Anda di halaman 1dari 44

Metode Beda Hingga

(Finite Difference Method) dan Metode Beda Hingga (Finite


Element Method)
Kelompok 6:
1. Pandi Aditiya (1415011115)
2. Sonya Soraya Syafrullah (1415011135)
3. Taufik Hidayat (1415011137)
4. Wayan Anggi (1415011147)
5. Widyastuty Utami (1415011149)

Metode Beda Hingga


(Finite Difference
Method)

Definisi
Metode beda hingga digunakan untuk
menyelesaikan pers. diff biasa dengan syarat
batas bukan persamaan diff dengan nilai awal.
Disebut sebagai masalah nilai batas.

Metode Beda Hingga


Contoh dari sebuah nilai batas dari persamaan diferensial biasa :
d 2u 1 du u

2 0, u (5) 0.008731" , u (8) 0.0030769"


2
dr
r dr r

Turunan persamaan diff tsb. disubstitusi oleh pendekatan beda hingga,


seperti :
dy yi 1 yi d 2 y d dy
d y y
d y
d y

; 2 ( ) ( i 1 i ) ( i 1 ) ( i )
dx
x
dx
dx dx
dx
x
dx x
dx x
d 2 y yi 1 2 yi yi 1

2
dx
x 2

Contoh
Pengujian ketahanan pada tekanan pembuluh darah yang diuji. Pada
pembuluh darah yang tebal dari radius dalam a dan radius luar b, persamaan
diff untuk perpindahan titik u dari ketebalan adalah :
d 2 u 1 du u

2 0
2
r dr r
dr

Tekanan pembuluh darah dimodelkan sebagai :


d 2u
dr 2

du
dr

ui 1 2ui ui 1
r 2

ui 1 ui
r

Substitusi pendekatan ini adalah :


ui 1 2ui ui 1 1 ui 1 ui ui

2 0
ri r
r 2
ri

1
1
2
1
1
1

u 0
i

1
i
2
2 i 1
r 2 r r r 2
ri r

r
i
r
i

Solusi
Step 1 Pada titik i 0,

r0 a 5" u0 0.0038731"

Step 2 Pada titik i 1,

r1 r0 r 5 0.6 5.6"

2
1
1

0.6 2 0 0.6 2 5.6 0.6 5.6 2

1
1
u 2 0

5
.
6
0
.
6
0
.
6

u1

2.7778u0 5.8851u1 3.0754u2 0

Step 3 Pada titik i 2, r2 r1 r 5.6 0.6 6.2"

1
2
1
1

1
0.6 2 6.2 0.6 6.2 2
0.6 2

1
u 2
u 3 0

2
6.2 0.6

0. 6

2.7778u1 5.8504u 2 3.0466u3 0


6

Lanjutan solusi
Step 4 Pada titik i 3, r3 r2 r 6.2 0.6 6.8"

1
2
1
1
1
u

u4 0
2
3
2
2
2
2

6.8 0.6 6.8


6.8 0.6
0.6
0.6
0.6

2.7778u2 5.8223u3 3.0229u4 0


Step 5 Pada titik i 4, r4 r3 r 6.8 0.6 7.4"

1
2
1
1
1

3
4
2
0.62 7.4 0.6 u5 0
0.6 2 7.4 0.6 7.4
0.6 2

2.7778u3 5.7990u4 3.0030u5 0

Step 6 Pada titik i 5, r5 r4 r 7.4 0.6 8


u5 u |r b 0.0030769"
7

Sistem pemecahan dari persamaan :

