DEFINISI
Skleroderma adalah penyakit kronik,
tidak diketahui penyebabnya dan
mengenai pembuluh darah mikro
serta jaringan ikat lunak.
Ditandai oleh adanya
obliterasi pembuluh
paru,
pencernaan,
jantung.
fibrosis dan
darah kulit,
ginjal
dan
E
P
I
D
E
M
I
O
L
O
G
I
ETIOLOGI
PATOGENESIS
Genetik
Imunologis
(Autoantibodi
)
Faktor
lingkungan/Pencetus
(Infeksi,Toksin,Obat)
Vaskuler Injury
Pelepasan
sitokin, TGFB,
PDGF
Aktivasi
Fibroblast
Berlebihan
Ekstraseluler
matriks
meningkat
Fibrosis
Gejala Klinis
pada
Skleroderma
KLASIFIKASI
1. Skleroderma Lokal
(Morfea)
2. Sklerosis
Sistemik
MANIFESTASI KLINIS
A.
Skleroderma
Lokalisata/Morfea
1. Morfea soliter (Morfea en
plaque)
Satu/beberapa
patch/plak
berindurasi dan berbatas jelas,
umumnya
dengan
hipo
atau
hiperpigmentasi.
Lesi dini edema dengan atau
tanpa eritema sekitar.
Nyeri muncul beberapa minggu
sebelum muncul gejala klinik.
Lesi aktif berindurasi dan berbatas
eritema dan violaceous (ungu)
keputihan atau kuning, khususnya di
sentral.
band-like +
yang dapat
dapat
mempengaruhi pertumbuhan tulang
dan jaringan
3. Morfea Generalisata
MANIFESTASI KLINIS
B. Sklerosis Sistemik
STADIUM I
Kelainan vasomotorik: akrosianosis dan akroasifiksi
Di muka telengatiektasis. Tampak juga bercak
edematosa batas tidak jelas bercak-bercak
berindurasi, berwarna agak putih kekuningan.
Pengerasan kulit dan keterbatasan pergerakan
muka topeng, mikrostomia.
Sklerodaktili pada jari tangan dengan ulserasi pada
ujung, akrosklerosis dengan hiperpigmentasi dan
depigmentasi serta atrofi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HISTOPATOLOGI
Pemeriksaan
PemeriksaanLaboratorium
Laboratorium
1. Pemeriksaan
autoantibodi
Ditemukan antinuclear
antibody (ANA)
sebesar 46%-80% dari
seluruh pasien.
2.Pemeriksaan munoglobulin.
Peningkatan imunoglobulin
G
3. Pemeriksaan darah
lengkap
Eosinofilia (ditemukan pada
6%-50% pasien morfea).
4. Pemeriksaan fungsi Ginjal,
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Penunjang
Penunjang
Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan Jantung
Pemeriksaan Jantung
DIAGNOSA
I. MORFEA/SKLERODERMA LOKAL
1. ANAMNESA
Kulit pasien terasa tebal, keras atau
ketat, beberapa pasien mengeluh gatal.
2. PEMERIKSAAN FISIK
Plak soliter, linier atau generalisata.
Distribusi pada batang tubuh, juga bisa
pada ekstremitas, wajah, atau kepala
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSA
American
Rheumatism
(ARA)
Satu kriteria mayor, atau
2 dari 3 kriteria Minor
Association
Kriteria Mayor
Skleroderma proksimal: penebalan, penegangan
dan pengerasan kulit yang simetrik pada kulit jari
dan kulit proksimal. Dapat mengenai seluruh
ekstremitas, muka, leher, toraks dan abdomen.
Kriteria Minor
Sklerodaktili
Pencekungan
jari
atau
substansi jari.
Fibrosis basal kedua paru..
hilangnya
DIAGNOSA BANDING
MORFEA
1. Lichen Sclerosus et atrophicus
Plak berwarna putih
gading, berbatas jelas,
permukaan lesi bisa
meninggi/sama dengan
kulit normal.
Keadaan lanjut lesi
menjadi cekung.
Pemeriksaan
histopatologi
hyperkeratosis, atrofi
epidermis, follicular
plugging dan
homogenisasi dan
kolagen dermis.
I. MORBUS HANSEN
II.VITILIGO
III. Raynaud
Disease
No
Perbedaan
1.
Perempuan: Laki-laki
2.
3.
Frekuensi
serangan
Fenomena Raynaud
Primera
20:1
Sklerosis Sitemik
Pubertas
>24 thn
>10x
5x
4:1
perhari
4.
Faktor Pencetus
Dingin, emosi
Dingin
5.
Proliferasi intima
Negative
Positif
6.
Antibodyantinuklear
Negative
90-95%
7.
Antibodi antrisentromer
negatif
50-60%
Negative
20-30%
Aktivasi
Negative
>75%
vivo
trombosit
in
KOMPLIKASI
MORFEA
KOMPLIKASI
SKLERODERMA SISTEMIK
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
BENTUK LOKAL
Operasi bedah plastik atau
injeksi triamsinolon acetonid
intralesi, dengan dosis 1
mg/lokasi
suntikan,
maksimal 10 lokasi suntik.
Pengobatan Topikal dengan
salep
kortikosteroid
(triamsinolon, betametason)
dapat mencegah meluasnya
lesi.
Perlu
emolien
dan
sunscreen.
Fototerapi
PENATALAKSANAAN
BENTUK SISTEMIK
Kortikosteroid
oral
:
Prednison dosis awal 30
mg/hari diturunkan secara
perlahan-lahan hingga dosis
maintenance 2,5 5 mg/hr.
Vitamin E 200 IU per hari
selama 3-6 bulan.
Methyldopa
125-500
mg/hari, dinaikkan secara
bertahap dipertahankan 1-3
bulan sampai ada kemajuan
klinis.
prognosa
prognosa
Kebanyakan kasus morfea adalah self-limited,
Pada 50% penderita morfea, lesi akan
menghilang
atau
berkurang
dengan
meninggalkan bekas hipo atau depigmentasi
Lesi en coup de sabre tetap tidak berubah
atau akan menjadi lebih ekstensif