Anda di halaman 1dari 59

ANATOMI SISTEM RESPIRASI

By
Mahdalena S Kep Ns

SISTEM RESPIRASI
HIDUNG
FARING
LARING
TRAKHEA
BRONCHUS
BRONCHIOLUS
ALVEOLI
ALVEOLUS

1.

Hidung/ Nasal
bagian eksternal : kulit disangga
kartilago dan tulang hidung.
Internal : selaput lendir / konka
nasalis (inferior, medial, superior)
Fungsi :

sebagai saluran udara pernafasan


Penyaring udara pernafasan oleh bulu
hidung
Menghangatkan udara pernafasan oleh
mocusa
Membunuh kumanyg masuk.

2. Faring / tekak / tenggorok


Merupakan tempat persimpangan antara jalan
pernafasan dan jalan makanan
Ke atas dg rongga hidung, ke depanh dg
rongga mulut, ke bawah depan ke laring,
bawah belakang dg esofagus.
3. Laring/ pangkal tenggorok
Fungsi utama memungkinkan Vokalisasi
/pembentuk suara
Melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi
benda asing dan memudahkan batuk
Menghubungkan faring dan trachea.

4. Trachea/ Batang Tenggorok


Terdiri dari 16-20 cincin cartilago
berbentuk cincin ( hurup C )
Panjang trachea 9-11cm
Selaput lendir berbulu getar di bag
dalam disebut Sel bersilia berfungsi
mengeluarkan benda asing.
Yg memisahkan trachea menjadi
brunkus kiri dan kanan di sebut
KARINA.

SISTEM PERNAFASAN
BAWAH/ PARU-PARU

Bronkus
Terletak di ketinggian vertebra
torakalis ke IV dan V
Bronkus kanan lebih pendek dan
lebar, terdiri 6-8 cincin, mempunyai
3 cabang.
Bronkus kiri lebih panjang dan
ramping, terdiri 9-12
cincin,mempunyai 2 cabang.
2. Bronkiolus
1.

Alveoli
Fungsi pertukaran O2 dan CO2
Terdiri dari sekitar 700jt gelembung
paru, bila di bentangkan sekitar
90m2
Terdiri 3 sel aveolar ( Tipe 1
membentuk dinding alveolar, Tipe 2
aktif secara metabolik, mensekresi
surfactan, Tipe 3 sbg Magrofag )
4. Alveolus
3.

PARU -PARU
Terletak

di dalam rongga dada,


menghadap rongga mediastinum, di
depan jantung.
Terbagi 2 yaitu:
Paru kanan: 3 lobus, 10 segment
( superior 5 segment, medial 3
segment, inferior 2 segment)
Paru Kiri: 2 lobus, 10 segment
( Superior 5 segment, Inferior 5
segment)

Di

bungkus 2 Pleura:
Pleura viseralis ( langsung
membungkus paru2)
Pleura Parietalis ( melapisi
rongga dada sebelah dalam)
Mediastinum adalah dinding yg
membagi rongga thorak menjadi
2 bagian.

Rongga dan dinding dada


terbentuk oleh:
Otot otot interkostalis
- Otot otot pektoralis mayor dan
minor
- Otot otot trapezius
- Otot otot seratus
anterior/posterior
- Kosta- kosta dan kolumna
vertebralis
- Kedua hemi diafragma
-

FUNGSI SISTEM
PERNAPASAN
Oksigen

yang masuk dan


keluar melalui alat-alat
pernapasan disebut
udarapernapasan

Pengertian Respirasi
Respirasi

adalah pertukaran gas,


yaitu oksigen (O) yang
dibutuhkan tubuh untuk
metabolisme sel dan
karbondioksida (CO) yang
dihasilkan dari metabolisme
tersebut dikeluarkan dari tubuh
melalui paru.

