Anda di halaman 1dari 17

FILSAFAT PANCASILA

PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA


DAN IDEOLOGI PANCASILA
Salah satu jalan untuk mencapai filsafat dan berfikir ilmiah dimulai dari
penalaran secara etimologis. Secara etimologis,kata filsafat berasal dari bahasa
Yunani philein yang berarti kebijakansanaan.

Menurut Notonagoro (1975), pengertian filsafat pancasila mempunyai sufat


mewujudkan ilmu filsafa, yaitu ilmu yang memandang pancasila mempunyai
sifat mewujudkan ilmu filsafat, yaitu ilmu yang memandang pancasila dari
sudut hakikat. Pengertian Hakikat adalah unsur-unsur yang tetap dan tidak
berubah pada suatu objek.

PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT
Masyarakat atau bangsa indonesia sebelum mendirikan negara
indonesia sudah memiliki nilai-nilai luhur yang diyakini
senbagai suatu pandangan hidup,jiwa,dan kepribadian dalam
pergaulan.
Nilai-nilai luhur yang dimiliki masyarakat indonesia terdapat
dalam adat istiadat,dalam budaya dan dalam agama-agama atau
kepercayaan terhadap adanya tuhan.

Pancasila sebagai kesatuan sistem filsafat memiliki


dasar ontologis,dasar epsitimologi dan aksionologis
1.

Dasar Ontologis

Adalah cabang filsafat yang mengkaji tentang hakikat segala sesuatu yang ada
atau untuk menjawab pertanyaan apakah kenyataan itu pancasila terdiri atas
lima sila yang saling mengikat, sedangkan subjek pendukung pokok sila-sila
pancasila adalah manusia
( Kaelan,2003).

2. Dasar Epistomologis
Adalah cabang filsafat yang mengkaji tentang apakah kebenaran atau apakah
hakikat ilmu pengetahuan. Upaya untuk mendapatkan jawaban tentang
kebenaran dilakukan pembuktian melalui ilmu pengetahuan. Oleh karena itu,
kajian epistemologis filasafat pancasila dimaksudkan sebgai upaya unutk
mencari hakikat pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Oleh karena
hakikat dasar onotlogis sila-sila pancasila adalah manusia,maka kajian
epistemologis pancasila tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya.

3. Dasar Aksiologis
Cabang Ilmu filsafat yang mengkaji tentang nilai praktis atau manfaat suatu
pengetahuan.
1.) menurut sudut pandang subjektif, yaitu bahwa sesuatu bernilai karena
berkaitan dengan subjek pemberi nilai, yaitu manusia
2.) menurut sudut pandang objektif,yaitu bahwa pada hakikatnya sesuatu itu
melekat pada dirinya sendiri memnag bernilai.

Manusia sebagai subjek hukum utama dari sila-sila pancasila


secara ontologis memiliki hakikat mutlak monopluralis,yaitu
memiliki susunan kodrat: jiwa dan raga,rohani dan jasmani,
sifat kodrat mahluk individu dan makhluk sosial, dan
kedudukan kodrat : makhluk pribadi dan sebagai mahkluk
tuhan yang maha esa. Berkaitan dengan itu,maka secara
hierarkis sila pertama mendasari dan menjiwai keempat silasila pancasila.

Susunan isi Arti Pancasila


1.

Isi Arti Pancasila yang Abstrak umum universal

2.

Isi Arti pancasila yang umum kolektif

3.

Isi Arti Pancasila yang khusus kongkrit

( Soeprapto,1995 ).

Abstrak umum universal merupakan init sari atau esensi


pancasila sehingga merupakan pangkal tolak pelaksaan pada
bidang-bidang
kenegaraan,tertib
hukum
indonesia,dan
realisasi praktisnya dalam berbagai bidang kehidupan
kongkrit. Hubungan itu ada di antara negara dengan Tuhan,
manusia,satu,rakyat,adil yang menjadi landasan pancasila.

Asal Mula Pancasila


sebagai Ideologi
1.) Kausa Materialis
2.) Kausa Formalis
3.) Kausa Efisien
4.) Kausa Finalis

Hakikat dan Fungsi Ideologi


Pancasila
1.

