Anda di halaman 1dari 23

Penilaian Status Gizi

Penilaian Langsung

PenilaianTidak Langsung

1. Antropometri

1. Survei Konsumsi

2. Klinis

2. Statistik Vital

3. Biokimia

3. Faktor Ekologi

4. Biofisik

PENILAIAN LANGSUNG

ANTROPOMETRI
KLINIS
BIOKIMIA
BIOFISIK

ANTROPOMETRI
Berasal

Secara

dari kata :

Anthropos = tubuh
Metros = ukuran

umum Antropometri adalah ukuran


tubuh.
Antropometri Gizi : berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat gizi.

PENGGUNAAN ANTROPOMETRI
Antropometri

digunakan untuk melihat


ketidakseimbangan asupan protein dan
energi.
Ketidakseimbangan asupan terlihat pada
pola pertumbuhan fisik dan proporsi
jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan
jumlah air dalam tubuh.

INDEKS ANTROPOMETRI
Berat

Badan Menurut Umur (BB/U)


Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
Berat Badan Menurut Tinggi Badan
(BB/TB)
Lingkar Lengan Atas Menurut Umur (LLA)

PARAMETER ANTROPOMETRI
UMUR
BERAT BADAN
TINGGI
LINGKAR

(U)

(BB)

BADAN (TB)

LENGAN ATAS (LLA)


LINGKAR

KEPALA

LINGKAR

DADA

Tabel : Penggolongan Keadaan Gizi Menurut Indeks


Antropometri (Puslitbang Gizi: 1980. Pedoman Ringkas
Cara Pengukuran
Antropometri dan Penentuan Gizi)

STATUS
GIZI

Ambang batas baku untuk keadaan gizi berdasarkan indeks

BB/U

TB/U

BB/TB

LLA/U

LLA/TB

Gizi
Baik

> 80 %

> 85 %

> 90 %

> 85 %

> 85 %

Gizi
Kurang

61-80 % 71-85 % 81-90 % 71-85 % 76-85 %

Gizi
Buruk

< 60 %

< 70 %

< 80 %

< 70 %

< 75 %

ORANG DEWASA
BROCA
BB Normal = (TB-100)-10%(TB-100)

INDEX MASSA TUBUH (IMT)

IMT =

BB (Kg)
TB(m) x TB(m)

KATEGORI AMBANG BATAS IMT (ORANG INDONESIA)

No.

KATEGORI
UNDERWIGHT

IMT
< 18,5

NORMAL

18.5 22,9

OVER

23 27,49

OBESITAS CLASS I

27,5 32,49

OBESITAS CLASS II

32,5 37,49

OBESITAS CLASS III

> 37,5
WHO, 2004

KLINIS
Metode

penilaian status gizi didasarkan pada


perubahan-perubahan yang terjadi yang
dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi.

Dapat

dilihat pada jaringan Epitel (supervisial


epithelial tisue),seperti kulit, mata, rambut,
mukosa oral.
Digunakan untuk survei klinis secara cepat (rapid
clinical surveys) tanda-tanda umum dari
kekurangan salah satu atau lebih zat gizi.

PEMERIKSAAN KLINIS (CLINICAL


ASSESMENT)
Riwayat

medis (Medical History)

Mencatat semua kejadian yang


berhubungan dengan gejala yang timbul pada
penderita beserta faktor-faktor yang
mempengaruhi timbulnya penyakit.
Pemeriksaan

Fisik

pengamatan terhadap perubahan fisik, yang


ada kaitannya dengan kekurangan gizi.

BIOKIMIA
Pemeriksaan

status gizi yang dilakukan


dengan menggunakan spesimen berbagai
macam jaringan tubuh(urine, darah, tinja,
hati, otot) yang diperiksa secara
laboratoris.
Metode ini digunakan untuk peringatan
bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan
malnutrisi lebih parah.

Pemeriksaan Biokimia Gizi


Penilaian

status zat Besi (Hb,Hematokrit,


Besi serum, Feritrin serum,Transferin
saturation).
Penilaian Status Protein (albumin,
Globulin, Fibrinogen)
Penilaian Status Vitamin (A,D,E,C,B1,B2,
Niasin)
Penilaian Status Mineral
(I,Zn,Ca,F,Mg,Cr,Se)

Pemeriksaan Zat Gizi Spesifik


Bertujuan

menilai status gizi 4 masalah


gizi di Indonesia, yaitu:
KEP

(kurang Energi Protein)

AGB

(Anemia Gizi Besi)

KVA (Kurang
GAKY

Vitamin A)

(Gangguan Akibat Kekurangan


Yodium)

BIOFISIK
Metode

penilaian status gizi dengan


melihat kemampuan fungsi (khususnya
jaringan) dan melihat perubahan struktur
dari jaringan.

BIOFISIK.
Digunakan

dalam situasi tertentu, seperti


kejadian buta senja epidemik (epidemic of
night blindnes).
Cara yang digunakan adalah tes adaptasi
gelap.

PENILAIAN TIDAK
LANGSUNG

SURVEI KONSUMSI MAKANAN


STATISTIK VITAL
FAKTOR EKOLOGI

SURVEI KONSUMSI
MAKANAN
Adalah metode penentuan status

gizi secara
tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis
zat gizi yang dikonsumsi.

Metoda ini dapat memberikan gambaran tentang


konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat,
keluarga, dan individu.

Survei ini dapat mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan zat gizi.

STATISTIK VITAL

Adalah
penilaian
status
gizi
dengan
menganalisa
data
beberapa
statistik
kesehatan ( angka kematian menurut umur,
angka kesakitan dan kematian akibat
penyebab tertentu, dan data lain yang
berhubungan dengan gizi)

Metoda ini dapat digunakan sebagai bagian


dari indikator tidak langsung pengukuran
status gizi masyarakat.

FAKTOR EKOLOGI

Malnutrisi merupakan masalah ekologi


sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik,
biologis, dan lingkungan budaya. Jumlah
makanan yang tersedia sangat tergantung
dari keadaan ekologi (iklim, tanah, irigasi,
dll)

Faktor ekologi sangat penting untuk


mengetahui penyebab malnutrisi di suatu
masyarakat sebagai dasar untuk melakukan
program intervensi gizi.

Anda mungkin juga menyukai