Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN HIPERTENSI

OLEH : DR. NINDYASARI DIAJENG


LARASATI
FAKTO R RISIKO H IPERTEN SI
LAKI-LAKI
USIA ( 50 TH, 65 TH)
SMOKING
DISLIPIDEMIA
GDP 102-135
TGT
OBESITAS
WAIST CIRCUMFERENCE ( 102 CM, 88 CM)
DIABETES
PENYAKIT CV/GINJAL
R/ KELUARGA MENDERITA
PENY.KARDIOVASKULAR PREMATUR ( <55 TH,
<65 TH)
D EFIN SIH IPERTEN SI

Didiagnosis ketika SBP 140 mmHg


atau DBP 90 mmHg, atau
keduanya, pada pemeriksaan
berulang
Pada lansia usia 80 tahun, batasan
hipertensinya SBP 150 mmHg atau
DBP 90 mmHg, atau keduanya
KLASIFIKASIH IPERTEN SI
KLASIFIKASIH IPERTEN SI(cont.)
KAU SA H IPERTEN SI

HIPERTENSI PRIMER
HIPERTENSI SEKUNDER
PEN EG AKAN D IAG N O SIS H IPERTEN SI
Harus dilakukan pengukuran tekanan darah yang
baik dan benar sesuai prosedur standar
Diagnosis hipertensi ditegakkan setelah
minimal 2 kali pengukuran TD per visit dan
minimal setelah visit kedua pasien
(biasanya selang 1-4 minggu setelah visit
pertama). Pada kedua kunjungan tersebut, SBP
harus 140 mmHg atau DBP 90 mmHg, atau
keduanya
Jika TD pertama sangat tinggi (misal, SBP 180
mmHg), atau jika pasien susah untuk melakukan
kunjungan kedua, diagnosis hipertensi dan
terapinya dapat langsung ditegakkan dan dimulai
setelah pengukuran pertama memenuhi kriteria
hipertensi
TEKN IK M EN G U KU R TD
Pasien harus duduk tenang selama min.5
menit di kursi dgn sandaran punggung,
kaki di lantai dan lengan sejajar dengan
jantung dan diletakkan dgn nyaman di
atas meja
Kafein, aktivitas berat, dan merokok harus
dihindari min. 30 menit sebelum
pengukuran
Ukur TD pada posisi berdiri (setelah 1
menit berdiri dan diulang lagi setelah 3
menit berdiri) untuk mengetahui apakah
ada hipotensi ortostatik
TEKN IK M EN G U KU R TD
Pemilihan ukuran cuff lengan harus tepat
Pada kunjungan awal, TD harus diukur di
kedua lengan, jika hasil keduanya berbeda
>10 mmHg, maka diambil hasil yang
TDnya lebih tinggi, dan lengan dengan TD
yang lebih tinggi tersebut yang
selanjutnya dipakai saat mengukur
TARG ET TERAPI

Target terapi hipertensi adalah


<140/<90 mmHg, dan jika pasien
hipertensi menderita CKD dengan
albuminuria, maka target terapi
adalah <130/80 mmHg. Pada pasien
usia 80 tahun, target terapinya
adalah <150/90 mmHg (kecuali jika
pasien 80 tahun dengan CKD atau
diabetes, maka target TDnya
<140/90)
TARG ET TERAPI
Menurut ESC
TARG ET TERAPI
Menurut JNC 8
Pasien usia 60 tahun, target SBP <150 dan target DBP
<90 mmHg
Pasien usia <60 tahun, target SBP <140 dan target DBP
<90 mmHg
Pasien usia 18 tahun dengan CKD, target SBP <140 dan
target DBP <90 mmHg
Pasien usia 18 tahun dengan diabetes, target SBP <140
dan target DBP <90 mmHg
Pasien non-kulit hitam (termasuk yang dengan diabetes),
terapi antihipertensi awal harus meliputi diuretik tiazid,
CCB, ACE-i, atau ARB
Pasien kulit hitam (termasuk yang dengan diabetes), terapi
antihipertensi awal harus meliputi diuretik tiazid atau CCB
Pasien usia 18 tahun dengan CKD, terapi antihipertensi
awal atau tambahan harus meliputi ACE-i atau ARB untuk
meningkatkan outcome ginjal
IN ISIASITERAPIAN TIH IPERTEN SI
Pada pasien dengan TD >140/90 mmHg yang
intervensi perubahan gaya hidupnya tidak
berhasil menurunkan TD
Pada pasien hipertensi stage 2 (TD 160/100
mmHg), terapi obat harus dimulai secepatnya
setelah didiagnosis,dengan kombinasi 2 obat
tanpa menunggu untuk melihat efek
perubahan gaya hidupnya
Dapat dimulai secepatnya pada semua pasien
hipertensi dimana dokternya yakin bahwa
pasien tersebut perlu untuk mencapai kontrol
TD lebih cepat
Pasien usia 80 tahun, batas dimulainya terapi
antihipertensi adalah jika TD 150/90
Obat antihipertensi harus dimulai dari
dosis terendah
Jika respons terhadap obat
antihipertensi awal tidak adekuat (tidak
perlu sampai dosis rekomendasi
maksimal), obat kedua harus
ditambahkan
Jika tidak ada respons terapeutik atau
mengalami efek samping yang
signifikan, obat antihipertensi awal
harus diganti
Obat-obat yang dapat menaikkan TD
yaitu : NSAID, kortikosteroid,
amfetamin, ergotamine, steroid
TERAPIKRISIS H IPERTEN SI

Anda mungkin juga menyukai