ZOSTER
Disusun oleh :
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. N
Umur : 49 Tahun
Jenis Kelamin:Perempuan
Alamat : Majenne
Suku : Makassar
Pekerjaan : Guru
Tanggal Mrs : 12-02-2016
Rm : 530999
ANAMNESIS
Keluhan utama
kanan
PEMERIKSAAN FISIS
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Gizi : TB : 160 cm
BB : 68 Kg
IMT (26,56) Lebih
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign :
PEMERIKSAAN FISIS
Kepala
Mata :
Telinga
Hidung
Leher :
Dada :
: Normocephal
Lagoftalmus (-), kelainan visus (-), madarosis (-)
: megalolobe (-)
: Hidung pelana (-)
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening(-)
Tampak simetris ki-ka
Paru
Jantung
STATUS DERMATOLOGI
Regio trunkus anterior, posterior dan
abdomen dextra :
Vesikel bergerombol dengan dasar
eritematous (ukuran sama di tiap
gerombol)
VESIKEL
BERGEROMBOL
DENGAN DASAR
ERITEMATOUS
VESIKEL
BERGEROMBOL
DENGAN DASAR
ERITEMATOUS
VESIKEL
BERGEROM
BOL
DENGAN
DASAR
ERITEMATO
US
VESIKEL
BERGEROMBOL
DENGAN DASAR
ERITEMATOUS
Hasil
Nilai rujukan
Satuan
RBC
4,97
3,8-5,8
106/mm3
WBC
6,0
4,00-10,00
103/uL
HB
14,3
12,0-16,0
g/dl
HCT
44,1
37,0-48,0
PLT
286
150-400
103/uL
RESUME
Pasien Ny. N, 49 tahun datang dengan keluhan muncul bintil-bintil kemerahan
pada pinggang kanan dialami sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Bintilbintil menyebar ke pinggang kanan bagian belakang, perut kanan bagian
depan, dan paha kanan bagian atas. Pasien juga merasakan nyeri dan panas
pada daerah timbul bintil-bintil, disertai demam yang dialami sejak 1 minggu,
demam dirasakan hilang timbul. Pasien menngaku keluhan ini belum pernah
dialami sebelumnya dan pasien menyangkal pernah kontak dengan pasien
yang memiliki keluhan yang sama.
Riwayat penyakit dahulu : post op. Ca mamae sinitra 2012, dan telah
menjalani kemoterapi hingga pertengahan tahun 2013.
Riwayat pengobatan : Pasien sudah berobat dengan minum propolis dan
mengolesi madu pada daerah timbulnya bintil-bintil.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan vesikel bergelombol dengan dasar
eritematous pada regio abdominal D et femoralis lateral superior D
DIAGNOSIS
Herpes zoster
DIAGNOSIS BANDING
Varicella
Herpes simpleks
TERAPI
Asiklovir 400 mg tablet, 5 kali sehari
Asam mefenamat 500 mg tablet, 3
kali sehari
Asiklovir cream, 3 kali sehari
KRUSTA
HERPES ZOSTER
DEFENISI
Herpes Zoster merupakan penyakit infeksi oleh virus
varicella zoster yang menyerang kulit dan mukosa.
EPIDEMIOLOGI
Herpes zoster merupakan reaktifasi
varisela laten dan berkembang
sekitar 20% pada orang dewasa
50% pada orang yang mengalami
penurunan sistem imun
ETIOLOGI
VIRUS VARICELLA ZOSTER
Masa inkubasi 7 -12 hari
Masa aktif 1 minggu
Masa resolusi 1 2 minggu
ETIOLOGI
Varicella zoster
mengandung kapsid yang berbentuk isokahedral
dikelilingi dengan amplop lipid yang menutupi
genom virus, dimana genom ini mengandung
molekul linear dari double-stranded DNA.
Diameternya 150-200 nm
dan memiliki berat
molekul sekitar 80
million.
