Askep Anastesi Pre Dan Post Op
Askep Anastesi Pre Dan Post Op
Keadaan khusus :
a. Obesitas : jaringan lemak rantan terhadap infeksi,
peningkatan masalah teknik dan mekanik
(resiko dehisensi), dan nafas tidak optimal.
b.Penggunaan obat dan alcohol : rentan terhadap
cedera, malnutrisi, dan tremens delirium.
2. Status Pernafasan
a.berhenti merokok 4 6 minggu sebelum
pembedahan
b. latihan nafas dan penggunaan spirometer intensif
c. pemeriksaan fungsi paru dan analisa gas darah
(AGD)
d.riwayat sesak nafas atau penyakit saluran
pernafasan yang lain.
d. Personal Hygine
e. Pengosongan kandung kemih
f. Latihan Pra Operasi
1. Latihan nafas dalam
2. Latiihan batuk efekti
3. latihan gerak sendi
2. Persiapan penunjang
a. Pemeriksaan Radiologi dan
diagnostik, seperti : Foto thoraks,
abdomen, foto tulang, CT scan, EKG,
EEG, MRI
- Perdarahan
Penatalaksanaan perdarahan seperti halnya pada pasien
syok. Pasien diberikan posisi terlentang dengan posisi
tungkai kaki membentuk sudut 20 derajat dari tempat tidur
se
- Trombosis vena profunda
Trombosis vena profunda adalah trombosis yang terjadi
pada pembuluh darah vena bagian dalam. Komplikasi serius
yang bisa ditimbulkan adalah embolisme pulmonari dan
sindrom pasca flebitis.
- Retensi urin
Retensi urine paling sering terjadi pada kasus-kasus
pembedahan rektum, anus dan vagina. Atau juga setelah
herniofari dan pembedahan pada daerah abdomen bawah.
Penyebabnya adalah adanya spasme spinkter kandung
kemih.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah
pemasangan kateter untuk membatu mengeluarkan urine
dari kandung kemih.mentara lutut harus dijag tetap lurus.
- Embolisme Pulmonal
Embolsime dapat terjadi karena benda asing (bekuan
darah, udara dan lemak) yang terlepas dari tempat
asalnya terbawa di sepanjang aliran darah. Embolus
ini bisa menyumbat arteri pulmonal yang akan
mengakibatkan pasien merasa nyeri seperti ditusuktusuk dan sesak nafas, cemas dan sianosis.
Intervensi keperawatan seperti ambulatori pasca
operatif dini dapat mengurangi resiko embolus
pulmonal.
8. Komplikasi Gastrointestinal
Komplikasi pada gastrointestinal paling sering terjadi
pada pasien yang mengalami pembedahan abdomen
dan pelvis. Komplikasinya meliputi obstruksi
intestinal, nyeri dan juga distensi abdomen.