Proses Respirasi
Peristiwa

menghirup udara dari


luar yang mengandung O2 ke
dalam tubuh serta
menghembuskan udara yang
banyak mengandung CO2
sebagai sisa dari oksidasi keluar
dari tubuh.

Bernafas
Bernafas

berkaitan dengan keluar


masuknya udara melalui alat-alat
pernapasan.
Bernapas meliputi proses inspirasi
(memasukkan udara) dan ekspirasi
(mengeluarkan

Frekuensi pernapasan
Frekuensi

pernapasan adalah
intensitas memasukkan atau
mengeluarkan udara permenit.
Pada umumnya intensitas
pernapasan pada manusia
berkisar antara 16 20 kali.

Faktor yang mempengaruhi


kecepatan frekuensi pernapasan
1. Usia
adalah:

Balita memiliki frekuensi


pernapasan lebih cepat
dibandingkan manula.
Semakinbertambah usia, intensitas
pernapasan akan semakin menurun
2. Jenis kelamin
Laki-laki memiliki frekuensi
pernapasan lebih cepat
dibandingkan perempuan

3. Suhu. tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka
frekuensi pernapasan akan semakin cepat
4. Posisi tubuh
Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan
atau berlari dibandingkan posisi diam.frekuensi
pernapasan posisi berdiri lebih cepat
dibandingkan posisi duduk.
Frekuensipernapasan posisi tidur terlentar
lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.
5. Aktivitas
Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi
pernapasan akan semakin cepat
Pertukaran Oksigen dan Carbondioksida

Perubahan diafragma pada


saat
ekspirasi dan inspirasi

Fisiologi Pernafasan
Bernafas : perpindahan oksigen (O2)
dari udara menuju ke sel-sel tubuh dan
keluarnya karbondioksida (CO2) dari
sel-sel menuju udara bebas
Pernafasan eksternal
Difusi O2 dan CO2 melalui membran
kapiler alveolus
Pernafasan internal : proses transfer
O2 dan CO2 antara kapiler-kapiler dan
sel tubuh

DUA TEMPAT PERTUKARAN


GAS
D I PARU-PARU DI JARINGAN
Oksigen memiliki
tekanan yang tinggi
di dalam paru-paru
dan mengalir ke
dalam darah
CO2 memiliki
tekanan yang tinggi
di dalam darah dan
akan mengalir ke luar

Oksigen pindah
menuju ke
jaringan
CO2 berpindah
ke dalam darah

Pergerakan udara
Oxygen
Mengikat hemoglobin di dalam sel
darah merah
Hemoglobin menangkap O2 di dalam
kondisi hangat dan pH rendah
Karbon dioksida
20% mengikat hemoglobin, 70% dlm
bentuk bicarbonate dalam darah
Sel darah merah mengubah CO2
menjadi HCO3-

Pusat Pernafasan

Persarafan pada saluran


pernafasan
sistem saraf parasimpatik: reseptor muskarinik

respon
bronkokonstriksi, vasodilatasi pulmonar, dan sekresi kelenjar
mukus.
sistem saraf simpatik: reseptor adrenergik a dan b
(epitelium
bronkus, paru-paru, otot dan sel mast)
bronkodilatasi,
vasokonstriksi pulmonar, dan berkurangnya sekresi kelenjar
mukus.
sistem saraf nonkolinergik non adrenergik (NANC) pada
bronkiolus :
melibatkan berbagai mediator seperti ATP, oksida nitrat,
substance
P, dan VIP (vasoactive intestinal peptide)
respon
penghambatan,
meliputi bronkodilatasi, dan diduga berfungsi sebagai
penyeimbang
terhadap fungsi pemicuan oleh sistem kolinergik .

serabut saraf aferen:


reseptor peregangan(strech), di trakea dan bronkus
bagian atas bronkodilatasi dan peningkatan denyut
jantung
reseptor iritan, di bagian atas saluran nafas batuk,
bronkokonstriksi, dan sekresi mukus.
Serabut C (reseptor jukstakapiler), yaitu serabut tidak
bermielin yang berujung di parenkim paru dan dinding
bronkus berespon terhadap stimulus mekanis
maupun kimiawi pola nafas shallow yang cepat,
sekresi mukus, batuk, dan melambatnya denyut
jantung.

