Anda di halaman 1dari 30

METODOLOGI

PENELITIAN
TUGAS KE-4

OLEH KELOMPOK 6:
DEWI RINA SETYAWATI
(F1315032)
DONIK ARIYANTO
(F1315034)
M. DADANG ISNANDAR
(F1315113)

CHAPTER 4

THE CRITICAL LITERATURE REVIEW

Definisi Peninjauan Ulang


Literature
proses langkah demi langkah yang berkaitan dengan
identifikasi kerja yang disebar dan yang tidak disebar
dari sumber data sekunder dalam topik yang
bersangkutan, evaluasi kerja hubungannya dengan
masalah, dan dokumentasi kerja.
Literature review yang kritis meyakinkan bahwa tidak ada
variabel penting yang sudah ditemukan di masa lalu.
Tujuan dari literature review bergantung pada pendekatan
penelitian yang digunakan

Tujuan Peninjauan Ulang Literature


Memastikan Bahwa:

Usaha penelitian ditempatkan sesuai dengan pengetahuan yang ada


dan berdasarkan pada pengetahuan tersebut.
Tidak berisiko menemukan ulang proses yang lama atau
reinventing the wheel, yang merupakan usaha yang sia-sia untuk
menemukan kembali sesuatu yang sudah diketahui.
Latar belakang tersedia untuk memungkinkan dalam melihat sudut
permasalahan, untuk membentuk pikiran, dan untuk mencetuskan
wawasan yang berguna pada topik penelitian.
Ide yang jelas muncul untuk variabel apa yang akan penting untuk
dipertimbangkan, mengapa penting dipertimbangkan, dan
bagaimana mereka diinvestigasi untuk menyelesaikan masalah.

Tujuan Peninjauan Ulang Literature


Memastikan Bahwa:
Peneliti dapat memperkenalkan terminologi yang relevan dan untuk
menyediakan definisi-definisi pengarah dari konsep kerangka kerja
teoritis.
Peneliti dapat menyediakan argumen untuk hubungan antara
variabel dalam model konseptual.
Dapat diuji dan ditiru dari peningkatan temuan penelitian sekarang.
Temuan penelitian berhubungan dengan temuan lainnya

Pendekatan Literatur
Sumber Data

Pencarian
Literatur

Evaluasi
Literatur

Dokumenatas
i Literatur

Isu-Isu Etis
Ada dua perangkap yang harus diwaspadai dalam
melakukan penelitian yang didasarkan pada pekerjaan
orang lain, yaitu:
Dengan sengaja salah menyajikan hasil kerja dari
pengarang lain yaitu, sudut pandang mereka, ide-ide,
model, kesimpulan-kesimpulan temuan, interpretasi, dan
seterusnya.
Plagiarisme penggunaan kata-kata pemikiran orang
lain, argumen, atau ide seperti milik sendiri.

CHAPTER 5

THEORETICAL FRAMEWORK AND


HYPOTHESIS DEVELOPMENT

A. Kebutuhan Kerangka Kerja Teoritis


i. Definisi Dan Pentingnya Kerangka Kerja Teoritis

Kerangka kerja teoritis mewakili kepercayaan dan bagaimana


kepastian suatu fenomena (atau variabel atau konsep) yang
berhubungan satu sama lain (model) dan sebuah penjelasan
mengapa percaya bahwa variabel-variabel tersebut terasosiasi
satu sama lain (teori).

ii. Proses Membangun Kerangka Kerja Teoritis


Memperkenalkan definisi-definisi dari konsep
atau variabel dalam model
Mengembangkan sebuah model konseptual
yang menyediakan penggambaran deskriptif
dari teori
Hadir dengan teori yang menyediakan
penjelasan hubungan antara variabel-variabel
dalam model

B. Variabel
Sebuah variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan nilai. Nilai dapat
berbeda pada waktu yang bervariasi untuk sebuah objek atau orang, atau
pada waktu yang sama untuk objek yang berbeda atau orang.
i. Variabel Dependen
Variabel dependen (yang bergantung)
adalah variabel dari kertertarikan
(kepentingan) utama peneliti. Tujuan
peneliti adalah untuk memahami dan
mendeskripsikan variabel dependen, atau
untuk menjelaskan keragamannya, atau
untuk memprediksikan.

ii. Variabel Independen


Secara umum diduga bahwa
variabel independen adalah
salah satu yang mempengaruhi
variabel dependen dalam hal
yang positif atau negatif.

iii. Variabel Moderat

iv. Variabel Mediasi

Variabel moderat adalah variabel


yang memiliki efek kontingen (tidak
pasti) pada hubungan variabel
independen variabel dependen.

Variabel mediasi (atau variabel


intervensi) adalah variabel yang muncul
antara waktu variabel independen mulai
beroperasi untuk mempengaruhi
variabel dependen dan waktu akibatnya
mulai dirasakan.

C. Kerangka Kerja Teoritis


Kerangka kerja teoritis merupakan fondasi di mana seluruh proyek penelitian
deduktif didasarkan.
Ada tiga fitur dasar yang harus tergabung dalam setiap kerangka kerja teoritis:

Variabel-variabel yang
relevan terhadap studi
harus diartikan dengan
jelas

Model konseptual yang


mendeskripsikan hubungan
antara variabel-variabel
dalam sebuah model harus
ditentukan

Harus ada penjelasan yang


jelas mengenai mengapa
diperkirakan hubungan
tersebut ada

D. Pengembangan Hipotesis
i. Definisi hipotesis: format
Hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan sementara tetapi dapat diuji
yang memprediksikan apa yang diharapkan untuk ditemukan dalam data
empiris.
Pernyataan jika-maka
Contohnya:
Karyawan yang lebih sehat akan lebih sedikit mengambil cuti sakit.
Jika karyawan lebih sehat, maka mereka akan lebih sedikit mengambil
cuti sakit.

ii. Hipotesis Terarah dan Tidak Terarah


Hipotesis dapat dikatakan terarah apabila arahan dari hubungan antara
variabel (positif/negatif) diindikasikan.
Contoh:
Semakin besar stres yang dialami dalam pekerjaan, semakin rendah
kepuasan kerja karyawan.
Wanita lebih termotivasi dibandingkan laki-laki.
Sedangkan, hipotesis yang tidak terarah yang melakukan dalil sebuah
hubungan atau perbedaan,tetapi tidak mengindikasikan arahan dari
hubungan atau perbedaan tersebut.
Contoh:
Terdapat sebuah hubungan antara umur dan kepuasan kerja.
Terdapat perbedaan antara nilai etika kerja karyawan Amerika dan Asia.

iii. Null dan Hipotesis Alternatif


Hipotesis null adalah sebuah hipotesis yang disediakan untuk ditolak
dengan tujuan untuk mendukung hipotesis alternatif.

2. Memilih uji statistikal


yang sesuaibergantung
1. Menyatakan hipotesis null
pada data yang
dan alternatif
dikumpulkan parametrik
Langkah- atau non-parametrik

langkah
pengujian
hipotesis4. Melihat apabila hasil
output dari analisis
3. Menentukan tingkat
komputer mengindikasikan
signifikan yang diinginkan
bahwa level signifikan telah
tercapai

Pengujian Hipotesis dengan Penelitian Kualitatif: Analisis


Kasus Negatif
Hipotesis dapat diuji dengan data kualitatif.
Sebagai contoh, setelah wawancara yang panjang, seorang peneliti telah
mengembangkan kerangka kerja teoritis bahwa praktik tak pantas oleh
karyawan adalah sebuah fungsi dari ketidakmampuan untuk menentukan
antara benar dan salah, atau kebutuhan untuk uang lebih, praktik
organisasi yang tidak berbeda.
Untuk menguji hipotesis bahwa ketiga faktor tersebut merupakan faktor
primer yang mempengaruhi praktik-praktik tak pantas, peneliti harus
mencari data membuktikan hipotesis.

E. Implikasi Manajerial
Pada hubungan ini, hal ini menjadi mudah untuk mengikuti perkembangan
penelitiand dari tingkat awal, ketika manajer mengetahui ruang lingkup
permasalahan, pengumpulan data pendahuluan (termasuk tinjauan
pustaka), pengembangan kerangka kerja teoritis berdasarkan tinjauan
pustaka dan dipandu oleh pengalaman dan intuisi, formulasi hipotesis
untuk pengujian.
Pengetahuan mengenai bagaimana dan untuk tujuan apa kerangka kerja
teoritis dikembangkan dan hipotesis dihasilkan memungkinkan manajer
menjadi penilai yang cerdas dari laporan penelitian yang disampaikan
konsultan.

KOMENTAR
Pada Bab 5, kami diajarkan untuk mengenal dan memahami 4 jenis variabel, yaitu
Variabel dependen, Variabel independen, Moderating variable, Mediating variable.
Menurut materi, variabel merupakan segala sesuatu yang dapat membuat nilai
menjadi berbeda dan bermacam-macam meskipun diterapkan pada kondisi yang
pernah ada dalam hal ini penelitian terdahulu baik menyangkut orang maupun objek
lainnya. Jika dihadapkan pada artikel yang tidak menjelaskan secara langsung, masih
terdapay kesulitan dalam membedakan 4 jenis variable tersebut.

ANALISA SNA

Nomo
No. r Urut
SNA

79

Judul Makalah

Hipotesis dan Theoretical Framework*

Analisis Manajemen Laba


Melalui Akrual Diskresioner
dan Manipulasi Aktivitas Riil
H1: Perusahaan akan melakaukan manajemen laba
pada Penawaran Publik
melalui akrual diskresioner lancar pada saat IPO
Perdana dan Efeknya
Terhadap Kinerja Pasar
Jangka Panjang
H2: Perusahaan akan melakaukan manajemen laba
melalui akrual diskresioner jangka panjang pada saat

IPO
H3: perusahaan akan melakukan manajemen laba

melalui arus kas operasi abnormal pada saat IPO


H4: perusahaan akan melakukan manajemen laba

melalui biaya produksi abnormal pada saat IPO


H5: perusahaan akan melakukan manajemen laba

melalui biaya diskresioner abnormal pada saat IPO


H6: Terdapat perbedaan atas nilai akrual diskresioner
lancar antara periode menjelang IPO dan periode

setelah IPO
H7: Terdapat perbedaan atas nilai akrual diskresioner
jangka panjang antara periode menjelang IPO dan

periode setelah IPO


H8: terdapat perbedaan yang signifikan atas abnormal

CFO sebelum IPO dan sesudah IPO


H9: terdapat perbedaan yang signifikan atas biaya

produksi abnormal sebelum IPO dan sesudah IPO


H10: terdapat perbedaan yang signifikan atas biaya

diskresional abnormal sebelum IPO dan sesudah IPO

Depende
Mediatin
Independe Moderatin
nt
g
nt Variable g Variable
Variable
Variable

Nomo
No. r Urut
SNA

Judul Makalah

Hipotesis dan Theoretical Framework*

Analisis Pengaruh Peran


Badan Pengawasan
Asistensi (pendampingan) memiliki pengaruh positif terhadap tingkat
Keuangan Pemerintah opini audit
(BPKP) Terhadap
Temuan dan Opini Audit

Depende
Mediatin
Independe Moderatin
nt
g
nt Variable g Variable
Variable
Variable

Asistensi (pendampingan) memiliki pengaruh negatif terhadap


nominal temuan audit
Penugasan audit kinerja dan operasional BPKP tahun yang lalu
memiliki pengaruh positif terhadap tingkat opini audit tahun ini
Penugasan audit kinerja dan operasional BPKP tahun yang lalu
memiliki pengaruh negatif terhadap nominal temuan audit tahun ini
Penugasan audit kinerja dan operasional BPKP tahun yang lalu
memiliki pengaruh negatif terhadap nominal temuan audit tahun ini

Monitoring dan evaluasi tahun yang lalu memiliki pengaruh negatif


terhadap nominal temuan audit tahun ini

Sosialisasi dan bimbingan teknis memiliki pengaruh positif terhadap


tingkat opini audit
Sosialisasi dan bimbingan teknis memiliki pengaruh negatif terhadap
nominal temuan audit
Peran BPKP dalam perbaikan kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah dan tindak lanjut temuan audit di tahun yang lalu membantu
pemerintah daerah mendapatkan tingkat opini audit yang lebih baik di
tahun ini

80

Peran BPKP dalam perbaikan kualitas laporan keuangan pemerintah


daerah dan tindak lanjut temuan audit tahun yang lalu membantu
pemerintah daerah mendapatkan nominal temuan audit yang lebih
kecil di tahun ini

Nomo
No. r Urut
SNA

81

Judul Makalah

Hipotesis dan Theoretical Framework*

Depende
Mediatin
Independe Moderatin
nt
g
nt Variable g Variable
Variable
Variable

Pengaruh Pengawasan
Fungsional dan
Legislatif terhadap
Kinerja Pemerintah
Daeraha di Indonesia
tahun 2011-2012

Pemerintah daerah yang dipimpin oleh pengusaha memiliki


kinerja yang lebih baik dibandingkan pemerintah daerah
yang dipimpin oleh non-pengusaha

Pemerintah daerah yang dipimpin oleh kepala daerah


dengan latar belakang ekonomi/akuntansi memiliki kinerja
yang lebih baik dibandingkan pemerintah daerah yang
dipimpin oleh kepala daerah yang tidak memiliki latar
belakang ekonomi/akuntansi

Pemerintah daerah yang dipimpin oleh kepala daerah


dengan latar belakang ekonomi/akuntansi memiliki kinerja
yang lebih baik dibandingkan pemerintah daerah yang
dipimpin oleh kepala daerah yang tidak memiliki latar
belakang ekonomi/akuntansi

Kompetisi politik berpengaruh positif terhadap kinerja


pemerintah daerah.

Ukuran legislatif berpengaruh positif terhadap kinerja


pemerintah daerah.

Nomo
No. r Urut
SNA

82

Judul Makalah

Hipotesis dan Theoretical Framework*

Pengaruh PAD, Dana


Perimbangan dan SiLPA
Terhadap Kualitas
Pembangunan Manusia
Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh langsung
dengan Alokasi Belanja
terhadap kualitas pembangunan manusia
Modal Sebagai Variabel
Intervening (Studi Pada
Pemerintah
Kabupaten/Kota di Bali)
Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh tidak langsung
terhadap kualitas pembangunan manusia melalui alokasi

belanja modal.
Dana Alokasi Umum (DAU) berpengaruh langsung terhadap

kualitas pembangunan manusia


Dana Alokasi Umum (DAU) berpengaruh tidak langsung
terhadap kualitas pembangunan manusia melalui alokasi

belanja modal.
Dana Alokasi Khusus (DAK) berpengaruh langsung terhadap
kualitas pembangunan manusia
Dana Alokasi Khusus (DAK) berpengaruh tidak langsung
terhadap kualitas pembangunan manusia melalui alokasi

belanja modal.
Dana Bagi Hasil (DBH) berpengaruh langsung terhadap

kualitas pembangunan manusia.


Dana Bagi Hasil (DBH) berpengaruh tidak langsung
terhadap kualitas pembangunan manusia melalui alokasi

belanja modal
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) berpengaruh

langsung terhadap kualitas pembangunan manusia

Depende
Mediatin
Independe Moderatin
nt
g
nt Variable g Variable
Variable
Variable

Nomo
No. r Urut
SNA
5

Judul Makalah

Hipotesis dan Theoretical


Framework*

Tidak Ada Hipotesis (desain


Artificial Neural Network Analysis to Observe the
83
penelitian menggunakan metode
Credit Rating on Municipal Bonds
kualitatif)
Bukti Empiris tentang Pengaruh Budget
H1: Pendapatan sendiri
Ratcheting terhadap Hubungan antara
084
berpengaruh terhadap belanja
Pendapatan Sendiri dan Belanja Daerah pada
daerah
Kabupaten/Kota di Aceh
H2: Budget ratcheting berpengaruh
terhadap hubungan antara

