Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS FINANCIAL DISTRESS

PERUSAHAAN SUB SEKTOR PLASTIK DAN KEMASAN

Guntoro Ilyas
Miftahul Hadi
PKN STAN
Email : tmiftahm@gmail.com

ABSTRACT
This research aims to find out the financial performance of plastics and packaging sub-
sector companies in the period 2016-2018. This research uses secondary data on plastic
and packaging sub-sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange using
comparative descriptive analysis techniques. This study uses model analysis or Zmijewski
method. The study found that of the ten companies analyzed, nine companies showed
financial performance classified as healthy or not potentially bankrupt, although two of
them needed more attention because the results showed a decrease in financial
performance while one company showed unhealthy financial performance.

Keywords : financial distress, bankruptcy, Zmijewski

PENDAHULUAN perusahaan menjadi faktor yang


“Financial distress adalah dipertimbangkan dalam penanaman
kondisi dimana arus kas operasi suatu modalnya.
perusahaan tidak dapat menutupi utang Financial distress dapat
jangka pendek seperti utang dagang atau diprediksi dengan menggunakan banyak
beban bunga. Financial distress model, seperti model Zmijewski,
merupakan suatu disrupsi dari likuiditas Springate, dan Altman Z-Score.
perusahaan sehingga harus dibenahi Menurut Husein dan Pambekti (2014)
dengan mengubah kapasitas operasi atau menyatakan, “model Altman, model
struktur dari perusahaan tersebut” Zmijewski, Springate, dan Grover dapat
(Husein & Pambekti, 2014). Menurut digunakan untuk prediksi kesulitan
Brigham & Daves (2014) “financial keuangan. Namun, model Zmijewski
distress dimulai apabila perusahaan adalah model yang paling tepat
tidak dapat memenuhi jadwal digunakan untuk memprediksi kesulitan
pembayaran atau proyeksi arus kas keuangan karena memiliki tingkat
mengindikasikan bahwa perusahaan tertinggi signifikansi dibandingkan
tersebut akan segera tidak dapat dengan model lainnya”. Oude Avenhuis
memenuhi kewajibannya.” Financial (2013) juga menyatakan bahwa model
distress merupakan kondisi yang tidak ini mampu mengestimasi sampel yang
bisa dianggap sepele oleh perusahaan digunakan sebesar 99%. Oleh karena itu,
karena sangat berkaitan dengan untuk memprediksi financial distress,
kelangsungan hidup atau going concern penelitian ini menggunakan model
perusahaan. Apabila tidak ada tindakan Zmijewski.
yang diambil saat perusahaan Penelitian ini memprediksi
mengalami financial distress, maka kondisi kesehatan keuangan perusahaan-
perusahaan tersebut berpeluang perusahaan sub sektor platik dan
mengalami kebangkrutan sehingga dapat kemasan yang terdaftar di Bursa Efek
mempengaruhi keputusan investor untuk Indonesia dengan menggunakan laporan
membeli atau mempertahankan keuangan tahun 2016-2018.
kepemilikannya. itulah pentingnya bagi Perusahaan sub sektor
perusahaan untuk mengetahui kondisi kemasan plastik umumnya
kesehatan keuangan mereka. Sementara menghasilkan produk berupa kemasan
bagi investor kondisi keuangan dan plastik seperti botol minuman,
kantong plastik, bungkus makanan tersebut memiliki peran penting karena sangat
ringan, dan lain-lain. Produk-produk dibutuhkan oleh industri lainnya. Sub sektor
Analisis Financial...................(Guntoro-Miftahul) hal. 177 - 191 1
kemasan dan plastik juga bergantung laporan keuangan digunakan oleh pihak
pada sub sektor lainnya yang produknya internal perusahaan untuk menilai
membutuhkan plastik dan kemasan. kinerja, kelebihan, dan kekurangan
Semakin berkembang sub sektor lainnya perusahaan sehingga dapat dilakukan
tersebut dan selama mereka masih upaya penajaman atau perbaikan
menggunakan plastik maka semakin kualitas. Sesuai pengertian di atas,
berkembang juga sub sektor plastik dan laporan keuangan juga digunakan
kemasan. perusahaan untuk memberikan informasi
Di sisi lain, plastik merupakan kepada pihak luar yang membutuhkan
produk yang tidak ramah lingkungan seperti investor, lender, dan lain-lain.
karena sangat susah terurai sehingga Pada umumnya laporan keuangan terdiri
sudah banyak gerakan-gerakan maupun dari lima komponen, yaitu Laporan laba
peraturan-peraturan untuk mengurangi rugi, Laporan perubahan modal,
penggunaan plastik, maka bukan tidak Laporan posisi keuangan atau neraca,
mungkin plastik akan tergantikan Laporan arus kas dan Catatan atas
dengan alternatif lain. Hal ini dapat Laporan Keuangan (CaLK).
menyebabkan perusahaan sub sektor Melalui Laporan Keuangan,
kemasan dan plastik kehilangan salah pemangku kepentingan dapat mengolah
satu sumber demand-nya dan akan data yang dibuat oleh perusahaan
berdampak pada kinerja perusahaan menjadi suatu informasi terutama
secara keseluruhan. Apabila perusahaan mengenai kondisi keuangan dari
tidak mampu mengganti sumber demand perusahaan. Kondisi keuangan
yang hilang itu, maka kinerja perusahaan yang baik menandakan
perusahaan dapat anjlok dan investor perusahaan dalam keadaan sehat dan
akan kehilangan minat untuk sebaliknya kondisi keuangan yang
menanamkan modal pada perusahaan kurang baik menandakan perusahaan
tersebut. Pada penelitian kali ini, peneliti dalam keadaan yang kurang sehat. Hal
melakukan analisis kondisi financial ini akan menjadi pertimbangan bagi
distress perusahaan sub sektor plastik pemangku kepentingan dalam
dan kemasan. mengambil keputusan.
TINJAUAN PUSTAKA Rasio Keuangan
Laporan Keuangan Laporan Keuangan berisi data-
Menurut Pernyataan Standar data mengenai keuangan suatu
Akuntansi Keuangan Nomor 1 tentang perusahaan yang dapat diolah menjadi
Penyajian Laporan Keuangan (2013) suatu informasi. Untuk mengolah data
menegaskan bahwa “laporan keuangan laporan keuangan agar didapatkan
adalah penyajian terstruktur dari posisi informasi yang diinginkan, perlu
keuangan dan kinerja keuangan suatu dilakukan analisis. Menurut
entitas. Tujuan laporan keuangan adalah Subramanyam, K. R. (2014), “Ratio
memberikan informasi mengenai posisi analysis is among the most popular and
keuangan, kinerja keuangan, dan arus widely used tools of financial analysis”.
kas entitas yang bermanfaat bagi Laporan keuangan dapat di analisis
sebagian besar kalangan pengguna dengan berbagai alat atau cara, salah
laporan dalam pembuatan keputusan satu alat yang paling sering digunakan
ekonomi”. Laporan keuangan dalam menganalisis keuangan adalah
merupakan hal yang sangat penting bagi analisis rasio. Subramanyam, K. R.
suatu perusahaan apalagi jika (2014) menjelaskan bahwa rasio adalah
perusahaan yang sifatnya terbuka. alat untuk menyediakan kemungkinan
atau indikasi dari suatu kondisi. Rasio
bukan titik akhir dari analisis karena
terdapat pertimbangan dan investigasi