1
0
0
0
0
0
2.7778 5.8851 3.0754

0
0
0

0
2.7778 5.8504 3.0466
0
0

0
0
2
.
7778

5
.
8223
3
.
0229
0

0
0
0
2.7778 5.7990 3.0030

0
0
0
0
0
1

u 0 0.0038731

u3 0.0032743

u1 0.0036165

u4 0.0031618

u2 0.0034222

u5 0.0030769

u0 0.0038731
u

0
1

u2

u
0
3

u4

u5 0.0030769

Lanjutan Solusi
du
dr

max

r a

u1 u0 0.0036165 0.0038731

r
0.6

30 106 0.0038731

0
.
3

0
.
00042767

21307 psi
2
1 0.3
5

36 103
FS
1.6896
21307
Et 20538 21307 768.59
t
9

0.00042767

20538 21307
100 3.744 %
20538

Lanjutan Solusi
Dengan pendekatan :
d 2 y yi 1 2 yi yi 1

dx 2
x 2

and

dy yi 1 yi 1

dx
2 x

Hasilnya :

u i 1 2u i u i 1

r 2

10

1
1

2ri r r 2

1 u i 1 u i 1 u i

2 0
ri 2 r
ri

1
2
1
1
u i 1

r 2 r 2 i r 2 2r r u i 1 0
i

Lanjutan Solusi
Step 1 Pada titik i 0, r0 a 5

u0 0.0038731
Step 2 Pada titik i 1, r1 r0 r 5 0.6 5.6"

1
1

2 5.6 0.6 0.6 2

2
1
u0

0.6 2 5.6 2

1
1
u 2 0

2
2

5
.
6

0
.
6

0
.
6

u1

2.6297u0 5.5874u1 2.9266u 2 0

Step 3 Pada titik i 2, r2 r1 r 5.6 0.6 6.2

1
1

2 6.2 0.6 0.6 2

2
1
1

u1

u 3 0

2
2
2

2
2 6.2 0.6
6.2
0.6

0.6

2.6434u1 5.5816u 2 2.9122u3 0


11

Lanjutan Solusi
Step 4 Pada titik i 3, r3 r2 r 6.2 0.6 6.8

1
1

2 6.8 0.6 0.6 2

2
1
1

u 2

3
2
2
0.6 2 2 6.8 0.6 u 4 0
0
.
6
6
.
8

2.6552u2 5.5772u3 2.9003u4 0

Step 5 Pada titik i 4, r4 r3 r 6.8 0.6 7.4

1
1

2 7.4 0.6 0.6 2

2
1
u 3

2
7.4 2

0.6

1
u 4
u 5 0

7
.
4

0
.
6

0
.
6

2.6651u3 5.5738u4 2.8903u5 0

Step 6 Pada titik i 5, r5 r4 r 7.4 0.6 8"

u5 u |r b 0.0030769"
12

Pemecahan sistem dari persamaan

1
0
0
0
0
0
2.6297 5.5874 2.9266

0
0
0

0
2.6434 5.5816 2.9122
0
0

0
0
2.6552 5.5772 2.9003
0

0
0
0
2.6651 5.5738 2.8903

0
0
0
0
0
1

u 0 0.0038731

u3 0.0032689

u1 0.0036115

u4 0.0031586

u2 0.0034159

13

u5 0.0030769

u0 0.0038731
u

0
1

u2

0
u3

u4

u5 0.0030769

Lanjutan Solusi
du
dr

max

r a

3u0 4u0 u2 3 0.0038731 4 0.0036115 0.0034159

0.0004925
2 r
2(0.6)

30 106 0.0038731

0
.
3

0
.
0004925

20666 psi
2
1 0.3
5

36 103
FS
1.7420
20666

Et 20538 20666 128

14

20538 20666
100 0.62323 %
20538

Perbandingan Perpindahan radial


Tabel 1 Perbandingan perpindahan radial dari dua metode

15

uexact

u1st order

|t|

u2nd order

|t|

0.0038731

0.0038731

0.0000

0.0038731

0.0000

5.6

0.0036110

0.0036165

1.5160101

0.0036115

1.4540102

6.2

0.0034152

0.0034222

2.0260101

0.0034159

1.8765102

6.8

0.0032683

0.0032743

1.8157101

0.0032689

1.6334102

7.4

0.0031583

0.0031618

1.0903101

0.0031586

9.5665103

0.0030769

0.0030769

0.0000

0.0030769

0.0000

Metode Elemen Hingga (Finite Element


Method)

17

Finite Element Method


FEM adalah suatu metode numerik untuk
menyelesaikan sebuah persamaan diferensial
atau integral (Dixit).
FEM didasari pada ide dalam membangun
obyek kompleks atas satuan sederhana atau
membagi obyek kompleks atas satuan-satuan
kecil yang mudah ditangani (Liu, 2003).

