Anda di halaman 1dari 12

SATUAN PROSES

PERTEMUAN 13
PENANGANAN LUMPUR

THICKENING
- Thickening merupakan suatu proses yang bertujuan untuk
meningkatkan kandungan solid di dalam lumpur, sehingga
mengurangi volume lumpur yang akan diolah pada unit
berikutnya.
- Gravity thickening merupakan metode yang paling umum
digunakan. Metode ini digunakan pada saat massa jenis solid
lebih besar. Dimana prinsip kerja dari unit ini sama dengan
unit klarifier.
- Thickening dengan menggunakan dissolved air flotation
dapat diaplikasikan pada saat massa jenis solid lebih kecil.
Biasanya digunakan untuk lumpur yang dihasilkan dari
lumpur aktif.
- Centrifugal thickening biasanya terdiri dari tipe solid bowl,
disc-nozzle, Scroll dan basket type. Dimana tipe yang paling
umum digunakan adalah disc nozzle.

Dissolved Air Flotation


Thickener.
Dissolved air flotation thickener menggunakan
pembentukan gelembung udara pada partikel
solid sehingga dapat mengambang ke atas ke
permukaan, dan kemudian di-skim dari tangki
flotasi
Lumpur dari proses lumpur aktif dengan
kandungan suspended solid 10.000 mg/L dapat
menghasilkan 4-6% solid ketika proses flotasi
ini digunakan
Ratio udara/solid yang dianjurkan adalah
0,005-0,006.

STABILISASI
Stabilisasi merupakan treatment untuk membuat
lumpur tidak mengalami dekomposisi secara biologi
pada tahap berikutnya. Hasil dari stabilisasi ini akan
membuat lumpur tidak akan mengalami lagi
dekomposisi secara biologi, memiliki karakteristik
dewatering yang bagus, dan tidak berbau.
Beberapa proses stabilisasi contohnya pada
pengolahan lumpur domestik kota akan menghasilkan
lumpur dengan kadar patogen yang rendah.
Proses yang termasuk kepada stabilisasi adalah
anaerobic digestion, aerobic digestion, lagoon, wet
combustion dan penambahan lime

STABILISASI
Anaerobic digestion sudah dijelaskan pada
pertemuan berikutnya, dimana salah satu kelebihan
dari proses ini adalah hasil samping berupa metan
yang dapat dimanfaatkan
Aerobic digestion adalah proses dekomposisi
biologis pada kondisi aerob. Salah satu keuntungan
dari proses ini adalah tidak terlalu membutuhkan
skill yang terlalu banyak
Lagoon merupakan proses yang jarang digunakan.
Cukup baik digunakan di daerah yang sinar
matahari tinggi dan kendala bau tidak menjadi
permasalahan. Keuntungannya adalah murah

STABILISASI
Wet combustion menggunakan pembakaran
secara kimiawi dengan menggunakan oksigen
pada kondisi basah. Temperatur adalah sekitar
260 C.
Penambahan bahan kimia, yang paling umum
digunakan adalah penambahan lime untuk
peningkatan pH. Jenis patogen yang biasa mati
dengan penambahan lime ini adalah E.Coli dan
Salmonela Thyposa pada pH 11-11,5 dan suhu
15o C. Jenis bahan kimia lain yang digunakan
adalah klorin untuk pengoksidasi.

CONDITIONING
Conditioning merupakan tahapan
sebelum lumpur diolah dengan
dewatering untuk meningkatkan
karakteristik dewateringnya.
Terdiri dari pengolahan secara kimia
dengan penambahan polimer organik
dan koagulan inorganik, elutriation
dan heat treatment.

CONDITIONING
Elutriation adalah proses pencucian
lumpur dnegan menggunakan air
untuk menghilangkan seyawa
kontaminan. Namun aplikasinya
sudah sangat jarang.
Heat treatment adalah proses
pemanasan lumpur pada suhu 177
204 C.

DEWATERING
Dewatering merupakan proses untuk
menghilangkan air sebanyak-banyaknya dari
lumpur. Lumpur yang berasal dari proses
lumpur aktif biasanya sulit untuk langsung
dewatering dan butuh di-conditioning terlebih
dahulu.
Salah satu jenis pengolahan dewatering yang
paling sering digunakan adalah rotary vacuum
filter. Selain itu, metode lain yang juga banyak
dipakai adalah sludge drying bed.

Anda mungkin juga menyukai