Anatomi Respirasi 2
Anatomi Respirasi 2
By
Mahdalena S Kep Ns
SISTEM RESPIRASI
HIDUNG
FARING
LARING
TRAKHEA
BRONCHUS
BRONCHIOLUS
ALVEOLI
ALVEOLUS
1.
Hidung/ Nasal
bagian eksternal : kulit disangga
kartilago dan tulang hidung.
Internal : selaput lendir / konka
nasalis (inferior, medial, superior)
Fungsi :
SISTEM PERNAFASAN
BAWAH/ PARU-PARU
Bronkus
Terletak di ketinggian vertebra
torakalis ke IV dan V
Bronkus kanan lebih pendek dan
lebar, terdiri 6-8 cincin, mempunyai
3 cabang.
Bronkus kiri lebih panjang dan
ramping, terdiri 9-12
cincin,mempunyai 2 cabang.
2. Bronkiolus
1.
Alveoli
Fungsi pertukaran O2 dan CO2
Terdiri dari sekitar 700jt gelembung
paru, bila di bentangkan sekitar
90m2
Terdiri 3 sel aveolar ( Tipe 1
membentuk dinding alveolar, Tipe 2
aktif secara metabolik, mensekresi
surfactan, Tipe 3 sbg Magrofag )
4. Alveolus
3.
PARU -PARU
Terletak
Di
bungkus 2 Pleura:
Pleura viseralis ( langsung
membungkus paru2)
Pleura Parietalis ( melapisi
rongga dada sebelah dalam)
Mediastinum adalah dinding yg
membagi rongga thorak menjadi
2 bagian.
FUNGSI SISTEM
PERNAPASAN
Oksigen
Pengertian Respirasi
Respirasi
Proses Respirasi
Peristiwa
Bernafas
Bernafas
Frekuensi pernapasan
Frekuensi
pernapasan adalah
intensitas memasukkan atau
mengeluarkan udara permenit.
Pada umumnya intensitas
pernapasan pada manusia
berkisar antara 16 20 kali.
3. Suhu. tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka
frekuensi pernapasan akan semakin cepat
4. Posisi tubuh
Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan
atau berlari dibandingkan posisi diam.frekuensi
pernapasan posisi berdiri lebih cepat
dibandingkan posisi duduk.
Frekuensipernapasan posisi tidur terlentar
lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.
5. Aktivitas
Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi
pernapasan akan semakin cepat
Pertukaran Oksigen dan Carbondioksida
Fisiologi Pernafasan
Bernafas : perpindahan oksigen (O2)
dari udara menuju ke sel-sel tubuh dan
keluarnya karbondioksida (CO2) dari
sel-sel menuju udara bebas
Pernafasan eksternal
Difusi O2 dan CO2 melalui membran
kapiler alveolus
Pernafasan internal : proses transfer
O2 dan CO2 antara kapiler-kapiler dan
sel tubuh
Oksigen pindah
menuju ke
jaringan
CO2 berpindah
ke dalam darah
Pergerakan udara
Oxygen
Mengikat hemoglobin di dalam sel
darah merah
Hemoglobin menangkap O2 di dalam
kondisi hangat dan pH rendah
Karbon dioksida
20% mengikat hemoglobin, 70% dlm
bentuk bicarbonate dalam darah
Sel darah merah mengubah CO2
menjadi HCO3-
Pusat Pernafasan
respon
bronkokonstriksi, vasodilatasi pulmonar, dan sekresi kelenjar
mukus.
sistem saraf simpatik: reseptor adrenergik a dan b
(epitelium
bronkus, paru-paru, otot dan sel mast)
bronkodilatasi,
vasokonstriksi pulmonar, dan berkurangnya sekresi kelenjar
mukus.
sistem saraf nonkolinergik non adrenergik (NANC) pada
bronkiolus :
melibatkan berbagai mediator seperti ATP, oksida nitrat,
substance
P, dan VIP (vasoactive intestinal peptide)
respon
penghambatan,
meliputi bronkodilatasi, dan diduga berfungsi sebagai
penyeimbang
terhadap fungsi pemicuan oleh sistem kolinergik .
