREA YANG
MENDAPATKAN CAHAYA
MATAHARI LANGSUNG
YAITU KAMAR TIDUR
UTAMA DAN RUANG
KELUARGA SERTA
DAPUR.
PRIVASI TERJAGA. SERTA
RUANG GERAK LEBIH
LELUASA KARENA TIDAK
HANYA TERBATAS PADA

TIPE STUDIO:
PENCAHAYAAN DAN
PENGHAWAAN ALAMI MASUK
KE SEMUA RUANGAN. TETAPI
PRIVASI TERGANGGU
KARENA MEMBUKA PINTU
LANGSUNG MELIHAT TEMPAT
TIDUR. DAN GERAK RUANG
TERBATAS KARENA LUAS
RUANG TERBATAS.

RUANG
PUBLIK
KONDISI PADA UJUNG KORIDOR.
TERDAPAT JENDELA DENGAN
KACA NAKO YANG DIMASKUD
UNTUK PENGHAWAAN PADA
KORIDOR. TETAPI CAHAY TIDAK
CUKUP MEMENUHI UNTUK
KORIDOR YANG PANJANG, TETAP
BUTUH LAMPU UNTUK
PENERANGAN.

KONDISI KORIDOR.
TINGGI KORIDOR 2,5 M.
DENGAN LEBAR 1,8 M.
CUKUP LEBAR DAN
MEMENUHI SYARAT MINIMAL
TINGGI KORIDOR. TIDAK
TERLALU TERASA PENGAP,
TETAPI KORIDOR TERLALU
PANJANG DAN TOWER YANG
SALING TERHUBUNG

HALL LIFT PADA


SETIAP TOWER.
CUKUP LEBAR
UNTUK MEMENUHI
KEBUTUHAN AKAN
PENGHUNI PADA
SETIAP LANTAI.
KONDISI PADA HALL
LIFT CUKUP
MEMPERIHATINKAN
KARENA TIDAK
TERDAPATNYA UBIN
AKIBAT MEMUAI

RUANG
PUBLIK
TERDAPAT 2 BUAH KOLAM
RENANG UNTUK MEMENUHI
KEBUTUHAN PARA PENGHUNI.
KOLAM RENANG JUGA
MEMPUNYAI AKSES KE RUKORUKO YANG BERADA DI LANTAI
DASAR.

JARAK YANG
SANGAT DEKAT
ANTARA UNIT
DENGAN
BALKON DARI
UNIT

SIRKULASI &
PARKIR
TIDAK ADANYA
DROP OFF UTAMA
PADA APARTEMEN,
KARENA TERBAGI
KE BEBERAPA
TOWER.

BASEMENT

PARKIR LUAR

PINTU MASUK
KENDARAAN MELALU
JL SUKARNO HATTA,
DENGAN SISTEM
KARCIS. PARKIR
TERDAPAT BASEMENT

JALUR PEDESTRIAN,
DARI JL. SUKARNO
HATTA. BERJALAN
CUKUP JAUH UNTUK
MENUJU LOBBY

PEDESTRIAN

KESIMPULAN
ERGONOMICAL PADA THE SUITES METRO,
YAITU:
1. ORIENTASI MASA BANGUNAN YANG MENGHADAP UTARASELATAN. MEMINIMALKAN PANAS YANG DITERIMA OLEH
UNIT SUDAH CUKUP BAIK.
2. LEBAR LORONG YANG CUKUP YAITU 1,8 M DAN TINGGI KE
PLAFON 2,5 M. DAN PADA UJUNG LORONG TERDAPAT
PENCAHAYAAN ALAMI WALAUPUN KURANG MEMADAI
KARENA LORONG YANG PANJANG.
3. PENGGUNAAN DOUBLE LOADED CORRIDOR,
MENGUNTUNGKAN BAGI DEVELOPER TETAPI MEMPUNYAI
KEKURANGAN YAITU SISTEM PENGHAWAAN DAN
PENCAHAYAAN YANG TIDAK KURANG KARENA DI BEBERAPA
RUANG TIDAK MENDAPATKAN SINAR MATAHARI.
4. BANTUK BANGUNAN YANG BERBENTUK H-H DAPAT
MENGURANGI KEPRIVASIAN, KARENA SALING MENGAHDAP
SATU SAMA LAIN.
5. PADA UNIT STUDIO PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN
SUDAH CUKUP BAIK, TETAPI KURANGNYA PRIVASI.
6. PADA UNIT 2 BED ROOM, PRIVASI SUDAH TERJAGA TETAPI

ERGONOMICAL COMFORT

GADING NIAS RESIDECE


(Tower Emerald)

created

b y : ELIZABETH // 2 0 1 2
420134

MASSA dan
Orientasi massa
RUANG
terpanjang terhadap arah
timur laut barat daya
dan arah barat laut
tenggara minim
matahari sore
Konfigurasi massa U/T
yang diadisi

MASSA dan
RUANG

Konfigurasi ruang / tipe: memanjang / double loaded bangunan


lebih ekonomis dengan memuat lebih banyak unit hunian dalam 1
massa, 54 unit dalam 1 lantai.
Akan tetapi, tidak semua ruangan dalam unit mendapat pencahayaan
dan penghawaan alami.
Lift diletakkan di kedua bagian irisan massa, sebagai ruang simpul
(node) sehingga dapat melayani dengan efektif seluruh bagian unit
hunian