Mekanisme Pernafasan
1. Tekanan intar-pleural
Dinding dada merupakan suatu kompartemen
tertutup melingkupi paru. Dalam keadaan normal
paru seakan melekat pada dinding dada, hal ini
disebabkan karena ada perbedaan tekanan atau
selisih tekanan atmosfir ( 760 mmHg) dan tekanan
intra pleural (755 mmHg). Sewaktu inspirasi
diafrgama berkontraksi, volume rongga dada
meningkat, tekanan intar pleural dan intar alveolar
turun dibawah tekanan atmosfir sehingga udara
masuk Sedangkan waktu ekspirasi volum rongga
dada mengecil mengakibatkan tekanan intra pleural
dan tekanan intra alveolar meningkat diatas
atmosfir sehingga udara mengalir keluar.

2. Compliance
Hubungan antara perubahan tekanan dengan
perubahan volume dan aliran dikenal sebagai
copliance.
Ada dua bentuk compliance:
- Static compliance, perubahan volum
paru persatuan perubahan tekanan saluran
nafas ( airway pressure) sewaktu paru tidak
bergerak. Pada orang dewasa muda normal :
100 ml/cm H2O
- Effective Compliance : (tidal
volume/peak pressure) selama fase
pernafasan. Normal: 50 ml/cm H2O

Compliance

dapat menurun karena:


- Pulmonary stiffes : atelektasis, pneumonia,
edema paru, fibrosis paru
- Space occupying prosess: effuse pleura,
pneumothorak
- Chestwall undistensibility: kifoskoliosis,
obesitas, distensi abdomen
Penurunan compliance akan mengakibatkan
meningkatnya usaha/kerja nafas.
3. Airway resistance (tahanan saluran nafas)
Rasio dari perubahan tekanan jalan nafas

FISIOLOGI PERNAPASAN
VENTILASI
DIFUSI
TRANSPORTASI
PERTUKARAN

JARINGAN

GAS DALAM

VENTILASI
VENTILASI

PULMUNAL: Masuk keluarnya


udara antara atmosfir dg alveoli paru.
Prinsif Fisika : udara mengalir dari tempat
tekanan ke tempat tekanan yang rendah.
( Paru adalah struktur elastis dapat
mengembang dan mengempis seperti balon,
sesuai perubahan volume rongga dada.
Paru dikelilingi lapisan tipis cairan pleura
yang berfungsi sebagai pelumas bagi
pergerakan paru dalam rongga thorax.
Dibentuk dlm jumlah yg sama dg yg
dikeluarkan ke saluran Limfatik.

Hukum Boyle
Hukum

Boyle : Tekanan pada ruangan


tertutup berbanding terbalik dengan volume
nya
Bila rongga dada mengembang Volume paru
akan meningkat dan tekanan udara paru akan
turun maka udara luar akan masuk ke dalam
paru (INSPIRASI)
Bila volume thorak menurun, volume paru
juda menurun, dan tekanannya meningkat
sehingga udara keluar dari paruparu(EKSPIRASI).

Pada

pernafasan normal
( Eupnea/quiet Breathing) inspirasi
berlangsung aktif oleh kontraksi
otot, pada ekspirasi berlangsung
pasif oleh daya elastisitas (elastic
recoil) jaringan.
Saat latihan atau secara sadar
melakukan ekspirasi secara kuat,
terdapat tambahan aktifitas
kontraksi otot.

Otot

yang bekerja saat inspirasi normal


untuk mengembangkan cavum thorax :
Musculus Diafragma, berkontraksi
menjadi datar.
M Intercostalis Externa, meregangkan
costa dan sternum ke depan.
Saat INSPIRASI DALAM selain kontraksi
kedua otot di atas, di tambah dengan
otot:
M Sternocleido Mastoideus
Musculus Scalenus.

Otot

Yang
Bekerja
Saat
EKSPIRASI
Normal
.
( Quiet Ekspirasi) berlangsung pasif, terjadi
relaksasi musculus;

Diafragma

sehingga melengkung ke atas

(superior)
Intercostalis eksterna sehingga sternum kembali
ke posisi istirahat.
Sedang

Pada EKSPIRASI Kuat (dalam) terjadi


Kontraksi:
M Intercostalis Interna
M Rectus Abdominalis
M Tranversus Abdominalis
M Obligus Eksterna
M Obligus Interna.

Selama berlangsung nya Ventilasi Paru


(Pernafasan) yang berupa Inspirasi dan
Ekspirasi terjadi perubahan:
Volume paru
Tekanan alveolus ( turun saat inspirasi
(0-(-1) cm
H2O, naik saat ekspirasi (0-(+1)cm
H2O))
Tekanan pleura (intra pleura)

Tekanan transpulmoner
Beda

tekanan alveolus dan


pleura. Merupakan beda tekanan
alveoli dan tekanan permukaan
luar paru. Merupakan nilai
elastisitas dalam paru yang
cenderung mengempiskan paru
pada tiap titik pengembangan
disebut tekanan daya lenting
paru.

REGULASI VENTILASI

Kontrol

dari pengaturan ventilasi dilakukan


oleh sistem syaraf dan kadar/konsentrasi gasgas yang ada di dalam darah
Pusat respirasi di medulla oblongata mengatur:
-Rate impuls Respirasi rate
-Amplitudo impuls Tidal volume
Pusat inspirasi dan ekspirasi : posterior
medulla oblongata, pusat kemo reseptor :
anterior medulla oblongata, pusat apneu dan
pneumothoraks : pons.
Rangsang ventilasi terjadi atas : PaCo2, pH
darah, PaO2

DIFUSI
Gerakan

pertukaran O2 dan CO2


didalam alveoli dan darah didalam
kapiler sekitarnya.
Difusi oksigen dari alveoli ke
pembuluh darah paru dan difusi
karbondioksida dalam arah
sebaliknya melalui membran
pernafasan.

Prinsip-prinsip Fisis Pertukaran


Gas ; Difusi O2 dan CO2
Difusi Gas berdasarkan Molekul:
melaluiMembran
pernafasan

makin tinggi tekanan gas makin rapat


molekul gas, makin besar energi
unuk saling berbenturan.
Difusi Netto Gas Satu Arah Efek
Gradien Konsentrasi : Difusi mengalir
dari tempat dengan konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah.

Difusi Gas melalui


Jaringan

Daya

larutnya yang tinggi dalam lipid


Pembatas utama kecepatan difusi gas
adalah melalui air jaringan (tissue water),
misalnya melalui membran sel.
Difusi gas melalui jaringan membran
pernafasan, hampir sama dengan difusi
gas melalui air.
Udara alveolus mempunyai komposisi
konsentrasi gas yang tidak sama dengan
udara atmosfer.

Difusi gas Melalui Membran


Pernafasan
Alveolus

sangat tipis di dalamnya


terdapat jaringan kapiler yg hampir
padat dan saling berhubungan sebagai
suatu lembaran aliran darah.
Gas alveolus berada sangat dekat
dengan darah alveolus.
Membran ini dikenal sbg membran
pernafasan atau membran paru.

Faktor2 yg mempengaruhi
kecepatan difusi Gas melalui
Ketebalan Membran( edema, fibrosis,
Membran Pernafasan.

ketebalan>>)
Luas permukaan membran (lobektomi,
emfisema)
Koefisien difusi gas dalam substansi
membran ( berbanding lurus dg kelarutan
gas dan berbanding terbalik dg akar
pangkat 2 molekul)
Perbedaan tekanan antara kedua sisi
membran (perbedaan tekanan parsial gas
dalam alveoli dg tekanan dalam darah).

