KAMPANYE CAMPAK
Latar Belakang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Source:
Routine report (measles validation &
integrated VPD Surveillance data)
Outbreak report (integrated VPD surveillance data)
: SIAs
: 50 Measles cases
: 50 measles cases
Data as of 31 March
2011- www.surveilans.org
2010:Total= 182 OB
2011:Total= 83 OB
: 1 Measles OB
: 1 Rubella OB
: 1 Mix OB (Measles & Rubella)
: 1 Negative OB (Measles & Rubella)
: 1 OB without sample
2008
2009
2010
IMUNISASI
TIDAK IMUNISASI
Immune
Rawan
Measles Vaccine
Vaksin Campak
Jika diberikan pada umur 9 bln efikasi 8085%, disisi lain
kemampuan imunitas yang ada saat lahir menurun sejak usia 6
bln & pada usia 9 bln titik minimal
Efikasi > 98 % jika diberikan pada umur 18 bulan.
dianjurkan pemberian dosis tambahan untuk menutupi sisa
serokonversi 15 20 %
Sangat aman, KIPI serius hanya anaphylaxis namun jarang
terjadi.
Kontra indikasi; anak dengan immunosuppresi dan ada riwayat
allergi.
Malnutrisi & asymptomatic HIV , diare dan batuk ringan bukan
kontra indikasi.
KAMPANYE CAMPAK DAN POLIO TAMBAHAN 2011
Kesempatan Kedua
Harus Mencapai High Population Immunity
Untuk memutuskan penularan, paling tidak 95%
populasi harus kebal terhadap campak.
Cakupan tidak sama dengan immunitas masyarakat
Satu dosis tidak cukup untuk mencapai 95%
imunitas masyarakat, walaupun cakupan dosis
pertama (>90%)
Tujuan global eliminasi campak yang telah diperbarui : menurunkan
kematian akibat campak hingga 95% pada tahun 2015 dibandingkan
dengan tahun 2000.
400,000 di imunisasi
340,000 kebal
60,000 diimunisasi
tetapi tak kebal
340,000 kebal
160,000 rentan
PAHO
Vaksin
evikasi
pada
bayi
Vaksin
evikasi
pada
anak >
1 thn
Di Indonesia tidak ditemukan lagi kasus polio liar sejak tahun 2006
Untuk mempertahankan keadaan ini , kegiatan yang harus dilakukan:
Imunisasi:
Meningkatkan imunisasi rutin terutama pada daerah
unreach dan atau DO yang tinggi (masih ada disparitas yang
tinggi antar daerah) dengan target polio 4 > 90%
Meningkatkan Imunisasi populasi dengan imunisasi tambahan.
Indonesia merencanakan kegiatan imunisasi tambahan
campak terintegrasi dengan polio yang terbagi dalam 3 tahap.
Mempertahankan AFP rate 2/100.000 anak usia 15 tahun
Pengambilan spesimen yang adekuat dan tepat waktu pada
semua kasus AFP
Peningkatan laboratorium di Badan Litbangkes untuk kultur virus
polio
Mempertahankan sanitasi dan kebersihan (PHBS)
KAMPANYE CAMPAK DAN POLIO TAMBAHAN 2011
2007
N=733 cases
2008
N=796 cases
2009
N=798 cases
2010
N=761 cases
2011
N= 227 cases
PELUANG
Tersedianya dana operasional Puskesmas
Adanya integrasi dengan program dan
lintas sektor lain (KIA, Mc Donalds, dll)
Komitmen International (seperti MDGs)
dan Nasional (INPRES 1 dan 3 TAHUN
2010)
LANGKAH-LANGKAH
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
PEMANTAUAN
EVALUASI
Kegiatan (1)
I. PERSIAPAN
Pendataan sasaran
Pelatihan/penyegaran petugas
Pendistribusian Vaksin (?)
Kab/Kota Propinsi
Puskesmas kabupaten
Kegiatan (2)
MICROPLANNING
Mapping sasaran per RT/jalan/lorong/gang data
sasaran
Rencana pos pelayanan jarak dan lama perjalanan
Rencana Tenaga vaksinator, kader, pendukung
lainnya
Rencana distribusi vaksin dan logistik lainnya
Rencana sosial mobilisasinya:
Kader
Bantuan mesdjid/gereja
Bantuan wirit
Bantuan RT-RW
KEBERHASILAN KEGIATAN DI MULAI DARI PERENCANAAN
YANG MATANG MICROPLANNING
Kegiatan (3)
II. Pelaksanaan:
Kegiatan (4)
III. Lain-lain:
Pencanangan
Konferensi Pers
Penyelesaian Laporan
Dokumentasi
ATK ( Propinsi dan Kab/kota)
Evaluasi pertemuan di Propinsi