Pendapatan Sendiri dengan Belanja


Daerah
H1: Rasio derajat desentralisasi
Pengaruh Rasio Keuangan Pemerintah Daerah
berpengaruh positif terhadap
085 terhadap Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia
Pemerintah Provinsi di Indonesia
(IPM)
H2: Rasio ketergantungan
keuangan daerah berpengaruh

negatif terhadap Indeks


Pembangunan Manusia (IPM)
H3: Rasio kemandirian keuangan
daerah berpengaruh positif

terhadap Indeks Pembangunan


Manusia (IPM)
H4: Rasio efektivitas Pendapatan
Asli Daerah (PAD) berpengaruh

positif terhadap Indeks


Pembangunan Manusia (IPM)
H5: Rasio efektivitas pajak daerah
berpengaruh positif terhadap

Depende
Mediatin
Independe Moderatin
nt
g
nt Variable g Variable
Variable
Variable

Nomo
No. r Urut
SNA

Judul Makalah

Hipotesis dan Theoretical


Framework*

Hasil analisis regresi terhadap


hipotesis pertama dapat dilihat
Studi Fenomenologi : Pemahaman atas Laporan bahwa pengetahuan Dewan
086 Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan
tentang anggaran berpengaruh
Pemerintahan Daerah
positif signifikan terhadap
pengawasan keuangan daerah
(APBD)
Hasil analisis regresi terhadap
hipotesis ke dua dapat dilihat
bahwa interaksi antara
pengetahuan dewan tentang

anggaran dengan partisipasi


masyarakat berpengaruh negatif
signifikan terhadap pengawasan
APBD
Berdasarkan hasil uji hipotesis ke
tiga dapat dilihat bahwa interaksi
antara pengetahuan dewan

tentang anggaran dengan


transparansi kebijakan publik tidak
berpengaruh positif signifikan
terhadap pengawasan APBD
Berdasarkan Hasil uji hipotesis ke
empat dapat dilihat bahwa
interaksi antara pengetahuan
dewan tentang anggaran dengan

partisipasi masyarakat dan


transparansi kebijakan publik tidak
berpengaruh positif signifikan

Depende
Mediatin
Independe Moderatin
nt
g
nt Variable g Variable
Variable
Variable

Nomo
No. r Urut
SNA

10

Judul Makalah

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi


Pemerintahan, Kompetensi Aparatur dan Peran
Audit Internal terhadap Kualitas Informasi
087
Laporan Keuangan dengan Sistem Pengendalian
Intern Sebagai Variabel Moderating (Studi
Empiris pada SKPD-SKPD di Pemprov. NTB)

Hipotesis dan Theoretical


Framework*
H1: Penerapan standar akuntansi
pemerintahan berpengaruh positif
terhadap kualitas informasi laporan
keuangan

H2: Kompetensi aparatur


berpengaruh positif terhadap

kualitas informasi laporan


keuangan
H3: Peran audit internal
berpengaruh positif terhadap

kualitas informasi laporan


keuangan
H4: Sistem pengendalian intern
memoderasi pengaruh penerapan
SAP, kompetensi aparatur dan

fungsi audit internal terhadap


kualitas informasi laporan
keuangan
H1: Pendapatan Asli Daerah
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi
berpengaruh terhadap Kinerja
Umum, dan Alokasi Khusus Terhadap Kinerja
088
Keuangan Pemerintah Daerah
Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Kabupaten dan Kota di Sumatera
se-Sumatera Bagian Selatan
Bagian Selatan.
H2: Dana Alokasi Umum
berpengaruh terhadap Kinerja

Keuangan Pemerintah Daerah


Kabupaten dan Kota di Sumatera

Depende
Mediatin
Independe Moderatin
nt
g
nt Variable g Variable
Variable
Variable

Nomo
No. r Urut
SNA

10

Judul Makalah

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi


Pemerintahan, Kompetensi Aparatur dan Peran
Audit Internal terhadap Kualitas Informasi
087
Laporan Keuangan dengan Sistem Pengendalian
Intern Sebagai Variabel Moderating (Studi
Empiris pada SKPD-SKPD di Pemprov. NTB)

Hipotesis dan Theoretical


Framework*
H1: Penerapan standar akuntansi
pemerintahan berpengaruh positif
terhadap kualitas informasi laporan
keuangan