lebih lanjut.
Untuk mendapatkan informasi membandingkan rasio-rasio dari suatu laporan
dari analisis rasio maka perlu keuangan dengan tahun-tahun sebelumnya
2 Media Mahardhika Vol. 19 No. 1 September 2020
dan industri sejenis. salah satu fungsi b. Shortage of Cash
perbandingan tersebut agar internal Fase shortage of cash
perusahaan mampu menilai apakah merupakan fase kedua setelah
kinerja perusahaan sudah baik atau ideal mengalami fase latency. Pada
dan apakah kinerja perusahaan fase shortage of cash,
meningkat atau menurun. Adapun rasio- perusahaan tidak memiliki kas
rasio yang dapat diperoleh dari suatu yang cukup untuk
laporan keuangan terbagi menjadi tiga menyelesaikan kewajiban
bagian penting, yaitu credit (risk) jangka pendeknya walaupun
analysis, profitability analysis, dan perusahaan masih memiliki
valuation. keuntungan yang cukup banyak.
Hal demikian dapat terjadi
Kebangkrutan karena keuntungan dapat diakui
Kebangkrutan merupakan hal walaupun kas dari penjualan
yang paling tidak diinginkan terjadi belum dibayarkan atau masih
pada suatu perusahaan. Banyak faktor dalam piutang, sedangkan
yang dapat menyebabkan suatu perusahaan membutuhkan kas
perusahaan mengalami kebangkrutan untuk melunasi kewajiban
seperti kegagalan perusahaan mengelola jangka pendeknya.
utang, kesalahan manajemen dalam c. Financial distress
mengalokasikan biaya sehingga tidak Fase financial distress
tepat dalam menentukan harga produk, merupakan fase sebelum
dan terkena musibah kebakaran atau perusahaan mengalami
bencana alam. Kebangkrutan suatu kebangkrutan. Fase ini bisa juga
perusahaan tidak mungkin langsung dibilang sebagai fase dimana
terjadi begitu saja. Menurut Kordestani, perusahaan mengalami kesulitan
Bilgari, dan Bakhtiari (2011) walaupun keuangan atau darurat
penyebab kebangkrutan sangat keuangan. Apabila perusahaan
bervariasi, sebagian besar perusahaan gagal menemukan solusi untuk
akan melewati beberapa tahap atau fase. memperbaiki masalah dan
Hanya sedikit perusahaan yang keluar dari fase ini, maka
mengalami kebangkrutan tanpa perusahaan hampir dipastikan
melewati fase ini. Fase-fase tersebut akan mengalami kebangkrutan.
adalah fase latency, shortage of cash, d. Bangkruptcy
financial distress dan bankruptcy. Fase Bangkruptcy adalah fase
a. Latency terakhir dimana perusahaan
Fase latency merupakan fase tidak bisa menemukan solusi
pertama yang biasanya muncul yang dibutuhkan sehingga
saat perusahaan akan mengalami kebangkrutan.
mengalami kebangkrutan.
Perusahaan yang berada pada Financial Distress
fase latency biasanya akan Secara umum, financial distress
mengalami penurunan return on merupakan kondisi dimana perusahaan
assets yang cukup signifikan. mengalami kesulitan keuangan dan
Return on assets adalah hasil merupakan sebuah indikasi bahwa
timbal balik berupa keuntungan keuangan perusahaan sedang tidak
atau pendapatan yang sehat. “financial distress adalah kondisi
didapatkan dari pemanfaatan dimana arus kas operasi suatu
aset yang dimiliki. perusahaan tidak dapat menutupi utang
jangka pendek seperti utang dagang atau
beban bunga. Financial distress
merupakan suatu disrupsi dari likuiditas
perusahaan sehingga harus dibenahi
dengan mengubah kapasitas operasi atau (Husein & Pambekti, 2014).
struktur dari perusahaan tersebut” Menurut Pramuditya & Fuad (2014)
Analisis Financial...................(Guntoro-Miftahul) hal. 177 - 191 3
mengutip pernyataan Altman, financial perusahaan memiliki indikasi financial
distress digolongkan ke dalam empat distress.
istilah umum, yaitu economic failure, Menurut Yuliastary &
business failure, insolvency, dan legal Wirakusuma (2014), “metode prediksi
bankruptcy. kebangkrutan adalah model yang
Menurut Pramuditya & Fuad digunakan untuk menilai kapan
(2014) mengutip pernyataan Brigham perusahaan akan bangkrut dengan
dan Daves menyatakan bahwa menggabungkan sekelompok rasio
“kesulitan keuangan dibagi menjadi dua keuangan yang nantinya akan
jenis, yang pertama economic failure memberikan gambaran mengenai
atau kegagalan ekonomi yang terjadi kondisi keuangan atau kinerja
karena kegagalan perusahaan dalam perusahaan”. Ada beberapa metode yang
menutupi biaya operasi perusahaan. dapat digunakan untuk memberikan
Sedangkan yang kedua adalah financial gambaran mengenai kondisi keuangan
failure yaitu kegagalan keuangan yang atau kinerja perusahaan yaitu metode
disebabkan oleh technical insolvency altman z-score, zmijewski, springate,
atau situasi dimana perusahaan gagal dan grover.
membayar kewajibannya yang jatuh
tempo namun aset yang dimiliki lebih Model Zmijewski
besar dari total hutang yang dimiliki, Model zmijewski (x-score)
dan kebangkrutan situasi dimana merupakan salah satu metode analisis
perusahaan gagal atau tidak mampu lagi keuangan untuk memperkirakan apakah
memenuhi kewajibannya kepada debitur keuangan perusahaan mengalami
karena perusahaan mengalami kondisi financial distress atau dalam
kekurangan atau ketidakcukupan dana kondisi yang sehat.
untuk melanjutkan usahanya sehingga Zmijewski, ME, (1984)
tujuan ekonomi perusahaan tidak dapat menggunakan analisis rasio keuangan
dicapai”. yang mengukur kinerja hutang atau
Berdasarkan penyebabnya, leverage dan likuiditas perusahaan.
financial distress berkaitan erat dengan Dalam analisisnya, Zmijewski
kemampuan perusahaan dalam melunasi menggunakan analisis probit yang
kewajiban terutama yang bersifat jangka diterapkan pada 40 perusahaan dalam
pendek. Ketika perusahaan kekurangan keadaan bangkrut dan 800 perusahaan
sumber daya untuk melunasi kewajiban yang masih beroperasi pada saat itu
jangka pendeknya, perusahaan harus (tidak bangkrut) kemudian
memperbaiki kinerja dan mencari solusi mengembangkan model menggunakan
untuk masalah tersebut. ratio return on asset, leverage, dan
Financial distress bisa juga liquidity.
dibilang sebagai titik kritis perusahaan Penelitian Husein & Pambekti
sebelum mengalami kebangkrutan. (2014) dan juga penelitian yang
Perusahaan harus mengenali dan dilakukan oleh Fatmawati (2012) yang
memahami situasi yang sedang dialami, membandingkan tiga model perkiraan
apakah keuangan perusahaan sehat-sehat yaitu zmijewski, altman, dan springate
saja atau sedang dalam kondisi yang menunjukkan zmijewski merupakan
tidak sehat sehingga dibutuhkan model yang lebih akurat dibanding
penanganan. Untuk itulah diperlukan model altman dan springate.
adanya analisis kesehatan keuangan agar Model zmijewski sendiri
perusahaan dapat mengambil langkah menghasilkan persamaan sebagai
agar terhindar dari kebangkrutan jika berikut:
X = −4,3 − 4,5𝑋1 + 5,7𝑋2 + 0,004𝑋3
Keterangan:
𝑋1 = Return on Asset
X2 = Leverage / Debt Ratio X3 =
Liquidity / Current Rasio dimana

