Anda di halaman 1dari 17

Ekonomi Islam

Konsep Produksi dan Kepemilikan

Oleh
6 Akutansi B2
Atria Ulandari 132010300051
M. Ali Sodik 132010300108
Farah Nahdzia 132010300111

KONSEP KEPEMILIKAN DALAM ISLAM

Konsep Kepemilikan Harta


kekayaan
Sosialis

Kapitalis

Ekonomi Islam

Kepemilikan

Sistem Sosialis dibatasi


dari segi jumlah
(kuantitas), namun
dibebaskan dari segi
cara (kualitas)
memperoleh harta yang
dimiliki.

Sistem Ekonomi Kapitalis


jumlah (kuantitas) kepemilikan
harta individu berikut cara
memperolehnya (kualitas)
dibolehkan dengan cara
apapun selama tidak
mengganggu kebebasan
orang lain

menurut sistem
ekonomi Islam
kepemilikan harta dari
segi jumlah (kuantitas)
tidak dibatasi namun
dibatasi dengan cara
dalam memperoleh
harta (ada aturan halal
dan haram)

Jenis
Kepemilikan

tidak dikenal
kepemilikan individu
Yang ada hanya
kepemilikan negara
(state property) yang
dibagikan secara
merata kepada seluruh
individu masyarakat

Sistem Ekonomi Kapitalis


dikenal kepemilikan individu
(private property) serta
kepemilikan umum (public
property).

ada kepemilikan
individu (private
property), kepemilikan
umum (public property)
serta kepemilikan
negara (state property).

Konsep Pengelolaan
Kepemilikan Harta kekayaan
Menurut Islam harta yang telah dimiliki, pemanfaatan
(konsumsi) maupun pengembangannya (investasi) wajib
terikat dengan ketentuan halal dan haram.
Dengan demikian maka membeli, mengkonsumsi barangbarang yang haram adalah tidak diperkenankan
(dilarang). Termasuk juga upaya investasi berupa
pendirian pabrik barang-barang haram juga dilarang.
Karena itulah memproduksi, menjual, membeli dan
mengkonsumsi minuman keras adalah sesuatu yang
dilarang dalam sistem ekonomi Islam.

Konsep Distribusi Harta kekayaan

Sosialis

Kapitalis

Ekonomi Islam

distribusi kekayaan di
tengah masyarakat
dilakukan oleh negara
secara mutlak. Negara
akan membagikan harta
kekayaan kepada
individu rakyat dengan
sama rata, tanpa
memperhatikan lagi
kedudukan dan status
sosial mereka

sistem ekonomi kapitalis


yang lebih
mengandalkan pada
mekanisme pasar
(harga) dan menolak
sejauh mungkin peranan
negara secara langsung
dalam mendistribusikan
harta di tengah
masyarakat.

Mekanisme distribusi
yang ada dalam sistem
ekonomi Islam secara
garis besar dapat
dikelompokkan menjadi
dua kelompok
mekanisme

Distribusi kekayaan dalm


Ekonomi Islam
Mekanisme

Makna Kepemilikan
Kepemilikan (property), dari segi kepemilikan itu sendiri,
pada hakikatnya merupakan milik Allah SWT, dimana
Allah SWT adalah Pemilik kepemilikan tersebut
sekaligus juga Allah lah sebagai Dzat Yang memiliki
kekayaan.
Oleh karena itu, harta kekayaan itu adalah milik Allah
semata. Kemudian Allah SWT telah menyerahkan harta
kekayaan kepada manusia untuk diatur dan dibagikan
kepada mereka. Karena itulah maka sebenarnya
manusia telah diberi hak untuk memiliki dan menguasai
harta tersebut

Macam Macam Kepemilikan


Kepemilikan Individu (private property)

KONSEP PRODUKSI DALAM


ISLAM
Menurut pandangan Islam, produksi adalah sebagai usaha
manusia untuk memperbaiki kondisi fisik material dan
moralitas sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup
sesuai syariat islam, kebahagian dunia akhirat.
Pandangan islam tentang produksi bertentangan dengan
produksi dalam konvensional yang mengutamakan self
interest. Dalam islam kegiatan produksi adalah ibadah.
Sehingga tujuan dan prinsipnya harus dalam rangka
beribadah.