Hakikat Ideologi Pancasila

Pada hakikatnya ideologi pancasila tidak lain adalah hasil refleksi


bangsa indonesia berkat kemampuanya mengadakan distansi
terhadap dunia kehidupanya.
Antara keduanya, yaitu ideologi dan kenyataan hidup bangsa
terjadi hubungan dialektis, sehingga berlangsung pengaruh timbal
balik yang terwujud dalam interaksi yang di satu pihak memacu
ideologi makin realistis dan dilain pihak mendorong bangsa
indonesia untuk terus berusaha mendekati bentuk yang ideal.
ideologi mencerminkan cara berfikir bangsa indonesia namun
juga membentuk bangsa indonesia menuju cita-cita.

2. Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara


Fungsi ideologi pancasila bagi bangsa dan negara indonesia adalah unutk
memberikan :
1.

Struktur kognitif : yaitu keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan


landasan unutk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian
dalam alam sekitarnya.

2.

Orientasi daar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta


menunjukan tujuan dalam kehidupan bangsa dan negara indonesia.

3.

Norma norma yang menjadi pedoman dan sumber nilai bagi bangsa
indonesia untuk melangkah dan bertindak.

4.

Bekal dan jalan bagi orang serorang unutk menemukan identitasnya


sebagai bangsa indonesia.

5.

Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong bangsa indonesia


untuk menjalankan aktivitas dan mencapai tujuan

6.

Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk masyarakat


memahami,menghayati,serta mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan
orintasi dan norma-norma yang terkandung di dalam ideologi pancasila.

Pancasila Ideologi Terbuka


1.

Prinsip dan Faktor Pendorong Keterbukaan Pancasila

Beberapa faktor yang mendorong pancasila sebagai ideologi terbukti antara lain adalah :
a.

Kenyataan bahwa dalam proses pembangunan nasional,dinamika masyarakat Indonesia berkembang dengan
sangat cepat sehingga memerlukan kejelasan sikap secara ideologis. Contohnya dalam menyikapi globalisasi
ekonomi.

b.

Kenyataan menunjukan bahwa bangkrutnya ideologi tertutup seperti komunisme cenderung mengisolasi diri
dari perkembangan lingkungan sekitarnya.

c.

Pengalaman sejarah politik indonesia masa lalu,seperti pada waktu besarnya pengaruh komunisme,pancasila
pernah menjadi doktrin yang kaku. Demikian juga pada waktu Orde Baru sangat dominan unutk menjadikan
pancasila sebagai ideologi tertutup bahkan dalam melaksanakan penataran P-4 ( Pedoman Penghayatan
dan Pengalaman pancasila ), materi perumusan penataran dirumuskan atas kemauan pemerintah bukti atas
hasrat pengamatan dari masyarakat indonesia sehingga pancasila sebagai ideologi tidak berfungsi

d.

Tekad untuk membangkitkan kembali kesadaran bangsa indonesia terhadap nilai-nilai dasar pancasila yang
besufat abadi dan hasrat mengembangkannya secara kreatif dan dinamis dalam rangka mewujudkan cita-cita
dan tujuan nasional.

2. Tiga Dimensi Ideologi Pancasila


a.

Dimensi Realitas

b.

Dimensi Idealitas

c.

Dimensi Fleksibilitas

3. Tingkatan Nilai Ideologi Pancasila


a.

Nilai Dasar

Arti Pancasila yang abstrak umum universal ,bersifat tidak berubah,tidak


terikat dengan tempat dan waktu.
b. Nilai Instrumental
Nilai Instrumental merupakan wujud dan isi arti pancasila yang umum
kolektif,penerapanya secara konstektual disesuaikan dengan tuntutan zaman,
akan terkristalisasi dalam lembaga-lembaga yang sesuai dengan kebutuhan
tempat dan waktu.
Nilai instrumental dapat berbentuk kebijakan,strategi,organisasi,sistem
rencana atau program-program yang merupakan tindaklanjut dari nilai dasar.
c.

Nilai Praksis
Nilai praktis merupakan wujud dan isi arti pancasila yang khusus kongkrit.

Nilai praktis adalah wahana pelaksanaan nilai dasar dan instrumental secara
nyata sesungguhnya. Nilai praktis sebagai wahana untuk menunjukan bahwa
nilai dasar berfungsi dalam kehidupan sekaligus sebagai sarana
mengevaluasi atas keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan nilai dasar
dalam sesuatu bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai