Sejarah Teori dan Kritik Arsitektir/ Program Studi Arsitektur, Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan kebijakan,
Institut Teknologi Bandung.
Abstrak
Materi artikel ini membahas aspek metoda yang diambil dari penelitian yang memeperbandingkan
konsep pemukiman tradisional-vernakuler masyarakat berkekerabatan matrilinial di India Selatan
dan Minangkabau, Tara-Nayar dan Nagari. Metodologi yang digunakan diramu dari kombinasi
metoda Anthropo-Arch dan Analisis Kontrol Teritori. Dalam metodologi ini istilah-istilah seperti
habitat, arsitektur-pemukiman dan konsep Kontrol Teritori digunakan sebagai istilah alternatif dari
arsitektur, bangunan dan pemukiman.
Metodologi ini digunakan dalam penelitian Metoda Perbandingan dilakukan berdasar pada
perbandingan arsitektur-pemukiman masyarakat kesamaan prinsip organisasi sosial tradisional
berkekerabatan matrilineal di Minangkabau dengan aspek khusus pewarisan mengikuti garis
Indonesia dan Kerala, India. Penelitian ini ibu (matrilinial). Pemilihan kedua kasus ini juga
ditujukan untuk menyelidiki pengaruh dilakukan untuk membuka dikursus
kekerabatan matrilinial pada lingkungan binaan. perbandingan arsitektur India dan Indonesia
Penelitian ini menggunkan kombinasi dari dua dari kaca mata budaya vernakuler. Penelitian ini
metoda yaitu Metodo Antropho-Arch, yang dibuat untuk menyumbangkan perspektif
dicetuskan oleh Nold Egenter (1992) dengan berbeda dari yang selama ini berkembang
analisis Kontrol Teritori Habitat yang dicetuskan mengenai kaitan arsitektur India dan Indonesia
oleh N.J Habraken (1995). Metoda Antropo-Arch yang selalu diasumsikan sebagai sumber
adalah metoda investigasi untuk arsitektur gagasan dan pengetahuan arsitektur di
dengan menggunakan kiat-kiat etnografi untuk Nusantara. Konsep Tara sendiri adalah
memahami permasalahan atau realita fisik dari representasi budaya bermukim masyarakat
arsitektur atau pemukiman. Metoda Antrhopo- Dravida India Selatan yang lebih bersesuaian
Arch dilakukan melalui dua tahap penyelidikan dengan budaya arsitektur Indonesia dan oleh
yang kemudian akan saling dikorelasikan yaitu, sebagian masyarakat Kerala dianggap sebagai
Arsitektur-Antropologi (Architectural warisan budaya Pra-Hindu yang tak dapat
Anthropology) dan Riset habitat (Habitat disamakan dengan budaya berhuni india
Research). Tahap Arsitektur Antropologi adalah lainnya.
dasar pengambilan data dari lapangan,
sedangkan Riset habitat adalah analisa yang Pengantar
dilakukan berdasarkan data-data Riset arsitektur
Antropologi untuk membangun gagasan holistik Salah satu harapan dari upaya pengembangan
mengenai budaya berhuni, yang dalam hal ini metodologi penelitian arsitektur adalah untuk
difokuskan pada karakter masyarakat matrilinial. mencoba memahami fenomena arsitektur secara