Transportasi gas (perfusi)


Adalah: Proses perpindahan gas dr paru ke jaringan
dan dr jaringan ke peru dgn bantuan aliran darah.
oksigen kapiler jaringan tubuh karbondioksida jar.
Tbhkapiler
Trasportasi gas oksigen:
Berikatan dgn Hb (Oxyhemoglobin 97%)
Larut dlm plasma (3%)
Transport karbondioksida:
Larut dlm plasma
Berikatan Hb (Carbaminohemoglobine 30%
Sebagai HCO3

TRANSPORTASI DALAM DARAH


PENGANGKUTAN O2 & CO2 OLEH
DARAH

Transport Oksigen dalam


Arteri
98%

darah paru teroksigenasi


sampai PO2 104 mmHg
2% langsung dari aorta lewat
sirkulasi bronkhial menyuplai
jaringan Paru dg PO2 hampir
sama dg Vena 40mmHg (ALIRAN
PINTAS).

Transport Oksigen dalam


keadaan terlarut
3%

jumlah total, bandingkan 97%


yang di transport Hb.
Bila seseorang menghirup O2
pada PO2s alveoli sangat tinggi,
jumlah yg di transport dlm bentuk
terlarut menjadi berlebihan,
sehingga terjadi kelebihan yg
serius dalam jaringan dan
mengakibatkan keracunan O2.

Transport Karbondioksida
dalam darah
Transport

CO2 lebih mudah di


banding O2 pada orang normal dlm
keadaan istirahat.
Bentuk2 Kimia CO2 saat di transport:
Untuk memulai proses transport CO2,
maka CO2 dalam bentuk gas berdifusi
keluar dari sel jaringan dalam bentuk
molekul CO2 yang terlarut. Waktu
memasuki kapiler CO2 segera
bereaksi secara kimia dan fisika.

Transport Karbondioksida
dalam darah

Hanya

sebagian kecil CO2 di transport


dalam bentuk terlarut ke paru (7%)
Transport CO2 dalam bentuk ion
bikarbonat. CO2 yg terlarut dalam darah
bereaksi dg air membentuk asam karbonat,
Enzim karbonik anhidrase pd eritrosit
mengkatalis reaksi ini memungkinkan
sejumlah besar CO2 beraksi dg cairan
eritrosit bahkan sebelum darah tersebut
meninggalkan jaringan.

.
Selanjutnya Asam Karbonat berdisosiasi jadi
ion H & ion Bikarbonat. Sebagian besar ion H
bercampur dg Hb dlm Eritrosit sebabprotein
Hb merupakan dapar asam-basa kuat.
Sebaliknya banyak ion HCO3 berdifusi dari
eritrosit ke dalam plasma. Sementara ion
Clorida berdifusi ke dlm eritrosit dan
menggantikannya (chlorid Shift). sehingga
kadar Cl vena lebih dari kadar Cl arteri.
Dibawah pengaruh Karbonat Anhidrase,
gabungan CO2 dg air dlm eritrosit bersifat
reversible dan dua arah, meliputi sekitar
70% proses transpor CO2.

FUNGSI RESPIRASI DAN NON


RESPIRASI
DARI
PARU
Respirasi : pertukaran gas O dan CO

1.
2. Keseimbangan asam basa
3. Keseimbangan cairan
4. Keseimbangan suhu tubuh
5. Membantu venous return darah ke atrium kanan
selama fase inspirasi
6. Endokrin : keseimbangan bahan vaso aktif,
histamine, serotonin, ECF dan angiotensin
7. Perlindungan terhadap infeksi: makrofag yang
akan membunuh bakteri

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai