Anda di halaman 1dari 37

HERPES

ZOSTER
Disusun oleh :

Rusman Hadi Rachman (2009-83-008)


Meinny Jean Lessy (2009-83-023)
Emilly Vidya Agatha Relmasira (2009-83050)
SUPERVISOR :
dr. Abd. Rahman Bubakar, Sp.KK
FINSDV
dr. H. A. M. Adam, Sp.KK (K) FINSDV
dr. Widyawati, Sp. KK

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. N
Umur : 49 Tahun
Jenis Kelamin:Perempuan
Alamat : Majenne
Suku : Makassar
Pekerjaan : Guru
Tanggal Mrs : 12-02-2016
Rm : 530999

ANAMNESIS

Keluhan utama
kanan

Anamnesis terpimpin : Alloanamnesis


Pasien datang dengan keluhan muncul bintil-bintil
kemerahan pada pinggang kanan dialami sejak 4 hari
sebelum masuk rumah sakit. Bintil-bintil menyebar ke
pinggang kanan bagian belakang, perut kanan bagian
depan, dan paha kanan bagian atas. Pasien juga
merasakan nyeri dan panas pada daerah timbul bintil-bintil,
disertai demam yang dialami sejak 1 minggu, demam
dirasakan hilang timbul. Pasien menngaku keluhan ini
belum pernah dialami sebelumnya dan pasien menyangkal
pernah kontak dengan pasien yang memiliki keluhan yang
sama.

: Bintil-bintil kemerahan pada pinggang

Riwayat penyakit dahulu : DM (-), HT (-),


post op. Ca mamae sinitra 2012, dan telah
menjalani kemoterapi hingga pertengahan
tahun 2013.
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada
keluarga yang mengalami keluhan yang
sama dengan pasien.
Riwayat pengobatan : Pasien sudah berobat
dengan minum propolis dan mengolesi
madu pada daerah timbulnya bintil-bintil.

PEMERIKSAAN FISIS
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Gizi : TB : 160 cm
BB : 68 Kg
IMT (26,56) Lebih
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign :

Tekanan darah : 140/80 mmHg


Nadi : 88 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 37 oC

PEMERIKSAAN FISIS

Kepala
Mata :
Telinga
Hidung
Leher :
Dada :

: Normocephal
Lagoftalmus (-), kelainan visus (-), madarosis (-)
: megalolobe (-)
: Hidung pelana (-)
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening(-)
Tampak simetris ki-ka

Paru

Inspeksi : Tampak simetris


Palpasi : Nyeri tekan (-), krepitasi (-)
Auskultasi : Bunyi nafas dasar (+), ronkin (-), whezzing (-)
Perkusi : Sonor

Jantung

Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat


PalpasI : ictus cordis tidak teraba
Auskultasi : BJ I/II murni reguler
Perkusi : Tidak ada pembesaran

Abdomen : Nyeri tekan (-), BU (+),


timpani
Ekstermitas : Pitting oedem (-),
White Nail (-)

STATUS DERMATOLOGI
Regio trunkus anterior, posterior dan
abdomen dextra :
Vesikel bergerombol dengan dasar
eritematous (ukuran sama di tiap
gerombol)

Regio femoralis lateralis superior


dextra:
Vesikel bergerombol dengan dasar
eritematous

Foto Pasien pada 12-02-2016

VESIKEL
BERGEROMBOL
DENGAN DASAR
ERITEMATOUS

VESIKEL
BERGEROMBOL
DENGAN DASAR
ERITEMATOUS

VESIKEL
BERGEROM
BOL
DENGAN
DASAR
ERITEMATO
US

VESIKEL
BERGEROMBOL
DENGAN DASAR
ERITEMATOUS

DARAH RUTIN (13-02-2016)


