Oleh :
IDA AYU KADE SRI WIDIASTUTI
PENDAHULUAN
Pertumbuhan fisik secara integral terkait;
nutrisi yang optimal merupakan syarat untuk
mencapai potensi pertumbuhan penuh.
Kegagalan pemenuhan nutrisi dapat
mengakibatkan ggn/tertunda kematangan
seksual dan atau pertumbuhan linear lambat.
Nutrisi merupakan salah satu faktor
lingkungan yg turut menentukan awitan
pubertas.
1. Tinggi badan
Sekitar 15 20% tinggi badan dewasa dicapai pada
masa remaja.
Percepatan tumbuh anak lelaki terjadi lebih
belakangan serta puncak percepatan lebih tinggi
dibanding anak perempuan.
Pertumbuhan linear dapat melambat atau terhambat
bila kecukupan makanan / energi sangat kurang
atau energy expenditure meningkat misal pada
atlet.
2. Berat Badan
.
Sekitar 25 50% final berat badan ideal dewasa
dicapai pada masa remaja..
3. Komposisi tubuh
Anak lelaki yg sedang tumbuh pesat, penambahan
jaringan otot lebih bnyk drpd jaringan lemak scr
proporsional, demikian pula massa tubuh tnp lemak
dibanding anak perempuan.
Jumlah jaringan lemak tubuh pd orang dewasa normal
adalah 23% pada perempuan dan 15% pd lelaki.
Sekitar 45% tambahan massa tulang terjadi pada
masa remaja dan pada akhir dekade ke-dua kehidupan
90% massa tulang tercapai.
Tjd kegagalan penambahan massa tulang pd
perempuan dgn pubertas terlambat shg kepadatan
tulang lebih rendah pd masa dewasa.
GROWT SPURT
Growth Spurt :
Anak perempuan : antara 10 dan 12
tahun
Anak laki-laki: umur 12 sampai 14
tahun.
ENERGI
Kebutuhan energi remaja dipengaruhi
oleh aktivitas, metabolisme basal
dan peningkatan kebutuhan untuk
menunjang percepatan tumbuhkembang masa remaja.
Kekurangan energi dan nutrien
berakibat terjadi keterlambatan
pubertas dan atau hambatan
pertumbuhan
Kebutuhan Energi
1. Cara pertama : Menggunakan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Indonesia sudah memiliki table AKG yang terdiri atas kecukupan beberapa
zat gizi bagi orang Indonesia mulai umur bayi sampai lansia.
Berdasarkan table AKG, remaja memiliki kebutuhan energy sebesar :
Umur 10-12 tahun : 2050 kkal
Umur 13-15 tahun : 2400 kkal
Umur 16-18 tahun : 2600 kkal
2. Cara kedua : Menggunakan rumus berdasarkan berat badan
Salah satu cara untuk menghitung kecukupan energy remaja ialah
dengan menggunakan rumus berikut :
Remaja putri
Umur 10-12 tahun : 50-60 kkal/kg berat badan/hari
Umur 13-18 tahun : 40-50 kkal/kg berat badan/hari
Remaja putra
Umur 10-12 tahun : 55-60 kkal/kg berat badan/hari
Umur 13-18 tahun : 45-55 kkal/kg berat badan/hari
PROTEIN
Kebutuhan protein meningkat karena
proses tumbuh kembang berlangsung
cepat.
Kebutuhan tertinggi terjadi perempuan (1114 tahun), laki laki (15 18 thn)
Sumber protein : daging, jeroan, ikan, keju,
kerang dan udang (hewani). Sedangkan
protein nabati pada kacang-kacangan,
tempe dan tahu.
Kekurangan asupan protein scr konsisten pd
masa ini dpt berakibat pertumbuhan linear
berkurang, keterlambatan maturasi seksual
serta berkurangnya akumulasi massa tubuh
Kebutuhan Protein
Kecukupan protein pada remaja bisa diketahui dengan dua
cara yaitu sebagai berikut :
Cara pertama : Menggunakan tabel Angka
Kecukupan Gizi (AKG)
Umur 10-12 tahun : 50 gr
Umur 13-15 tahun : 60 gr
Umur 16-18 tahun : 65 gr
Cara kedua : Menggunakan pedoman berikut
Umur 10-12 tahun : 40 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri)
Umur 13-15 tahun : 60 gr/hari (putra) | 57 gr/hari (putri)
Umur 16-18 tahun : 65 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri)
Karbohidrat
Kebutuhan Karbohidrat sekitar 55-70% dari
kebututhan kalori.
Jumlah yang dianjurkan adalah 50% atau lebih
dari energi total serta tidak lebih dari 10-25%
berasal dari karbohidrat sederhana seperti
sukrosa atau fruktosa.
Makanan tinggi karbohidrat : roti, minuman
ringan, susu, sereal, dan makanan seperti kue,
biskuit, roti cepat, donat, gula, sirup, dan selai.
Pemanis dan gula ditambahkan memberikan
sekitar 20% dari total kalori untuk diet remaja
Lemak
Fe / Zat Besi
Fe / Zat Besi
Kalsium (Ca)
Kecukupan asupan kalsium penting untuk
kepadatan masa tulang serta mencegah
risiko fraktur dan osteoporosis.
Sekitar 45% dari puncak pembentukan
massa tulang berlangsung pd masa
remaja dan hampir 90% dari masa tulang
dewasa tercapai di usia 17 Tahun.
Masa remaja merupakan peluang
(window of opportunity) untuk
perkembangan optimal tulang dan
kesehatan masa depan.
Kalsium (Ca)
Angka kecukupan asupan kalsium yang
dianjurkan untuk remaja adalah 1.300 mg per
hari.
Susu merupakan sumber kalsium terbaik,
disusul keju, es krim, yogurt.
Kalsium dalam bentuk sediaan farmasi
(dalam bentuk karbonat, sitrat, laktat atau
fosfat) dengan absorpsi sekitar 25-35%.
Preparat kalsium akan diabsorpsi lebih efisien
bila dikonsumsi bersama makanan dengan
dosis tidak lebih dari 500 mg.
Seng (Zn)
Seng berperan sbg metalo-enzyme pada proses
metabolisme serta penting pada pembentukan
protein dan ekspresi gen.
Konsumsi seng yg adekuat penting untuk proses
percepatan tumbuh dan maturasi seksual.
Sumber seng : Daging merah, kerang dan biji-bijian
utuh.
Remaja vegetarian beresiko tinggi untuk intake
rendah seng
Seng dan besi bersaing untuk penyerapan.
Mengonsumsi suplemen zat besi scr berlebihan
meningkatkan risiko defisiensi zinc ringan jika
asupan zat besi lebih tinggi dua kali yang seng.
FOLAT
Folat berperan pd sintesis DNA, RNA
dan protein sehingga kebutuhan folat
meningkat pada masa remaja.
Kekurangan folat menyebabkan
terjadinya anemia megaloblastik.
Lima sumber folat makanan yang
dikonsumsi oleh remaja termasuk
sereal, jus jeruk, roti, susu, dan
kacang kering atau kacang
SERAT
Serat makanan penting bagi fungsi
normal usus, dan berperan dalam
pencegahan penyakit kronis, seperti
kanker tertentu, penyakit arteri
koroner, dan diabetes mellitus tipe 2.
Asupan serat yang cukup
mengurangi kadar kolesterol serum,
kadar gula darah tinggi, dan
mengurangi risiko obesitas.
TERIMAKASIH