MASSA dan
RUANG

4 tangga darurat diletakkan di setiap ujung massa bangunan, 1 di antaranya di daerah irisan
loby lift diletakkan pada sudut pertemuan massa yang saling ortogonal. Terdapat 6 buah lift ( 5 lift
umum + 1 lift service)
pintu berseberangan mengurangi privasi
Kamar mandi diletakkan pada sisi luar (bukan dekat koridor) maintenance shaft kamar mandi
sulit, tidak mendapat cahaya / hawa alami karena bukaan mengarah ke balkon unit menjadi
lebih gelap

MASSA dan
RUANG

A
B

Seluruh jenis unit hunian ada di setiap lantai hunian efisiensi ruang
Jarak antara massa A dan C tidak dekat privasi terjaga, pencahayaan
dan penghawaan alami yang diperoleh baik
Pada bagian massa yang berbentuk U terdapat unit hunian yang
privasinya kurang

MASSA dan
RUANG

Kondisi paling ideal untuk mendapatkan pencahayaan dan penghawaan alami


yang optimal terdapat pada unit hunian yang terletak di setiap sudut massa
bangunan
View juga lebih luas pada unit-unit hunian tersebut

KORIDOR
Lebar koridor hanya 1.5 m saja ditujukan
hanya untuk jalur sirkulasi
Tinggi plafon = 2,15 m

Pengusahaan pencahayaan
alami pada ujung koridor
dengan menggunakan
transparasi bukaan

Namun, dikarenakan
lorong begitu panjang,
maka pencahayaan
dibantu dengan

UNI
T

TYPE 1 BR A (21m2)
Karena bertipe studio (1
ruangan), pencahayaan dan
penghawaan alami masuk
hampir ke seluruh bagian
ruangan
Privasi dalam unitnya sendiri
kurang (langsung kamar tidur)
Ruangan relatif sempit

UNI
T

TYPE 1BR B (24,5 m2)


Karena bertipe studio (1
ruangan), pencahayaan dan
penghawaan alami masuk
hampir ke seluruh bagian
ruangan
Privasi dalam unitnya sendiri
kurang (langsung kamar
tidur)
Ruangan lebih besar dari
1BR A berkesempatan
meletakkan perabot yang
dibutuhkan lebih banyak

UNI
T
TYPE 2 BR (35 m2)
Adanya ruangan-ruangan
yang
terbagi menjadi 2
kamar tidur dan 1 ruang
keluarga membuat salah satu
kamar tidur tidak mendapatkan
cahaya atau penghawaan alami
Privasi dalam unit menjadi
lebih baik karena kamar tidur
yang dibatasi oleh dinding
Ruangan relatif besar, cocok
untuk 1 keluarga kecil (3-4
orang)

UNI
T
TYPE 2 BR C(35 m2)
Adanya ruangan-ruangan yang
terbagi menjadi 2 kamar tidur
dan 1 ruang keluarga membuat
salah satu kamar tidur tidak
mendapatkan cahaya atau
penghawaan alami
Privasi dalam unit menjadi lebih
baik karena kamar tidur yang
dibatasi oleh dinding
Ruangan relatif besar, cocok
untuk 1 keluarga kecil (3-4 orang)
sama seperti TYPE 2BR, hanya
berbeda letak dalam massa
bangunan

UNI
T

SIRKULASI
PEDESTRIAN
Jalan Raya
Gading Nias
Residence
Area Parkir Tapak
Gading Nias
Residence

Foodcourt

Koridor Kios
Lobby
Hall Lift
Lift
Hall Lift
Koridor Hunian
Unit Hunian

Kolam Renang
Sirkulasi di dalam bangunan kurang efektif
karena untuk mencapai lift harus melalui
koridor sempit yang diapit oleh kios-kios

SIRKULASI dan
PARKIR

Sirkulasi mobil efisien:


Area drop off dibuat ruang yang masuk ke dalam
bangunan sehingga tidak mengganggu sirkulasi mobil
Sirkulasi 1 arah dalam 1 ruang jalan

SIRKULASI dan
PARKIR

Ketidaknyamanan
bagi pengguna
mobil

Karena dominan ditujukan sebagai rumah


susun menengah bawah, parkir motor lebih
mendominasi
Namun, ruang sirkulasi motor terkesan sempit
kenyamanan pengguna motor berkurang

KESIMPULAN
ERGONOMICAL PADA GADING NIAS RESIDENCE (tower
EMERALD) YAITU:
1. Orientasi massa terpanjang terhadap arah timur laut barat daya
dan arah barat laut tenggara meminimalkan panas yang
diterima oleh unit.
2. Lebar koridor yaitu 1,5 m dan tinggi ke plafon 2,15 m. Pada ujung
koridor terdapat pencahyaan alami walaupun kurang memadai karena
koridor yang panjang.
3. Penggunaan double loaded corridor, menguntungkan pihak developer
tetapi memiliki kekurangan pada sistem penghawaan dan
pencahayaan.
4. Pada unit studio, pencahayaan dan penghawaan sudah cukup baik,
tetapi privasi kurang.
5. Pada unit 2 bed room (2BR dan 2BR C), privasi sudah terjaga tetapi
pencahayaan dan penghawaan tidak merata.
6.

Pengaturan sirkulasi kendaraan jelas, namun tidak mampu mewadahi


jumlah kendaraan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai