Ergonomical comfort
ergon
nomos
visual
audial
termal
antrop
ometri
akusti
k
spasial
Tata letak
unit
Sirkulasi
dalam
dan luar
Privasi
unit
Sirkulasi
kendaraa
n
Letak
tangga
darurat dan
liftdan
Posisi
ukuranbalk
on
Pencahayaan
dan
penghawaan
Efisiensi ruang
dan sirkulasi
Kenyamanan
Ergonomical dan Spasial
Galeri Ciumbuleuit
Massa bangunan
Orientasi massa bangunan
ke arah utara dan selatan.
Sehingga bukaan setiap unit
menghadap arah timur dan
barat.
Bentuk bangunan
memanjang / double loaded
bangunan lebih ekonomis
dengan memuat lebih banyak
unit hunian dalam 1 massa
(18 unit hunian)
Unit hunian
Unit hunian
Kamar mandi
diletakkan dekat
dengan koridor
untuk
memudahkan
maintenance
shaft kamar
mandi, namun
kekurangannya
tidak mendapat
cahaya / hawa
Unit hunian
Koridor Galeri
Ciumbuleuit 1
sudah cukup
nyaman dengan
tinggi 250cm.
lift
Lift diletakkan di bagian
tengah massa, sebagai ruang
simpul (node) sehingga dapat
dijangkau dengan efektif
seluruh bagian unit hunian
Tangga darurat
Tangga darurat terdapat di
masing-masing ujung bangunan
sehingga mudah dijangkau oleh
seluruh unit dan mengefektifkan
dalam proses evakuasi.
Setiap unit
mendapatkan
pencahayaan
alami yang baik,
karena terdapat
bukaan yang
cukup di setiap
Penghawaan alami
juga didapatkan
namun terbilang
kurang baik karena
udara tidak bisa
mengalir ke sisi
yang lainnya (cross
Jalan
Ciumbuleuit
Sirkulasi pengunjung
Lobby
Koridor
Hall Lift
Lift
Hall Lift
Koridor Hunian
Unit Hunian
Kolam Renang
coffeshop
Restaur
ant
retail
Koridor Fasilitas
Sirkulasi kendaraan
ERGONOMIKAL
THE JARRDIN
created
by: MARIA
12420057
K E N C A N A H R // 2 0
MASA &
RUANG
Orientasi terpanjang
menghadap utara dan
selatan, merupakan
orientasi yang baik untuk
mendapatkan intensitas
matahari secara
maksimal , namun tidak
terkena sinar matahari
langsung
MASA &
RUANG
teori bukaan
inlet
LORONG ANGIN
MASSIVE MASS
outle
t
inlet
inlet
outle
t
outle
t
pencahayaan
penghawaan
LORONG
ANGIN
koridor
PLAFON
DINDIN
G
PLAFON mudah
dicapai oleh
pengunjung
Koridor yang
sangat panjang
DENAH TYPE 24
DENAH TYPE 33
sirkulasi pedestrian
Jl.
cihampelas
Lorong the
jardinn
Pedestrian
bangunan
Hall
entrance
utama
Public plaza
tower
Per unit
sirkulasi parkir
AREA DROP
OFF
ENTRANC
E
EXIT
ERGONOMIKAL
by: MYTA
N O V I A N I // 2 0 1 2 4 2
MASA &
RUANG
MASA &
RUANG
MASA &
RUANG
TOWER E
2BR: 23 UNIT
STUDIO: 10 UNIT
2 TANGGA
KEBAKARAN
1 LIFT (BED LIFT)
2 LIFT UMUM
MASA &
RUANG
KEKURANGAN
:
BENTUK
MASA H-H
MENGURANGI
PRIVASI PADA
ANTAR UNIT
MASA &
RUANG
UNIT
KAMAR
TIDUR
TETAPI
TIDAK
MENDAPATK
AN SINAR
MATAHARI
LANGSUNG,
PENGHAWAA
N DAN
PENCAHAYA
AREA YANG
MENDAPATKAN CAHAYA
MATAHARI LANGSUNG
YAITU KAMAR TIDUR
UTAMA DAN RUANG
KELUARGA SERTA
DAPUR.
PRIVASI TERJAGA. SERTA
RUANG GERAK LEBIH
LELUASA KARENA TIDAK
HANYA TERBATAS PADA
TIPE STUDIO:
PENCAHAYAAN DAN
PENGHAWAAN ALAMI MASUK
KE SEMUA RUANGAN. TETAPI
PRIVASI TERGANGGU
KARENA MEMBUKA PINTU
LANGSUNG MELIHAT TEMPAT
TIDUR. DAN GERAK RUANG
TERBATAS KARENA LUAS
RUANG TERBATAS.
RUANG
PUBLIK
KONDISI PADA UJUNG KORIDOR.
TERDAPAT JENDELA DENGAN
KACA NAKO YANG DIMASKUD
UNTUK PENGHAWAAN PADA
KORIDOR. TETAPI CAHAY TIDAK
CUKUP MEMENUHI UNTUK
KORIDOR YANG PANJANG, TETAP
BUTUH LAMPU UNTUK
PENERANGAN.
KONDISI KORIDOR.
TINGGI KORIDOR 2,5 M.
DENGAN LEBAR 1,8 M.
CUKUP LEBAR DAN
MEMENUHI SYARAT MINIMAL
TINGGI KORIDOR. TIDAK
TERLALU TERASA PENGAP,
TETAPI KORIDOR TERLALU
PANJANG DAN TOWER YANG
SALING TERHUBUNG
RUANG
PUBLIK
TERDAPAT 2 BUAH KOLAM
RENANG UNTUK MEMENUHI
KEBUTUHAN PARA PENGHUNI.
KOLAM RENANG JUGA
MEMPUNYAI AKSES KE RUKORUKO YANG BERADA DI LANTAI
DASAR.
JARAK YANG
SANGAT DEKAT
ANTARA UNIT
DENGAN
BALKON DARI
UNIT
SIRKULASI &
PARKIR
TIDAK ADANYA
DROP OFF UTAMA
PADA APARTEMEN,
KARENA TERBAGI
KE BEBERAPA
TOWER.
BASEMENT
PARKIR LUAR
PINTU MASUK
KENDARAAN MELALU
JL SUKARNO HATTA,
DENGAN SISTEM
KARCIS. PARKIR
TERDAPAT BASEMENT
JALUR PEDESTRIAN,
DARI JL. SUKARNO
HATTA. BERJALAN
CUKUP JAUH UNTUK
MENUJU LOBBY
PEDESTRIAN
KESIMPULAN
ERGONOMICAL PADA THE SUITES METRO,
YAITU:
1. ORIENTASI MASA BANGUNAN YANG MENGHADAP UTARASELATAN. MEMINIMALKAN PANAS YANG DITERIMA OLEH
UNIT SUDAH CUKUP BAIK.
2. LEBAR LORONG YANG CUKUP YAITU 1,8 M DAN TINGGI KE
PLAFON 2,5 M. DAN PADA UJUNG LORONG TERDAPAT
PENCAHAYAAN ALAMI WALAUPUN KURANG MEMADAI
KARENA LORONG YANG PANJANG.
3. PENGGUNAAN DOUBLE LOADED CORRIDOR,
MENGUNTUNGKAN BAGI DEVELOPER TETAPI MEMPUNYAI
KEKURANGAN YAITU SISTEM PENGHAWAAN DAN
PENCAHAYAAN YANG TIDAK KURANG KARENA DI BEBERAPA
RUANG TIDAK MENDAPATKAN SINAR MATAHARI.
4. BANTUK BANGUNAN YANG BERBENTUK H-H DAPAT
MENGURANGI KEPRIVASIAN, KARENA SALING MENGAHDAP
SATU SAMA LAIN.
5. PADA UNIT STUDIO PENCAHAYAAN DAN PENGHAWAAN
SUDAH CUKUP BAIK, TETAPI KURANGNYA PRIVASI.
6. PADA UNIT 2 BED ROOM, PRIVASI SUDAH TERJAGA TETAPI
ERGONOMICAL COMFORT
created
b y : ELIZABETH // 2 0 1 2
420134
MASSA dan
Orientasi massa
RUANG
terpanjang terhadap arah
timur laut barat daya
dan arah barat laut
tenggara minim
matahari sore
Konfigurasi massa U/T
yang diadisi
MASSA dan
RUANG
MASSA dan
RUANG
4 tangga darurat diletakkan di setiap ujung massa bangunan, 1 di antaranya di daerah irisan
loby lift diletakkan pada sudut pertemuan massa yang saling ortogonal. Terdapat 6 buah lift ( 5 lift
umum + 1 lift service)
pintu berseberangan mengurangi privasi
Kamar mandi diletakkan pada sisi luar (bukan dekat koridor) maintenance shaft kamar mandi
sulit, tidak mendapat cahaya / hawa alami karena bukaan mengarah ke balkon unit menjadi
lebih gelap
MASSA dan
RUANG
A
B
Seluruh jenis unit hunian ada di setiap lantai hunian efisiensi ruang
Jarak antara massa A dan C tidak dekat privasi terjaga, pencahayaan
dan penghawaan alami yang diperoleh baik
Pada bagian massa yang berbentuk U terdapat unit hunian yang
privasinya kurang
MASSA dan
RUANG
KORIDOR
Lebar koridor hanya 1.5 m saja ditujukan
hanya untuk jalur sirkulasi
Tinggi plafon = 2,15 m
Pengusahaan pencahayaan
alami pada ujung koridor
dengan menggunakan
transparasi bukaan
Namun, dikarenakan
lorong begitu panjang,
maka pencahayaan
dibantu dengan
UNI
T
TYPE 1 BR A (21m2)
Karena bertipe studio (1
ruangan), pencahayaan dan
penghawaan alami masuk
hampir ke seluruh bagian
ruangan
Privasi dalam unitnya sendiri
kurang (langsung kamar tidur)
Ruangan relatif sempit
UNI
T
UNI
T
TYPE 2 BR (35 m2)
Adanya ruangan-ruangan
yang
terbagi menjadi 2
kamar tidur dan 1 ruang
keluarga membuat salah satu
kamar tidur tidak mendapatkan
cahaya atau penghawaan alami
Privasi dalam unit menjadi
lebih baik karena kamar tidur
yang dibatasi oleh dinding
Ruangan relatif besar, cocok
untuk 1 keluarga kecil (3-4
orang)
UNI
T
TYPE 2 BR C(35 m2)
Adanya ruangan-ruangan yang
terbagi menjadi 2 kamar tidur
dan 1 ruang keluarga membuat
salah satu kamar tidur tidak
mendapatkan cahaya atau
penghawaan alami
Privasi dalam unit menjadi lebih
baik karena kamar tidur yang
dibatasi oleh dinding
Ruangan relatif besar, cocok
untuk 1 keluarga kecil (3-4 orang)
sama seperti TYPE 2BR, hanya
berbeda letak dalam massa
bangunan
UNI
T
SIRKULASI
PEDESTRIAN
Jalan Raya
Gading Nias
Residence
Area Parkir Tapak
Gading Nias
Residence
Foodcourt
Koridor Kios
Lobby
Hall Lift
Lift
Hall Lift
Koridor Hunian
Unit Hunian
Kolam Renang
Sirkulasi di dalam bangunan kurang efektif
karena untuk mencapai lift harus melalui
koridor sempit yang diapit oleh kios-kios
SIRKULASI dan
PARKIR
SIRKULASI dan
PARKIR
Ketidaknyamanan
bagi pengguna
mobil
KESIMPULAN
ERGONOMICAL PADA GADING NIAS RESIDENCE (tower
EMERALD) YAITU:
1. Orientasi massa terpanjang terhadap arah timur laut barat daya
dan arah barat laut tenggara meminimalkan panas yang
diterima oleh unit.
2. Lebar koridor yaitu 1,5 m dan tinggi ke plafon 2,15 m. Pada ujung
koridor terdapat pencahyaan alami walaupun kurang memadai karena
koridor yang panjang.
3. Penggunaan double loaded corridor, menguntungkan pihak developer
tetapi memiliki kekurangan pada sistem penghawaan dan
pencahayaan.
4. Pada unit studio, pencahayaan dan penghawaan sudah cukup baik,
tetapi privasi kurang.
5. Pada unit 2 bed room (2BR dan 2BR C), privasi sudah terjaga tetapi
pencahayaan dan penghawaan tidak merata.
6.