1.
2.
3.
4.
5.
6.
BONA P GULTOM
1415011033
HILDA TRIANDA W
1415011069
IVONNE NISRINA K 1415011075
LIZA ROSALITA
1415011085
RIMAMUNANDA E
1415011127
ZSA ZSA RATNA P
1415011155
Analisis Optimasi
Dengan Solusi
Numerik
PENGERTIAN
Optimasi merupakan suatu proses untuk mencari kondisi
yang optimum, dalam arti paling menguntungkan.
Optimasi bisa berupa maksimasi atau minimasi. Jika
berkaitan dengan masalah keuntungan, maka keadaan
optimum adalah keadaan yang memberikan keuntungan
maksimum (maksimasi). Jika berkaitan dengan masalah
pengeluaran/pengorbanan, maka keadaan optimum
adalah keadaan yang memberikan
pengeluaran/pengorbanan minimum (minimasi).
y ' = f '(x) = = = 0
Untuk fungsi yang sulit untuk diturunkan atau mempunyai
turunan yang sulit dicari akarnya, proses optimasi dapat
dilakukan secara numerik.
Berdasarkan
grafik di atas, secara matematika berlaku:
Karena:
maka:
l0 = l1 + l2
atau:
atau:
1+ =
1+R=
sehingga:
R2 + R 1= 0
Nilai akar positifnya adalah sebesar:
(Bilangan R ini selanjutnya biasa disebut sebagai golden
ratio atau golden number)
CONTOH SOAL
Gunakan metode golden-section search
untuk menentukan maksimum dari fungsi:
f (x) = 2 sin x di dalam interval: xl = 0 dan
xu = 4
(Secara numerik, dengan metode golden-section search, dapat
dilakukan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut)
Iterasi
Pertama:
xl = 0 : f (xl) = 0
xu = 4 : f (xu) = -3,1136
( xu x1 ) =
x1 = xl + d = 0 + 2,4721 = 2,4721 : f (x1) = 0,6300
x2 = xu d = 4 2,4721 = 1,5279 : f (x2) = 1,7647
Karena kasus ini merupakan persoalan maksimasi, dan: f (x2) > f
(x1), maka:
xl baru = xl lama
xu baru = x1 lama
Dengan kata lain, sub-interval x kanan (yakni antara x1 dan xu)
dieliminasi.
Iterasi kedua:
xl = 0 : f (xl) = 0
xu = 2,4721 : f (xu) = 0,6300
( xu x1 ) =
KETERANGAN:
Cara perhitungan yang sama/ analog dapat dilakukan pada langkah
iterasi berikutnya.
METODE NEWTON
Metode ini menggunakan pendekatan yang sama dengan
metode Newton dalam penentuan akar
persamaan tak-linier, melalui pendefinisian fungsi: g(x) =
f(x)
Karena pada kondisi optimum berlaku: f '(x*) = g(x*) = 0
(dengan x* menyatakan nilai x optimum)
maka, nilai x* dapat diperoleh secara iteratif sebagai
berikut:
x i +1 = x i
CONTOH SOAL:
Gunakan metode Newton untuk menentukan maksimum
dari fungsi:
f (x) = 2 sin x
dengan nilai awal x sebesar x0 = 2,5
Penyelesaian:
Pada metode Newton, fungsi turunan pertama dan kedua
harus dievaluasi terlebih dahulu.
Untuk fungsi tersebut di atas:
f '(x) = 2 cos x
f ''(x) = 2 sin x
Iterasi
pertama:
x0 = 2,5
f (x0) = f (2,5)= 2 sin (2,5)- = 0,57194
f(x0) = f (2,5)= 2 cos (2,5)- = - 2,1023
f(x0) = f (2,5)= - 2 sin (2,5) - = - 1,3969
Dengan demikian, x1 dapat dihitung dengan cara sbb:
X1 = x0 = 2,5 - = 0,99508
Catatan: Berdasarkan
METODE INTERPOLASI
KUADRAT
Metode interpolasi kuadrat dapat digunakan untuk melakukan optimasi
secara numerik. Hal ini disebabkan oleh penggunaan polinomial ordedua yang menghasilkan pendekatan cukup baik
terhadap bentuk f (x) di dekat titik optimumnya.
(Perhatikan gambar di bawah ini)
Jika mula-mula kita mempunyai tiga buah titik tebakan awal (yakni x0,
x1, dan x2) yang mengapit titik optimumnya, maka sebuah parabola
dapat di-fit-kan melalui ketiganya. Diferensiasikan persamaan yang
diperoleh, set hasilnya menjadi sama dengan nol, dan perkiraan x
optimum dapat ditentukan (dalam hal ini sebagai x3) sbb.:
x3 =
Penentuan x3 dilakukan secara iteratif, melalui strategi yang sama
dengan metode golden section, hingga diperoleh penyelesaian yang
konvergen.
CONTOH
SOAL:
Berdasarkan nilai-nilai x0, f (x0), x1, f (x1), x2, dan f (x2), maka x3
dapat dihitung sbb.:
x3 =
x3 = 1,5055
Nilai f(x) pada x3 ;
f (x3) = 1,7691
Karena kasus ini merupakan persoalan maksimasi, dan:
f (x0) < f (x1) < f (x3), serta: f (x3) > f (x2) maka:
x0 lama dieliminasi
x2 baru = x2 lama
Dengan kata lain, sub-interval x kiri dieliminasi, atau 3 buah nilai x
lama (yakni x1, x2, dan x3) akan digunakan dalam perhitungan iterasi
berikutnya.
Iterasi kedua:
x0 = 1 : f (x0) = 1,5829
x1 = 1,5055 : f (x1) = 1,7691
x2 = 4 : f (x2) = -3,1136
Berdasarkan nilai-nilai x0, f (x0), x1, f (x1), x2, dan f (x2),
maka: x3 = 1,4903
Nilai f (x) pada x3: f (x3) = 1,7714
Karena kasus ini merupakan persoalan maksimasi, dan:
f (x0) < f (x3), serta: f (x3) > f (x1) > f (x2)
maka:
x2 lama dieliminasi
x0 baru = x0 lama
Dengan kata lain, sub-interval x kanan dieliminasi, atau
3 buah nilai x lama (yakni x0, x1, dan x3) akan digunakan
dalam perhitungan iterasi berikutnya.
Demikian seterusnya, untuk langkah iterasi berikutnya.
Perhitungan dapat dilakukan secara berulang-ulang hingga
mencapai nilai toleransi yang diinginkan.
TERIMA KASIH