H2: Kompetensi aparatur


berpengaruh positif terhadap

kualitas informasi laporan


keuangan
H3: Peran audit internal
berpengaruh positif terhadap

kualitas informasi laporan


keuangan
H4: Sistem pengendalian intern
memoderasi pengaruh penerapan
SAP, kompetensi aparatur dan

fungsi audit internal terhadap


kualitas informasi laporan
keuangan
H1: Pendapatan Asli Daerah
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi
berpengaruh terhadap Kinerja
Umum, dan Alokasi Khusus Terhadap Kinerja
088
Keuangan Pemerintah Daerah
Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Kabupaten dan Kota di Sumatera
se-Sumatera Bagian Selatan
Bagian Selatan.
H2: Dana Alokasi Umum
berpengaruh terhadap Kinerja

Keuangan Pemerintah Daerah


Kabupaten dan Kota di Sumatera

Depende
Mediatin
Independe Moderatin
nt
g
nt Variable g Variable
Variable
Variable

Nomo
No. r Urut
SNA

11

89

Judul Makalah

Hipotesis dan Theoretical


Framework*

The Effect of IFRS Adoption Level on The Quality Quality of Financial Reporting
of Financial Reporting in Manufacturing
IFRS Adoption Level
Companies in ASEAN
Determinan Timeliness Penetapan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintah
Provinsi Di Indonesia

Size Pemerintah Daerah (X1)

Latar belakang kepala daerah (X2)

Umur Kepala Daerah (X3)

Timeliness penetapan APBD (Y)

Ukuran DPRD (X4)


Komposisi DPRD (X5)

12

90

Depende
Mediatin
Independe Moderatin
nt
g
nt Variable g Variable
Variable
Variable

liquidity (X6)
Leverage (X7)
Auditors Opinion(X8)

Nomo
No. r Urut
SNA

Judul Makalah
Determinan Pengalokasian Belanja Modal
dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel
Moderating Pada Pemerintah Provinsi Di
Indonesia

13

91

Persepsi Knowledge Management sebagai


Sistem Pengendalian Internal dan Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Entitas Akuntansi di Indonesia

14

92

Hipotesis dan Theoretical


Framework*
Pertumbuhan Ekonomi (PE)
Belanja Modal (BM)
Rasio Kemandirian Keuangan
Daerah (RKKD)
Rasio Efektivitas Keuangan Daerah
(EFEKD)
Rasio Efesiensi Keuangan Daerah
(EFIKD)
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Dana Bagi Hasil (DBH)
Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Khusus (DAK)

H0 : kinerja entitas akuntansi


H1 : hubungan antara ICT knowhow and skills dengan kinerja
entitas akuntansi
H2 : hubungan antara program
pelatihan kerja dengan kinerja
entitas akuntansi
H3 : hubungan antara program
rotasi kerja dengan kinerja entitas
akuntansi
H4 : hubungan antara
ketersediaan teknologi KM dengan

Depende
Mediatin
Independe Moderatin
nt
g
nt Variable g Variable
Variable
Variable

v
v
v

Nomo
No. r Urut
SNA

Judul Makalah
Penganggaran Daerah: Konsensus, Kekuasaan
dan Politik Anggaran

15

94

Depende
Mediatin
Independe Moderatin
nt
g
nt Variable g Variable
Variable
Variable

Desain penelitian menggunakan


metode kualitatif

93

Peran Transfer Dana Penyesuaian dan Dana


Perimbangan Terhadap Peningkatan Belanja
Modal Daerah Untuk Menciptakan Quality
Spending

16

Hipotesis dan Theoretical


Framework*

H0 : belanja modal pemerintah


daerah
H1 : Transfer DAU berpengaruh
terhadap belanja modal
pemerintah daerah

H4: Transfer DID berpengaruh


terhadap belanja modal
pemerintah daerah

H5: Transfer BOS berpengaruh


terhadap belanja modal
pemerintah daerah

H2 : Transfer DAK berpengaruh


terhadap belanja modal
pemerintah daerah
H3 : Transfer Dana Bagi Hasil
berpengaruh terhadap belanja
modal daerah

Anda mungkin juga menyukai