Mekanisme Pernafasan
1. Tekanan intar-pleural
Dinding dada merupakan suatu kompartemen
tertutup melingkupi paru. Dalam keadaan normal
paru seakan melekat pada dinding dada, hal ini
disebabkan karena ada perbedaan tekanan atau
selisih tekanan atmosfir ( 760 mmHg) dan tekanan
intra pleural (755 mmHg). Sewaktu inspirasi
diafrgama berkontraksi, volume rongga dada
meningkat, tekanan intar pleural dan intar alveolar
turun dibawah tekanan atmosfir sehingga udara
masuk Sedangkan waktu ekspirasi volum rongga
dada mengecil mengakibatkan tekanan intra pleural
dan tekanan intra alveolar meningkat diatas
atmosfir sehingga udara mengalir keluar.
2. Compliance
Hubungan antara perubahan tekanan dengan
perubahan volume dan aliran dikenal sebagai
copliance.
Ada dua bentuk compliance:
- Static compliance, perubahan volum
paru persatuan perubahan tekanan saluran
nafas ( airway pressure) sewaktu paru tidak
bergerak. Pada orang dewasa muda normal :
100 ml/cm H2O
- Effective Compliance : (tidal
volume/peak pressure) selama fase
pernafasan. Normal: 50 ml/cm H2O
Compliance
FISIOLOGI PERNAPASAN
VENTILASI
DIFUSI
TRANSPORTASI
PERTUKARAN
JARINGAN
GAS DALAM
VENTILASI
VENTILASI
Hukum Boyle
Hukum
Pada
pernafasan normal
( Eupnea/quiet Breathing) inspirasi
berlangsung aktif oleh kontraksi
otot, pada ekspirasi berlangsung
pasif oleh daya elastisitas (elastic
recoil) jaringan.
Saat latihan atau secara sadar
melakukan ekspirasi secara kuat,
terdapat tambahan aktifitas
kontraksi otot.
Otot
Otot
Yang
Bekerja
Saat
EKSPIRASI
Normal
.
( Quiet Ekspirasi) berlangsung pasif, terjadi
relaksasi musculus;
Diafragma
(superior)
Intercostalis eksterna sehingga sternum kembali
ke posisi istirahat.
Sedang
Tekanan transpulmoner
Beda
REGULASI VENTILASI
Kontrol
DIFUSI
Gerakan
Daya
Faktor2 yg mempengaruhi
kecepatan difusi Gas melalui
Ketebalan Membran( edema, fibrosis,
Membran Pernafasan.
ketebalan>>)
Luas permukaan membran (lobektomi,
emfisema)
Koefisien difusi gas dalam substansi
membran ( berbanding lurus dg kelarutan
gas dan berbanding terbalik dg akar
pangkat 2 molekul)
Perbedaan tekanan antara kedua sisi
membran (perbedaan tekanan parsial gas
dalam alveoli dg tekanan dalam darah).
Transport Karbondioksida
dalam darah
Transport
Transport Karbondioksida
dalam darah
Hanya
.
Selanjutnya Asam Karbonat berdisosiasi jadi
ion H & ion Bikarbonat. Sebagian besar ion H
bercampur dg Hb dlm Eritrosit sebabprotein
Hb merupakan dapar asam-basa kuat.
Sebaliknya banyak ion HCO3 berdifusi dari
eritrosit ke dalam plasma. Sementara ion
Clorida berdifusi ke dlm eritrosit dan
menggantikannya (chlorid Shift). sehingga
kadar Cl vena lebih dari kadar Cl arteri.
Dibawah pengaruh Karbonat Anhidrase,
gabungan CO2 dg air dlm eritrosit bersifat
reversible dan dua arah, meliputi sekitar
70% proses transpor CO2.
1.
2. Keseimbangan asam basa
3. Keseimbangan cairan
4. Keseimbangan suhu tubuh
5. Membantu venous return darah ke atrium kanan
selama fase inspirasi
6. Endokrin : keseimbangan bahan vaso aktif,
histamine, serotonin, ECF dan angiotensin
7. Perlindungan terhadap infeksi: makrofag yang
akan membunuh bakteri
TERIMA KASIH