Anda di halaman 1dari 8

P a g e | 104

Accountia Journal
(Accounting Trusted, Inspiring, Authentic Journal)
Vol.4, No.2, October 2020, pp. 104 – 111
ISSN 2620-5335 (Online), ISSN 2622-8270 (Print)
Journal homepage: http://jurnal.stiemtanjungredeb.ac.id/index.php/accountia

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN MENGGUNAKAN METODE


ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN
BATUBARA

SAFITRI NURHIDAYATI
safitri.n091183@gmail.com

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Tanjung Redeb

Received: 20/09/2020 Revised: 30/09/2010 Accepted: 01/10/2020

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perusahaan


pertambangan batubara mana saja yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
diperkirakan tidak bangkrut, diprediksi berada di grey area dan diprediksi akan
bangkrut pada periode 2015-2017 berdasarkan analisis menggunakan metode
Altman Z-Score. Objek penelitian adalah dua puluh dua perusahaan pertambangan
batubara. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ringkasan dari
laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Teknik analisis yang digunakan adalah model prediksi kebangkrutan Altman Z-
Score dengan menggunakan rumus Z "= 6,56 X1 + 3,26 X2 + 6,72 X3 + 1,05 X4.
Dengan kriteria evaluasi Z-Score> 2,60 dikategorikan tidak pailit. Z-Score 1.1 -
2.60 berada di area abu-abu, dan Z-Score <1.1 dikategorikan bangkrut.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat sebelas perusahaan yang


dikategorikan tidak pailit yaitu PT Adaro Energy Tbk, PT Baramulti Sukses sarana
Tbk, PT Golden Energy Mines Tbk, PT Garda Tujuh Buana Tbk, PT Harum Energy
Tbk, PT Indo Tambangraya Megah. Tbk, PT Resource Alam Indonesia Tbk, PT
Mitrabara Adiperdana Tbk, PT Samindo Resources Tbk, PT Bukit Asam Tbk dan
PT Toba Bara Sejahtra Tbk. Terdapat lima perusahaan di grey area yaitu PT
Bayan Resources Tbk, PT Delta Dunia Makmur Tbk, PT Dian Swastatika Sentosa
Tbk, PT Petrosea Tbk dan PT Golden Eagle Energy Tbk. Perusahaan yang
diprediksi bangkrut sebanyak enam perusahaan, yakni PT Atlas Resources Tbk, PT
Bara Jaya International Tbk, PT Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk, PT Bumi
Resources Tbk, PT Darma Henwa Tbk dan PT SMR Utama Tbk.
P a g e | 105
Accountia Journal
(Accounting Trusted, Inspiring, Authentic Journal)
Vol.4, No.2, October 2020, pp. 104 – 111
ISSN 2620-5335 (Online), ISSN 2622-8270 (Print)
Journal homepage: http://jurnal.stiemtanjungredeb.ac.id/index.php/accountia

Kata kunci: prediksi kebangkrutan, Altman Z-Score, perusahaan pertambangan


batubara

ABSTRACT

The purpose of this research was to find out which coal mining companies
listed on the Indonesia Stock Exchange that are predicted not to go bankrupt, were
predicted to be in a gray area and are predicted to go bankrupt in the 2015-2017
period based on analysis using the Altman Z-Score method. The object of research
was twenty-two coal mining companies. The data used in this study was a summary
of the company's annual financial statements that were listed on the Indonesia Stock
Exchange. The analysis technique used was the Altman Z-Score bankruptcy
prediction model using the formula Z "= 6.56 X1 + 3.26 X2 + 6.72 X3 + 1.05 X4.
With the evaluation criteria Z-Score> 2.60 categorized as not bankrupt. Z-Score
1.1 - 2.60 was in the gray area. And the Z-Score <1.1 is categorized as bankrupt.

Based on the results of the study showed that there were eleven companies
categorized as not bankrupt namely PT Adaro Energy Tbk, PT Baramulti Sukses
sarana Tbk, PT Golden Energy Mines Tbk, PT Garda Tujuh Buana Tbk, PT Harum
Energy Tbk, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Resource Alam Indonesia Tbk,
PT Mitrabara Adiperdana Tbk, PT Samindo Resources Tbk, PT Bukit Asam Tbk
and PT Toba Bara Sejahtra Tbk. There are five companies in the gray area, namely
PT Bayan Resources Tbk, PT Delta Dunia Makmur Tbk, PT Dian Swastatika
Sentosa Tbk, PT Petrosea Tbk and PT Golden Eagle Energy Tbk. The company is
predicted to bankrupt as many as six companies, namely PT Atlas Resources Tbk,
PT Bara Jaya International Tbk, PT Borneo Lumbung Energy & Metal Tbk, PT
Bumi Resources Tbk, PT Darma Henwa Tbk and PT SMR Utama Tbk.

Keywords: bankruptcy prediction, Altman Z-Score, coal mining companies

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang mengatakan, harga batu bara Desember


Krisis mengenai pertambangan 2018 sebesar USD 92,51 per ton turun
yang berkelanjutan disertai menurunnya dibanding November 2018 sebesar USD
harga batubara, Kepala Biro 97,90 per ton. Turunnya harga batu bara
Komunikasi, Layanan Informasi Publik, Desember merupakan terendah
dan Kerja Sama Kementerian Energi sepanjang 2018. Hal tersebut
Sumber Daya Mineral (ESDM), Pribadi disebabkan oleh permintaan batu bara
P a g e | 106
Accountia Journal
(Accounting Trusted, Inspiring, Authentic Journal)
Vol.4, No.2, October 2020, pp. 104 – 111
ISSN 2620-5335 (Online), ISSN 2622-8270 (Print)
Journal homepage: http://jurnal.stiemtanjungredeb.ac.id/index.php/accountia

Tiongkok yang menurun, karena B. Rumusan Masalah


kebijakan Pemerintah Tiongkok yang “Berapa perusahaan pertambangan
mengurangi impor batu bara pada batubara yang terdaftar di Bursa Efek
beberapa waktu terakhir. Indonesia yang diprediksi tidak
Hal di atas menimbulkan masalah yang mengalami kebangkrutan, berada di
cukup besar terhadap perusahaan daerah kelabu, dan yang mengalami
pertambangan batubara. Mengingat kebangkrutan dalam kurun waktu 2016-
pentingnya peranan perusahaan 2018 berdasarkan analisis
batubara dalam menjaga stabilitas menggunakan metode Altman Z-
perekonomian bangsa Indonesia maka Score?”
peristiwa ekonomi yang berkaitan
dengan kondisi perusahaan tentunya KAJIAN PUSTAKA
perlu diketahui, khususnya mengenai A. Analisis Laporan Keuangan
informasi potensi kebangkrutan. Analisis laporan keuangan
Adanya informasi tersebut maka akan adalah cara analisa dengan
dapat membantu berbagai pihak menggunakan perhitungan-perhitungan
khususnya perusahaan sendiri dalam perbandingan atas data kuantitatif yang
memperbaiki dan mengevaluasi kinerja ditunjukkan dalam neraca maupun
perusahaan sehingga dapat mengambil laporan laba rugi (Kuswandi, 2004
tindakan yang perlu dilakukan untuk dalam Haryadi Sarjono). Analisis rasio
mengatasi kebangkrutan tersebut. menunjukkan hubungan di antara pos-
Salah satu model yang dianggap pos yang terpilih dari data laporan
paling berkontribusi dalam keuangan. Rasio memperlihatkan
memprediksi kebangkrutan pada suatu hubungan matematis di antara satu
perusahaan adalah model Altman Z- kuantitas dengan kuantitas lainnya.
Score, dimana model ini menggunakan Hubungan ini dinyatakan dalam
lima rasio keuangan yang dianggap presentase, tingkat, maupun proporsi
paling berkontribusi dalam tunggal. Rasio merupakan pedoman
memprediksi kebangkrutan perusahaan. yang bermanfaat dalam mengevaluasi
P a g e | 107
Accountia Journal
(Accounting Trusted, Inspiring, Authentic Journal)
Vol.4, No.2, October 2020, pp. 104 – 111
ISSN 2620-5335 (Online), ISSN 2622-8270 (Print)
Journal homepage: http://jurnal.stiemtanjungredeb.ac.id/index.php/accountia

