Anda di halaman 1dari 60

Sigit Atmo Arwendo

HUKUM DAN
KEBIJAKAN PUBLIK
Membuat kebijakan publik itu sulit?
Yang bisa diimplementasikan secara efektif
Yang bisa meningkatkan kewibawaan dan kepercayaan rakyat kepada
pemerintah
.....

Mengapa banyak peraturan daerah yang digugat untuk dibatalkan?


Juga undang-undang dan peraturan lain yang dijudicial review?
Mengapa memutuskan kenaikan harga BBM menjadi lebih sulit?
Mengapa terjadi krisis bawang?
Mana lebih banyak hukum berhasil atau gagal mencapai tujuan
yang dimaksudkan?
Kebijakan publik = keputusan politik yang
berformat hukum?

Ex. Perdebatan tentang format hukum RPJMD


Peraturan Kepala Daerah atau Peraturan Daerah?
Relasi hukum dan politik
Relasi Hukum dan Politik

Hubungan law & Hubungan law- Hubungan legal


politics making & political discipline to political
(aspek statis) order material
(aspek dinamis) (aspek
epismemologi)

Model otonom

Model embedded

Model interseksi
Model Otonom

POLITICS

LAW
Model Embedded

POLITICS

LAW
Model Interseksi

POLITICS

LAW
Kebijakan dalam perspektif
politik dan hukum
KEBIJAKAN
POLITIK HUKUM
HUKUM
[proses & hasil
konversi]
General System Theory: David Easton

g an
k un
n g
Li Tuntutan

Outputs
Inputs

Kewenangan Keputusan atau


Kebijakan
Dukungan Politik

a n
ng
Umpan-balik gku
n
Li

11
Modifikasi Model Sistem Politik

Social,
Decisions Economic, and Results
Government and actions Outputs Political Inputs
Decision Makers Environment Demands
Apathy
Withinputs Support

Feedback

12
Perspektif sistem atas proses
politik: Gabriel A Almond
Environmental
Outputs into
Outcomes
Inputs Conversion Environment
Demands Policy-Making Extractions Domestic and
Processes Distributions International
Participant Regulations Welfare and
Support Symbols Security

Subject Preceding
Support Environmental
States

Endogenous
Changes in
Environment*
Feedback loops

*Changes not caused by actions of political system itself

13
Hofferberts Model for Comparative Study of
Policy Formation

Formal Policy
Conversion

Policy
1 2 3 4 5 Output

Elite Behavior
Governmental
Mass Political Institutions
Socio- Behavior
Historic- Economic
Geographic Composition
Conditions
Ekonomi

Sosiologi
Ilmu Politik
Kebijakan sosial
Kebijakan publik dan (dan administrasi)
administrasi

Analisis
Studi Kebijakan Studi
manajemen perkotaan Kriminologi
& organisasi

Studi-studi Studi-studi Studi-studi


perumahan pendidikan kesehatan

The policy studies family


Politik dan kebijakan
Apakah politik itu?
Robert Dahl: power, rule and authority
Harold Laswell: shaping and sharing of power
David Easton: authoritative allocation of values
Kebijakan merupakan jejaring proses dan keputusan
di mana masukan-masukan yang datang dari
lingkungan ke tatanan politik dikonversi menjadi
keluaran yang bersifat otoritatif yang dirancang
untuk memiliki dampak terhadap lingkungan.
Hukum dan kebijakan
Transformational moment nilai-nilai input
ditransformasikan menjadi outputs yang berkategori
legal, sebelum diimplementasikan ke masyarakat
dengan sarana-sarana hukum. Masukan dan
keluaran adalah (bermuatan) nilai/norma;
Law-in books and the law-in-action
Yehezkel Dror, Law as a Tool of Directed Social
Change: A Framework for Policy-making social
policy instruments, dan normative policy analysis
Apakah kebijakan publik?
Kebijakan = penggunaan kewenangan
Kewenangan atau otoritas

Kekuasaan resmi (legal-formal);


Berdayapaksa yang sedikit banyak sah legitimasi
minimal (legal-prosedural, substantif,
instrumental);
Yurisdiksi legal-formal;
Kewenangan publik tidak mungkin dapat
dijalankan dengan baik tanpa dukungan dan
kepercayaan publik
Beberapa definisi kebijakan
Thomas R Dye: anything government choose to
do or not to do
Willian Dunn: disiplin ilmu sosial terapan yang
menggunakan berbagai metode, argumen, dan
transformasi informasi yang relevan dalam suatu
setting politik untuk memecahkan problem
publik/kebijakan
John Dewey: kebijakan publik
Publik dan problem-problemnya
Kebijakan publik membahas bagaimana problem-
problem itu dikonstruksikan, didefinisikan, dan
diletakkan dalam agenda kebijakan dan agenda politik;
Kebijakan publik interaksi antara pihak pemegang
otoritas (pejabat dan institusi) dan publiknya.
Tindakan pemegang otoritas aktif (action) dan pasif
(inaction) berdampak dalam kehidupan publik,
direspon atau direaksi oleh publik dengan berbagai cara.
Perlunya intervensi kebijakan
Mencegah homo homini lupus
Jika mekanisme alamiah, cara-cara masyarakat sendiri
justru bermasalah, seperti: tiadanya kepastian hak,
meningkatnya ketidakadilan, atau tiadanya
perlindungan bagi mereka yang lemah;
Intervensi harus mempertimbangkan: pencapaian
tujuan, efek sampingnya, biaya yang harus ditanggung,
di satu pihak oleh pemerintah, dan individu, dunia
usaha dan institusi-institusi di pihak lain.
Kebijakan publik berfungsi
Menyediakan kerangka untuk pengekspresian pesan-
pesan politik dan pencapaian tujuan-tujuan sosial;
Penggunaan kebijakan sebagai instrumen
pemerintahan ekstraktif, distributif, regulatif
sangat sentral dalam rangka menjaga hubungan-
hubungan sosial, ekonomi, politik:
Antara negara dan warga negara
Antara penyelenggara dan pengguna layanan-layanan
dsb
`

28
Konteks dan Aktor Kebijakan
Hogwood and Peters
Policies do not develop in a vacuum, but are
adopted in a crowded policy space that leaves
little space for policy innovation
Negara, Pasar, Civil Society
Negara mencakup wilayah interaksi di mana paksaan politik,
bahkan kalau perlu penggunaan kekerasan, diterima dan
diabsahkan;
Pasar adalah wilayah di mana warga masyarakat mengejar
penguasaan sumber daya material dan non-material (jasa)
melalui proses-proses produksi dan pertukaran-pertukaran;
Sebutan masyarakat sipil untuk menunjuk proses-proses
interaksi di luar ranah negara dan pasar, di mana nilai-nilai
diciptakan, dikembangkan, dan dirawat, bahkan seringkali
menuntut kesediaan berkorban.
Peran Negara
I
dan Konteksnya
K
AS AP
S
I G ITA
AT L LO L
R
K BA NEGARA BA ISM
O LO L E
M
E G
D

Efisiensi;
Akuntabilitas Privatisasi;
Responsivitas Reinvent-Government
Responsibilitas BIROKRASI NPM
Partisipasi
Keadilan

MASYARAKAT SIPIL PASAR


[Konsumen]
[Warga Negara/Pemilih]
NEGARA
Agen-agen publik

formal nonprovit
informal provit

Publik
LSM/ORMAS Privat
Organisasi sukarela
Nonprovit

KOMUNITAS PASAR
Rumah tangga, keluarga Usaha-usaha swasta
Ketetanggaan, dst
Aktor dan Institusi dalam
Proses Kebijakan

Or
ga
m nis
dala al asi
da
asi on
is nat i lam
n
ga ter ma
O r n sya
I Aktor Kebijakan
te m rak
Sis at

Organisasi kenegaraan

35
Aktor dalam Proses Kebijakan
Pejabat-pejabat yang dipilih: eksekutif,
legislatif
Pejabat-pejabat yang diangkat;
Kelompok-kelompok kepentingan
Organisasi-organisasi penelitian dan
pengkajian
Mass media

36
NEO-LIBERALISME
Homo Economicus [ekonomi motif tunggal hubungan antarmanusia]
Free Capital Movement

Newly-made APA BAGAIMANA Advertisment


Rules Praktik Bisnis GLOBALISASI Konsumerisme/
Trans-nasional Ideologi Brand
WTO
GATTS Logo
TRIPs SIAPA Labeling
Perusahaan
TRIMs Trans-nasional
World Bank, IMF, IFIs, MDBs

Deregulasi Market Gaya Hidup Global


Liberalisasi Power Identitas Global
Privatisasi Kultur Global

Kebijakan Pilihan
Publik Provision of Public Needs Individual
Our Shared Life
State Community
Power Power
Manajemen publik
Tak semata-mata bisa dipahami sebagai berkaitan
dengan struktur-struktur pendelegasian dan
kontrol kewenangan secara resmi dan kaku
melainkan juga perlu dipahami
Sebagai kiat, keterampilan (craft) kinerja
individu-individu untuk menjalankan peran-peran
manajerial serta
Sebagai institusi-institusi, yaitu bagaimana dan
atas nilai-nilai apa para pejabat publik berkiat.
Francis Fukuyama: tidak ada ilmu
administrasi negara (no science of public
administration). Yang ada adalah art!
Bagaimana mempelajari
kebijakan publik?
Teori-teori policy cycle
Policy cycle: model penyederhanaan proses
kebijakan;
Tahap-tahapan policy cycle
Agenda-setting: pengakuan masalah dan seleksi issue
Formulasi kebijakan dan pembuatan keputusan (policy
formulation and decision making);
Implementasi;
Evaluasi dan terminasi
The Stages and Fields of Public Policy

Agenda setting

Policy formulation
Process and
Policy design subsystems
Policy

Policy adoption

Actors & institutions

Policy Implementation
implementation
Policy evaluation

Policy evaluation
Agenda setting
Pembuatan kebijakan berawal dari pengakuan
adanya sebuah masalah kebijakan;
Pengakuan terhadap masalah itu mensyaratkan
adanya masalah sosial yang didefinisikan
sedemikian rupa dan memerlukan campur tangan
negara yang harus dinyatakan;
Masalah tersebut harus diagendakan untuk
dipertimbangkan secara serius tindakan publiknya
(agenda setting).
Agenda setting
Agenda setting merupakan hasil dari proses
menyeleksi di antara berbagai macam
permasalahan dan issue;
Kalau begitu, bagaimana agenda setting itu
muncul? Apa yang dipahami sebagai problem
kebijakan? Bagaimana dan kapan permasalahan
kebijakan menjadi agenda (formal) pemerintah?
Mengapa permasalahan lain disingkirkan dari
agenda?
Dalam masyarakat demokratis
Pengakuan masalah dan pendefinisian masalah sebagian besar
terjadi di ranah publik, di media atau sekurangnya dalam domein-
spesifik komunitas profesional, sehingga agenda setting yang aktual
ditandai oleh pola-pola komposisi aktor dan peran publik yang
berbeda:
Pola outside-initiation tekanan sosial ke pemerintah
Pola inside-initiation
Mobilization pemerintah mencari setelah ada gagasan yang dirumuskan
tanpa melibatkan aktor-aktor di luar
Consolidation aktor-aktor negara menginisiasi issu di mana dukungan
publik sudah tinggi
Tingkat rasionalitas agenda?
Bagaimana berbagai variabel aktor-aktor, institusi,
gagasan, dan kondisi material saling berinteraksi sangat
dipengaruhi oleh situasi-situasi spesifik kadang-kadang
memaksa pemerintah mengadopsi kebijakan yang
bertentangan dengan ukuran-ukuran yang diperkenalkan
sebelumnya
Tiga arus: policy stream (solusi-solusi), politics stream
(sentimen publik, pergantian pemerintahan, dsb), dan
problem stream (persepsi tentang masalah) saling
berinteraksi
Aktivitas dan elemen polciy making

AKTIVITAS ELEMEN UTAMA

Riset (policy science) Rasionalitas analitik

Konflik nilai dan resolusi


Analisis kebijakan

Faktor-faktor birokrasi
Pengambilan
keputusan kebijakan
dan implementasi (TEORI-TEORI)
Formulasi kebijakan & pembuatan keputusan

Problem-problem yang diekspresikan, tuntutan, dan proposal


akan ditransformasikan menjadi program-program pemerintah;
Formulasi dan adopsi kebijakan mencakup perumusan tujuan-
tujuan apa yang ingin dicapai dengan kebijakan dan
mempertimbangkan berbagai alternatif tindakan yang berbeda-
beda
Selain ada beberapa pendekatan untuk memahami proses ini
intermediasi kepentingan pluralistik, korporatis, inkremental, dll
juga ada upaya-upaya menyediakan techniques and tools agar
pembuatan keputusan makin rasional
Proses pembuatan keputusan
Pembuatan keputusan (seringkali) tidak sekadar
mencakup kegiatan menghimpun informasi dan
mengolahnya (analisis), melainkan juga harus
menyelesaikan konflik di dalam dan di antara
aktor-aktor publik dan privat, serta departemen-
departemen pemerintahan
Jejaring kebijakan (policy network)

Jejaring kebijakan pada umumnya ditandai oleh


hubungan-hubungan yang nonhierarkhis, horizontal,
antaraktor-aktor di dalam jejaring; terjadi pertukaran
(exchange) dan upaya saling membantu secara
tersembunyi (diffuse reciprocity);
Sebuah subsistem kebijakan seringkali mencakup lebih
dari satu jejaring. Antarjejaring (atau koalisi advokasi)
saling bersaing untuk mendominasi domein kebijakan
masing-masing. Perubahan nomenklatur network?
Adopsi kebijakan
Di antara beberapa opsi kebijakan mana yang
diadopsi?
Kelayakan opsi-opsi kebijakan disederhanakan melalui
parameter-parameter dasar yang substansial. Sejumlah
kebijakan disingkirkan karena kekurangan sumber daya
bukan semata-mata dalam pengertian ekonomi, tapi juga
dukungan politik;
Alokasi kompetensi di antara aktor yang berbeda
memainkan peran krusial dalam pembuatan keputusan
Formulasi kebijakan = proses sosial yang kompleks
Implementasi kebijakan
Tidak sepenuhnya ada jaminan tindakan di
lapangan akan secara ketat mengikuti tujuan dan
sasaran yang ditetapkan pembuat kebijakan;
Implementasi kebijakan: apa yang terjadi di antara
penetapan keputusan pemerintah untuk
melakukan sesuatu, atau tidak melakukan sesuatu,
dan hasil akhir (ultimate impact) di dalam praktik
(the world of action) OToole
Implementasi kebijakan
Implementasi merupakan tahapan kritis,
bagaimana tindakan politis dan administratif di
garis depan dapat benar-benar dapat dikendalikan
oleh tujuan, program, hukum, dan sebagainya;
Kebijakan dan apa yang dihajatkan sebelumnya
sangat sering diubah atau didistorsikan di
lapangan; pelaksanaannya ditunda atau bahkan
dihalang-halangi seluruhnya
Elemen proses implementasi
Detail spesifikasi program bagaimana dan melalui
agen/organisasi mana seharusnya program dieksekusi?
Bagaimana seharusnya hukum/program diinterpretasi?
Alokasi sumber daya bagaimana anggaran
didistribusi? Personel mana yang akan mengeksekusi
program? Unit organisasi mana yang akan ditugasi?
Keputusan-keputusan bagaimana keputusan untuk
setiap kasus akan ditentukan?
Top-down dan bottom-up
Awal studi implementasi dipahami sebagai proses yang hierarkhis,
top-down, sekurangnya sebagai standar pengukuran normatif untuk
menguji hasil implementasi;
Bukti-bukti empiris kurang menunjukan bahwa implementasi
merupakan jalinan tindakan hierarkhis yang diarahkan secara
langsung dari pusat hingga ke pelaksanaan di lapangan;
Studi bottom-up mengkaji (i) peran agen dan personel dalam
menentukan hasil kebijakan sesungguhnya: bagaimana mengatasi
berbagai tuntutan terkait kebijakan, (ii) hasil implementasi adalah
produk interaksi antaraktor-aktor dan program-program lain, (iii)
pengakuan atas luasnya kaitan dan jejaring antarbanyak aktor
melintasi garis formulasi implementasi/kebijakan
Evaluasi dan terminasi
Pembuatan kebijakan mengandaikan kontribusi
pemecahan masalah atau sedikitnya mengurangi
tumpukan masalah;
Fokus studi evaluasi adalah hasil kebijakan hasil yang
dikehendaki maupun konsekuensi yang tak dikehendaki;
Terminasi kebijakan problem kebijakan sudah teratasi
atau diakui tidak efektif menangani tujuan kebijakan?
Umumnya: karena anggaran atau pergantian
pemerintahan
Banyak kritik tapi tetap penting
Policy-cycle secara implisit didasarkan perspektif top-down,
pembuatan kebijakan dibingkai secara hierarkhis
Interaksi di antara berbagai program, hukum, norma, serta
implementasi dan evaluasi yang paralel kurang diperhatikan
Kerangka kerja policy cycle terlalu menyederhanakan dan tak
memberi gambaran realistis? Interaksi antara aktivitas
kebijakan yang terkait pada peringkat dan arena yang berbeda?
Kebijakan senantiasa diperdebatkan, diimplementasikan,
ditegakkan, dan dievaluasi
Bagaimana menyejahterakan
masyarakat?

Melalui pembangunan
berkesinambungan?
antropos ethnos

oikos tekne
Representative Representative Methodological
Field of policy Representative
research conceptual approach &
study disciplines
questions framework examples

Policy and politics Political science

Policy process

Politicalscience
Economics
Policy analysis Publicadministration
Policy-specificsubfields
Politicalscience
Economics
Policy evaluation Publicadministration
Policy-specificsubfields

Politicalscience
Policy design Philosophy/theory
Sociology

Policy makers & Politicalscience


policymaking Economics
institutions Publicadministration

Politicalscience
Policy Economics
implementation Publicadministration
Policy-specificsubfields

Anda mungkin juga menyukai