4 Media Mahardhika Vol. 19 No. 1 September 2020


Pada model Zmijewski, nilai menyelesaikan kewajiban jangka
cut-off yang digunakan adalah nol. Jika panjang yang dimiliki atau untuk
hasil persamaan yang didapatkan lebih mengukur solvabilitas perusahaan.
dari 0 atau bernilai positif maka Debt ratio juga menunjukkan
keuangan perusahaan dinilai tidak sehat proporsi dari total aset yang dibiayai
atau berada dalam kondisi financial menggunakan utang. Umumnya,
distress, sedangkan jika hasil persamaan semakin kecil rasio yang didapatkan
yang didapatkan kurang dari 0 atau maka semakin baik kinerja
bernilai negatif maka keuangan perusahaan karena berarti
perusahaan dalam kondisi sehat dan ketergantungan perusahaan terhadap
baik-baik saja. utang sebagai instrumen
Penjelasan mengenai variabel yang pembiayaan semakin kecil. Debt
digunakan pada model zmijewski adalah ratio didapatkan dari hasil
sebagai berikut: pembagian dari total utang
a. Return on asset perusahaan dengan total aset
Return on asset atau pengembalian perusahaan.
terhadap aset adalah rasio yang c. Current ratio
menunjukkan hasil timbal balik Current ratio atau rasio likuiditas
keuntungan yang didapatkan dari adalah rasio yang menunjukkan
total aset yang dimiliki perusahaan. kemampuan perusahaan dalam
Umumnya semakin besar rasio yang menyelesaikan kewajiban jangka
didapatkan maka semakin baik pendek yang dimiliki. Umumnya,
kinerja perusahaan karena berarti semakin besar rasio yang didapatkan
perusahaan mendapatkan maka semakin baik kinerja
keuntungan yang lebih banyak dari perusahaan. Semakin besar rasio
pemanfaatan total aset yang yang didapatkan, berarti perusahaan
dimiliki. Nilai rasio akan bernilai memiliki banyak aset lancar yang
positif apabila perusahaan dapat dicairkan menjadi kas dalam
mengalami keuntungan dan tempo waktu yang tidak lama.
sebaliknya nilai rasio akan bernilai Current ratio didapatkan dari hasil
negatif apabila perusahaan pembagian dari total aset lancar
mengalami kerugian. Rasio return yang dimiliki perusahaan dengan
on asset didapatkan dari hasil total utang jangka pendek yang
pembagian dari total laba bersih dimiliki perusahaan.
perusahaan dengan total aset
perusahaan.
METODE PENELITIAN
b. Debt ratio
Populasi dan Sampel
Debt Ratio atau rasio utang adalah
Penelitian ini menggunakan data
rasio yang menunjukkan
sekunder dan dilakukan analisis
kemampuan perusahaan dalam
deskriptif. Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah perusahaan
pada sub sektor perusahaan-perusahaan
sub sektor plastik dan kemasan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Jumlah perusahaan sub sektor plastik
dan kemasan yang terdaftar adalah
sebanyak lima belas perusahaan.
Adapun sampel dalam
penelitian ini sebesar sepuluh
perusahaan. Penentuan sampel
dilakukan secara purposive sampling
yaitu sampel perusahaan ditentukan
dengan kriteria atau tujuan tertentu serta
alasan tertentu (Sugiono, 2014) seperti tahun 2018, listing ke BEI setelah tahun 2016,
delisting atau keluar dari BEI sebelum atau tidak ditemukannya laporan keuangan
Analisis Financial...................(Guntoro-Miftahul) hal. 177 - 191 5
perusahaan pada tahun yang dibutuhkan. plastik dan kemasan yang diperoleh
dengan cara dokumentasi yaitu dari
database yang dimiliki oleh Pusat
Referensi Pasar Modal yang berada di
Teknik Pengumpulan Data Bursa Efek Indonesia (BEI). Kemudian
Data dikumpulkan dari laporan data tersebut dihitung sesuai dengan
keuangan tahunan perusahaan sub sektor formulasi yang ada sehingga diperoleh
angka-angka rasio yang akan dianalisis.
Adapun daftar sampel yang digunakan
dapat dilihat dalam tabel 1.

Tabel 1. Sampel Perusahaan Sub Sektor Plastik dan Kemasan


No. Nama Perusahaan Kode Saham Tanggal Pencatatan (IPO)
1 Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI 18 Desember 1992
2 Asiaplast Industries Tbk APLI 1 Mei 20000
3 Berlina Tbk BRNA 6 November 1989
4 Lotte Chemical Titan Tbk FPNI 21 Maret 2002
5 Champion Pacific Indonesia tbk IGAR 5 November 1990
6 Impack Pratama Industry Tbk IMPC 17 Desember 2014
7 Indopoly Swakarsa Industry Tbk IPOL 9 Juli 2010
8 Siwani Makmur Tbk SIMA 3 Juni 1994
9 Trias Sentosa Tbk TRST 2 Juli 1990
10 Yanaprisma Hastapersada YPAS 5 Maret 2008
Sumber: www.idx.co.id (2020)

HASIL Industri 2016 2017 2018


Pada model ini, terdapat tiga X1 0.031 0.006 0.014
variabel yang mempengaruhi sehat atau X2 0.408 0.477 0.515
tidaknya suatu laporan keuangan. X3 2.435 1.827 1.668
Peneliti akan membahas ketiga variabel Sumber : Laporan Keuangan
tersebut untuk masing-masing Perusahaan Tahun 2016-2018 yang
perusahaan dan membandingkan juga Dianalisis
tiap tahunnya. Variabel tersebut adalah
X1 atau return on asset, X2 atau debt Adapun hasil analisis financial distress
ratio, dan X3 atau current ratio. terhadap sepuluh perusahaan sub sektor
plastik dan kemasan yang terdaftar di
Sebagai perbandingan peneliti Bursa Efek Indonesia dengan
juga telah mengolah data rata-rata ketiga menggunakan rasio dari laporan
variabel yang berasal dari sepuluh keuangan dari tahun 2016 sampai
perusahaan yang akan dianalisis. Rata- dengan 2018 sebagai berikut.
rata ini diasumsikan sebagai rasio
industri perusahaan sub sektor plastik a. Analisis Perusahaan PT Argha
dan kemasan yang terdaftar di Bursa Karya Prima Industry Tbk
Efek Indonesia. Hasil analisis rata-rata Hasil analisis mengenai Financial
variabel perusahaan model zmijeski Distress PT Argha Karya Prima Industry
dapat dilihat pada tabel 2. Tbk dengan menggunakan model
zmijewski dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil Analisis PT Argha Karya Prima
Tabel 2. Rata-rata Industri Industry Tbk
Perusahaan Sub Sektor Plastik dan AKPI 2016 2017 2018
Kemasan

6 Media Mahardhika Vol. 19 No. 1 September 2020


X1 0.020 0.005 0.021
(4.5*X1) 0.090 0.022 0.094
X2 0.572 0.590 0.598
(5.7*X2) 3.259 3.361 3.409
X3 1.129 1.043 1.015
(0.004*X3) 0.005 0.004 0.004
X-score -1.126 -0.957 -0.981
Kondisi Sehat Sehat Sehat dibandingkan dengan perusahaan-
perusahaan sejenis.
Sumber: Laporan keuangan perusahaan yang Nilai X3 atau current ratio PT
diolah dengan excel (2020) Argha Karya Industry Tbk mendapatkan
nilai di bawah rasio industri. Pada tahun
Berdasarkan tabel 3, PT Argha 2016 rasio PT Argha Karya Industry
Karya Industry Tbk mendapatkan hasil Tbk berada cukup jauh di bawah rasio
perhitungan x-score pada tahun 2016 industri. Pada tahun 2017 dan 2018,
yang bernilai negatif yaitu -1,126, tahun rasio PT Argha Karya Industry Tbk
2017 bernilai negatif yaitu -0.957, dan konsisten mengurangi celah perbedaan
tahun 2018 bernilai negatif yaitu -0,981. antara rasio perusahaan dengan rasio
Nilai negatif pada tahun 2016 sampai industri. Hal ini menandakan perusahaan
2018 menandakan keuangan perusahaan tidak terlalu likuid jika dibandingkan
dalam keadaan sehat selama tiga tahun. dengan perusahaan-perusahaan sejenis.
Nilai x-score sempat mengalami Meskipun begitu, perusahaan mampu
peningkatan pada tahun 2018, namun menjaga konsistensi kinerja pada rasio
tidak terlalu signifikan. Pada tahun 2018 ini agar likuiditas perusahaan setara atau
nilai x-score kembali mengalami bahkan melebihi rata-rata perusahaan
penurunan walaupun hanya sedikit. sejenis.
Pada nilai X1 atau return on
asset, PT Argha Karya Industry Tbk b. Analisis perusahaan PT Asiaplast
mendapatkan nilai di bawah rata-rata Industries Tbk
industri baik pada tahun 2016 dan 2017. Hasil analisis financial distress PT
Pada tahun 2017, rasio perusahaan Asiaplast Industries Tbk dengan
mengalami penurunan yang cukup menggunakan model zmijewski dapat
signifikan, namun tidak sebanyak dilihat pada tabel 4.
dengan penurunan yang terjadi pada
rasio industri pada tahun tersebut. Pada Tabel 4. Hasil Analisis PT Asiaplast
tahun 2018, rasio perusahaan kembali Industries Tbk
mengalami peningkatan dan berada di APLI 2016 2017 2018
atas rasio industri. Hal ini menandakan X1 0.080 -0.003 -0.047
perusahaan mampu memaksimalkan (4.5*X1) 0.359 -0.015 -0.210
keuntungan dari pemanfaatan aset yang X2 0.216 0.430 0.594
dimiliki. (5.7*X2) 1.232 2.452 3.387
Nilai X2 atau debt ratio, PT X3 1.495 1.717 1.003
Argha Karya Industry Tbk mendapatkan (0.004*X3) 0.006 0.007 0.004
nilai di atas rasio industri pada tahun X-score -3.421 -1.826 -0.699
2016 sampai 2018. Hal ini menandakan Kondisi Sehat Sehat Sehat
bahwa perusahaan memiliki kemampuan Sumber: Laporan keuangan perusahaan
yang baik untuk menyelesaikan yang diolah dengan excel (2020)
kewajiban jangka panjang yang dimiliki
walaupun tidak sebaik perusahaan- Berdasarkan tabel 4 dapat
perusahaan sejenis. Perusahaan juga dilihat, PT Asiaplast Industries Tbk
dinilai lebih banyak menggunakan mendapatkan hasil perhitungan x-score
instrumen utang sebagai pembiayaan pada tahun 2016 sampai 2018 bernilai
untuk memperoleh aset jika negatif yaitu tahun 2016 bernilai -3,421,
tahun 2017 bernilai -1,826, dan tahun
2018 bernilai -0,699. Nilai negatif pada
tahun 2016 sampai 2018 menandakan
keuangan perusahaan dalam keadaan
sehat selama tiga tahun. Walaupun
begitu, nilai x-score PT Asiaplast
Industries Tbk terus mengalami karena jika peningkatan terus terjadi sampai
peningkatan cukup signifikan. Hal ini bernilai positif, maka perusahaan dapat
harus menjadi perhatian bagi perusahaan dikategorikan mengalami financial distress
Analisis Financial...................(Guntoro-Miftahul) hal. 177 - 191 7
dan berpotensi mengalami rasio ini merupakan kabar yang kurang
kebangkrutan. baik bagi pihak yang berkepentingan,
Nilai X1 atau return on asset PT karena likuiditas perusahaan memiliki
Asiaplast Industries Tbk mendapatkan peran yang penting dalam menentukan
nilai di atas rasio industri. Hal ini tingkat kesehatan keuangan. Perusahaan
menandakan pada tahun 2016, sebaiknya segera menindaklanjuti
perusahaan dapat memaksimalkan aset penurunan likuiditas ini sehingga rasio
yang dimiliki untuk menghasilkan mengalami peningkatan.
keuntungan dibandingkan perusahaan
sejenisnya. Akan tetapi, pada dua tahun c. Analisis perusahaan PT Berlina Tbk
setelahnya, rasio perusahaan mengalami Hasil analisis financial
penurunan yang cukup signifikan distress
sampai bernilai negatif dan berada di dari PT Berlina Tbk dengan
bawah rasio industri. Nilai negatif pada menggunakan model zmijewski dapat
tahun 2017 dan 2018 berarti perusahaan dilihat pada tabel 5.
mengalami kerugian. Hal ini
menandakan perusahaan gagal Tabel 5. Hasil Analisis PT Berlina Tbk
mempertahankan rasio pada tahun 2016. BRNA 2016 2017 2018
Pada nilai X2 atau debt ratio, X1 0.006 -0.092 -0.010
PT Asiaplast Industries Tbk (4.5*X1) 0.027 -0.412 -0.043
mendapatkan nilai yang terus X2 0.508 0.571 0.544
mengalami peningkatan pada tahun (5.7*X2) 2.894 3.255 3.099
2016 sampai 2018. Pada tahun 2016 X3 1.387 1.099 0.984
rasio perusahaan berada di bawah rasio (0.004*X3) 0.006 0.004 0.004
industri. Hal ini menandakan bahwa X-score -1.428 -0.628 -1.154
perusahaan memiliki kemampuan yang Kondisi Sehat Sehat Sehat
baik untuk menyelesaikan kewajiban Sumber: Laporan keuangan perusahaan
jangka panjang yang dimiliki. Namun yang diolah dengan excel (2020)
rasio perusahaan mengalami
peningkatan di tahun berikutnya yang Berdasarkan tabel 5, PT Berlina
menandakan kinerja perusahaan Tbk mendapatkan hasil perhitungan x-
mengalami penurunan. Pada tahun 2018, score pada tahun 2016 yang bernilai
rasio perusahaan melebihi rasio industri. negatif yaitu -1,428, tahun 2017 yang
Nilai X3 atau current ratio PT bernilai negatif yaitu -0,628, dan tahun
Asiaplast Industries Tbk mendapatkan 2018 bernilai negatif yaitu -1.154. Nilai
nilai yang berada jauh di bawah rasio negatif pada tahun 2016 sampai 2018
industri. Walaupun bisa dibilang PT menandakan keuangan perusahaan
Asiaplast Industries Tbk cukup likuid dalam keadaan sehat selama tiga tahun.
namun jika dibandingkan dengan Kenaikan nilai x-score PT Berlina Tbk
perusahaan sejenis, likuiditas PT sempat terjadi pada tahun 2017, namun
Asiaplast Industries Tbk masih berada di perusahaan dapat memperbaiki kinerja
bawah rata-rata. Selain itu, rasio PT keuangannya karena pada tahun 2018
Asiaplast Industries Tbk mengalami kembali mengalami penurunan menjauhi
penurunan pada tahun 2017 ke 2018, nilai positif.
artinya likuiditas perusahaan mengalami Nilai X1 atau return on asset,
penurunan pada tahun tersebut. PT Berlina Tbk mendapatkan nilai di
Penurunan yang cukup signifikan pada bawah rasio industri pada tahun 2016
sampai 2018. Bahkan, pada tahun 2017
dan 2018 rasio perusahaan bernilai
negatif. Hal ini menandakan perusahaan
tidak dapat memaksimalkan aset yang
dimiliki untuk menghasilkan
keuntungan dan bahkan mengalami
kerugian. Walaupun begitu, pada tahun tahun sebelumnya, artinya perusahaan dapat
2018 terjadi peningkatan rasio dari memperbaiki kinerja keuangan dan
8 Media Mahardhika Vol. 19 No. 1 September 2020
diharapkan dapat kembali mendapatkan Berdasarkan tabel 6, PT Lotte
nilai rasio yang positif pada tahun Chemical Titan Tbk mendapatkan hasil
setelahnya. perhitungan x-score negatif pada tahun
Nilai X2 atau debt ratio, PT 2016 sampai 2018 yaitu -1,376 di tahun
Berlina Tbk mendapatkan nilai di atas 2016, -0,404 di tahun 2017, dan tahun
rasio industri. Hal ini menunjukkan 2018 bernilai -1.721. Nilai negatif pada
bahwa perusahaan memiliki kemampuan tahun 2016 sampai 2018 menandakan
untuk menyelesaikan kewajiban jangka keuangan perusahaan dalam keadaan
panjang yang dimiliki. PT Berlina Tbk sehat selama tiga tahun. Nilai x-score
berhasil menjaga debt ratio di angka 0,5, PT Lotte Chemical Titan Tbk terus
artinya perusahaan dapat menjaga mengalami penurunan menjauhi nilai
pembiayaan yang berasal dari utang positif menandakan secara keseluruhan,
untuk mendapatkan aset perusahaan. Hal kinerja keuangan perusahaan semakin
ini berindikasi baik karena perusahaan baik. Setiap tahunnya, Perusahaan
yang terlalu mengandalkan utang menjadi semakin tidak bergantung pada
sebagai pembiayaan sangat rentan utang dan semakin bersifat likuid.
dengan kesulitan keuangan. Nilai X1 atau return on asset,
Pada nilai X3 atau current ratio, PT Lotte Chemical Titan Tbk
PT Berlina Tbk mendapatkan nilai yang mendapatkan nilai yang terus
cukup jauh di bawah rasio industri. mengalami peningkatan pada tahun
Artinya perusahaan bersifat tidak cukup 2016 sampai 2018. Pada tahun 2016
likuid jika dibandingkan dengan rasio perusahaan berada di bawah rasio
perusahaan-perusahaan sejenis. industri. Pada tahun 2017, perusahaan
Walaupun begitu, perusahaan masih sempat mengalami kerugian sehingga
memiliki kemampuan yang cukup baik rasio menjadi negatif. Peningkatan
untuk melunasi kewajiban jangka terjadi pada tahun 2018 dimana
pendek yang dimiliki. perusahaan mampu mendapatkan
keuntungan dan mendapatkan rasio yang
d. Analisis perusahaan PT Lotte lebih tinggi dari rasio industri. Artinya,
Chemical Titan Tbk kinerja perusahaan pada rasio ini
Hasil analisis financial distress mengalami peningkatan yang signifikan
PT Lotte Chemical Titan Tbk dapat karena perusahaan mampu
dilihat pada tabel 6. memaksimalkan penggunaan aset yang
dimiliki untuk mendapatkan
Tabel 6. Hasil Analisis PT Lotte keuntungan. Pada rasio ini, perusahaan
Chemical Titan Tbk memiliki kinerja yang lebih baik
FPNI 2016 2017 2018 dibandingkan dengan perusahaan
X1 0.011 -0.009 0.031 sejenis.
(4.5*X1) 0.048 -0.041 0.141 Nilai X2 atau debt ratio PT
X2 0.521 0.500 0.476 Lotte Chemical Titan Tbk mendapatkan
(5.7*X2) 2.968 2.851 2.715 nilai yang terus mengalami penurunan
X3 1.003 1.119 1.165 tiap tahunnya. Jika dibandingkan dengan
(0.004*X3) 0.004 0.004 0.005 perusahaan-perusahaan sejenis, PT Lotte
X-score -1.376 -1.404 -1.721 Chemical Titan Tbk mendapatkan nilai
Kondisi Sehat Sehat Sehat
yang lebih baik. Hal ini baik bagi
Sumber: Laporan keuangan perusahaan karena menandakan bahwa
perusahaan yang diolah dengan excel perusahaan semakin kecil
(2020) ketergantungannya dengan utang
sebagai instrumen pembiayaan.
Penurunan rasio perusahaan ini juga
menandakan perusahaan semakin
memiliki performa yang baik untuk
menyelesaikan utang yang dimiliki PT Lotte Chemical Titan Tbk mendapatkan
terutama yang bersifat jangka panjang. nilai di bawah rata-rata industri. Meskipun
Pada nilai X3 atau current ratio, begitu, rasio perusahaan konsisten mengalami
Analisis Financial...................(Guntoro-Miftahul) hal. 177 - 191 9
peningkatan selama tiga tahun yaitu mendapatkan nilai yang berada jauh di
tahun 2016 sampai tahun 2018 yang atas rata-rata industri. Walaupun rasio
berarti perusahaan semakin likuid dan perusahaan mengalami penurunan tiap
semakin memperkecil risiko gagal bayar tahunnya, hal tersebut masih
terhadap kewajiban jangka pendek yang dikategorikan aman karena tetap berada
dimiliki. jauh di atas rasio industri. Artinya,
perusahaan dapat memaksimalkan
e. Analisis perusahaan PT Champion penggunaan aset yang dimiliki untuk
Pacific Indonesia Tbk mendapatkan keuntungan dibandingkan
Hasil analisis financial distress dengan perusahaan sejenis.
dari PT Champion Pacific Indonesia Nilai X2 atau debt ratio PT
Tbk dengan menggunakan model Champion Pacific Indonesia Tbk
zmijewski dapat dilihat pada tabel 7. mendapatkan nilai yang konsisten di
angka 0,13-0,16. Hal ini sangat baik
Tabel 7. Hasil Analisis PT Champion Pacific karena menandakan bahwa sumber
Indonesia Tbk pembiayaan perusahaan tidak
IGAR 2016 2017 2018 bergantung pada utang. Dalam
X1 0.158 0.141 0.078 memperoleh aset, perusahaan lebih
(4.5*X1) 0.710 0.635 0.353
sedikit menggunakan utang jika
X2 0.150 0.139 0.153 dibandingkan perusahaan-perusahaan
(5.7*X2) 0.852 0.790 0.873 sejenis. Ketergantungan yang kecil
X3 5.822 6.502 5.763
terhadap utang membuat risiko kredit
(0.004*X3) 0.023 0.026 0.023
atau gagal bayar oleh perusahaan
X-score -4.134 -4.119 -3.757
semakin rendah. Rasio perusahaan ini
Kondisi Sehat Sehat Sehat
juga menandakan perusahaan semakin
Sumber: Laporan keuangan memiliki performa yang baik untuk
perusahaan yang diolah dengan excel menyelesaikan utang yang dimiliki
(2020) terutama yang bersifat jangka panjang.
Pada nilai X3 atau current ratio,
Berdasarkan tabel 7 dapat kita PT Champion Pacific Indonesia Tbk
ketahui, PT Champion Pacific Indonesia mendapatkan nilai yang jauh di atas
Tbk mendapatkan hasil perhitungan x- rata-rata industri. artinya, perusahaan
score pada tahun 2016 yang bernilai sangat likuid dan lebih likuid
negatif yaitu - 4,134, tahun 2017 yang dibandingkan rata-rata perusahaan
bernilai negatif yaitu -4,119, dan tahun sejenis. Perusahaan juga tidak memiliki
2018 bernilai negatif yaitu -3,757. Nilai masalah dengan utang jangka pendek
negatif pada tahun 2016 sampai 2018 dan jauh dari risiko kredit.
menandakan keuangan perusahaan
dalam keadaan sehat. Nilai x-score f. Analisis perusahaan PT Impack
perusahaan sangat jauh dari nilai positif, Pratama Industry Tbk
artinya keuangan dari PT Champion Hasil analisis financial distress
Pacific Indonesia Tbk dapat dikatakan PT Impack Pratama Industry Tbk dapat
tidak rentan untuk mengalami financial dilihat pada tabel 8.
distress.
Nilai X1 atau return on asset, Tabel 8. Hasil Analisis PT Impack
PT Champion Pacific Indonesia Tbk Pratama Industry Tbk