posisi dan operasi keuangan perusahaan kewajiban. Kegagalan terjadi bila arus
dan mengadakan perbandingan dengan kas sebenarnya dari perusahaan tersebut
hasil-hasil dari tahuntahun sebelumnya jauh dibawah arus kas yang diharapkan.
atau perusahaan-perusahaan lain. 2. Kegagalan keuangan (financial
Menurut Prihadi (2011:332), failure) Kegagalan keuangan bisa
kebangkrutan (bankcruptcy) diartikan sebagai insolvensi. Insolvensi
merupakan kondisi di mana perusahaan atas dasar arus kas ada dua bentuk: a.
tidak mampu lagi untuk melunasi Insolvensi teknis (tehnical insolvency)
kewajibannya. Kondisi ini biasanya b. Insolvensi dalam pengertian
tidak muncul begitu saja di perusahaan. kebangkrutan.
Ada indikasi awal dari perusahaan Pengertian kebangkrutan dapat
tersebut yang biasanya dapat dikenali disimpulkan sebagai suatu keadaan
lebih dini kalau laporan keuangan di perusahaan gagal atau tidak mampu lagi
analisis secara lebih cermat dengan memenuhi kewajiban-kewajiban
suatu cara tertentu. Rasio keuangan kepada debitur karena perusahaan
dapat digunakan sebagai indikasi mengalami kekurangan dan
adanya kebangkrutan di perusahaan. ketidakcukupan dana untuk
Kebangkrutan adalah kesulitan menjalankan atau melanjutkan
likuiditas yang sangat parah sehingga usahanya sehingga tujuan ekonomi
perusahaan tidak mampu menjalankan yang ingin dicapai oleh perusahaan
operasi dengan baik. Kebangkrutan tidak dapat dicapai dengan profit sebab
sebagai kegagalan didefinisikan dalam dengan laba yang diperoleh perusahaan
beberapa arti (Martin et al. dalam bisa digunakan untuk mengembalikan
Sayekti Indah, 2005). 1. Kegagalan pinjaman, bisa membiayai operasi
dalam arti ekonomi berarti bahwa perusahaan dan kewajiban-kewajiban
perusahaan kehilangan uang atau yang harus dipenuhi bisa ditutup
pendapatan perusahaan tidak mampu dengan laba atau aktiva yang dimiliki
menutup biaya sendiri, ini berarti (Adnan dan Kurniasih (2000) dalam
bahwa tingkat labanya lebih kecil dari Sayekti Indah (2005)). Analisis
P a g e | 108
Accountia Journal
(Accounting Trusted, Inspiring, Authentic Journal)
Vol.4, No.2, October 2020, pp. 104 – 111
ISSN 2620-5335 (Online), ISSN 2622-8270 (Print)
Journal homepage: http://jurnal.stiemtanjungredeb.ac.id/index.php/accountia

kebangkrutan dilakukan untuk yang mempunyai skor Z > 2,60


memperoleh tanda-tanda awal diklasifikasikan sebagai perusahaan
kebangkrutan. Semakin awal diketahui tidak bangkrut, sedangkan perusahaan
tanda-tanda kebangkrutan semakin baik yang mempunyai skor Z < 1,1
bagi manajemen karena manajemen diklasifikasikan sebagai perusahaan
bisa melakukan perbaikan-perbaikan. potensial bangkrut. Selanjutnya skor
Kreditur dan pemegang saham bisa antara 1,1 sampai 2,60 diklasifikasikan
melakukan persiapan untuk mengatasi sebagai perusahaan pada daerah kelabu.
berbagai kemungkinan yang buruk.
Tanda-tanda kebangkrutan dalam hal HASIL PENELITIAN
ini dilihat dengan menggunakan data- Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Perhitungan
data akuntansi dalam laporan keuangan Altman Z-Score
perusahaan. No. Perush Avrge kinerja
Altman
Z
Score
METODOLOGI 1. PT Adaro 3,83 Baik
Energy Tbk
Rumus prediksi kebangkrutan
menggunakan metode Altman Z”-Score 2. PT Atlas -3,98 Buruk
Resources Tbk
menurut Prihadi (2011:339) yaitu :
3. PT Bara Jaya -1,86 Buruk
Z” = 6,56 X1 + 3,26 X2 + 6,72 X3 + Internasional
Tbk
1,05 X4
Keterangan : 4. PT Borneo -12,34 Buruk
Lumbung
X1 = Working Capital / Total Asset Energi & Metal
Tbk
X2 = Retained Earning / Total Asset
5. PT Baramulti 5,43 Baik
X3 = EBIT / Total Aset Suksessarana
Tbk
X4 = Book Value of Equity / Book Value
of Debt 6. PT Bumi -8,22 Buruk
Resources Tbk
Kriteria yang digunakan untuk
7. PT Bayan 1,76 Kurang
memprediksi kebangkrutan perusahaan Resources Tbk
Baik
dengan model ini adalah perusahaan
P a g e | 109
Accountia Journal
(Accounting Trusted, Inspiring, Authentic Journal)
Vol.4, No.2, October 2020, pp. 104 – 111
ISSN 2620-5335 (Online), ISSN 2622-8270 (Print)
Journal homepage: http://jurnal.stiemtanjungredeb.ac.id/index.php/accountia

8. PT Darma 0,90 Buruk KESIMPULAN


Henwa Tbk
Berdasarkan hasil analisis serta
9. PT Delta Dunia 1,36 Kurang
Makmur Tbk pembahasan yang telah dilakukan
Baik
terhadap data yang dikumpulkan, maka
10. PT Dian 2,41 Kurang
Swastatika dapat diperoleh kesimpulkan sebagai
Baik
Sentosa Tbk
berikut :
11. PT Golden 5,37 Baik
Energy Mines 1. Perusahaan yang diprediksi tidak
Tbk
akan mengalami kebangkrutan di
12. PT Garda Tujuh 6,34 Baik masa yang akan datang karena
Buana Tbk
kinerja baik yang ditunjukkan
13. PT Harum 12,66 Baik
Energy Tbk selama tiga tahun terakhir adalah

14. PT Indo 7,04 Baik sebanyak sebelas perusahaan, yakni


Tambangraya
PT Adaro Energy Tbk, PT Baramulti
Megah Tbk
Suksessarana Tbk, PT Golden
15. PT Resource 11,21 Baik
Alam Indonesia Energy Mines Tbk, PT Garda Tujuh
Tbk
Buana Tbk, PT Harum Energy Tbk,
16. PT Mitrabara 10,37 Baik
Adiperdana Tbk PT Indo Tambangraya Megah Tbk,
PT Samindo PT Resource Alam Indonesia Tbk,
Resources Tbk
PT Mitrabara Adiperdana Tbk, PT
17. PT Samindo 7,67 Baik
Resources Tbk Samindo Resources Tbk, PT Bukit

18. PT Bukit Asam 6,22 Baik Asam Tbk, PT Toba Bara Sejahtra
Tbk
Tbk berdasarkan hasil perhitungan
19. PT Petrosea Tbk 2,48 Kurang rata-rata dari Z-score yang diperoleh
Baik
selama tiga tahun terakhir
20. PT Golden 1,75 Kurang
Eagle Energy menunjukkan nilai yang lebih besar
Baik
Tbk
dari 2,60.
21. PT SMR Utama 0,26 Buruk 2. Perusahaan yang berada dalam
Tbk
kriteria daerah kelabu adalah
22. PT Toba Bara 3,04 Baik
Sejahtra Tbk sebanyak lima perusahaan, yakni PT
P a g e | 110
Accountia Journal
(Accounting Trusted, Inspiring, Authentic Journal)
Vol.4, No.2, October 2020, pp. 104 – 111
ISSN 2620-5335 (Online), ISSN 2622-8270 (Print)
Journal homepage: http://jurnal.stiemtanjungredeb.ac.id/index.php/accountia

Bayan Resources Tbk, PT Delta Anonimous. 2009. Indonesian Capital


Dunia Makmur Tbk, PT Dian Market Directory. Institute for
Swastatika Sentosa Tbk, PT Petrosea Economic and Financial Research.
Tbk, PT Golden Eagle Energy Tbk Brigham, Eugene F. and Joel F.
karena rata-rata Z-Score yang Houston. 2006. Fundamentals of
didapatkan selama tiga tahun Financial Management, 10th edition.
terakhir berada diantara 1,1 dan 2,60. Thomson South-Western.
3. Perusahaan yang diprediksi akan Ferdinand, Augusty. 2006. Metode
mengalami kebangkrutan adalah Penelitian Manajemen. Semarang:
sebanyak enam perusahaan. Badan Penerbit Universitas
Perusahaan tersebut yaitu PT Atlas Diponegoro.
Resources Tbk, PT Bara Jaya Foster, George. 1986. Financial
Internasional Tbk, PT Borneo Statement Analysis. Prentice Hall.
Lumbung Energi & Metal Tbk, PT New Jersey: Englewood Cliffs.
Bumi Resources Tbk, PT Darma Gamayuni, Rindu Rika. 2006. “Rasio
Henwa Tbk, PT SMR Utama Tbk Keuangan sebagai Prediktor
berdasarkan hasil perhitungan rata- Kegagalan Perusahaan di
rata dari Z-score yang diperoleh Indonesia”. Jurnal Bisnis dan
selama tiga tahun terakhir Manajemen.
menunjukkan nilai yang kurang dari
1,1. Gerantonis, Nikolaos, et al. 2009. “Can
Altman-Z-Score Models Predict
DAFTAR PUSTAKA Business Failures in Greece?”.
Altman, Edward I. 1968. “Financial Research Journal of International
Ratios: Discriminan Analysis and Studies 12, pg. 21-28.
The Prediction of Coporate Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
Bankruptcy”. Journal of Finance Multivariate dengan Program SPSS.
23(4), pg. 589-609. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
P a g e | 111
Accountia Journal
(Accounting Trusted, Inspiring, Authentic Journal)
Vol.4, No.2, October 2020, pp. 104 – 111
ISSN 2620-5335 (Online), ISSN 2622-8270 (Print)
Journal homepage: http://jurnal.stiemtanjungredeb.ac.id/index.php/accountia

Gujarati, Damodar. 1995. Rodliyah, Siti. Penerapan Analisis


Ekonometrika Dasar. Jakarta: Diskriminan Altman untuk
Erlangga. Memprediksi Tingkat Kebangkrutan
Indah, Sayekti. 2005. Analisis (Studi Kasus pada Perusahaan
Penggunaan Z-Score Altman untuk Tekstil dan Produk Tekstil di BEJ).
Menilai Potensi Kebangkrutan Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal
Perusahaan Manufaktur di Bursa dan Manajemen Portofolio. Jakarta:
Efek Jakarta Periode 1995-2002. Erlangga.
Skripsi S1 Program Manajemen Sarjono, Haryadi. Analisis Laporan
Universitas Sebelas Maret: Keuangan Sebagai Alat Prediksi
Surakarta. Kemungkinan Kebangkrutan dengan
Mamduh, M. Hanafi dan Abdul Halim. Model Diskriminan Altman pada
2003. Analisis Rasio Keuangan. Sepuluh Perusahaan Properti di
Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Bursa Efek Jakarta. Jakarta.
Munawir, S. 2002. Analisa Laporan Sumodiningrat, Gunawan. 2001.
Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Ekonometrika Pengantar. Edisi
Platt, H. And M. B. Platt. 2006. Pertama. Cetakan Ke-enam.
“Comparing Financial Distress and Yogyakarta: BPFE.
Banckrupcy”. Working Paper.
Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty. 2005.
Analisis Laporan Keuangan:Konsep
dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP
AMP YKPN

Anda mungkin juga menyukai