Anda di halaman 1dari 29

INTEN MEUTIA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Kasus mulai terungkap pada bulan Desember


tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun
2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar
keuangan global yang di tandai dengan
menurunnya harga saham secara drastis berbagai
bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika,
Eropa, sampai ke Asia.
Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking
tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di
Amerika Serikat dan merupakan perusahaan
energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan
meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2
milyar.

Pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan


keuangan triwulan ketiga. Dalam laporan itu disebutkan bahwa
laba bersih Enron telah meningkat menjadi $393 juta, naik $100
juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron, Kenneth Lay,
menyebutkan bahwa Enron secara berkesinambungan
memberikan prospek yang sangat baik.
Ia tidak menjelaskan secara rinci tentang pembebanan biaya
akuntansi khusus (special accounting charge/expense) sebesar $1
miliar yang sesungguhnya menyebabkan hasil aktual pada periode
tersebut menjadi rugi $644 juta. Para analis dan reporter
kemudian mencari tahu lebih jauh mengenai beban $1 miliar
tersebut, dan ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CFO Enron.
6 Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan
kebangkrutan perusahaan ke pengadilan dan memecat 5000
pegawai. Pada saat itu terungkap bahwa terdapat hutang
perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih dari satu milyar
dolar.

Perusahaan pengolahan limbah berdiri sejak


1894.
Awal 1990 mulai melakukan aggressive
accounting policy, memanipulasi laporan
keuangan supaya terlihat baik.
Tahun 1998 setelah dinvestigasi WMI
melakukan restatement laporan keuangan
1992 1996.
Profit telah overstated sebesar $3,54 billion.

WMI harus membayar tuntutan pemegang


saham sebesar $ 677 millon ( $ 95 mllion
kontribusi dari Arthur Andersen)
Arthur Andersen didenda senilai $ 7 million.

Perusahaan home appliances berdiri sejak


tahun 1910.
Tahun 1996 Albert J Dunlap ditunjuk menjadi
CEO.
Harga saham meningkat menjadi $ 18,63
Tahun 1997 penjualan meningkat 18,7%.
Tahun 1998 membeli Coleman Stoves senilai
$ 2,5 billion.

Kesuksesan dibangun dengan memanipulasi


teknik-teknik akuntansi.
Net income setelah dilaporkan dengan benar
berkurang dari $109,4 million menjadi $ 38,3
million.
Harga saham turun dari $52 menjadi $7.
Auditornya Arthur Andersen

Pengadilan Negeri New York mengajukan tuduhan


bahwa perusahaan produsen mesin fotokopi
tersebut telah melakukan manipulasi laporan
keuangan sejak 1997 hingga 2000 dgn
meningkatkan pendapatan sebesar 3 miliar dolar
AS dan menaikkan keuntungan sebelum pajak
sebesar 15 miliar dolar. Hal ini utk menarik
pialang Wall Street dan investor lainnya .
Tercatat konsultan keuangan dan pajak Xerox adl
KPMG dan kemudian digantikan oleh
PriceWaterhouse Cooper.
Xerox didenda 10 juta dolar atas
pelanggarannya. Ini merupakan angka terbesar
dalam sejarah denda atas korporasi di Amerika.

Raksasa telekomunikasi kedua dunia ini telah


menggelapkan biaya sebesar 38 miliar dolar
dalam pembukuannya.
WorldCom juga diinterogasi FBI krn terbukti
akan menghancurkan dokumen-dokumen yg
terkait dgn kasus manipulasinya.
Konsultan keuangan dan pajaknya adl Arthur
Andersen dan auditornya adl KPMG . Sebagai
akibatnya WorldCom terancam gulung tikar
dan dicoret dari bursa oleh Nasdaq. Sekitar
17.000 karyawannya akan di-PHK.

Pemilik rumah produksi film raksasa


Universal Studio dan jaringan telekomunikasi
Akbar Prancis terpaksa harus memecat Jean
Marie Messier dan jajaran direksinya krn
manipulasi laporan keuangan tahun 2001
sebesar 15 miliar dolar

Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen


Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar
Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh
Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM).
Akan tetapi, Kementerian BUMN dan Bapepam
menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan
mengandung unsur rekayasa.
Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002
laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali
(restated), karena telah ditemukan kesalahan yang
cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang baru,
keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp 99,56
miliar, atau lebih rendah sebesar Rp 32,6 milyar, atau
24,7% dari laba awal yang dilaporkan.

Sehubungan dengan temuan tersebut, maka


sesuai dengan Pasal 102 Undang-undang
Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal jo
Pasal 61 Peraturan Pemerintah Nomor 45
tahun 1995 jo Pasal 64 Peraturan Pemerintah
Nomor 45 tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar
Modal maka PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
dikenakan sanksi administratif berupa denda
yaitu sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus
juta rupiah).

Direksi Lama PT Kimia Farma (Persero) Tbk. periode 1998 Juni


2002 diwajibkan membayar sejumlah Rp 1.000.000.000,- (satu
miliar rupiah) untuk disetor ke Kas Negara, karena melakukan
kegiatan praktek penggelembungan atas laporan keuangan per 31
Desember 2001.
Sdr. Ludovicus Sensi W, Rekan KAP Hans Tuanakotta dan Mustofa
selaku auditor PT Kimia Farma (Persero) Tbk. diwajibkan
membayar sejumlah Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah)
untuk disetor ke Kas Negara, karena atas risiko audit yang tidak
berhasil mendeteksi adanya penggelembungan laba yang
dilakukan oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk. tersebut, meskipun
telah melakukan prosedur audit sesuai dengan Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP), dan tidak diketemukan adanya
unsur kesengajaan. Tetapi, KAP HTM tetap diwajibkan membayar
denda karena dianggap telah gagal menerapkan Persyaratan
Profesional yang disyaratkan di SPAP SA Seksi 110 Tanggung
Jawab & Fungsi Auditor Independen, paragraf 04 Persyaratan
Profesional, dimana disebutkan bahwa persyaratan profesional
yang dituntut dari auditor independen adalah orang yang
memiliki pendidikan dan pengalaman berpraktik sebagai auditor
independen.

Sdr. Ludovicus Sensi W, Rekan KAP Hans Tuanakotta dan


Mustofa selaku auditor PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
diwajibkan membayar sejumlah Rp. 100.000.000,- (seratus
juta rupiah) untuk disetor ke Kas Negara, karena atas
risiko audit yang tidak berhasil mendeteksi adanya
penggelembungan laba yang dilakukan oleh PT Kimia
Farma (Persero) Tbk. tersebut, meskipun telah melakukan
prosedur audit sesuai dengan Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP), dan tidak diketemukan adanya unsur
kesengajaan. Tetapi, KAP HTM tetap diwajibkan membayar
denda karena dianggap telah gagal menerapkan
Persyaratan Profesional yang disyaratkan di SPAP SA Seksi
110 Tanggung Jawab & Fungsi Auditor Independen,
paragraf 04 Persyaratan Profesional, dimana disebutkan
bahwa persyaratan profesional yang dituntut dari auditor
independen adalah orang yang memiliki pendidikan dan
pengalaman berpraktik sebagai auditor independen.

???

Principles of Professional Conduct


a. Article I: Responsibilities
--> should exercise sensitive professional and moral judgments
b. Article II: The Public Interest
--> serve the public interest
--> honor the public trust

d. Article III: Integrity


--> perform responsibilities with the highest sense of integrity
--> adherence to moral and ethical codes
d. Article IV: Objectivity and Independence
--> should be independent in fact and appearance
e. Article V: Due Care
--> observe technical and ethical standards of the profession
f. Article VI: Scope and Nature of Services
--> observe code of professional conducts in determining the scope and nature of services

Rules of Professional Conduct


a. Rule 101: Independence
b. Rule 102: Integrity and Objectivity
--> should be free of conflicts of interest
c. Rule 201: General Standards
A. Professional Competence
B. Due Professional Care
C. Planning and Supervision
D. Sufficient Relevant Data

d. Rule 202: Compliance with Standards


e. Rule 203: Accounting Principles

Fundamental Principles
a. Integrity
--> should be straightforward and honest
b. Objectivity
--> should be fair
--> should not allow bias or conflicts of interest
c. Professional Competence and Due Care
--> perform services with due care, competence and diligence
d. Confidentiality
--> should not use or disclose confidential information
e. Professional Behavior
--> should act in a manner consistent with the good reputation of
the profession
f. Technical Standards
--> perform services in accordance with technical and professional
standards

Standar-standar yang tercakup dalam SPAP


adalah:
Standar Auditing
Standar Atestasi
Standar Jasa Akuntansi dan Review
Standar Jasa Konsultansi
Standar Pengendalian Mutu

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Memiliki pertimbangan moral dan profesional dalam


tugasnya sebagai bentuk tanggung jawab profesi.
Memberikan pelayanan dan menghormati kepercayaan
publik.
Memiliki integritas tinggi dalam memelihara dan
meningkatkan kepercayaan publik.
Menjunjung sikap obyektif dan bebas dari kepentingan
pihak tertentu.
Melaksanakan tugas dengan kehati-hatian sesuai
kompetensi dalam memberikan jasa kepada klien.
Menjaga kerahasiaan informasi dan tidak
mengungkapkan informasi tanpa persetujuan.
Menjaga reputasi dan menjauhi tindakan yang
mendiskreditkan profesinya.

1. Pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX)


untuk melindungi para investor dengan cara meningkatkan
akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan
perusahaan publik. Selain itu, dibentuk pula PCAOB (Public
Company Accounting Oversight Board) yang bertugas:
Mendaftar KAP yang mengaudit perusahaan publik
Menetapkan atau mengadopsi standar audit,
pengendalian
mutu, etika, independensi dan standar lain yang berkaitan
dengan audit perusahaan publik
Menyelidiki KAP dan karyawannya, melakukan
disciplinary hearings, dan mengenakan sanksi jika perlu
Melaksanakan kewajiban lain yang diperlukan untuk
meningkatkan standar professional di KAP
Meningkatkan ketaatan terhadap SOX, peraturanperaturan PCAOB, standar professional, peraturan pasar
modal yang berkaitan dengan audit perusahaan publik.

2. Perubahan-perubahan yang ditentukan dalam


Sarbanes-Oxley Act
Untuk menjamin independensi auditor, maka
KAP dilarang
memberikan jasa non audit kepada perusahaan
yang diaudit. Berikut ini adalah sejumlah jasa
non audit yang dilarang :
1. Pembukuan dan jasa lain yang berkaitan.
2. Desain dan implementasi sistem informasi
keuangan.
3. Jasa appraisal dan valuation
4. Fungsi-fungsi berkaitan dengan jasa
manajemen
5. Broker, dealer, dan penasihat investasi

Membutuhkan persetujuan dari audit committee perusahaan


sebelum melakukan audit. Setiap perusahaan memiliki audit
committee ini karena definisinya diperluas, yaitu jika tidak ada,
maka seluruh dewan komisaris menjadi audit committee.
Melarang KAP memberikan jasa audit jika audit partnernya telah
memberikan jasa audit tersebut selama lima tahun berturut-turut
kepada klien tersebut.
KAP harus segera membuat laporan kepada audit committee
yang menunjukkan kebijakan akuntansi yang penting yang
digunakan, alternatif perlakuan-perlakuan akuntansi yang sesuai
standar dan telah dibicarakan dengan manajemen perusahaan,
pemilihannya oleh manajemen dan preferensi auditor.
KAP dilarang memberikan jasa audit jika CEO, CFO, chief
accounting officer, controller klien sebelumnya bekerja di KAP
tersebut dan mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya.

3. SOX melarang pemusnahan atau manipulasi dokumen yang


dapat menghalangi investigasi pemerintah kepada
perusahaan yang menyatakan bangkrut. Selain itu, kini
CEO dan CFO harus membuat surat pernyataan bahwa
laporan keuangan yang mereka laporkan adalah sesuai
dengan peraturan SEC dan semua informasi yang
dilaporkan adalah wajar dan tidak ada kesalahan material.
Sebagai tambahan, menjadi semakin banyak ancaman
pidana bagi mereka yang melakukan pelanggaran ini.
4. International Federation Accountants (IFAC), pada akhir
tahun 2001 merevisi kode etik bagi para akuntan yang
bekerja agar menjadi whitstleblower sebagai berikut
para profesional dituntut bukan hanya bersikap profesional
dalam kaidah-kaidah aturan profesi saja tetapi profesional
juga dalam menyatakan kebenaran pada saat masyarakat
akan dirugikan atau ada tindakan-tindakan perusahaan
yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku.

5. AICPA dan The Big Five KAP di Amerika mendukung inisiatif


Reform yang melarang KAP untuk menawarkan jasa
internal audit dan jasa konsultasi lainnya kepada
perusahaan yang menjadi klien audit KAP yang
bersangkutan.
6. Jhon Whitehead dan Ira Millstein, ketua bersama Blue
Ribbon Committe SEC,mengeluarkan rekomendasi tentang
perlunya kongres menyusun Undang-Undang yang
mengharuskan perusahaan Go Public melaksanakan dan
melaporkan ketaatanyan terhadap pedoman corporate
governance.
7. Securities Exchange Commission (SEC) dan New York Stock
Exchange (NYSE), menyerukan bahwa auditor internal
harus lebih mempertajam peran dalam pemeriksaan
ketaatan, mengelola resiko, dan mengembangkan operasi
bisnis, dan setiap perusahaan diwajibkan untuk memiliki
fungsi audit intern (James : 2003).

Anda mungkin juga menyukai