10 Media Mahardhika Vol. 19 No. 1 September 2020


IMPC 2016 2017 2018
X1 0.055 0.040 0.045
(4.5*X1) 0.249 0.179 0.200
X2 0.461 0.438 0.421
(5.7*X2) 2.631 2.498 2.400
X3 3.772 3.606 3.564
(0.004*X3) 0.015 0.014 0.014 kecil untuk mengalami kondisi gagal
X-score -1.903 -1.967 -2.086 bayar.
Kondisi Sehat Sehat Sehat
Sumber: Laporan keuangan perusahaan yang g. Analisis perusahaan PT Indopoly
diolah dengan excel (2020) Swakarsa Industry Tbk
Hasil analisis PT Indopoly Swakarsa
Berdasarkan tabel 8, PT Impack Industry Tbk dapat dilihat pada tabel 9.
Pratama Industry Tbk mendapatkan
hasil perhitungan x-score pada tahun Tabel 9. Hasil Analisis PT Indopoly
2016 bernilai negatif yaitu -1,903, tahun Swakarsa Industry Tbk
2017 bernilai negatif yaitu -1,967, dan Sumber : Laporan keuangan perusahaan
tahun 2018 juga bernilai negatif yaitu - yang diolah dengan excel (2020)
2,086. Nilai negatif pada tahun 2016
sampai 2018 menandakan keuangan
perusahaan dalam keadaan sehat selama
tiga tahun. Nilai x-score sangat jauh dari
nilai positif, artinya keuangan dari PT
Impack Pratama Industry Tbk dapat
dikatakan tidak rentan untuk mengalami
financial distress.
Nilai X1 atau return on asset,
PT Impack Pratama Industry Tbk
IPOL 2016 2017 2018
X1 0.023 0.009 0.017
(4.5*X1) 0.103 0.039 0.078
X2 0.449 0.446 0.447
(5.7*X2) 2.558 2.542 2.545
X3 0.949 0.974 1.024
(0.004*X3) 0.004 0.004 0.004
X-score -1.842 -1.793 -1.829
Kondisi Sehat Sehat Sehat
mendapatkan nilai di atas rata-rata perusahaan-perusahaan sejenis.
industri. Rasio perusahaan juga bernilai Pada nilai X3 atau current ratio, PT
konsisten tiap tahunnya. Artinya, Impack Pratama Industry Tbk mendapatkan
perusahaan dapat menjaga kinerja nilai yang berada jauh di atas rata-rata
pemanfaatan aset untuk mendapatkan industri. Walaupun mengalami penurunan tiap
keuntungan. tahunnya, nilainya tidak terlalu signifikan. Hal
Nilai X2 atau debt ratio PT ini menandakan perusahaan bersifat likuid dan
Impack Pratama Industry Tbk memiliki performa yang baik dalam
mendapatkan nilai di bawah rasio menyelesaikan kewajiban jangka pendek yang
industri. Rasio perusahaan juga dimiliki. Perusahaan juga dapat dikatakan
konsisten mengalami penurunan tiap memiliki risiko yang sangat
tahunnya Hal ini sangat baik karena
menandakan bahwa sumber pembiayaan
perusahaan tidak terlalu bergantung
pada utang. Perusahaan memiliki
kemampuan lebih baik untuk
menyelesaikan kewajiban jangka
panjangnya jika dibandingkan dengan

Analisis Financial...................(Guntoro-Miftahul) hal. 177 - 191 11


Berdasarkan tabel 9 dapat Nilai X1 atau return on asset,
diketahui bahwa PT Indopoly PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk
Swakarsa Industry Tbk mendapatkan nilai yang hampir sama
mendapatkan hasil perhitungan x- seperti rata-rata industri. Pada tahun
score pada tahun 2016 bernilai 2017, rasio perusahaan sempat
negatif yaitu -1,842, tahun 2017 mengalami penurunan namun masih
bernilai negatif yaitu -1,793, dan berada di atas rasio industri. Pada tahun
tahun 2018 juga bernilai negatif 2018, ketika rasio industri mengalami
yaitu -1,829. Nilai negatif pada kenaikan, rasio perusahaan juga
tahun 2016 sampai 2018 mengalami kenaikan. Hal ini
menandakan keuangan perusahaan menandakan perusahaan dapat
dalam keadaan sehat selama tiga memanfaatkan penggunaan aset yang
tahun. Perusahaan dapat dimiliki untuk mendapatkan
mempertahankan konsistensi nilai keuntungan.
x-score, dengan begitu perusahaan Nilai X2 atau debt ratio PT
dapat terhindar dari kondisi Impack Pratama Industry Tbk berada di
financial distress.
bawah rasio industri. Rasio perusahaan X3 6.519 0.089 0.001
tidak terlalu berubah tiap tahunnya, (0.004*X3) 0.026 0.000 0.000
artinya proporsi pembiayaan melalui X-score -2.517 -0.486 1.115
utang masih bisa dikendalikan secara Kondisi Sehat Sehat Distress
konsisten dan berada di bawah rasio Sumber: Laporan keuangan perusahaan
industri. Hal ini menandakan perusahaan yang diolah dengan excel (2020)
memiliki performa yang cukup baik
untuk menyelesaikan kewajiban jangka Berdasarkan tabel 10, PT Siwani
panjang yang dimiliki jika dibandingkan Makmur Tbk mendapatkan hasil
dengan perusahaan-perusahaan sejenis. perhitungan x-score pada tahun 2016
Pada nilai X3 atau current ratio, bernilai negatif yaitu -2,517, tahun 2017
PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk yang bernilai negatif yaitu -0,486, dan
mendapatkan nilai yang berada di bawah tahun 2018 yang bernilai positif yaitu
rata-rata industri. Tiap tahunnya, rasio 1,115. Nilai positif pada tahun 2018
perusahaan mengalami kenaikan
walaupun tidak terlalu banyak. Artinya,
perusahaan dinilai tidak terlalu likuid
jika dibandingkan dengan perusahaan
sejenis. Namun, perusahaan mampu
menjaga konsistensi peningkatan rasio
perusahaan ketika rasio industri
mengalami penurunan.

h. Analisis perusahaan PT Siwani


Makmur Tbk
Hasil analisis mengenai
financial distress dari PT Siwani
Makmur Tbk dengan menggunakan
model zmijewski dapat dilihat pada
tabel 10.

Tabel 10. Hasil Analisis PT Siwani


Makmur Tbk
SIMA 2016 2017 2018
X1 -0.016 0.002 -0.195
(4.5*X1) -0.072 0.008 -0.877
X2 0.296 0.671 0.796
(5.7*X2) 1.685 3.822 4.538

12 Media Mahardhika Vol. 19 No. 1 September 2020


menandakan keuangan perusahaan asset, PT Siwani Makmur Tbk
dalam keadaan financial distress. mendapatkan nilai yang sangat jauh di
Kinerja perusahaan mengalami bawah rata-rata industri. Karena tidak
penurunan yang sangat signifikan bisa melakukan aktivitas produksinya,
tiap tahunnya. Perusahaan harus perusahaan mengalami kerugian yang
segera mengambil Langkah karena cukup besar terutama pada tahun 2018.
pada tahun 2018, perusahaan dinilai Pada nilai X2 atau debt ratio,
mengalami kondisi financial distress PT Siwani Makmur Tbk mendapatkan
sehingga mempunyai potensi nilai yang berada di atas rasio industri.
kebangkrutan cukup besar. Kondisi Rasio perusahaan mengalami
keuangan yang menurun tidak peningkatan yang cukup signifikan
terlepas dari adanya faktor pada setiap tahunnya, artinya perusahaan
tahun 2015, yaitu perusahaan terkena semakin tinggi ketergantungannya untuk
musibah banjir dan merusak bidang melakukan pembiayaan dengan utang.
kelistrikan perusahaan. Hal ini Hal ini cukup mengkhawatirkan karena
berakibat aktivitas produksi mengindikasikan penurunan performa
perusahaan terganggu sampai tahun perusahaan untuk dapat menyelesaikan
2018. Walaupun kondisi keuangan kewajiban jangka panjangnya.
baru dinilai mengalami distress pada Ketergantungan perusahaan terhadap
tahun 2018, dampak dari musibah utang juga membuat risiko kredit atau
tersebut sudah terlihat dari tahun gagal bayar perusahaan menjadi sangat
2016 dan 2017. Pada tahun 2016 dan tinggi.
2017, terjadi peningkatan nilai x- Pada nilai X3 atau current ratio,
score yang sangat signifikan menuju PT Siwani Makmur Tbk mendapatkan
angka positif. Hal ini berindikasi nilai yang sangat buruk. Bahkan pada
kinerja perusahaan telah mengalami tahun 2017 dan 2018, rasio perusahaan
penurunan sejak tahun 2016. hampir bernilai 0, artinya perusahaan
Pada nilai X1 atau return on
bersifat tidak likuid dan memiliki risiko
kredit yang sangat tinggi. Perusahaan Dari tabel 11 dapat kita ketahui, PT
juga memiliki performa yang tidak baik Trias Sentosa Tbk mendapatkan hasil
dalam menyelesaikan kewajiban jangka perhitungan x-score pada tahun 2016
pendeknya. bernilai negatif yaitu -1,988, tahun
2017 bernilai negatif yaitu -2,025, dan
i. Analisis perusahaan PT Trias tahun 2018 juga bernilai negatif yaitu -
Sentosa Tbk 1,638. Nilai negatif pada tahun 2016
Hasil analisis financial distress sampai 2018 menandakan keuangan
PT Trias Sentosa Tbk dengan perusahaan dalam keadaan sehat selama
menggunakan model zmijewski dapat tiga tahun. Walaupun pada tahun 2018
dilihat pada tabel 11. terjadi penurunan x-score perusahaan, nilai
tersebut masih aman dari financial distress.
Tabel 11. Hasil Analisis PT Trias Pada nilai X1 atau return on asset,
Sentosa Tbk PT Trias Sentosa Tbk mendapatkan nilai
TRST 2016 2017 2018 yang konsisten. Pada tahun 2016, rasio
X1 0.010 0.011 0.015 perusahaan jauh berada di bawah rasio
(4.5*X1) 0.046 0.052 0.066 industri, tetapi pada tahun 2017 dan 2018,
X2 0.413 0.407 0.478 rasio perusahaan berada di atas rasio
(5.7*X2) 2.353 2.321 2.724 industri. Hal ini dikarenakan perusahaan
X3 1.297 1.229 1.137 dapat menjaga konsistensi rasio ketika rasio
(0.004*X3) 0.005 0.005 0.005 industri mengalami penurunan.
X-score -1.988 -2.025 -1.638 Nilai X2 atau debt ratio PT Trias
Kondisi Sehat Sehat Sehat Sentosa Tbk berada di bawah rasio
Sumber: Laporan keuangan
perusahaan yang diolah dengan excel
(2020)

Analisis Financial...................(Guntoro-Miftahul) hal. 177 - 191 13


industri. Rasio perusahaan cukup Yanaprima Hastapersada Tbk
terjaga dan tetap berada di bawah YPAS 2016 2017 2018
rasio industri walaupun mengalami X1 -0.039 -0.048 -0.027
peningkatan pada tahun 2018. Hal ini (4.5*X1) -0.176 -0.215 -0.123
berarti perusahaan tidak terlalu X2 0.493 0.581 0.643
bergantung kepada utang sebagai (5.7*X2) 2.812 3.313 3.665
instrumen pembiayaan untuk X3 0.974 0.895 1.030
memperoleh aset. (0.004*X3) 0.004 0.004 0.004
Pada nilai X3 atau current X-score -1.309 -0.768 -0.508
ratio, PT Trias Sentosa Tbk Kondisi Sehat Sehat Sehat
mendapatkan nilai yang berada di Sumber: Laporan keuangan perusahaan
bawah rasio industri. Perusahaan yang diolah dengan excel (2020).
dapat menjaga konsistensi rasio tiap
tahunnya. Hal ini menandakan Berdasarkan tabel 12, PT
perusahaan cukup likuid dan Yanaprima Hastapersada Tbk
memiliki risiko kredit yang kecil. mendapatkan hasil perhitungan x-score
Perusahaan memiliki tingkat pada tahun 2016 sampai 2018 bernilai
likuiditas yang lebih rendah jika negative, yaitu -1,309 pada tahun 2016,
dibandingkan dengan perusahaan- -0,768 pada tahun 2017, dan -0,508 pada
perusahaan sejenis. tahun 2018. Nilai negatif pada tahun
2016 sampai 2018 menandakan
j. Analisis perusahaan PT keuangan perusahaan dalam keadaan
Yanaprima Hastapersada Tbk sehat selama tiga tahun. X-score
Hasil analisis dari PT Yanaprima perusahaan mengalami penurunan tiap
Hastapersada Tbk dapat dilihat pada tahunnya. artinya kinerja keuangan
tabel 12. perusahaan mengalami penurunan dan
harus segera dilakukan upaya perbaikan.
Tabel 12. Hasil Analisis PT
Meskipun begitu, perusahaan dinilai perusahaan sangat kecil menandakan
masih terhindar dari kondisi financial perusahaan tidak likuid dan memiliki risiko
distress. gagal bayar yang cukup tinggi.
Pada nilai X1 atau return on Berdasarkan analisis yang didapatkan
asset, PT Yanaprima Hastapersada Tbk oleh peneliti, dari tiga puluh sampel, hanya
mendapatkan nilai negatif selama tiga satu sampel yang menandakan terjadinya
tahun. Artinya, perusahaan gagal kondisi financial distress dengan mendapatkan
memanfaatkan aset yang dimiliki untuk x-score bernilai positif. Persentase perusahaan
menghasilkan keuntungan karena justru yang tergolong sehat keuangannya adalah
mengalami kerugian. 96,67% dan persentase perusahaan yang
Pada nilai X2 atau debt ratio, tergolong mengalami financial distress adalah
PT Yanaprima Hastapersada Tbk sebesar 3,33%. Adapun perusahaan yang
mendapatkan nilai yang atas rasio mengalami financial distress adalah PT
industri. Rasio perusahaan terus Siwani Makmur Tbk pada tahun 2018.
mengalami peningkatan setiap tahunnya Financial distress merupakan suatu indikasi
yang mengindikasikan ketergantungan yang mengisyaratkan suatu perusahaan akan
perusahaan terhadap utang sebagai mengalami kebangkrutan. Walaupun
instrumen pembiayaan semakin kebangkrutan belum tentu terjadi, financial
meningkat. Manajemen harus segera distress bukanlah hal yang dapat diabaikan
mengendalikan rasio ini karena pada bagi pihak terkait apalagi dalam kasus ini, PT
tahun 2018 sudah mencapai nilai yang Siwani Makmur Tbk memiliki kinerja yang
mengkhawatirkan dan berada jauh di terus mengalami penurunan. Penurunan
atas rasio industri. kinerja yang terjadi pada PT Siwani
Pada nilai X3 atau current ratio,
PT Yanaprima Hastapersada Tbk
mendapatkan nilai yang berada jauh di
bawah rasio industri. nilai rasio

14 Media Mahardhika Vol. 19 No. 1 September 2020


Makmur Tbk ini dikarenakan mendapatkan x-score bernilai positif
adanya bencana kebanjiran yang b. Perusahaan yang mendapatkan
dialami oleh perusahaan sehingga kondisi keuangan sehat selama tiga
merusak mesin produksi pada tahun dan kemungkinan tidak
tahun 2015. Semenjak itu, berpotensi mengalami kondisi
penurunan kinerja terus terjadi financial distress adalah PT Argha
secara signifikan dari tahun 2016 Karya Prima Industry Tbk, PT
sampai 2018. Berlina Tbk, PT Lotte Chemical
Titan Tbk, PT Champion Pacific
KESIMPULAN Indonesia Tbk, PT Impack Pratama
Kesimpulan dari analisis Industry Tbk, PT Indopoly
financial distress perusahaan sub Swakarsa Industry Tbk, dan PT
sektor plastik dan kemasan yang Trias Sentosa Tbk.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia c. Adapun perusahaan yang kondisi
dengan menggunakan laporan keuangan sehat tetapi memerlukan
keuangan tahun 2016-2018 sebagai perhatian adalah PT Asiaplast
berikut. Industries Tbk dan PT Yanaprima
a. Berdasar hasil perhitungan dan Hastapersada Tbk. Selama tiga
analisis dari 10 sampel tahun, perusahaan mendapatkan x-
perusahaan, tujuh perusahaan score negatif yang menandakan
mempunyai kinerja keuangan perusahaan tidak dalam kondisi
yang sehat, 2 perusahaan financial distress, namun x-score
kinerja keuangan sehat tetapi perusahaan terus mengalami
memerlukan perhatian karena penurunan yang cukup signifikan
terjadi penurunan kinerja dari tiap tahunnya. Jika perusahaan tidak
tahun ke tahun dan satu memperbaiki kinerja secara
sampel yang menandakan keseluruhan, maka kemungkinan
terjadinya kondisi financial besar perusahaan dapat mengalami
distress dengan financial distress.
d. Perusahaan yang mendapatkan sedang diterapkan di beberapa daerah,
kondisi keuangan tidak sehat atau yaitu berupa tidak menyediakan sama
distress adalah PT Siwani Makmur sekali plastik kemasan untuk membawa
Tbk. Perusahaan sangat berpotensi barang pembeliannya.
mengalami kebangkrutan. Setiap
tahunnya, kerugian perusahaan DAFTAR PUSTAKA
bertambah sehingga modal menjadi Buku
berkurang. Subramanyam, K. R. (2014). Financial
Statement Analysis. McGraw Hill
SARAN Education.
a. Penelitian selanjutnya diharapkan Sugiono, P. D. (2014). Metode Penelitian
dapat menggunakan tambahan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif.pdf.
metode lain sebagai perbandingan In Metode Penelitian Pendidikan
terkait analisis financial distress. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan
b. Penelitian ini dilakukan pada saat R&D.
kebijakan mengenai pembatasan
plastik kemasan yang ada di toko Jurnal
atau pusat perbelanjaan masih Fatmawati, M. (2012). Penggunaan the
menyediakan plastik kemasan Zmijewski Model, the Altman Model,
walaupun dengan cara membeli, dan the Springate Model sebagai
penelitian selanjutnya diharapkan prediktor delisting. Jurnal Keuangan
dapat membandingkan ada atau Dan Perbankan, 16(1).
tidaknya pengaruh kebijakan Husein, M. F., & Pambekti, G. T. (2014).
pembatasan penggunaan plastik Precision of the models of Altman,
kemasan yang ada di toko atau pusat Springate, Zmijewski, and
perbelanjaan yang baru-baru ini

Analisis Financial...................(Guntoro-Miftahul) hal. 177 - 191 15


Grover for predicting the
financial distress. Journal of
Economics, Business &
Accountancy Ventura, 17,

405–416.
https://doi.org/10.14414/jebav.v17
i 3.362
Kordestani, G., Bakhtiari, M., & Biglari,
V. (2011). Ability of
Combinations of Cash Flow
Components to Predict
Financial Distress. Business:
Theory and Practice, 12(3),
277–285.
Oude Avenhuis, J. (2013). Testing
the generalizability of the
bankruptcy prediction
models of Altman, Ohlson
and Zmijewski for Dutch
listed and large non-listed
firms. University of Twente.
Pramuditya, A. Y., & Fuad, F.
(2014). Analisis Pengaruh
Penerapan Mekanisme
Corporate Governance
Terhadap

Kemungkinan Perusahaan
Mengalami Kondisi
Financial Distress (Studi
Empiris Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2010-2012). Fakultas
Ekonomika dan Bisnis.
Wirakusuma, M. G. (2014).
Analisis Financial Distress
dengan Metode Z-Score
Altman, Springate,
Zmijewski. E Jurnal
Akuntansi Universitas
Udayana, 6(3).
Zmijewski, M. E. (1984).
Methodological Issues
Related to the Estimation of
Financial Distress Prediction
Models. Journal of
Accounting Research, 59–82.

Internet
www.idx.co.id (2020)

16 Media Mahardhika Vol. 19 No. 1 September 2020

Anda mungkin juga menyukai