18
22 Oktober 2013

FI4148

Finite Element Method (cont.)


FEM dapat diterapkan pada permasalahanpermasalahan, seperti struktur, transfer panas,
dan aliran fluida .

Langkah langkah Metode Elemen Hingga


1.Diskritisasi dan pemilihan konfigurasi elemen,
2.Pemilihan model pendekatan,
3.Penentuan hubungan teganganregangan.
4.Menurunkan persamaan elemen dengan cara
energi
5.Penggabungan persamaan elemen &
memasukkan syarat-syarat batas (boundary
condition)

20
22 Oktober 2013

FI4148

Syarat batas
Terdapat dua jenis syarat batas: syarat batas
esensial (SBE) dan syarat batas natural (SBN).
SBE adalah mencukupi untuk menyelesaikan
persamaan diferensial secara lengkap.
SBN berupa turunan waktu lebih tinggi sukusuku dan tidak mencukupi untuk menyelesaikan persamaan diferensial, masih membutuhkan setidaknya satu SBE.

21
22 Oktober 2013

FI4148

Syarat batas (cont.)


Bila terdapat persamaan diferensial 0 < x < L

d du
A B0
dx dx
yang dapat dipecahkan secara lengkap bila
u(0) dan u(L) diketahui atau
u(0) dan du/dx |x = L diketahui

22
22 Oktober 2013

FI4148

Formulasi untuk LDE


Linear differential equation (LDE) dapat
memiliki bentuk

Lu q 0
di mana u adalah vektor variabel utama permasalahan (fungsi koordinat) yang didekati
dengan fungsi aproksimasi, L operator diferensial, dan q vektor fungsi yang diketahui.

23
22 Oktober 2013

FI4148

Formulasi untuk LDE (cont.)


Terdapat dua formulasi populer FEM, yaitu
Galerkin dan Ritz.
Dalam formulasi Galerkin, variabel utama
diaproksimasi dengan suatu fungsi kontinu
dalam elemen yang ditinjau.
Saat ue atau nilai hasil fungsi aproksimasi disubstitusikan, akan diperoleh residu R

Lu q R
e

24
22 Oktober 2013

FI4148

Formulasi untuk LDE (cont.)


Idealnya R = 0 di manapun, yang berarti nilai
hasil aproksimasi menjadi nilai sebenarnya.
Dikarenakan sulit untuk memperoleh residu
sama dengan nol pada semua titik, maka yang
dibuat nol adalah residual yang diberi bobot

wRdA 0

dengan w adalah fungsi bobot.

25
22 Oktober 2013

FI4148

Formulasi untuk LDE (cont.)


Untuk mengurangi kebutuhan pada diferensiabilitas fungsi aproksimasi, persamaan sebelumnya dintegralkan per bagian untuk mendistribusikan kembali order turunan dalam w
dan R.
Dalam formulasi Galerkin, fungsi bobot dipilih
memiliki bentuk yang sama dengan fungsi
aproksimasi untuk ue.

26
22 Oktober 2013

FI4148

Formulasi untuk LDE (cont.)


Fungsi aproksimasi ada suatu fungsi aljabar.
Dengan
demikian,
biasanya
e
ne

u N u

dengan [N] adalah matriks fungsi bentuk (shape


functions) dan {une} adalah derajat kebebasan
dari nodal.

27
22 Oktober 2013

Jenis FEM
Elemen (garis) 1-d

Kasus: pegas, batang, pipa,

FI4148

28
22 Oktober 2013

Jenis FEM (cont.)


Elemen (bidang) 2-d

Kasus: membran, pelat, kulit, ..

FI4148

29
22 Oktober 2013

FI4148

Jenis FEM (cont.)


Elemen (ruang) 3-d

Kasus: medan 3d, seperti temperatur,


perpindahan, tegangan, aliran, kecepatan
aliran, ..

30
22 Oktober 2013

Kasus 1-d pegas


Everything important is simple
Satu elemen pegas:

Dua noda
Dua nodal perpindahan
Dua noal gaya
Satu konstanta pegas (stiffness)

FI4148

31
22 Oktober 2013

FI4148

Kasus 1-d pegas (cont.)

Hukum Hooke

Fij k xi x j sign xi x j klij

dengan lij adalah panjang normal pegas.

32
22 Oktober 2013

Kasus 1-d pegas (cont.)


Kasus pada i dengan pegas teregang

Fij k xi x j klij 0

Kasus pada i dengan pegas tertekan

Fij k xi x j klij 0

FI4148

33
22 Oktober 2013

Kasus 1-d pegas (cont.)


Kasus pada j dengan pegas teregang

F ji k x j xi kl ji 0

Kasus pada j dengan pegas tertekan

F ji k x j xi kl ji 0

FI4148

34
22 Oktober 2013

FI4148

Kasus 1-d pegas (cont.)


Umumnya suku sign(xi xj) k lij menjadi hi-lang
dalam penyusunan persamaan diferen-sial
karena hanya merupakan konstanta.
Transformasi koordinat, misalnya pada

Fij k xi x j klij

Fij k xi lij kx j
Fij kui ku j

35
22 Oktober 2013

FI4148

Kasus 1-d pegas (cont.)


Atau dapat pula ui dan uj dihitung relatif dari
posisinya kesetimbangannya, yaitu xi0 dan xj0.
Arti dari ui dan uj terhadap posisi kesetimbangan ini lebih sering digunakan.
Hubungannya adalah
ui(t) = xi(t) xi0
uj(t) = xj(t) xj0

36
22 Oktober 2013

Kasus 1-d pegas (cont.)

FI4148

f i k ui u j
f j k u j ui

37
22 Oktober 2013

FI4148

Kasus 1-d pegas (cont.)


Kedua persamaan sebelumnya menjadi

k
k

k
k

ui f i

u
f
j
j
ui f i
0
u
f
j
j

Ku f 0

38
22 Oktober 2013

Kasus 1-d pegas (cont.)

f1 k u1 u 2
f 2 k u2 u1 k u2 u3
f 3 k u3 u 2

FI4148

39
22 Oktober 2013

FI4148

Kasus 1-d pegas (cont.)


k1
k
1
0

k1
k1 k 2
k2

Ku f 0

k2
k 2

u1 f1

u2 f 2
u f
3 3
k1
k1

K k1 k1 k 2
0
k2

k2
k 2

40
22 Oktober 2013

FI4148

Kasus 1-d pegas (cont.)

k1
k
1

k1
k1 k 2
k2

k2
k 2 k3
k3

k3

k3

41
22 Oktober 2013

Kasus 1-d pegas (cont.)

FI4148

42

Kasus 1-d pegas (cont.)

22 Oktober 2013

FI4148

f 4 k1 u4 u 2
f 2 k1 u 2 u4 k 4 u2 u1 k 2 u 2 u3
f1 k 4 u1 u 2
f 3 k 2 u 3 u 2 k 3 u3 u 5
f 5 k 3 u5 u3

43
22 Oktober 2013

FI4148

Kasus 1-d pegas (cont.)


Matriks kekakuan (stiffness matrix)

k4
k
4

K 0

0
0

k4
k1 k 2 k 4
k2
k1
0

0
k2
k 2 k3
0
k3

0
k1
0
k1
0

0
k3

0
k3

Anda mungkin juga menyukai