Presentasi Sidang FADIL
Presentasi Sidang FADIL
O LEH : M U H A M M A D FA D H ILLA H
N P M : 1211 32202 8870
JU R U S A N A K U N TA N S I
S EK O LA H TIN G G I ILM U EK O N O M I PA N C A S ETIA
B A N JA R M A S IN
2016
LATAR
Selama sepuluh G
tahun terakhir, Indonesia telah mengalami pertumbuhan luar
BELAKAN
biasa di sektor pertambangan batubara yang belum pernah terjadi sebelumnya,
dengan meningkatnya produksi dan ekspor batubara sebesar lima kali lipat
antara tahun 2000 dan 2012.
RUM USAN
M
ASALAH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN
1. BAGAIMANA
BATU BARA PT. BATU ANUGRAH MINERAL RESOURCES PERIODE
2012 2014 ?
TUJUAN
1.
MENGETAHUI
PEN
ELITIANKINERJA
M AN FAAT
PEN
TIAN
AspekELI
akademis
BAB II
LAN D ASAN TEO RI
1. Financial distress
a. Menurut Darsono dan Anshari, 2005 dalam Kartikawati, 2008.
b. Menurut Platt dan Platt, 2002 dalam Iramani 2007.
2. Laporan keuangan
3. Analisis laporan keuangan
4. Metode dan teknik analisis
5. Keterbatasan analisis ratio keuangan
6. Analisis ratio keuangan
7. Tujuan analisis ratio keuangan
8. Ratio dalam laporan keuangan
9. Pengertian kebangkrutan (menurut pasal 1 butir 1 UU.NO.37 Tahun
2004)
10. Penyebab kebangkrutan
11. Prediksi kebangkrutan
12. Model prediksi kebangkrutan
a. Z-Score
b. X-Score
Hasil
Edward I. Altman
(1968)
Ningrum (2008)
Ladhifa(2012)
KERAN G KA BERPIKIR
BAB III
JEN IS PEN ELITIAN
2013
2014
Rp 17,230,338,837
Rp 25,618,975,784
Rp 156,014,806,279
Rp 22,700,211,840
Rp 57,125,245,954
Rp 238,030,110,560
Liabilitas Lancar
Rp
6,590,201,085
Rp 34,400,879,166
Rp 166,533,815,431
Total Liabilitas
Rp
6,724,561,029
Rp 40,915,612,971
Rp 208,134,982,031
Modal Kerja
Rp 15,975,650,811
Rp 16,209,632,983
Rp
Penjualan
Rp 84,752,603,276
Rp 22,720,054,185
Rp 186,406,990,852
EBIT
Rp
854,524,829
Rp
404,698,912
Rp
18,273,730,999
Laba Bersih
Rp
638,972,653
Rp
233,982,172
Rp
13,685,495,546
Aset Lancar
Total Aset
29,895,128,529
2012
2013
2014
-4.3
-4.3
-4.3
-4.3
-4.5
-4.5
-4.5
-4.5
X1
0.02815
0.00410
0.05898
5.7
5.7
5.7
5.7
X2
0.29623
0.71624
0.87441
-0.004
-0.004
-0.004
-0.004
X3
2.61454
0.74472
0.93684
X-SCORE
-2.74862
-0.23886
0.41498
Sumber : Data
diolah
Kriteria
>-0.96120
Berpotensi Bangkrut
<-0.75376
Sehat
Rawan Bangkrut
2013
2014
X-SCORE
-2.74862
-0.23881
0.41498
BATAS ATAS
-0.75376
-0.75376
-0.75376
BATAS BAWAH
-0.96120
-0.96120
-0.96120
PREDIKSI
BANGKRUT
SEHAT
SEHAT
2,90
1,20
Daerah Rawan
1,20 2,90
Tahun 2012
Z-score :
=
1,2(0,70377)+1,4(0,02815)+3,3(0,03764)+0,6(2,37572)+1(3,73356)
= 0,844524+0,03941+0,124212+1,425426+3,73356
= 6,167132
Tahun 2013
Z-score :
=1,2(0,28376)+1,4(0,00410)+3,3(0,00708)+0,6(0,396
17)+1(0,39772)
= 0,340512+0,005726+0,023364+0,237702+0,78312
= 1,005024
Tahun 2014
Z-score :
=1,2(0,12559)+1,4(0,05749)+3,3(0,07677)+0,6(0,143
63)+1 (0,78312)
= 0,15072+0,08050+0,253341+0,086178+0,78312
= 1,353859
Nilai Z-Score
Kriteria
2012
2013
2014
6,167132
1,005024
1,353859
Berpotensi
Rawan
Bangkrut
Bangkrut
Sehat
Perusahaan
Tahun
Zmijewski
Nilai
Altman
Nilai
-2.74862
Sehat
6,167132
PT. Batu
Anugrah
Mineral
2012
Berpotensi
Bangkrut
Resources
PT. Batu
Anugrah
Mineral
2013
Sehat
-0.23881
2014
Sehat
0.41498
Berpotensi
Bangkrut
1,005024
Resources
PT. Batu
Anugrah
Mineral
Resources
Rawan
Bangkrut
1,353859
Kesimpulan
Kondisi keuangan perusahaan pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014
mengalami peningkatan dihampir setiap komponen laporan keuangan, akan
tetapi juga terjadi penurunan pada aspek penjualan, laba sebelum pajak dan
laba bersih pada tahun 2013, dan meningkat kembali ditahun 2014. Dalam
aspek aset lancar, total aset, liabiitas lancar, total liabilitas dan modal kerja
terjadi peningkatan disetiap tahunnya. Penurunan di tahun 2013 terjadi
dikarenakan kondisi keuangan Negara yang tidak stabil sehingga berpengaruh
pada keuangan perusahaan.
Gejala Financial Distress dengan metode zmijewski PT. Batu Anugrah Mineral
Resources masuk dalam kriteria berpotensi bangkrut pada tahun 2012 dan
masuk dalam katagori sehat pada tahun 2013 dan tahun 2014. Dengan
metode altman, gejala financial distress pada PT. Batu Anugrah Mineral
Resources masuk dalam katagori berpotensi bangkrut pada tahun 2013 dan
tahun 2014 dalam area abu-abu, sedangkan ditahun 2012 masuk dalam
katagori sehat.
Perbedaan dari hasil penentuan gejala financial distress melalui metode zscore dan x-score pada PT. BAMR:
Ditahun 2012 metode x-score memperlihatkan gejala financial distress
pada perusahaan dengan mengkategorikan perusahaan pada titik
berpotensi bangkrut. Sedangkan dengan metode z-score perusahaan aman
dari gejala financial distress karena masuk dalam kategori sehat.
Ditahun 2013, tidak terdapat gejala financial distress pada metode x-score,
karena perusahaan dikatakan sehat. Sedangkan dengan metode z-score
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
peneliti mencoba untuk memberikan saran yang dapat dijadikan pertimbangan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan atas kinerja perusahaan-perusahaan dalam industri
pertambangan batubara dan lainnya.
Dengan mengacu pada aplikasi kedua model yang digunakan maka bagi pihak-pihak
yang berkepentingan dalam kaitannya dengan keakuratan penilaian kondisi perusahaan
seperti investor, hendaknya tetap mengkombinasikan penggunaan model-model
kebangkrutan.