Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM

MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT.


HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK TAHUN
2013-2015

KHOIRUL ANWAR

Program Studi Akuntansi - S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis


Universitas Dian Nuswantoro Semarang
URL: http://dinus.ac.id/
Email: 212200801236@mhs.dinus.ac.id

ABSTRACT

Assessment of the company's financial performance is based on the service revenue of the
company services contained in the financial statements. In order to know the condition of a
company's financial can be checked using many kind analyses, one of them is ratio analysis.
The purpose of this study is to understand about the financial performance at PT. Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk based on their financial report analysis. The method of this
research is a descriptive analysis method using the measurement of liquidity ratio,
profitability, activity and solvency. The data and research information about this study
obtained from Indonesia Stock Exchange. Based on the all of liquidity ratio, can conclude
that the company is in a bad condition, but this company was increased and in good condition
in 2015. Based on all of the profitability ratios, can conclude that the company in bad
condition. Based on the company's activity ratio is in good condition. Based on the solvency
ratio, the company’s capital condition is insufficient to guarantee the debt from the creditor.

Keywords: Financial reports; Financial ratios; Financial performances

ABSTRAK

Penilaian kinerja keuangan perusahaan berdasarkan pada penghasilan jasa perusahaan yang
terdapat pada laporan keuangan. Untuk mengetahui apakah keadaan keuangan perusahaan
dalam kondisi yang baik dapat dilakukan berbagai analisa, salah satunya adalah analisis rasio.

1
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada PT. Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk berdasarkan analisis laporan keuangan. Metode yang digunakan adalah
metode analisis deskriptif menggunakan pengukuran rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas
dan solvabilitas. Data dan informasi penelitian diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan rasio likuiditas secara keseluruhan perusahaan berada pada keadaan tidak baik,
tetapi pada tahun 2015 meningkat dan keadaan perusahaan baik. Berdasarkan rasio
profitabilitas secara keseluruhan perusahaan berada pada posisi yang tidak baik. Berdasarkan
rasio aktivitas perusahaan berada dalam keadaan baik. Berdasarkan rasio solvabilitas keadaan
modal perusahaan tidak mencukupi untuk menjamin hutang yang dberikan kreditor

Kata Kunci: Laporan keuangan; Rasio keuangan; Kinerja keuangan

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perusahaan rokok merupakan salah satu industri yang paling konsisten.
Perkembangan perubahan ekonomi, menimbulkan berbagai macam produk rokok telah
bermunculan di Indonesia. Perusahaan bersaing ketat untuk menunjukkan kinerja yang
optimal.
Permintaan rokok terus meningkat namun industri rokok saat ini dihadapkan pada
tantangan yang semakin berat dengan persaingan yang semakin ketat. Dilihat dari banyaknya
perusahaan rokok yang ada di Indonesia dapat disimpulkan bahwa keuntungan perusahaan
rokok sangat besar. Keuntungan merupakan persyaratan kelangsungan hidup bagi perusahaan.
Diperlukan ukuran-ukuran atau indikator-indikator keuangan untuk mengetahui keberhasilan
perusahaan dalam upaya mencapai tujuanya yaitu untuk menghasilkan keuntungan.
Indikator-indikator tersebut dapat diperoleh dari laporan keuangan yang disusun secara
periodik, yang secara umum berupa laporan neraca, laporan rugi-laba.
Analisis rasio keuangan, membantu mengetahui tingkat kinerja keuangan perusahaan
apakah baik atau sebaliknya. Analisis rasio dapat diklasifikasikan dalam berbagai jenis, yaitu
rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas,dan profitabilitas.
Tingkat likuiditas adalah menunjukan sejauh mana kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan jaminan harta lancar. Sedangkan tingkat
solvabilitas, menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan dapat memenuhi semua
kewajibannya dengan jaminan harta yang dimilikinya. Tingkat profitabilitas, menunjukkan
perusahaan dalam menghasilkan laba dengan modal yang dimilikinya.

Tujuan Penelitian

2
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk, tahun 2013-2015 berdasarkan analisis rasio likuididas, profitabilitas,
aktivitas, dan solfabilitas.

TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan informasi keuangan yang disajikan dan disiapkan
oleh manajemen dari suatu perusahaan kepada pihak internal dan eksternal yang berisi seluruh
kegiatan bisnis dari satu kesatatuan sebagai alat pertangung jawaban kepada pihak yang
membutuhkan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (revisi 2015) tentang penyajian laporan
keuangan terdiri dari beberapa komponen, yaitu: (a) laporan posisi keuangan pada akhir
periode; (b) laporan laba rugi komprehensif selama periode; (c) laporan perubahan ekuitas
selama periode; (d) laporan arus kas selama periode; (e) catatan atas laporan keuangan.

Karakteristik Laporan Keuangan


Penyajian laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang
bermanfaat dan relevan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan harus mempunyai 4 karakteristik yang diantaranya:
1. Dapat dipahami
2. Relevan
3. Keandalan
4. Dapat dibandingkan

Analisis Laporan Keuangan


Analisis adalah penguraian suatu persoalan atau permasalahan serta menjelaskan
mengenai hubungan antara bagian-bagian yang ada di dalamnya untuk selanjutnya diperoleh
suatu pengertian secara keseluruhan. Sedangkan laporan keuangan adalah suatu penyajian
terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas (Maith, 2013).

Kinerja Keuangan
Menurut Maith (2013), kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk
mengidentifikasi sejauh mana perusahaan telah menggunakan aturan-aturan pelaksanaan
keuangan secara baik dan benar. Maith (2013) menyebutkan ada tiga macam ukuran yang
dapat digunakan untuk mengukur kinerja secara kuantitatif yaitu:
1. Ukuran kriteria tunggal
2. Ukuran kriteria ganda
3. Ukuran kriteria gabungan

Analisis Rasio Keuangan

3
Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka yang lainnya. Perbandingan
dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan.
Angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa
periode (Kasmir, 2014).

Pengertian dan Jenis-jenis Rasio Keuangan


Rasio digunakan untuk melakukan analisis, manajer keuangan, dan dapat
memperkirakan reaksi para kreditor dan investor.
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan
kewajiban jangka pendeknya, (Pongoh, 2013).
2. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan modal yang dimilikinya, (Maith, 2013).
3. Rasio Aktivitas
Kasmir (2014) Rasio aktivitas (activity ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.
4. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas menunjukkan bahwa modal perusahaan tidak dapat mencukupi untuk
menjamin hutang yang diberikan oleh kreditor sehingga keadaan perusahaan dikatakan dalam
keadaan tidak baik (insolvable), (Maith, 2013).

Penelitian Terdahulu
Dibawah ini merupakan beberapa peneliti terdahulu :

Tabel 1 Peneliti Terdahulu

Nama Peneliti Hasil Penelitian


No Variabel Penelitian
dan Tahun
1. Hendry Andres Y = kinerja keuangan Kenaikan rasio likuidits, rasio
Maith, Universitas ditinjau dari analisis provitabilitas, rasio solvabilitas,
Sam Ratulangi rasio keuangan dan rasio profitabilitas
Manado, X1 = likuiditas menunjukkan kerberhasilan suatu
Jurnal Ekonomi X2 = solvabilitas perusahaan.
dan Bisnis, X3 = aktivitas
Volume 01, 2013 X4 = profitabilitas

2. Marsel Pongoh, Y = kinerja keuangan Perusahaan yang mengalami


Universitas Sam berdasarkan analisi kenaikan rasio likuiditas, rasio
Ratulangi rasio likuiditas, solvabilitas, dan rasio
Manado, rentabilitasi, dan profitabilitas menunjukkan
solvabilitas perusahaan tersebut mengalami
Jurnal Ekonomi X1 = rentabilitas peningkatan seiring kemampuan
dan Bisnis X2 =likuiditas perusahaan dalam meningkatkan
Volume 01, 2013 X3 = solvabilitas laba dan sumber daya.
X4 = profitabilitas

4
3. Monica Jolanda Y = Analisis Rasio Perhitungan menggunakan rasio
Mokodaser, Likuiditas, Leverage likuiditas, raiso solvabilitas, dan
Harijanto dan Profitabilitas rasio profitabilas dapat
Sabijono, sebagai dasar mengetahui kinerja keuangan
Inggriani Elim, pengukuran kinerja perusahaan.
Universitas Sam keuangan
Ratulangi X1 = likuiditas
Manado, X2 = laverage
Jurnal EMBA, X3 = profitabilitaas
Vol.3 No.1, 2015
4. Swita Angelina Y = Kinerja keuangan Perhitungan menggunakan rasio
Kaunang, berdasarkan analisis likuiditas, raiso rentabilitas,
rasio liquiditas, rasio profitabilas dapat
profitabilitas, dan mengetahui kinerja keuangan
rentabilitas. perusahaan.
Universitas Sam
Ratulangi
X1 = liquiditas
Manado X2 = profitabilitas
X3 = rentabilitas

Jurnal EMBA Vol.


1, No. 4, 2013

5. Mutiara Nur’ Y = Kinerja keuangan Perhitungan menggunakan rasio


Rahmah, Euis berdasarkan rasio likuiditas, raiso solvabilitas,
Komariah likuiditas, rasio rasio profitabilas, rasio aktivitas
solvabilitas, rasio dapat mengetahui kinerja
Akademi aktivitas, rasio keuangan perusahaan.
Akuntansi Bina profitabilitas.
Insani
Bekasi, X1 = likuiditas
X2 = solvabilitas
X3 = aktivitas
Jurnal Online X4 = profitabilitas.
Insan Akuntansi
Vol.1, No. 1, 2016

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi deskriptif yang meliputi pengumpulan
data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek
penelitian, (Maith, 2013).

Tempat dan Waktu Penelitian

5
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil objek data laporan keuangan PT. Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk, tahun 2013-2015. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama enam
bulan yaitu dari bulan November 2016 sampai bulan Mei 2017.

Jenis dan Sumber Data


Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode dokumenter. Dalam penelitian ini diperlukan data sekunder berupa
laporan tahuan PT. HM Sampoerna Tbk. Data tersebut dapat diperoleh dari Bursa Efek
Indonesia (BEI) melalui internet (www.idx.co.id) dan IDX statistik tahun 2013-2015.

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. HM Sampoerna, Tbk.
Sampel dalam penelitian ini diambil dari laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan oleh
IDX selama tiga tahun terakhir yaitu tahun 2013, 2014 dan 2015.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Tabel 2 Laporan Keuang PT. HM. Sampoerna Tbk, 2013-2015

No Keterangan Dalam Jutaan Rupiah


2013 2014 2015
1 Total Asset 27.404.594 28.380.630 38.010.724
2 Current Asset 21.247.830 20.777.514 29.807.330
3 Cash and Cash Eq. 657.276 65.086 1.718.738
4 Trade Receivables 1.393.160 1.009.645 2.458.742
5 Inventories 17.332.558 17.431.586 19.071.523
6 Non Current Asset 6.156.764 7.603.116 8.203.394
7 Intangibles Asset Net - - -
8 Deffered Tax Asset 149.792 219.407 235.765
9 Other assets 584.252 808.736 922.962
10 Liabilities 13,249,559 14.882.516 5.994.664
11 Current Liabilities 12.123.790 13.600.230 4.538.674
12 Trade Payable 2.193.703 2.761.472 3.191.113
13 Taxes Payable 1.409.876 1.106.481 413.723
14 Accured Expenses 77.249 120.209 238.337
15 Non Current Liabilities 1.125.769 1.282.286 1.455.990

6
16
Shareholder Equity 14.155.035 13.498.114 32.016.060
18
Revenue 75.025.207 80.690.139 89.069.306
19
Cost Of Good Sold 54.953.870 60.190.077 67.304.917
20
Gross Profit 20.071.337 20.500.062 21.764.389
21
Operating Expense (4.471.081) (6.694.643) (7.716.318)
22
Interest Income 48.866 57.465 68.963
23
Gain (Loss) On Foreign 9.449 14.115 15.844
Exchange Net
24 Gain On Sale Of Property - - -
25 Miscelllaenous Net - - -
26 Profit and Loss Before 14.509.710 13.718.299 13.932.644
Taxes
27 Taxes Expense (3.691.224) (3.537.216) (3.569.336)
28 Retrained Earning 10.818.486 10.181.083 10.363.308
29 Other Expense (317.237) (263.106) (210.358)
30 Other Income 237.451 151.822 148.549
31 Comprehensive Profit 10.807.957 10.014.995 10.355.007
Sumber Laporan Keuangan PT. HM. Sampoerna Tbk tahun 2013-2015

Pembahasan

1. Analisis Rasio Keuangan


A. Rasio Likuiditas
a. Current Ratio (Rasio Lancar)

Tabel 3 Current Ratio PT. HM. Sampoerna Tbk,

Tahun Aktiva Hutang Current Current Interpretasi


Lancar Lancar Ratio Ratio
(a) (b) (c = a:b) (%)
2013 21.247.830 12.123.790 1,75 175 Tidak Baik
2014 20.777.514 13.600.230 1,53 153 Tidak Baik
2015 29.807.330 4.538.674 6,57 657 Baik
Sumber Laporan Keuangan PT. HM. Sampoerna Tbk tahun 2013-2015

Rasio lancar pada tahun 2013 sebesar 1,75, artinya jumlah aktiva lancar sebanyak
1,75 kali hutang lancar. Rasio lancar pada tahun 2014 sebesar 1,53, artinya jumlah aktiva
lancar sebanyak 1,53 kali hutang lancar. Rasio lancar pada tahun 2015 sebesar 6,57, artinya
jumlah aktiva lancar sebanyak 6,57 kali hutang lancar.

b. Quick Ratio (Rasio Cepat)

7
Tabel 4 Quick Ratio PT. HM. Sampoerna Tbk,
Tahun Aktiva Hutang Persediaan Quick Quick Interpretasi
Lancar Lancar (c) Ratio Ratio
(a) (b) ((a-c):b) (%)
2013 21.247.830 12.123.790 17.332.558 0,32 32 Tidak Baik
2014 20.777.514 13.600.230 17.431.586 0,25 25 Tidak Baik
2015 29.807.330 4.538.674 19.071.523 2,37 237 Baik
Sumber Laporan Keuangan PT. HM. Sampoerna Tbk tahun 2013-2015

Rasio cepat pada tahun 2013 dan 2014 berada dibawah nilai rata-rata rasio industri
menurut Kasmir (2014), sehingga pada tahun ini PT. HM. Sampoerna Tbk, berada pada
kondisi yang tidak baik. Rasio cepat pada tahun 2015 berada diatas nilai rata-rata rasio
industri, sehingga pada tahun ini PT. HM. Sampoerna Tbk, berada pada kondisi yang baik.

c. Cash Ratio (Rasio Kas)

Tabel 5 Cash Ratio PT. HM. Sampoerna Tbk,


Tahun Kas Hutang Lancar Cash Ratio Cash Ratio Interpretasi
(a) (b) (c=a:b) (%)

2013 657.276 12.123.790 0,054 5,4 Tidak Baik


2014 65.086 13.600.230 0,005 0,5 Tidak Baik
2015 1.718.738 4.538.674 0,379 37,9 Tidak Baik
Sumber Laporan Keuangan PT. HM. Sampoerna Tbk tahun 2013-2015

Rasio kas pada tahun 2013, 2014, dan 2015 berada dibawah nilai rata-rata rasio
industri menurut Kasmir (2014), sehingga pada tahun ini PT. HM. Sampoerna Tbk, berada
pada kondisi yang tidak baik.

B. Rasio Profitabilitas
a. Net Profit Margin

Tabel 6 Net Profit Margin PT. HM. Sampoerna Tbk,

Tahun Laba Bersih Penjualan Net Profit Net Profit Interpretasi


(a) (b) margin margin
(c=a:b) (%)

8
2013 10.807.957 75.025.207 0,14 14 Tidak Baik
2014 10.014.995 80.690.139 0,12 12 Tidak Baik
2015 10.355.007 89.069.306 0,12 12 Tidak Baik
Sumber Laporan Keuangan PT. HM. Sampoerna Tbk tahun 2013-2015

PT. HM. Sampoerna Tbk dari tahun 2013, 2014, dan 2015 nilai net profit margin
mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan meningkatnya biaya tidak langsung yang relatif
tinggi terhadap penjualan dan juga disebabkan oleh beban pajak yang tinggi untuk periode
tersebut.

b. Return On Asset

Tabel 7 Return On Asset PT. HM. Sampoerna Tbk,


Tahun Laba Bersih Total Aktiva ROA ROA Interpretasi
(a) (b) (c=a:b) (%)
2013 10.807.957 27.404.594 0,39 39 Baik
2014 10.014.995 28.380.630 0,35 35 Baik
2015 10.355.007 38.010.724 0,27 27 Tidak Baik
Sumber Laporan Keuangan PT. HM. Sampoerna Tbk tahun 2013-2015

Pada tahun 2013 dan 2014 nilai return on assets PT. HM. Sampoerna Tbk, nilai rasio
ini berada diatas nilai rata-rata industri, sehingga menunjukkan perusahaan berada dalam
kondisi yang baik. Pada tahun 2015, nilai rasio cenderung menurun dan dibawah nilai
rata-rata perusahaan disebabkan rendahnya marjin laba karena rendahnya perputaran aktiva.

c. Return On Equity

Tabel 8 Return On Equity PT. HM. Sampoerna Tbk,


Tahun Laba Bersih Total ROE ROE Interpretasi
Setelah Pajak (a) Modal (b) (c=a:b) (%)

2013 10.818.486 14.155.035 0,76 76 Baik


2014 10.181.083 13.498.114 0,75 75 Baik
2015 10.363.308 32.016.060 0,32 32 Tidak Baik
Sumber Laporan Keuangan PT. HM. Sampoerna Tbk tahun 2013-2015

9
Pada tahun 2013, 2014, dan 2015 nilai return on equity PT. HM. Sampoerna Tbk, nilai
rasio ini berada diatas nilai rata-rata industri, sehingga menunjukkan perusahaan berada dalam
kondisi yang baik.

d. Gross Profit Margin

Tabel 9 Gross Profit Margin PT. HM. Sampoerna Tbk,


Tahun Laba Kotor Penjualan Gross Profit Gross Profit Interpretasi
(a) (b) Margin Margin
(c=a:b) (%)
2013 20.071.337 75.025.207 0,27 27 Tidak Baik
2014 20.500.062 80.690.139 0,25 25 TidakBaik
2015 21.764.389 89.069.306 0,24 24 Tidak Baik
Sumber Laporan Keuangan PT. HM. Sampoerna Tbk tahun 2013-2015

Pada tahun 2013, 2014, dan 2015 nilai gross profit margin PT. HM. Sampoerna Tbk,
nilai rasio ini berada dibawah nilai rata-rata industri, sehingga menunjukkan perusahaan
berada dalam kondisi yang tidak baik.

e. Operating Profit Margin

Tabel 10 Operating Profit Margin PT. HM. Sampoerna Tbk,

Tahun Pendapatan Penjualan Operating Operating Interpretasi


sebelum bunga (b) Profit Profit
dan pajak Margin Margin
(a) (c=a:b) (%)
2013 14.509.710 75.025.207 0,19 19 Tidak Baik
2014 13.718.299 80.690.139 0,17 17 Tidak Baik
2015 13.932.644 89.069.306 0,16 16 Tidak Baik
Sumber Laporan Keuangan PT. HM. Sampoerna Tbk tahun 2013-2015

Rasio operating profit margin PT. HM. Sampoerna Tbk, dari tahun 2013, 2014 dan
2015 berada dibawah nilai rata-rata industri, sehingga menandakan kemampuan menghasilkan
keuntungan dari kegiatan operasional yang dilakukan tidak baik.

C. Rasio Aktivitas

10
a. Perputaran Total Aktiva

Tabel 11 Perputaran Total Aktiva PT. HM. Sampoerna Tbk,

Tahun Penjualan Total Perputaran Perputaran Interpretasi


(a) Aktiva Total Aktiva Total Aktiva
(b) (c=a:b)
2013 75.025.207 27.404.594 2,74 2,7 X Baik
2014 80.690.139 28.380.630 2,84 2,8 X Baik
2015 89.069.306 38.010.724 2,34 2,3 X Baik
Sumber Laporan Keuangan PT. HM. Sampoerna Tbk tahun 2013-2015

Nilai rasio perputaran total aktiva dari tahun 2013, 2014, dan 2015 secara keseluruhan
berada diatas nilai rata-rata industri, sehingga PT. HM. Sampoerna Tbk, dapat memaksimalkan
aktiva yang dimiliki.

b. Perputaran Aktiva Tetap

Tabel 12 Perputaran Aktiva Tetap PT. HM. Sampoerna Tbk,

Tahun Penjualan Total Aktiva Perputaran Perputaran Interpretasi


(a) Tetap Aktiva Tetap Aktiva Tetap
(b) (c=a:b)
2013 75.025.207 6.156.764 12,19 12,2 X Baik
2014 80.690.139 7.603.116 10,61 10,6 X Baik
2015 89.069.306 8.203.394 10,86 10,9 X Baik
Sumber Laporan Keuangan PT. HM. Sampoerna Tbk tahun 2013-2015

Rata-rata industri untuk perputaran aktiva tetap yaitu 5 kali, sehingga PT. HM.
Sampoerna Tbk, pada tahun 2013 sampai 2015 sangat baik, nilai perputarannya berada diatas
nilai rata-rata industri. Sehingga PT. HM. Sampoerna Tbk dapat memaksimalkan aktiva tetap
yang dimiliki.

c. Rata-rata Jangka Waktu Penagihan Piutang

Tabel 13 Rata-rata Jangka Waktu Penagihan Piutang PT. HM. Sampoerna Tbk,

Tahun Piutang Penjualan Penjualan : Rata-rata Rata-rata Interpretasi


(a) 360 Umur Umur
(b) Piutang Piutang
(c=a:b)

11
2013 1.393.160 75.025.207 208.403,35 6,68 6,7 Hari Baik
2014 1.009.645 80.690.139 224.139,28 4,50 4,5 Hari Baik
2015 2.458.742 89.069.306 247.414,74 9,94 10,0 Hari Baik
Sumber Laporan Keuangan PT. HM. Sampoerna Tbk tahun 2013-2015

Rata-rata industri untuk jangka waktu penagihan piutang adalah 25 hari. Artinya
kondisi PT. HM. Sampoerna Tbk, untuk rata-rata jangka waktu penagihan pada tahun 2013
sampai 2015 dalam keadaan baik, karena nilainya berada dibawah nilai rata-rata industri.

d. Perputaran Persediaan

Tabel 13 Perputaran Persediaan PT. HM. Sampoerna Tbk,


Tahun Harga Pokok Persediaan Perputaran Perputaran Interpretasi
Penjualan (a) (b) Persediaan Persediaan
(c=a:b)
2013 75.025.207 17.332.558 4,33 4,3 X Tidak Baik
2014 80.690.139 17.431.586 4,63 4,6 X Tidak Baik
2015 89.069.306 19.071.523 4,67 4,7 X Tidak Baik
Sumber Laporan Keuangan PT. HM. Sampoerna Tbk tahun 2013-2015

Rasio perputaran PT. HM. Sampoerna TBk, pada tahun 2013, 2014 dan 2015 berada
dibawah nilai rata-rata industri, sehingga dikatakan tidak baik. Perputaran sediaan yang
rendah menunjukkan perusahaan bekerja secara tidak efisien atau tidak produktif dan banyak
sediaan barang yang menumpuk.

D. Rasio Solvabilitas
a. Debt to Asset Ratio

Tabel 14 Debt to Asset Ratio PT. HM. Sampoerna Tbk,


Tahun Total Aktiva Total Debt Asset Debt Asset Interpretasi
(a) Hutang (b) Ratio (c=b:a) Ratio (%)
2013 27.404.594 13.249.559 0,48 48 Tidak baik
2014 28.380.630 14.882.516 0,52 52 Tidak baik
2015 38.010.724 5.994.664 0,16 16 Baik
Sumber Laporan Keuangan PT. HM. Sampoerna Tbk tahun 2013-2015

12
Pada tahun 2013 dan 2014 nilai rasio berada diatas rata-rata. Artinya, pendanaan
dengan hutang semakin banyak jadi semakin sulit bagi PT. HM. Sampoerna Tbk untuk
memperoleh tambahan pinjaman. Pada tahun 2015 nilai rasio berada dibawah nilai rata-rata,
sehingga semakin mudah bagi perusahaan untuk memperoleh pinjaman.