Urgensi Produksi dalam Islam

Tujuan Produksi
1

Prinsip produksi dalam Islam


Motivasi berdasarkan keimanan.

Factor-Faktor produksi dalam


Ekonomi Islam
1. Factor Alam
Islam mengakui diciptakannya manfaat yang dapat memaksimalkan
kesejahteraan ekonomi masyarakat dari tanah
Islam mengizinkan pemilikannya agar produksi bertambah
Hal ini dimaksudkan untuk memberi dorongan kepada seseorang dalam
mengembangkan(mengelola) tanah
Islam juga mengakui pemilikan tanah bukan penggarap, maka
diperkenankan memberikannya pada orang lain untuk menggarapnya
dengan menerima sebagian hasilnya atau uang, akan tetapi bersamaan
itu dianjurkan agar seorang yang mampu sebaiknya meminjamkan
tanahnya tanpa sewa kepada saudara-saudaranya yang miskin.

Factor-Faktor produksi dalam


Ekonomi Islam
2. Faktor Tenaga Kerja
Factor tenaga kerja dalam aktivitas produksi merupakan upaya yang
dilakukan manusia, baik berupa kerja pikiran maupun kerja jasmani
maupun kerja jasmani atau kerja pikir sekaligus jasmani dalam rangka
menghasilkan barang dan jasa ekonomi yang dibutuhkan masyarakat.
Islam mengangkat nilai tenaga kerja dan menyuruh orang bekerja, baik
bekerja untuk mencapai penghidupan yang layak dan menghasilkan
barang serta jasa yang menjadi keperluan manusia, maupun amal yang
bersifat ibadah semata-mata kepada Allah.

Factor-Faktor produksi dalam


Ekonomi Islam
3. Faktor Modal
Modal adalah kekayaan yang member penghasilan kepada pemiliknya. Di
dalam system Islam, Modal (sebagai hak milik) adalah amanah yang
diberikan Allah yang wajib dikelola secara baik. Manusia atau para
pengusaha hanya diamanahi oleh Allah untuk mengelola harta atau
modal itu sehingga modal itu dapat berkembang
Islam memberikan terapi sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Islam mengharamkan penimbunan


Islam mengharamkan hak atas modal terpusat pada beberapa tangan saja
Islam mengharamkan penggunaan modal dalam produksi secara boros
Islam mengharamkan penguasaan modal selain dengan cara-cara yang
diizinkan Syariah
5. Islam mengharamkan peminjaman modal dengan cara menarik bunga
6. Islam mewajibkan zakat atas harta simpanan atau harta produktif

Factor-Faktor produksi dalam


Ekonomi Islam
4. Faktor Manajemen
Islam menyuruh melakukan manajemen dan mengharuskan kepada
manajer untuk mengikuti jalan keadilan dan menjauhi jalan yang akan
membahayakan masyarakat. Islam memang menekankan manajemen,
perhitungan dan mencari keuntungan, tetapi menolak pendirian
perusahaan bila tidak berasaskan Sama-sama mengalami untung dan
rugi. Sehingga kehidupan perekonomian berjalan atas landasanlandasan yang sehat dan tidak menimbulkan suatu goncangan ataupun
krisis.

Bidang-bidang dalam produksi


Bidang
Perdagangan
Pertanian dan
Perkebunan
industri

Dasar Hukum

Jenis Usaha

QS. Al Baqarah ayat 275

Jual Beli

QS. Al Hud ayat 6 QS. A Anam ayat 99

Pertanian dan perkebunan

QS. Al Hadid ayat 25

Industry Pakaian (QS. Al Araf ayat 7)


Industry konstruksi
(QS Al araf ayat 74 QS An Nahl ayat 80)
Industri Perkapalan (QS Al Hud ayat 37)
Industry besi dan baja
(QS Al Hadid ayat 25 QS Al Anbiya ayat 80)

Anda mungkin juga menyukai