PATOGENESIS
Patogenesis herpes
zoster pada umumnya
belum diketahui.
Awalnya virus mencapai
ganglion diduga dengan
cara:
hematogenik, transport
neural retrograde atau
keduanya, menjadi laten
pada sel ganglion.
Selama infeksi
varisela primer,
virus di dalam
darah akan
bereplikasi dalam
kelenjar getah
bening regional
selama 2-4 hari.
Kadang-kadang
virus ini juga
menyerang
ganglion anterior,
bagian motorik
kranialmemberika
n gejala-gejala
gangguan motorik.
Perjalanan
virus ke
epidermis
yang
menginvasi
sel-sel endotel
kapiler sekitar
14-16 hari.
Herpes
Zoster
GEJALA KLINIS
Fase pre-eruptif atau preherpetik neuralgia
Gejala prodomal yang timbul: rasa terbakar, gatal
dan nyeri yang terlokalisir mengikut dermatom atau
belum timbul erupsi difus setelah 4-5 hari
berikutnya.
Fase eruptif
Erupsi pada kulit diawali plak eritematosa
terlokalisir/difus makulopapular muncul secara
dermatomal. Lesi kulit yang sering dijumpai:
vesikel
herpetiformis
berkelompok
dengan
distribusi segmental unilateral rupture krusta
yang terjadi dalam waktu 2 hingga 3 minggu.
Herpes
zoster
pada
penderita
immunokompromised
dapat
mengakibatkan
keterlibatan organ dalam.
Organ yang biasa terkena adalah paru, lambung,
hati, otak dan terjadi Disseminated Intravascular
Coagulopathy.
Lesi
kulit
yang
atipik,
hiperkeratotik,
verukosa,dan ektima sering dijmpai pada pasien
AIDS.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Kapan timbul vesikel
atau keluhan yang
ada?
Keluhan yg sama pd
keluarga
Riwayat kontak
Lahir dan lingkungan
Riwayat pengobatan
Pemeriksaan Fisik
Vesikel
bergerombol
Pemeriksaan Penunjang
Gambar
6.
Tzank
Tes Smear Tzank
Smear
Hapusan lesi ditempatkan pada slide kaca dan diwarnai dengan Giemsa.
Jika hapusan positif akan menunjukan sel keratinosit yang berinti balon
dan selmultinuklear raksasa.
Biopsi
Lima tanda spesifik secara histopatologis:
vesikel
di
intraepidermal,
degenarasi
balon,
degenerasi retikuler, sel raksasa berinti banyak dan
badan inklusi eosinofil intranukleus yang sering
disebut Lipschutz bodies.
Gambar 7.
Gambaran Biopsi
Kultur
virus
Tes
serologik
DIAGNOSIS
BANDING
Herpes Simpleks
Penyebab: Herpes
Simplex Virus
tipe 2, bersifat
tipe 1 atau
rekurens.
Predileksi: VHS tipe 1 labial,
tipe 2 genital
Effloresensi:
Vesikel bergerombol, dasar
eritem
Vesikel berisi cairan jernih
seropurulen pecah krusta
ulserasi dangkal.
Varicella
Biasanya menyerang anak-anak
Predileksi: penyebaran secara
sentrifugal
ke
wajah
dan
ekstremitas
Effloresensi: papul eritematosa,
beberapa jam kemudian menjadi
vesikel (tear drop) lalu menjadi
TATALAKSANA
Terapi topical
Bedak MBS
Kompres terbuka jika ada erosi
Salep antibiotik cegah infeksi sekunder
Terapi sistemik
Antivirus : Acyclovir 5x800 mg/hari (7hari),
valacyclovir 3x1000 mg/hari
Analgetik
Antibiotik
PROGNOSIS
Prognosa bagi penyakit herpes zoster
umumnya baik.
Pada herpes zoster oftalmikus,
prognosisnya bergantung pada
tindakan perawatan secara dini.
TERIMA KASIH