b. Debt to Equity Ratio

Tabel 15 Debt to Equity Ratio PT. HM. Sampoerna Tbk,


Tahun Total Hutang Total Modal Debt to Debt to Interpretasi
(a) (b) Equity Ratio Equity Ratio
(c=a:b) (%)
2013 13.249.559 14.155.035 0,94 94 Tidak Baik
2014 14.882.516 13.498.114 1,10 110 Tidak Baik
2015 5.9946.64 32.016.060 0,19 19 Baik
Sumber Laporan Keuangan PT. HM. Sampoerna Tbk tahun 2013-2015

Pada tahun 2013 dan 2014 PT. HM. Sampoerna Tbk, dianggap tidak baik, karena nilai
rasio berada diatas nilai rata-rata industri. Untuk tahun 2015 PT. HM. Sampoerna Tbk,
dianggap baik, karena nilai rasio berada dibawah nilai rata-rata industri.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas
Rasio Lancar, Rasio Cepat, dan Rasio Kas perusahaan berada dalam keadaan tidak
baik dan baik. Semakin tinggi nilai Rasio Likuiditas menandakan bahwa perusahaan dalam
kondisi baik atau liquid.
2. Rasio Profitabilitas
Kemampuan PT. HM. Sampoerna Tbk, dilihat dari Net Profit Margin, Return On
Equity, Gross Profit Margin, dan Operating Profit Margin perusahaan berada dalam kondisi
yang tidak baik, sehingga perusahaan tidak mendapatkan keuntungan dengan maksimal.
3. Rasio Aktivitas
Kinerja keuangan PT. HM. Sampoerna Tbk, ditinjau dari perhitungan Rasio
Perputaran Aktiva, Perputaran Aktiva Tetap, dan Rata-rata Jangka Waktu Penagihan Piutang
berada pada kondisi yang baik, dan keadaan ini harus dipertahankan oleh perusahaan.
4. Rasio Solvabilitas
Keadaan hutang PT. HM. Sampoerna Tbk ditinjau dari perhitungan hasil Rasio Hutang
Atas Aktiva dan Hutang Atas Modal mengalami kenaikan pada tahun 2015, pada tahun
2013-2014 perusahaan berada pada posisi insolvable.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2015. Peenyajian Laporan Keuangan. ED Amandemen PSAK 1.


Jakarta.

Kasmir. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Cetakan Ketujuh. Rajawali Pers. Jakarta.

Kaunan, Swita Angelina. 2013. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Cipta Daya
Nusantara Manado. Jurnal EMBA Vol. 1 No. 4 Desember 2013, Hal 1993-2003.

Maith, Hendry Andreas. 2013. Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja
Keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Jurnal EMBA Vol. 1 No. 3
Sepetember 2013, Hal 619-628.

Mokadaser, Monica Jolanda, Harijanto subijono dan Inggriani Elim. 2015. Analisis Rasio
Likuiditas, Laverage dan Peofitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan pada
Perum Pegadaian Jakarta. Jurnal EMBA Vo. 3 No. 1 Maret 2015, hal 136-144.

Pongoh, Marsel. 2013. Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT.
Bumi Resource Tbk. Jurnal EMBA Vo. 1 No. 3 Sepetember 2013, Hal 669-679.

Rahma, Mutiara Nur dan Euis Komariah. 2016. Analisis Laporan Keuangan dalam Menilai
Kinerja Keuangan Industri Semen Yang Terdapat di BEI (Studi Kasus PT.
Indocement Tunggal Perkasa Tbk). Jurnal Online Insan Akuntansii E-ISSN:
2528-0163; 43-58.

Republik Indonesia. 2012. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012
tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berapa Tembakau Bagi
Kesehatan. Sekretariat Negara. Jakarta.

www.idx.co.id diakses (28 Januari 2017)

www.sampoerna.com diakses (14 Maret 2017)

14
Yudanto, Setia. 2014. Analisis Formasi Strategi pada Perusahaan Rokok Putra Masa Depan
Nganjuk. Skripsi Universitas Brawijaya. Malang

15

Anda mungkin juga menyukai