Anda di halaman 1dari 30

Referat

Kontrasepsi Hormonal
PENYAJI: TRI RAHAYU MARBANIATI, S. Ked
PERCEPTOR: dr. FONDA OCTARIANINGSIH S, Sp. OG

OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RS PERTAMINA BINTANG AMIN
BANDAR LAMPUNG 2016

Definisi Kontrasepsi Hormonal


Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat
kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah
terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya
mengandung
preparat
estrogen
dan
progesteron.

Metode Kontrasepsi Hormonal


1. Kontrasepsi Kombinasi (Hormon Estrogen

dan Progesteron)
-Pil Kombinasi
-Suntikan Kombinasi
2. Kontrasepsi Progestin
-Kontrasepsi Suntikan Progestin
-Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil)
-Kontrasepsi Implan
-AKDR dangan Progestin

1. Kontrasepsi Kombinasi (Hormon


Estrogen dan Progesteron)
A. Pil Kombinasi

Jenis:
Monofasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen/progestin
dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif.
Komposisi 21 tablet masing-masing
mengandung 0,15 mg Levonorgestrel dan
0,03 mg Etinilestradiol serta 7 tablet plasebo.

Bifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormon aktif estrogen/progestin
dalam dua dosis yang berbeda, dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.
Komposisi Terdiri dari 16 tablet putih berisi
estradiol valerate 2 mg dan 12 tablet pink
berisi estradiol valerate 2 mg dan cyproterone
acetate 1 mg.

Trifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dalam 3 dosis yang
berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Komposisi Tablet-tablet ini disusun dalam kemasan
menurut urutan sebagai berikut:
- 6 tablet kuning tua dari 0,03 mg etinilestradiol dan 0,05
mg levonorgestrel,
- 5 tablet putih dari 0,04 mg etinilestradiol dan 0,075
mg levonorgestrel,
- 10 tablet kuning dari 0,03 mg etinilestradiol dan 0,125
mg levonorgestrel,
- 7 tablet innert merah dari 31,835 mg laktosa.

Cara Kerja
Menekan ovulasi
Mencegah implantasi
Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui
oleh sperma
Pergerakan tuba terganggu sehingga
transportasi telur dengan sendirinya akan
terganggu pula.

B. Suntikan Kombinasi

Jenis suntikan kombinasi:


25
mg
Depo
medroksiprogesteron
asetat dan 5 mg Estradiol
Sipionat yang diberikan
injeksi I.M sebulan sekali
(cyclofem)
- 50 mg Noretindron
Enantat
dan
5
mg
Estradiol
Valerat
yang
diberikan
injeksi
I.M
sebulan sekali.

Cara Kerja
Secara umum menekan ovulasi.
Mengentalkan lendir serviks, sehingga
menghambat spermatozoa masuk ke dalam
rahim
Atrofi endometrium.
Menghambat transportasi ovum lewat tuba.

Instruksi Penggunaan
Suntikan diberikan setiap bulan dengan injeksi IM
dalam.
Suntikan pertama diberikan dalam waktu 7 hari siklus
haid.
Jika pasien tidak haid, suntikan pertama dapat
diberikan setiap saat asal dapat dipastikan pasien
tidak hamil. Pasien tidak boleh melakukan hubungan
seksual untuk 7 hari lamanya atau menggunakan
kontrasepsi lain selama 7 hari.
Pasien
menyusui
jangan
diberikan
suntikan
kombinasi.
Bila tidak haid >2 bulan, pasien perlu tes kehamilan.
Obat tuberkulosis dan anti-epilepsi mengganggu
efektivitas kontrasepsi.

2. Kontrasepsi Progestin
A. Kontrasepsi Suntikan Progestin
-Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera),
mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3
bulan dengan cara disuntik intramuskular (di daerah
bokong).
-Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), yang
mengandung 200 mg Noretindron Enantat, diberikan
setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuskular.

Cara Kerja
Obat ini menghalangi terjadinya ovulasi dengan
jalan menekan pembentukan gonadotropin
releasing hormone dari hipotalamus.
Lendir serviks bertambah kental, sehingga
menghambat penetrasi sperma melalui serviks
uteri.
Implantasi ovum dalam endometrium dihalangi.
Mempengaruhi transpor ovum di tuba.

Waktu pemberian dan dosis


Suntikan diberikan pada hari ke 3-5 hari pasca
persalinan, segera setelah keguguran, dan
pada masa interval sebelum hari kelima haid.
Depo Provera sangat cocok untuk program
postpartum oleh karena tidak mengganggu
laktasi. Depo provera disuntikan dngan dosis
150 mg/cc sekali 3 bulan. Suntikan harus
intramuskular dalam.

B. Kontrasepsi Pil Progestin (Minipil)

Jenis:
-Kemasan dengan isi 35 pil: 300 g
levonorgestrel atau 350 g noretindron.
-Kemasan dengan isi 28 pil: 75 g
dosegestrel.

Cara Kerja Minipil


Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis
steroid seks di ovarium (tidak begitu kuat).
Endometrium mengalami transformasi lebih
awal sehingga implantasi lebih sulit.
Mengentalkan lendir serviks.
Mengubah motilitas tuba sehingga
transportasi ovum terganggu.

Keuntungan:
Cocok untuk perempuan menyusui.
Sangat efektif jika digunakan secara benar.
Tidak mempengaruhi produksi ASI.
Nyaman dan mudah digunakan.
Kesuburan cepat kembali.
Sedikit efek samping.
Tidak mengandung estrogen
Dapat dipakai sebagai senggama.
Mengurangi nyeri haid dan jumlah darah haid.
Mencegah kanker endometrium.
Sedikit
sekali
mengganggu
metabolisme
karbohidrat sehingga relatif aman diberikan pada
perempuan DM yang belum mengalami komplikasi.

Kontraindikasi:
Hamil atau diduga hamil
Perdarahan pervaginam yang belum tahu
penyebabnya.
Kanker payudara.
Mioma uteri.
Riwayat stroke.

C. Kontrasepsi Implan
Implan atau alat kontrasepsi bawah kulit
(AKBK)
adalah
alat
kontrasepsi
yang
disusupkan di bawah kulit.

Norplant. Terdiri dari

6
batang
silastik
lembut
berongga
yang diisi dengan 36
mg
Levonorgestrel
dan lama kerjanya 5
tahun.

Implanon. Terdiri dari

satu batang putih


lentur diisi dengan
68
mg
3-ketodosegestrel
dan
lamam kerjanya 3
tahun.

Jadena dan Indoplan.

Terdiri dari 2 batang


yang diisi dengan 75
mg
Levonorgestrel
dengan lamam kerja
3 tahun.

Cara Kerja Implan


Secara umum bekerja dengan menekan
ovulasi, Mengentalkan lendir serviks, Atrofi
endometrium, dan menghambat transportasi
ovum lewat tuba.

D. AKDR dangan Progestin


Jenis AKDR yang mengandung hormon steroid
adalah
Prigestase
yang
mengandung
Progesteron dari Mirena yang mengandung
Levonorgestrel.

Cara Kerja
Endometrium mengalami transformasi yang
ireguler, epitel atrofi sehingga mengganggu
implantasi.
Mencegah terjadinya pembuahan dengan
mengeblok bersatunya ovum dengan sperma.
Mengurangi jumlah sperma yang mencapai
tuba falopii.
Menginaktifkan sperma.

Keuntungan Kontrasepsi
Efektif dengan proteksi jangka panjang (satu
tahun)
Tidak menggangu hubungan suami isteri
Tidak berpengaruh terhadap ASI
Kesuburan segera kembali setelah AKDR
diangkat.
Efek sampingnya sangat kecil
Memiliki efek sistemik yang sangat kecil

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai