Anda di halaman 1dari 25

ZAT WARNA INDIGO

Oleh
Kelompok 4

SYAFRIZAL KOTO
AURORA ISTIQLAL ZULFIKAR

Suatu zat warna untuk celupan (dyestuff) yang


penting untuk warna biru yang khas. Zat
warna ini merupakan zat warna alami yang
diperoleh dari fermentasi suatu tumbuhan
woad (Isatis tinctoria) di Eropa Barat atau
tumbuhan spesi Indigofera yang tumbuh di
negeri-negeri tropis.

Apa itu zat warna INDIGO?

TANAMAN
SUMBER

PENGUMPULAN
DAN PROSES
AWAL

Tanaman indigo tumbuh di parit-parit pinggir


sungai secara liar, tetapi juga dibudidayakan di
sawah seperti menanam kacang tanah, dengan
ketinggian pohon sekitar 75 100 cm sudah
dapat dipanen untuk difermentasi

Daun Indigofera yang ditanam di daerah Pundong


Bantul Yogyakarta

fermentasi (perendaman) selama 24


jam

ofera dikeluarkan dari air rendaman kemudian disaring & dilakukan pengeburan dengan penambahan kap

larutan diambil sedikit demi sedikit dan diangkat ke udara untuk mendapatkan oksigen sehingga terjadi
proses oksidasi sampai warna buih putih hilang dan menjadi buih biru

dilakukan pengendapan selama 4 sampai 10 jam hingga terjadi endapan

Endapan yang terjadi ditiriskan menggunakan kain sampai terjadi pasta


indigo yang siap digunakan atau disimpan.

Pasta Indigofera tinctoria dapat digunakan untuk


mencelup. Indigofera tinctoria tidak larut dalam air netral
tetapi larut dalam suasana basa, sehingga untuk
melarutkan indigo pasta harus memakai larutan gula jawa
(gula merah) sebagai pereduksi

Proses
pencelupan

Bahan yang akan diwarnai terlebih dahulu dibasahi dengan


TRO (Turkish Red Oil) kemudian ditiriskan. Bahan yang
telah ditiriskan tersebut kemudian dicelup dengan larutan
indigo sambil diratakan dan didiamkan selama 15 menit.
Dibilas dengan air bersih dan diangin-angin hingga kering.
Perubahan yang terjadi pada saat direndam, larutan indigo
berwarna kuning, kemudian berubah menjadi hijau.
Setelah kontak dengan udara warna berubah menjadi biru.
Diulangi kembali dengan merendam ke dalam larutan
indigo selama 15 menit. Kemudian dibilas dengan air
bersih.
Diangin-angin hingga kering, sampai dengan warna yang
dikehendaki.
Untuk menetralisir, dilakukan perendaman dalam larutan
asam cuka atau jeruk nipis atau belimbing wuluh.

VIDEO PROSES PENGO


LAHAN ZAT WARNA IN
DIGO

Kualitas:
Tahan luntur warna terhadap pencucian 40C
memenuhi syarat SNI

Kualitas
dan Harga

Tahan luntur warna terhadap keringat (asam dan


basa) hasilnya lebih baik dari SNI
Tahan luntur warna terhadap cahaya terang hari
hasilnya cukup untuk kain katun dan untuk kain
sutera hasilnya lebih baik dari SNI. Tahan luntur
warna terhadap gosokan hasilnya lebih baik dari
standar SNI dan untuk kain sutera lebih baik dari
katun

Harga Jual Pasta Indigofera :


Pembelian 1-10 Kg. Rp. 55.000;/Kg.
Pembelian 11-20 Kg. Rp. 50.000;/Kg.
Pembelian 21-30 Kg. Rp. 45.000;/Kg
Pembelian 31-50Kg Rp. 42.000;/Kg.
Pembelian 51Kg Keatas Rp. 38.000;/kg.

India (Pemasok utama dunia)

Suplai Dunia

Afrika
Amerika Selatan
Amerika Tengah.
Jepang (Pulau Ryukyu)
Taiwan
Indonesia Indigofera masih
dibudidayakan di beberapa desa
pantai utara dan di seluruh
wilayah Indonesia Timur

Indigo di
Indonesia

Pada tahun 1602-1942, Indonesia


merupakan penguasa pasar pewarna
alami di dunia dengan produk paling
berkualitas
Daerah Yogyakarta dan Solo
pada tahun 1920 diolah 202.071 kg
indigo kering dan 288 kg indigo basah
dari luas 1.035,3 ha
pada tahun 1921 diolah 201.981 kg
indigo kering dan 41.616 kg indigo basah
dari luas tanah 1.264 ha
pada tahun 1922 diolah 37.244 kg indigo
kering dan 50.400 kg indigo

Data Ekspor Impor Indigo


di India

Produk
Lain Selain
Produk
Utama

Pewarna Batik
Pewarna bahan katun
Pewarna rancangan busana
Pewarna Rambut
Sumber pakan ternak

Indigofera mudah ditanam

Potensi Zat
Warna Indigo

Adanya teknologi tepat guna untuk


mengolah bahan mentah (daun)
menjadi pasta yang terjangkau oleh
pengrajin
Keinginan pasar yang tinggi terhadap
zat warna indigo karena
Didapatkannya warna yang
menempel pada kain dengan kuat
Tidak luntur baik oleh asam
maupun oleh intensitas sinar
matahari,

Potensi Zat
Warna Indigo

memberi warna biru yang


cemerlang, tidak kusam, dan selain
itu warna tidak pudar selama kain
masih ada.
Pewarna alam biru indigo
terfiksasisemakin kuat di kain
dengan adanya oksigen udara
Tingginya kesadaran terhadap
lingkungan, maka potensi Indigofera
sebagai pewarna alami sangat
prospektif
Peminat zat pewarna alami tidak
hanya dari pembeli lokal, namun
juga berasal dari luar negeri, seperti
Jepang dan Korea.

Gama Indigo

Pengembangan
Zat Warna
Indigo di
Indonesia

Untuk membuat 1 kg serbuk zat pewarna


Indigo dibutuhkan sekitar 250 kg daun
Indigofera. Jika Indonesia ingin memproduksi
secara besar-besaran, maka dibutuhkan
banyak pasokan daun Indigofera.
25 gram Serbuk Gama (Gadjah Mada) Indigo
bisa digunakan mewarnai dua lembar kain
batik berukuran standar 3 x 1,5 meter
Tidak ada polusi dari sisa air pencelupan
Non toksik dan non alergi sehingga aman
untuk kulit tahan luntur yang dapat dicapai
dengan mordant yang tepat
Ramah lingkungan

Pengolahan
Limbah

Penghilangan warna dalam


limbah tekstil dapat dilakukan
oleh enzim, namun enzim
ekstraseluler bukanlah satusatunya agen penghilang
warna.
Jamur Trametes hirsuta
merupakan spesies yang
terbaik dalam penguraian
bromo indigo

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai