Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN SINERGI PELAYANAN MEDIK

PENGOBATAN KOMPLEMENTERALTERNATIF DI RUMAH SAKIT

DRS. AKHMAD YANIE, M.SI.,APT


KABID FARMASI & LITBANG
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALSEL

OUTLINE
I. PENDAHULUAN
II. PEMAHAMAN SINERGI PELAYANAN
MEDIK PENGOBATAN
KOMPLEMENTER-ALTERNATIF
III. PENYELENGGARAAN SINERGI
YANMED PENGOBATAN
KOMPLEMENTER-ALTERNATIF
IV. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
V. PENUTUP

I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengobatan konvensional dan pengobatan non
konvensional
Pengobatan non konvensional = pengobatan
tradisional = pengobatan komplementeralternatif
Kompleksitas yanmed di RS dan kaidah2 litbang
utk pengobatan tradisional (batantra)
Sinergi awal menuju integrasi yanmed ke sistem
pelayanan kesehatan, meliputi : kebijakan
penyelenggaraan, obat dan peralatan yg
digunakan dan kebijakan pembiayaan

Pengertian
Pengobatan konvensional = kedokteran barat
(kedokteran modern) = pengobatan ilmiah
(scientific medicine) atau biomedicine
Pelayanan medik pengobatan komplementer
alternatif = upaya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yg diperoleh melalui penddkan
terstruktur dgn kualitas, keamanan, & efektifitas
tinggi yg belum diterima kedokteran konvensional
Sinergi pelayanan = penggabungan metode
pengobatan non konvensional dgn konvensional
yg memberikan manfaat/khasiat lebih baik
dibandingkan dengan manfaat satu jenis
pengobatan saja

Pengertian
Integrasi pelayanan = penyatuan sebagian atau
seluruh aspek pelayanan medik pengobatan
komplementer-alternatif pd pelayanan kesehatan
di semua tingkatan fasyankes, termasuk aspek
regulasi, pembiayaan, serta kebijakan mengenai
penyelenggaraan pelayanan & obat yg digunakan
Integrasi ada 3 menurut WHO :
1. Integrasi penuh : Cina, Korea, Vietnam
2. Integrasi inklusif : AS, Jerman,Inggris,Australia,
Indonesia, Jepang, India, UEA, Sri Langka
3. Integrasi toleransi : Italia

Dasar Hukum
1. UU No.23 Tahun 1992 dan direvisi menjadi UU No.36
Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. UU No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. UU No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
4. Permenkes RI, No.1109/Menkes/Per/IX/2007 Tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer-Alternatif
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. Kepmenkes RI, No.0584/Menkes/SK/VI/1995 Tentang
Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan
Tradisional (SP3T)
6. Kepmenkes RI, No.772/Menkes/SK/VI/1999 Tentang
Konsorsium Pelayanan Medik
7. Kepmenkes RI, No.131.Menkes/SK/II/2004 Tentang
Sistem Kesehatan Nasional

II.PEMAHAMAN SINERGI YANMED


Konsep Sinergi Pelayanan Medik Pengobatan
Komplementer-Alternatif :
1.Pendekatan Holistik
.Manusia pada hakekatnya : kesatuan utuh jiwa dan
raga, yang bagian2nya terkait dan tergantung satu
kepada yang lain
.Manusia juga bagian dari lingkungan dan alam
.Manusia hamba Allah yang punya spiritual
commitment
.Jika terjadi gangguan fungsi interaksi dan
interdepensi, terganggunya harmoni dalam diri
manusia, manusia dan lingkungannya, manusia
dengan penciptanya
terganggunya kesehatan

2. Teori Trinity
Kedokteran modern masih tetap merupakan pilar
dalam menopang penyembuhan penyakit
terutama yang akut
Untuk menyikapi hidup yang sehat bukan
sekedar berorientasi pada penyakit maka banyak
hal2 di luar kedokteran modern yang tak kalah
pentingnya
Teori ini mengemukakan bahwa kesehatan dapat
dicapai dengan tidak meninggalkan kedokteran
modern berdasarkan ilmu dan teknologi tetapi
disertai kondisi spiritual dan emosional yang
optimal serta menjalani hidup berdasarkan
prinsip alami

3. Diagram Venn
Ilmu kedokteran modern telah
mencapai kemajuan pesat, tetapi
masih banyak yang belum diketahui
dan dapat ditangani
Pengobatan komplementer sebagai
pelengkap kedokteran modern atau
Pengobatan alternatif sebagai pilihan
lain pengobatan yang belum
diketahui dan belum dapat ditangani
kedokteran modern

Mekanisme Sinergi Pelayanan


Pengobatan komplementer-alternatif dapat
dilaksanakan di fasyankes apabila aman,
bermanfaat, bermutu dan terjangkau serta
memiliki hasil pengkajian yang benar
Mekanisme sinergi dapat dimulai sejak pasien
masuk baik pelayanan rawat jalan maupun
pelayanan rawat inap, mulai tahap promotif,
preventif, kuarif dan rehabilitatif
Filosofi dasar sinergi : setiap pasien berhak
mendapatkan pelayanan yang sebaik2nya,
pasien berhak memilih dan menentukan jenis
pelayanan

Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk Sinergi


Fasyankes harus memiliki izin penyelenggaraan
sesuai ketentuan yang berlaku, meliputi :
RS Pendidikan
RS Non Pendidikan
RS Khusus
RS Swasta
Praktek Perorangan
Hanya dapat dilakukan dokter atau dokter gigi
Praktek Berkelompok
PJ harus dokter atau dokter gigi
Puskesmas

Penerapan Sinergi Yanmed


1. Dilaksanakan sesuai standar pelayanan medik,
yaitu : anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, penegakan diagnosa dan proses
rujukan
2. Didukung peraturan dan adanya standar setiap
jenis pengobatan KA yg dilaksanakan
3. SDM : dr. Drg dan tenaga kesehatan lainnya yg
memiliki pendidikan terstruktur dan memenuhi
ketentuan registrasi dan perijianan yang berlaku
4. Pembiayaan diupayakan masuk sistem asuransi
maupun subsidi
5. Didukung sarana dan peralatan yang memadai
6. Terorganisasi dalam struktur oragnisasi fasyankes

Ruang Lingkup Yanmed KA Di Fasyankes


1. Intervensi tubuh dan pikiran : hipnoterapi,
meditasi, penyembuhan spritual dan doa, yoga
2. Yanmed alternatif : akupuntur, akupresur,
naturopati, homeopati, aromaterapi
3. Cara penyembuhan manual: chiropractice
4. Pengobatan farmakologi dan biologi :
pengobatan herbal
5. Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan
pengobatan : diet makro nutrien, mikro nutrien
6. Cara lain dalam diagnosa dan pengobatan :
terapi ozon, hiperbarik

III. PENYELENGGARAAN SINERGI PELAYANAN


MEDIK PENGOBATAN KA DI RS
Cara Pembentukan Sinergi Pelayanan
1. Prescriptive (top down): Keinginan pemerintah
pusat ke RS didasarkan kebutuhan
2. Bottom up : usulan RS karena sdh ada
kemampuan SDM, sarana dan peralatan,
pembiayaan & jejaring yanmed pengobatan KA
. Strategi Penerapan Sinergi
. Adanya kebijakan dengan SK Direktur
. RS sudah terakreditasi minimal 5 pelayanan
utama

Beberapa Hal Penerapan Sinergi Yanmed


1. Administrasi dan Manajemen, meliputi :
peraturan, pembagian tugas, wewenang,
tanggungjawab yang jelas dan terinci
2. SDM : dr, drg dan tenaga kesehatan lainnya
yang telah memiliki sertifikat kompetensi
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, perlu ditata
dan dikembangkan melalui sistem pengkajian,
dapat kerjasama dengan organisasi profesi,
universitas, dinas kesehatan dan Kemenkes RI
4. Pembiayaan, perlu ditata agar dapat tercakup
dalam sistem asuransi maupun subsidi

Beberapa Hal Penerapan ...


5. Sarana dan Peralatan, memiliki yang memadai
dan sebaiknya mempunyai jejaring dan
berkolaborasi dengan institusi di dalam maupun
di luar negeri yang memiliki kompetensi
6. Pengorganisasian, meliputi : perencanaan,
pelaksanaan, penilaian, litbang dan pembinaan
& pengawasan internal dan eksternal.
Pelayanan medik Pengobatan KA ini harus
masuk dalam struktur organisasi RS dan
tercakup dalam sistem pencatatan dan
pelaporan di RS serta memiliki rekam medis
seperti pelayanan lainnya

IV. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN


Monev secara ketat dan terus menerus terhdp
aspek keamanan dan manfaat
Pengkajian dalam bentuk penelitian berbasis
pelayanan
RS Non Pendidikan merupakan bagian dan
jejaring penelitian di RS Pendidikan terdekat
Penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk PKA hanya oleh dr RS
Pembinaan PKA oleh Komite Medik RS
Pembinaan dan pengawasan bertujuan
meningkatkan mutu pelayanan melalui litbang,
selanjutnya sertifikasi, standarisasi & akreditasi

V. PENUTUP
Tidak semua masalah kesehatan
dapat diatasi dengan pelayanan
kedokteran modern
Kebutuhan dan tuntutan masyarakat
akan Pengobatan KomplementerAlternatif (PKA) yang berkualitas
cenderung meningkat
Dengan penerapan sinergi pelayanan
medik PKA sebagai langkah awal
menuju tercapainya integrasi
pelayanan medik PKA di fasyankes

INTEGRASI PELAYANAN JAMU

Tanaman obat yang terdapat


dalam Formularium Obat Herbal
Asli Indonesia

Anda mungkin juga menyukai