Anda di halaman 1dari 41

JENIS-JENIS

ANGGARAN
Abdul Rohman, SE, Msi

Akuntansi Sektor Publik


DIII Unsri
2011
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dapat


memahami:

Karakaterisik anggaran di
sektor publik baik filosofi
dasarnya maupun
operasionalisasi

Berbagai model atau jenis


anggaran di Indonesia.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa akan


dapat:

1. Memahami Pengertian Konsep Dasar Anggaran

2. Memahami tujuan disusunnya anggaran

3. Memahami jenis-jenis anggaran

4. Memahami kecenderungan arah perubahan model


anggaran di Indonesia
PENGERTIAN AGGARAN
1. Budget berasal dari kata bougette, yang berarti
kantong kecil atau tas terbuat dari bahan kulit.
2. John F. Due (1981) memberikan batasan mengenai pengertian umum
budget adalah rencana keuangan untuk periode tertentu.
3. Menurut Governmental Accounting Standards Board (GASB) budget
adalah; rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi
pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang
diharapkan untuk membiayainya dlm periode waktu tertentu.

4. Menurut Kerangka Konseptual standar akuntansi


pemerintah anggaran merupakan pedoman tindakan
yang akan dilaksanakan pemerintah meliputi rencana
pendapatan, belanja, transfer (dana Perimbangan) dan
pembiyaan yang diukur dalam satuan moneter rupiah
yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara
sistematis untuk satu periode..
FUNGSI ANGGARAN
Secara umum pada setiap organisasi pada
umumnya anggaran berfungsi sebagai;

1. Sebagai media operasionalisasi strategi bisnis

2. Untuk Alokasi Sumberdaya,

3. Untuk pedoman dalam memberikan insentif,

4. Untuk melakukan kontrol atas pengeluaran

5. Untuk komunikasi rencana dan realiasi.


JENIS-JENIS MODEL
ANGGARAN
Secara umum perbedaan jenis-jenis
anggaran dapat dilihat dari tiga hal:
Terpusat Partisipatif

Pemerintah atau organisasi Penyusunan anggaran dan


pusatnya akan melakukan kontrol terhadap
kontrol proses anggaran pengeluaran melibatkan
unit atau manajer
dibawahnya (tidak hanya
dilakukan sepihak oleh
pusat).

Lanjutan
Incremental Redistributive

Mengacu pada alokasi Menilai seluruh alokasi pada


tahun berjalan, dengan
masa depan dan pertimbangan redistribusi
anggaran yang baru sumberdaya antar unit,
diciptakan dengan proses anggaran dapat
meningkatkan hubungan
menaikkan anggarannya antara alokasi dan kontribusi
dengan jumlah dan kebutuhan satiap unit
persentase tertentu kerja, dan menjadikan
pertimbangan untuk
perubahan keadaan dan
menciptakan hubungan yang
lebih kuat antara sumber
daya dan tujuan stratejiknya

Lanjutan
Intitusional Pusat Aktifitas

Menerapkan organisasi Membagi anggaran ke dalam


sebagai fokus sebagai beberapa departemen,
keseluruhan cara program, unit kerja, atau
mengorganisasi data, pusat pertanggungjawaban
mengelola sumberdaya dan
mengelola akuntabilitas
Seluruh sumberdaya di
pusatkan atau di pooled
pada organisasi bukan per
bagian organisasi

Lanjutan
Periode Tahun Tunggal Periode Tahun Jamak

Menerapkan sifat mendorong manajer atau


penganggaran yang annual pimpinan satuan kerja
atau bersifat periode untuk menyimpan uang dan
tunggal, misal satu tahun membuat keputusan jangka
anggaran saja panjang yang dapat
mendukung atau
menguatkan program yang
dijalankan

Lanjutan
Anggaran Organisasional Anggaran Program

Suatu rincian pendanaan suatu Proposal atau rencana yang


organisasi untuk suatu disiapkan untuk sumber
periode, biasanya satu tahun dana yang khusus yang
Anggaran ini merinci memerlukan kepastian akan
spesifikasi dana sebagai permintaan dana dan
antisipasi sumberdaya apa dan bagaimana dana tersebut
bagaimana sumberdaya akan akan digunakan
dialokasikan ke departemen
atau satuan kerja, akun yang
digunakan dan berbagai jenis
pengeluarannya

Lanjutan
ANGGARAN PADA
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Sistem anggaran sektor publik dalam
perkembangannya telah menjadi instrumen kebijakan
multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk
mencapai tujuan organisasi.
Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik
yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus
berfungsi sebagai alat pengendalian
Secara garis besar terdapat dua pendekatan utama
yang memiliki perbedaan mendasar dalam penyusunan
anggaran:
1. Anggaran tradisional atau anggaran konvensional; dan
2. Pendekatan baru yang dikenal dengan pendekatan New
Public Management.
Anggaran Tradisional New Public Management (NPM)

Sentralistis Desentralisasi & devolved


management
Berorientasi pada input
Berorientasi pada input, output,
Tidak terkait dengan dan outcome (value for money)
perencanaan jangka panjang Utuh dan komprehensif dengan
Line-item dan bersifat incremental perencanaan jangka panjang
Batasan departemen yang kaku Berdasarkan sasaran kinerja
(rigid department) Lintas Departemen
Menggunakan aturan klasik:Vote Zero-Base Budgeting, Planning
Accounting Programming Budgeting System
Prinsip anggaran bruto Sistematik dan rasional
Bersifat tahunan Bottom-up budgeting
Komprehensif
Spesifik

Model Anggaran Sektor Publik


Contoh:
Anggaran tradisional-line item
Jenis Pengeluaran Jumlah
Pengeluaran Rutin
I. Belanja Pegawai Rp xxx
II. Belanja Barang Rp xxx
III. Subsidi Daerah Otonom Rp xxx
IV. Pembayaran Bunga & cicilan Hutang Rp xxx
Pengeluaran Pembangunan Rp XXX
I. Pembiayaan Rupiah Rp XXX
1 . Bunga Kredit Program
2. Bunga Obl. Restrukturisasi Perbankan
Rp XXX
II. Pembiayaan Proyek Rp XXX
KELEMAHAN ANGGARAN
TRADISIONAL
1. Hubungan yang tidak memadai (terputus) 5. Adanya fragmentasi antara anggaran rutin
antara anggaran tahunan dengan rencana dan anggaran modal/investasi.
pembangunan jangka panjang. Sehingga 6. Anggaran tradisional bersifat tahunan.
tidak memungkinkan menjaga Anggaran tahunan tersebut sebenarnya
kesinambungan pembangunan yang sifatnya terlalu pendek, terutama untuk proyek
multiyears. modal dan hal tersebut dapat mendorong
2. Pendekatan incremental menyebabkan praktik-praktik yang tidak diinginkan
sejumlah besar pengeluaran tidak pernah (korupsi dan kolusi).
dievaluasi secara menyeluruh 7. Sentralisasi penyiapan anggaran, ditambah
efektivitasnya. dengan informasi yang tidak memadai
3. Lebih berorientasi pada input daripada menyebabkan lemahnya perencanaan
output. Hal tersebut menyebabkan anggaran. Sebagai akibatnya adalah
anggaran tradisional tidak dapat dijadikan munculnya budget padding atau budgetary
sebagai alat untuk membuat kebijakan dan slack. Hal ini karena anggaran menjadi tidak
pilihan sumber daya atau memonitor mencerminkan kebutuhan sesungguhnya
kinerja. Kinerja dievaluasi dalam bentuk bagi unit operasional.
apakah dana telah habis dibelanjakan, bukan 8. Persetujuan anggaran yang terlambat,
apakah tujuan telah tercapai. sehingga gagal memberikan mekanisme
4. Sekat-sekat antar departemen yang kaku pengendalian untuk pengeluaran yang
membuat tujuan nasional secara sesuai, seperti seringnya dilakukan revisi
keseluruhan sulit dicapai. Keadaan tersebut anggaran dan manipulasi anggaran.
berpeluang menimbulkan konflik, 9. Aliran informasi (sistem informasi finansial)
overlapping, kesenjangan, dan persaingan yang tidak memadai yang menjadi dasar
antar departemen. mekanisme pengendalian rutin,
mengidentifikasi masalah dan tindakan.
MODEL ANGGARAN SEKTOR
PUBLIK-ERA NPM
Model penyusunan Anggaran pada era New
Public Management antara lain;
Anggaran kinerja (performance
based budgeting)

Zero based budgeting

Planning, programming & budgeting


system (ppbs)
ANGGARAN KINERJA

Anggaran dg pendekatan kinerja menekankan


konsep value for money & pengawasan atas
kinerja output
Dominasi pemerintah dpt diawasi &
dikendalikan mll internal cost awareness, audit
keuangan & kinerja, serta evaluasi kinerja
eksternal
Sistem anggaran kinerja mrp sistem yg
mencakup penyusunan program & tolok
ukur kinerja sbg instrumen utk mencapai
tujuan & sasaran
Contoh anggaran kinerja
Anggaran ZBB
Proses implementasi ZBB, tiga
tahapan:
Identifikasi unit-unit keputusan
Penentuan paket-paket keputusan
Paket keputusan mutually-exclusive adl paket-paket
keputusan yg memiliki fungsi yg sama
Paket keputusan incremental; merefleksikan tingkat
usaha yg berbeda
Meranking dan mengevaluasi keputusan
Keunggulan Kelemahan
Jika ZBB dilaksanakan dg baik maka dpt Time consuming, terlalu teoritis & tak praktis,
menghasilkan alokasi sumber daya scr membutuhkan biaya besar, & hasilkan kertas kerja
yg menumpuk krn pembuatan paket keputusan
lebih efisien
ZBB cenderung menekankan manfaat jk pendek
ZBB berfokus pada value for money
Implementasi ZBB membutuhkan teknologi maju
Memudahkan identifikasi tjdnya inefisiensi Masalah terbesar ZBB adl proses meranking &
& ketidakefektivan biaya mereview paket keputusan yg mrp pekerjaan
melelahkan & membosankan shg dpt
meningkatkan pengetahuan & motivasi mempengaruhi keputusan
staf & manajer
Peranking paket keputusan membutuhkan staf yg
Meningkatkan partisipasi manajemen level mpy keahlian yg tak mungkin dimiliki organisasi.
bawah dlm proses penyusunan anggaran Dlm perankingan seringkali muncul pertimbangan
subyektif dan tekanan politik
Mrp cara yg sistematik utk menggeser Memungkinkan munculnya kesan yg keliru bhw
status quo & mendorong organisasi utk semua paket keputusan hrs masuk dlm anggaran
selalu menguji alternatif aktivitas & pola Implementasi ZBB menimbulkan masalah
perilaku biaya serta tingkat pengeluaran keperilakuan dlm organisasi

ZERO BASED BUDGETING


(ZBB)
Anggaran PPBS
PPBS adl teknik penganggaran yg berorientasi pd output & tujuan,
penekanan utamanya adl alokasi sumber daya berdasrkan analisis
ekonomi

Proses Implementasi PPBS , Tahapan implementasi PPBS sbb:


Menentukan tujuan umum organisasi & tujuan unit organisasi dg jelas
Mengidentifikasi program & kegiatan utk mencapai tujuan
Mengevaluasi berbagai alternatif program dg menghitung cost-benefit
Pemilihan program yg memiliki manfaat besar dg biaya kecil
Alokasi sumber daya ke setiap program yg disetujui

Program yg disusun hrs terkait dg tujuan organisasi & tersebar ke


seluruh bagian organisasi
Lanjutan
Karakteristik PPBS
Berfokus pd tujuan dan aktivitas program untuk
mencapai tujuan
Berorientasi masa depan shg scr eksplisit menjelaskan
implikasi thdp tahun anggaran yad
Mempertimbangkan semua biaya yg terjadi
Analisis scr sistematik atas berbagai alternatif
program, meliputi
identifikasi tujuan
identifikasi scr sistematik alternatif program utk mencapai
tujuan
estimasi biaya total setiap alternatif program
estimasi manfaat/hasil yg ingin diperoleh dr setiap alternatif
program
Kelebihan Kelemahan
Memudahkan pendelegasian tgg jwb dr Membutuhkan sistem informasi canggih,
manajemen puncak ke menengah ketersediaan data, adanya sistem pengukuran
dan staf yg berkapabilitas tinggi
Dlm jk panjang mengurangi beban kerja
Membutuhkan biaya besar krn
memperbaiki kualitas pelayanan mll membutuhkan teknologi yg canggih
pendekatan sadar biaya (cost Scr teori bagus, ttp sulit
consciousness/aareness) dlm mengimplementasikan
perencanaan program Abaikan realitas politik & organisasi
Lintas departemen shg meningkatkan sbg kumpulan manusia yg kompleks
komunikasi, koordinasi & kerja sama Teknik anggaran yg statistically oriented
antar departemen shg kurang tajam mengukur efektivitas
Eliminasi program overlapping atau program & hanya tepat mengukur bbrp
program ttt
bertentangan dg pencapaian tujuan
Pengaplikasiannya menghadapi
Aplikasikan teori marginal utility; masalah teknis; sulit mengalokasikan biaya
mendorong alokasi sumber daya krn sifat kegiatan/program yg lintas
optimal departemen. Sementara itu sistem akuntansi
berdasarkan departemen bukan program

PPBS
Pendekatan Sistem Perencanaan, Program dan Anggaran
Terpadu
(Planning,Programming, and Budgeting SystemPPBS)..contd

Bagan Perencanaan
Konsep PPBS

Pengukuran& Pembuatan
kalkulasi hasil Program

Pengambilan
keputusan

Implementasi Penganggaran
Pendekatan Sistem Perencanaan, Program dan Anggaran Terpadu
Planning,Programming, and Budgeting SystemPPBS)..contd

Tahapan dalam
PPBS
Pendekatan Sistem Perencanaan, Program dan Anggaran
Terpadu
(Planning,Programming, and Budgeting SystemPPBS)..contd
Contoh Departemen atau
PPBS Crosswalk object of Keamanan Pendidikan Kesehatan Transportasi Total
expenditure
Walikota

Perencanaan kota

Personalia

Kantor keuangan

Kantor anggaran

Kepolisian

Pemadam kebakaran

TOTAL
ARTI PENTING ANGGARAN DI
SEKTOR PUBLIK
Anggaran merupakan alat terpenting bagi pemerintah untuk
mengarahkan pembangunan sosial-ekonomi, menjamin
kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan
masyarakat yang tidak terbatas dan terus berkembang, sedangkan
sumber daya yang ada terbatas. Anggaran diperlukan karena adanya
masalah keterbatasan sumber daya (scarcity of resources), pilihan
(choice), dan trade offs.
Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah
bertanggung jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik
merupakan instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh
lembaga-lembaga publik yang ada.
FUNGSI ANGGARAN DI SEKTOR
PUBLIK
Anggaran sektor publik mempunyai
beberapa fungsi utama, yaitu:
(1) sebagai alat perencanaan,

(2) alat pengendalian,

(3) alat kebijakan fiskal,

(4) alat politik,

(5) alat koordinasi dan komunikasi,

(6) alat penilaian kinerja, dan

(7) alat motivasi.


ANGGARAN
SEBAGAI ALAT
PERENCANAAN
LANJUTAN.

Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk:


merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan sebagai suatu media perenatara agar
pelaksanaan tujuan dan sasaran sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan;
Perencanaan juga dapat digunakan untuk menyusunan berbagai program dan
kegiatan dalam periode waktu tertentu. Perencanaan berbagai program dan
kegiatan ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi serta merencanakan alternatif
sumber pembiayaannya;
Setelah program dan kegiatan tersusun maka perlu rencana dana untuk mendanai
program dan kegiatan tersebut yang dituangkan dalam bentuk anggaran dan
mengalokasikan berbagai sumber dana pada berbagai program dan kegiatan yang
telah disusun dalam bentuk dana atau belanja untuk program dan kegiatan; dan
Perencanaan perlu diukur agar pelaksanaan program da kegiatan menjadi terukur
dan dapat dinilai. Untuk itu perlu menentukan indikator kinerja dan tingkat
pencapaian strategi perencaan.
ANGGARAN
SEBAGAI ALAT PENGENDALI
LANJUTAN

Anggaran sebagai instrumen pengendalian digunakan untuk


menghindari adanya;
overspending,
underspending dan
salah sasaran (misappropriation) dalam pengalokasian anggaran pada
bidang lain yang bukan merupakan prioritas.
Sebagai alat pengendalian manajerial anggaran sektor publik
digunakan untuk meyakinkan bahwa pemerintah mempunyai uang
yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.
Pengendalian anggaran digunakan untuk memberi informasi dan
meyakinkan legislatif bahwa pemerintah bekerja secara efesien,
tanpa ada korupsi dan pemborosan.
ANGGARAN
SEBAGAI ALAT FISKAL
Lanjutan

Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah


digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan
mendorong pertumbuhan ekonomi.
Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal digunakan
untuk melakukan kontrol atas pertumbuhan
ekonomi agar tetap dalam koridor nilai atau
angka pertgumbuhan yang telah dirumuskan.
ANGGARAN
SEBAGAI ALAT POLITIK
LANJUTAN

Anggaran digunakan untuk memutuskan


prioritas-prioritas Program dan kegiatan dan
kebutuhan keuangan terhadap pelaksanaan
prioritas tersebut.
ANGGARAN SEBAGAI
ALAT KOORDINASI DAN
KOMUNIKASI
Lanjutan

Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar


bagian dalam pemerintahan. Anggaran publik yang
disusun dengan baik akan mampu mendeteksi
terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja dalam
pencapaian tujuan organisasi.
Di samping itu, anggaran publik juga berfungsi
sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam
lingkungan eksekutif. Anggaran harus
dikomunikasikan ke seluruh bagian organisasi
untuk dilaksanakan.
ANGGARAN SEBAGAI
ALAT PENILAIAN
KINERJA (PERFORMANCE
MEASUREMENT TOOL)
Lanjutan

Anggaran merupakan wujud komitmen dari


budget holder (eksekutif) kepada pemberi
wewenang (legislatif).
Kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan
pencapaian target anggaran dan efisiensi
pelaksanaan anggaran.
Kinerja manajer publik dinilai berdasarkan berapa
yang berhasil ia capai dikaitkan dengan anggaran
yang telah ditetapkan.
ANGGARAN SEBAGAI
ALAT MOTIVASI
(MOTIVATION TOOL)

Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk


memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja secara
ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target
dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran hendaknya
bersifat challenging but attainable atau demanding but
achieveable. Maksudnya adalah target anggaran
hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat
dipenuhi, namun juga jangan terlalu rendah sehingga
terlalu mudah untuk dicapai.
SIKLUS ANGGARAN
1. Perencanaan Tujuan
Dan sasaran (aim dan
Revisi Tujuan objectives)

2. Perencanaan
Operasional

Revisi Perencanaan
Operasional
5. Pelaporan,
analisis, dan Revisi Budget 3. Budgeting
Umpan Balik
Action

4. Pengendalian
dan Pengukuran
PENGAWASAN ANGGARAN
Pengawasan anggaran secara kelembagaan
dibagi dalam 2 bagian yaitu:
Pengawasan intern, yaitu pengawasan yang
dilakukan oleh unit inspeksi yang betugas
melakukan pengawasan di lingkungan
departemen yangbersangkutan.
Pengawasan ekstern, yaitu pengawasan yang
dilakukan oleh aparatur pengawasan dari luar
departemen.
LANJUTAN
Menurut subyeknya, pengawasan dapat dibagi
menjadi:
1. Pengawasan melekat (waskat), yaitu pengawasan yang
dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya.
2. Pengawasan fungsional (wasnal) yaitu pengawasan
yang dilakukan oleh institusi.
3. Pengawasan legislatif (wasleg) yaitu pengawasan yang
dilakukan oleh dewan legislatif. Di Indonesia, BPK
merupakan lembaga tinggi negara yang melakukan
pengawasan terhadap pemerintah.
4. Pengawasan masyarakat, yaitu pengawasan yang
dilakukan oleh masyarakat yang disampaikan secara
lisan maupun tertulis kepada pemerintah.
Lanjutan
Menurut Cara pengawsan; Menurut waktunya,
Pengawasan langsung, yaitu pengawasan dapat dibagi
pengawasan yang dilakukan menjadi:
on the spot melalui inspeksi, Pengawasan sebelum
sidak, maupun kegiatan dimulai, yang
pemeriksaan. disebut sebagai pengawasan
Pengawasan tidak langsung, preventif
yaitu pengawasan yang Pengawasan selama
dilakukan berdasarkan kegiatan dilaksanakan, yang
laporan dari pejabat yang disebut sebagai pengawasan
bersangkutan, aparat represif.
pengawasan fungsional, Pengawasan setelah
aparat pengawasan legislatif, kegiatan dilaksanakan, yang
atau dari masyarakat. disebut sebagai post audit.
PEMERIKSAAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
ANGGARAN
Siklus terakhir dari anggaran adalah pemeriksaan dan
pertanggungjawaban atas efektifitas anggaran khususnya penggunaan
pendapatan publik. Jika dimungkinkan, pihak eksekutif harus dapat
melaporkan pelaksanaan kebijakan fiskalnya secara lengkap. Agar
proses pemeriksaan atas pertanggungjawabandapat dengan mudah
dilakukan.
Laporan ini harus diaudit secara reguler oleh badan independen
semacam Auditor General (di Indonesia disebut BPK) yang memiliki
kapasitas untuk melakukan pemeriksaan yang akurat dan
tepatwaktu.
Fungsi pemeriksaan dari lembaga legislatif tidak dimaksudkan untuk
menekan pihak eksekutif atau sekedar mencari-cari kesalahan
pejabat publik. Tapi lebih ditekankan pada bagaimana memanfaatkan
seluruh kekayaan publik pada porsi yang paling menguntungkan
ekonomi negara.
Manajemen anggaran modern lebih menekankan pada perlunya
sosialisasi dan distribusi informasi mengenai anggaran publik agar
lebih dapat ditingkatkan efektifitas dan efisiensi prosesnya.
KERJAKAN TUGAS
BAB 3 PADA BUKU
AKUNTANSI
KEUANGAN
DAERAH 1
LATIHAN KASUS 1
DAN 2

THE END

TERIMKASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai