Anda di halaman 1dari 22

PERENCANAAN BISNIS

BUBUR JAGUNG INSTAN

Marwanto (201325007)

Latar Belakang
Jagung merupakan komoditas pangan
kaya akan kandungan karbohidrat.
Peluang usaha bisnis makanan dari
jagung khususnya bubur jagung instan
bisa dilakukan dengan modal yang relatif
kecil. Sementara potensi keuntungan
usaha bisnis makanan dari jagung ini
cukup besar.

Raw Material dan Produk

Raw material

Jagung kering yang sudah di pipil.

Produk

Bubur jagung Instan merupakan produk


makanan olahan dari jagung yang bisa
menjadi
alternatif sebagai makanan sarapan pagi
yang
bisa di buat dengan mudah dan cepat.

Bahan dan Alat

Bahan

a. Jagung
b. Air

50 kg
5 liter

Peralatan

a. Mesin Penggiling jagung


b. Baskom
c. Freezer
d. Oven
e. Ayakan
f. Panci besar
g.Kompor
h. Hand sealer

Proses Pembuatan
-Proses pembekuan

jagung pipilan digiling.


lalu diayak menggunakan ayak dengan ukuran lubang 1,4 mm. Fraksi
yang lolos ayakan adalah dedak,dan fraksi yang tidak lolos di giling
kembali.
Kemudian dedak jagung dicuci, dan direndam selama dua jam,
seterusnya ditiriskan, dikeringkan hingga permukaan kering.
Rebus dengan menambah air 5 liter hingga terbentuk bubur, ditandai
oleh mengentalnya adonan.
Kemudian bubur jagung didinginkan, lalu dikemas dalam plastik.
Masukkan kemasan tersebut ke dalam freezer (Suhu -20oC).
Setelah pembekuan selama 24 jam lalu produk dilunakkan (thawing)
dengan perendaman air yang diganti setiap lima menit.
Kemudian bubur jagung dikeringkan pada suhu 60-70oC selama tiga
jam.
Kemas beras jagung instan dengan kemasan plastik.

Alternatif Proses
Alternatif proses bisa menggunakan Metode
rendam kukus keringkan,tapi dalam metode
ini
kurang cocok di pakai karena ketahanan
produk
akan kurang di banding proses pembekuan
di
atas.

Flow Sheet

Neraca Massa

Analisa Ekonomi
Perkiraan Harga Alat
Asumsi:
-Masa pakai kompor 2 tahun
-Masa pakai panci 2 tahun
-Masa pakai mesin penggiling 5 tahun
-Masa pakai Baskom 2 tahun
- Masa pakai Freezer 3 tahun

- Masa pakai Oven 3 tahun

-Masa pakai Ayakan 2 tahun


- Masa pakai Hand sealer 2 tahun

Biaya Investasi
a. Mesin Penggiling
= Rp.3.000.000
b. Baskom,Ayakan,Kompor,Panci,dll =Rp.1.000.000
c. Freezer
=
Rp.6.000.000
d. Oven
=
Rp.5.000.000
e. Hand sealer x 5(@ Rp.200.000)
= Rp.1.000.000

Total
Rp.16.000.000

Biaya operasional per bulan


1.

.
.
.
.
.
.
.

Biaya tetap
Penyusutan mesin penggiling = 1/60 x Rp 3.000.000
Penyusutan kompor ,dll = 1/24 x Rp 500.000
Penyusutan freezer = 1/36 x Rp 5.000.000
Penyusutan oven = 1/36 x Rp 5.000.000
Penyusutan hand sealer = 1/24 x Rp.1.000.000
Listrik,gas ,dll
Gaji karyawan = 5 x Rp.1.500.000
Rp.7.500.000

Total biaya tetap


Rp.7.968.700

= Rp.50.000
= Rp.20.000
=
Rp.167.000
=
Rp.139.000
=
Rp.41.700
=
Rp.50.000
=

2. Biaya variabel

Jagung (50 kg x Rp.3000 x 30 hari)


Rp.4.500.000
Pengemasan ( 840 x Rp.100 x 30 hari)
Rp.2.520.000
Total biaya variable
Rp.7.020.000

=
=

Total Biaya per Bulan


Total biaya operasional
= Rp.14.988.700

Total modal awal (Biaya


operasional +investasi)
= Rp.14.988.700 + Rp. 16.000.000
= Rp.30.988.700

Pemasukan
Produksi diatas menghasilkan Bubur jagung
Instan 42 kg dan di kemas menjadi 840
bungkus,
dengan berat 50 gram per bungkus,dan
harga
per bungkus Rp.2.000 .
Pemasukan per bulan
=840 x Rp.2.000 x 30 = Rp.50.400.000

Pajak

Pajak
= Pemasukan x 15%
= Rp.50.400.000 x 15%
= Rp.7.560.000

Jadi pemasukan per bulan setelah pajak


= Rp.50.400.000 Rp.7.560.000
= Rp.42.840.000

Titik impas (break even point)


->BEP harga = Total biaya operasional 1 bulan : Produksi
= Rp.14.988.700 : 25.200 = Rp.600
Harga jual = Rp.2.000

->BEP Produksi = Total biaya operasional 1 bulan :


Harga per bungkus
= Rp.14.988.700 : 2.000 = 7.495
bungkus

Jadi, untuk mencapai titik impas (BEP) maka dalam


produk Bubur jagung instan yang harus terjual dalam
satu bulan adalah 7.495 bungkus.

Analisa Keuntungan

Keuntungan per bulan


= Pemasukan per bulan setelah pajak
biaya operasional per bulan
= Rp. 42.840.000 Rp. Rp.14.988.700
= Rp.27.851.300

Keuntungan 1 tahun = Rp.27.963.300 x


12
= Rp.334.215.600

Pengembalian modal
(pay back period)

PBP = modal awal : keuntungan


= Rp.30.988.700 : Rp.27.851.300
= 1,12 bulan (1 bulan 4 hari)

Jadi modal akan kembali dalam jangka


waktu 1 bulan 4 hari dengan penjualan
840 bungkus dengan harga Rp 2.000 per
harinya.

Bioetanol dari rumput laut


Di tengah penggunaan energi sehari-hari
yang semakin meningkat tetapi
persediaan energi dari BBM semakin
menipis maka di perlukan alternatif
pengganti BBM,yaitu Bioetanol.
Di indonesia pembuatan bioetanol dari
rumput laut sangat berpotensi besar
karena bahan baku rumput laut banyak
tersedia di indonesia mengingat
indonesia merupakan negara yang
sebagian besar berupa perairan.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai