Anda di halaman 1dari 18

PENGHAWAAN

ALAMI

CITRA STI RAHMA.,ST.,MT

UIN ALAUDDIN MAKASSAR


Penghawaan Alami

– Penghawaan alami atau ventilasi alami adalah pergantian udara secara alami
(tidak melibatkan peralatan mekanis seperti AC).
– Menurut Liddament (1996) Syarat awal penghawaan alami adalah :
1. Tersedianya udara luar yang sehat (bebas dari bau,debu,dan polutan lain yang
mengganggu).
2. Suhu udara luar tidak terlalu tinggi (Maksimal 28◦C)
3. Tidak banyak bangunan di sekitar yang akan menghalangi udara horizontal
(sehingga angina dapat berhembus lancer).
4. Lingkungan tidak bising.
Penghawaan Alami

Penilaian terhadap kualitas penghawaan alami diukur dengan standar kenyamanan

termal (Satwiko, 2003), antara lain :

1) Faktor lingkungan : Suhu udara, T (Temperature), °C ; Kecepatan Angin, V (Velocity), m/dtk

; Kelembaban udara, RH (Relative Humidity), % ; Rata-rata suhu permukaan ruang, MRT

(Mean Surface Radiant Temperature), °C.

2) Faktor manusia : Aktifitas Manusia, met (Metabolism), W/m² ; Pakaian, clo (clothing),

m²K/W (1 clo=0,155 m²K/W).


Fungsi / Manfaat Penghawaan Alami

Menurut Made Ida Mulyati (2010), banyak segi positif yang kita dapat apabila kita
memanfaatkan penghawaan alami dengan maksimal antara lain :

Udara alam yang bersih


dengan volume yang Ikut menjaga keutuhan Penerapan pintu dan
cukup dalam ruang lapisan ozone sebagai jendela sebagai sumber
Ikut menjaga sumber dalam akan pelindung bumi dari udara alami masuk ke
energi listrik menyebabkan manusia radiasi sinar matahari dalam ruangan dapat
yang beraktivitas dalam dan benda-benda ruang menambah nilai estetika
ruang tersebut menjadi angkasa. pada bangunan, dll.
lebih sehat
Fungsi / Manfaat Penghawaan Alami

Menurut Fransisca Rumagit Sangkertadi (1999), pada


hakekatnya ventilasi memliki tiga fungsi yaitu:

Fungsi kesehatan : untuk Fungsi pendinginan ruang :


Fungsi kenyamanan aerotermal :
memenuhi kebutuhanpergantian diharapkan bahwaudara segar dan
melalui hembusan angin pada
udara bersih pada suaturuangan bersuhu lebih rendah daripada
kulit manusia, diharap kan adanya
(terdapat ketentuan WHO suhu udara dalam ruang,
peningkatan kenyamanan melalui
yangmensyaratkan angka dapatmenghambat naiknya suhu
proses evaporasi keringat pada
pergantian udara minimalpada udara dalamruang melalui proses
kulit manusia.
setiap tipe ruangan). konveksi
Dampak Penghawaan Alami

Positif
• Hemat energi
• Menghubungkan iklim di luar ruang dan di dalam ruang sehingga menciptakan suasana alami.
• Biaya pembuatan dan perawatan relative murah di banding ventilasi buatan.
• Tidak memerlukan ruang mesin.

Negatif
• Suhu tidak mudah diatur
• Kecepatan angin tidak mudah diatur
• Kelembaban tidak mudah diatur
• Kualitas udara tidak mudah diatur (debu,bau dan polusi lain)
• Gangguan serangga
• Gangguan lingkungan
• Bukaan mungkin akan berisiko pada keamananan
• Untuk bangunan yang bermassa gemuk maka ventilasi alami sulit menjangkau bagian tengah.
Jenis-jenis
Penghawaan Alami
Jenis - Jenis Penghawaan Alami

Jendela

Louvers (Kisi-kisi)

Vents (Lubang angin)

Cerobong/saluran udara

Wind Catchers (Penangkap Angin)


Jendela

Menurut Claude-Alain Roulet


dan Cristian Ghiaus dalam
Francis Allard (2005), Jendela
juga disesuaikan untuk
memberikan tingkat aliran
udara, mereduksi polutany ang
dihasilkan oleh aktivitas di
rumah, mereduksi panas, serta
pendinginan pasif. Berikut
adalah jenis-jenis jendela
berdasarkan arah bukaan :
Jendela

Side-hung casement
• Tipe jendela ini terbuka disatu sisi pada sumbu vertikal. Jendela dapat
terbuka secara sempurna tetapi minim dalam hal perlindungan terhadap
hujan.
Bottom-hung casement dan Top-hung casement
• Tipe jendela ini sangat tepat dalam hal perlindungan terhadap hujan
serta mereduksi udara panas jika ditempatkan dekat langit-langit.
Horizontally pivot hung dan Vertically pivot hung
• Tipe jendela ini sebagai untuk perlindungan dari cahaya matahari di saat
musim panas, melindungi penghuni terhadap cahaya yang menyilaukan
di musim dingin tanpa kehilangan panas sinar matahari.
Sash window
• Jendela ini dapat digeser ke arah vertikal atau horizontal yang
memungkinkan masuknya aliran udara besar ataupun kecil, akan tetapi
kekurangan jendela tipe ini tidak dapat kedap udara.
Jendela

Berdasarkan SNI Standar Minimum Luas Bukaan yaitu jendela 20% dari luas
ruangan dan ventilasi 5% dari luas ruangan.

Selain jenis-jenis jendela


terdapat juga rumus untuk
menghitung dimensi
bukaan/ jendela menurut
(neufert,1993) antara lain:
1
𝐷𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑗𝑒𝑛𝑑𝑒𝑙 = 𝑀+𝑁+𝑂+𝑃 (1ቇ
10
Jendela

Berdasarkan SNI Standar Minimum Luas Bukaan yaitu jendela 20% dari
luas ruangan dan ventilasi 5% dari luas ruangan.
Louvers (Kisi-kisi)

Kisi-kisi sangat cocok untuk mempermudah kecepatan aliran udara, perlindungan

terhadap hujan, serangga dan pencurian.

Kerepyak horizontal (Louver Jolousie).


Arah kemiringan kerepyak dibuat keluar
suapay air hujan tidak masuk ke dalam
ruangan. Untuk ventilasi yang berbentuk
kerepyak horizontal biasanya tidak dapat
disetel.
Vents/Lubang Angin

Lubang udara dapat mengendalikan

tingkat aliran udara dan menghindari

perembesan air hujan, debu dan

serangga, atau mengurangi kebisingan

suara.
Cerobong/Saluran Udara

Terdapat tiga jenis cerobong udara, antara

lain : single dact, shunt dact, dan individual


Tipe Single dact sebaiknya harus
dact. dihindari, karena kebisingan,
polusi(bau) dan bahkan api yang dapat
menyebar dengan mudah satu sama
lain. Individual dact lebih diutamakan
karena tidak akan ada
ketidaknyamanan atau bahaya tersebut
walaupun jauh lebih mahal dan
menggunakanlebih banyak ruang
bangunan.
Single dact Shunt dact Individual dact
Wind Catcher/Penangkap Angin

Pada wilayah yang berangin, penangkap angin di


atas menara bangunan sangat menguntungkan
terlebih lagi dengan angin yang berkecepatan
tinggi.
Wind Catcher/Penangkap Angin
Tugas

1. Merancang rencana jendela , dan rencana


ventilasi
2. Merancang detail jendela dan ventilasi sesuai
dengan rumus neufert dan SNI

Anda mungkin juga menyukai