Pemeriksaan

Hasil

Nilai rujukan

Satuan

RBC

4,97

3,8-5,8

106/mm3

WBC

6,0

4,00-10,00

103/uL

HB

14,3

12,0-16,0

g/dl

HCT

44,1

37,0-48,0

PLT

286

150-400

103/uL

RESUME
Pasien Ny. N, 49 tahun datang dengan keluhan muncul bintil-bintil kemerahan
pada pinggang kanan dialami sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Bintilbintil menyebar ke pinggang kanan bagian belakang, perut kanan bagian
depan, dan paha kanan bagian atas. Pasien juga merasakan nyeri dan panas
pada daerah timbul bintil-bintil, disertai demam yang dialami sejak 1 minggu,
demam dirasakan hilang timbul. Pasien menngaku keluhan ini belum pernah
dialami sebelumnya dan pasien menyangkal pernah kontak dengan pasien
yang memiliki keluhan yang sama.
Riwayat penyakit dahulu : post op. Ca mamae sinitra 2012, dan telah
menjalani kemoterapi hingga pertengahan tahun 2013.
Riwayat pengobatan : Pasien sudah berobat dengan minum propolis dan
mengolesi madu pada daerah timbulnya bintil-bintil.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan vesikel bergelombol dengan dasar
eritematous pada regio abdominal D et femoralis lateral superior D

DIAGNOSIS
Herpes zoster

DIAGNOSIS BANDING
Varicella
Herpes simpleks

TERAPI
Asiklovir 400 mg tablet, 5 kali sehari
Asam mefenamat 500 mg tablet, 3
kali sehari
Asiklovir cream, 3 kali sehari

Follow up Foto pasien pada 17-02-2016


VESIKEL
BERGEROMBOL
DENGAN DASAR
ERITEMATOUS

KRUSTA

HERPES ZOSTER

DEFENISI
Herpes Zoster merupakan penyakit infeksi oleh virus
varicella zoster yang menyerang kulit dan mukosa.

Infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang


terjadi sebagai reaktivasi virus varisela
zoster
Masuk melalui saraf kutan (selama episode awal cacar air)
menetap di ganglion spinalis posterior.

EPIDEMIOLOGI
Herpes zoster merupakan reaktifasi
varisela laten dan berkembang
sekitar 20% pada orang dewasa
50% pada orang yang mengalami
penurunan sistem imun

ETIOLOGI
VIRUS VARICELLA ZOSTER
Masa inkubasi 7 -12 hari
Masa aktif 1 minggu
Masa resolusi 1 2 minggu

ETIOLOGI
Varicella zoster
mengandung kapsid yang berbentuk isokahedral
dikelilingi dengan amplop lipid yang menutupi
genom virus, dimana genom ini mengandung
molekul linear dari double-stranded DNA.

Diameternya 150-200 nm
dan memiliki berat
molekul sekitar 80
million.

PATOGENESIS

Patogenesis herpes
zoster pada umumnya
belum diketahui.
Awalnya virus mencapai
ganglion diduga dengan
cara:
hematogenik, transport
neural retrograde atau
keduanya, menjadi laten
pada sel ganglion.

Selama infeksi
varisela primer,
virus di dalam
darah akan
bereplikasi dalam
kelenjar getah
bening regional
selama 2-4 hari.

Virus ini berdiam


di ganglion
posterior susunan
saraf tepi
ganglion kranialis.
Viremia
sekunder
berkembang
setelah siklus
kedua replikasi
virus dihati,
limpa, dan organ
lain.

Setelah paparan VZV


perjalanan dari lesi kulit dan
mukosa menyerang akar
ganglion dorsalis dimana virus
tersebut masih dapat
teraktivasi dikemudian hari.

Kadang-kadang
virus ini juga
menyerang
ganglion anterior,
bagian motorik
kranialmemberika
n gejala-gejala
gangguan motorik.

Perjalanan
virus ke
epidermis
yang
menginvasi
sel-sel endotel
kapiler sekitar
14-16 hari.

Herpes
Zoster

GEJALA KLINIS
Fase pre-eruptif atau preherpetik neuralgia
Gejala prodomal yang timbul: rasa terbakar, gatal
dan nyeri yang terlokalisir mengikut dermatom atau
belum timbul erupsi difus setelah 4-5 hari
berikutnya.

Fase eruptif
Erupsi pada kulit diawali plak eritematosa
terlokalisir/difus makulopapular muncul secara
dermatomal. Lesi kulit yang sering dijumpai:
vesikel
herpetiformis
berkelompok
dengan
distribusi segmental unilateral rupture krusta
yang terjadi dalam waktu 2 hingga 3 minggu.

Fase kronis atau fase neuralgia post


herpetik
Fase ini nyeri menetap semua lesi
menjadi krusta atau setelah infeksi akut
atau sering rekurens yang berlangsung
selama sebulan.

Reaktivasi VZV pada penderita dengan system


imun yang rendah (immunocompromised).

Herpes
zoster
pada
penderita
immunokompromised
dapat
mengakibatkan
keterlibatan organ dalam.
Organ yang biasa terkena adalah paru, lambung,
hati, otak dan terjadi Disseminated Intravascular
Coagulopathy.
Lesi
kulit
yang
atipik,
hiperkeratotik,
verukosa,dan ektima sering dijmpai pada pasien
AIDS.

DIAGNOSIS
Anamnesis
Kapan timbul vesikel
atau keluhan yang
ada?
Keluhan yg sama pd
keluarga
Riwayat kontak
Lahir dan lingkungan
Riwayat pengobatan

Pemeriksaan Fisik

Vesikel
bergerombol

Pemeriksaan Penunjang

Gambar
6.
Tzank
Tes Smear Tzank
Smear
Hapusan lesi ditempatkan pada slide kaca dan diwarnai dengan Giemsa.
Jika hapusan positif akan menunjukan sel keratinosit yang berinti balon
dan selmultinuklear raksasa.

Biopsi
Lima tanda spesifik secara histopatologis:
vesikel
di
intraepidermal,
degenarasi
balon,
degenerasi retikuler, sel raksasa berinti banyak dan
badan inklusi eosinofil intranukleus yang sering
disebut Lipschutz bodies.

Gambar 7.
Gambaran Biopsi

Tes PCR dilakukan dari spesimen yang


Polymeras menunjukkan sensitivitas 97% dimana tes
e Chain
ini lebih baik daripada kultur.
Reaction

Kultur
virus

Tes
serologik

Kultur virus dapat dilakukan dengan


biakan dari cairan vesikel, darah, cairan
serebrospinalis, jaringan terinfeksi atau
melalui identifikasi langsung antigen VZV
atau asam nukleat pada spesimen.

Tes ini digunakan mendiagnosa riwayat


varisela dan herpes zoster

DIAGNOSIS
BANDING
Herpes Simpleks
Penyebab: Herpes

Simplex Virus
tipe 2, bersifat

tipe 1 atau
rekurens.
Predileksi: VHS tipe 1 labial,
tipe 2 genital
Effloresensi:
Vesikel bergerombol, dasar
eritem
Vesikel berisi cairan jernih
seropurulen pecah krusta
ulserasi dangkal.
Varicella
Biasanya menyerang anak-anak
Predileksi: penyebaran secara
sentrifugal
ke
wajah
dan
ekstremitas
Effloresensi: papul eritematosa,
beberapa jam kemudian menjadi
vesikel (tear drop) lalu menjadi

TATALAKSANA
Terapi topical
Bedak MBS
Kompres terbuka jika ada erosi
Salep antibiotik cegah infeksi sekunder

Terapi sistemik
Antivirus : Acyclovir 5x800 mg/hari (7hari),
valacyclovir 3x1000 mg/hari
Analgetik
Antibiotik

PROGNOSIS
Prognosa bagi penyakit herpes zoster
umumnya baik.
Pada herpes zoster oftalmikus,
prognosisnya bergantung pada
tindakan perawatan secara dini.

Drag picture to placeholder or click icon


to add

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai