Anda di halaman 1dari 4

(/)

Medialingkungan.Com
Medialingkungan.Com
(/Index.Php/Component/Banners/Click/24)
(/Index.Php/Component/Banners/Click/24)
www.yoursite.com
www.yoursite.com
Pasang Iklan Baris disni
Pasang Iklan Baris disni
info@medialingkungan.com
info@medialingkungan.com

BREAKING NEWS

Turut Mengawal Kontribusi Indonesia

HALAMAN DEPAN (HTTP://MEDIALINGKUNGAN.COM)

NASIONAL (/INDEX.PHP/NASIONAL)

FORESTRY FOR PEOPLE KEMBALI


SETELAH
37 TAHUN KONGRES
INTERNASIONAL (/INDEX.PHP/INTERNASIONAL)
KEHUTANAN DUNIA
Published
inTRAVELING
Nasional (/INDEX.PHP/EKOWISATA-TRAVELING)
(/index.php/news/nasional) Senin, 20 Juli 2015
EKOWISTA &

10:57

Email (/index.php/component/mailto/?
INFORMASI & TEKNOLOGI (/INDEX.PHP/INFORMASI-TEKNOLOGI)
tmpl=component&template=shaper_sportson&link=f268061c48eb35923c230f1798e6b5857bd64583)
OPINI (/INDEX.PHP/OPINI) EVENT & KOMUNITAS (/INDEX.PHP/EVENT-KOMUNTIAS)

(/media/k2/items/cache/bd5b551e7d6b7885a6be84801d23aa11_XL.jpg)
Pengelolaan hutan berbasis masyarakat dampingan RECOFTC di Thailand. (Gambar: RECOFTC)

Medialingkungan.com Hampir empat dekade lamanya, saat itu -- 37


tahun lalu, pada tahun 1978, berlangsung Kongres Kehutanan Dunia VIII
yang bertempat di Hotel Hilton (kini Hotel Sultan), Jakarta. Tema yang
diusung pada kongres akbar tersebut adalah Forest for People, tema yang
sama pada Kongres Kehutanan Dunia XIV yang diselenggarakan pada 7-11
September 2015 di Duban, Afrika Selatan.
Bak kereta yang mondar-mandir pada rel yang sama, tema serupa kembali
terulang dalam helatan enam tahunan itu. Sekjen World Forestry Congress
2015, Trevor Abrahams juga terheran-heran karena baru mengetahui
kesamaan tema besar yang digunakan 1978 dan 2015.

kesamaan tema besar yang digunakan 1978 dan 2015.


"Ini menarik, apa yang telah dunia lakukan sejak tahun itu (1978) dan hingga
kini, kita masih akan membicarakannya," kata Abrahams yang ditemui
Kompas di Bangkok, Thailand, di sela-sela Pre-WFC Regional yang dihadiri
20 komunitas masyarakat hutan dari Indonesia, Laos, Nepal, Myanmar,
Vietnam, Kamboja, dan Thailand.
Relevansi tema itu mengarusutamakan pemanfaatan hutan yang bertumpu
kapasitas masyarakat dalam investasi utama keberhasilan pembangunan
kehutanan.
Dikutip dari Harian Kompas, pembukaan Kongres Kehutanan Dunia 1978
oleh Presiden Soeharto (kepala Negara pada masa itu) menempati halaman
pertama, lengkap dengan dua buah foto berdampingan.
"Karena itu, apa yang akan dibahas Kongres Kehutanan Sedunia ini langsung
atau tidak langsung akan memberi arti dan pengaruh terhadap
kesejahteraan manusia secara keseluruhan," kata Soeharto, saat itu, dalam
pemberitaan Kompas pada tanggal 17 Oktober 1978.
Proses dalam rentang yang begitu panjang ini secara eksplisit membuahkan
perbedaan, utamanya dari segi pembahasan. "Saat itu, pembahasan masih
umum-umum saja," kata Haryadi Hilman, yang saat itu mewakili mahasiswa
UGM Yogyakarta.
Haryadi yang kini menjadi tenaga ahli Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan mengatakan, pembahasan pada WFC 2015 sudah mengerucut
pada pemikiran investasi bagi komunitas masyarakat di sekitar hutan. Itu
tampak pada tema Forests and People: Investing in a Sustainable Future
yang akan menjawab langkah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG).
Investasi menjadi corong pembangunan kehutanan untuk menjadi akses
menuju kesejahteraan masyarakat. Peningkatan masyarakat di sekitar hutan
diartikan sebagai investasi paling utama. "Peningkatan kapasitas tentu
butuh dana, tapi bukan itu yang jadi titik tekan. Masyarakat yang harus jadi
aktor. Kita perlu berinvestasi (percaya) kepada orang lokal jika benar-benar
ingin mempertahankan hutan di Asia," kata Tint Lwin Thaung, Direktur
Eksekutif Pusat untuk Masyarakat dan Hutan berbasis (RECOFTC) yang
berbasis di Thailand.
Ia menengarai bahwa akses masyarakat dalam memanfaatkan hutan telah
diakomodir dengan diterapkannya pola perhutanan sosial (social forestry)
atau pengelolaan hutan berbasis masyarakat, seperti: hutan
kemasyarakatan (Hkm), hutan desa (HD), dan hutan tanaman rakyat (HTR),
serta hutan kemitraan.
Disampaikan Kompas bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, ditargetkan perhutanan sosial ini
harus mencapai 12,7 juta hektar. Langkah itu sebagai strategi pembangunan
ekonomi dari pinggiran yang dilontarkan Presiden Joko Widodo.
Target utamanya adalah menjamin tata kelola hutan yang berkeadilan dan
lestari. Lebih dari 80 persen hutan produksi di Indonesia telah dibebani izin
konsesi bagi korporasi. Pada saat korporasi memperoleh keuntungan dari
pemanfaatan hasil hutan kayu, nonkayu, atau tanaman industri, sekitar
30.000 desa yang dihuni lebih dari 40 juta jiwa di dalam dan sekitar hutan
belum mendapat kesejahteraan memadai.
Selain itu, percikan konflik sangat mudah terjadi di lapangan, antara

Selain itu, percikan konflik sangat mudah terjadi di lapangan, antara


masyarakat dan pihak korporasi, yang hanya memberikan dampak kerugian
bagi seluruh pihak. Sebagai jalan tengah, Pemerintah Indonesia mewajibkan
perusahaan mengalokasikan 20 persen konsesinya untuk dikelola
masyarakat.
Sehingga dari target 12,7 juta hektar perhutanan sosial dalam RPJMN 20152019, sekitar 6,8 juta hektar di antaranya dari skema kemitraan -- warga
dengan pemegang izin dan kesatuan pengelola hutan. Namun, pengelolaan
bersama ini harus belajar dari pengalaman perkebunan sawit melalui sistem
plasmanya.
Melalui skema perhutanan sosial, seluruh pihak yang berwenang dan
bertanggung jawab atas suatu lahan pengelolaan perlu melandaskan tata
kelola berdasarkan aspek partisipasi, transparansi, akuntabilitas, dan
koordinasi. Demikian kata Direktur Bina Perhutanan Sosial KLHK, Wiratno,
saat ditemui medialingkungan.com beberapa waktu lalu. (Fahrum Ahmad)

Komentar

Komunitas

Rekomendasikan

Bagikan

Masuk

Urutdariyangterbaik

Mulaidiskusinya...

Jadiyangpertamaberkomentar.

JUGADIWWWW.MEDIALINGKUNGAN.COM

VolkswagenDituduh
MencurangiAlatUjiEmisi
Satukomentarsetahunyanglalu

KodingarengKeke,Pulau
TakBerpenghuni,Surga
Paradivers
Satukomentar2tahunyanglalu

JamalCuconiceinfoo

RappunkKodingareng

:janganlupavisit
terusnyapa.comyaa..

kekesudahtidakindah
lagi,sudahadabangunan
anehberdirisaatini..

HutanLindungdiAceh
Rusak,Walhi:PolisiHarus
Tuntaskan
Satukomentar2tahunyanglalu

PulauKapoposanDan
SurgaBawahLautSelat
Makassar
Satukomentar10bulanyanglalu

AndreSylvaSudah

MIchzanAryoSaputra

jelaskawasanhutan
lindungtidakbolehdi
ganggugugat,perlu

kerenn....wajibkesininih

Langganan
d PasangDisqusdiwebsitemu.TambahkanDisqusTambahkan

Privasi

back to top
(http://medialingkungan.com/index.php/news/nasional/forestry-forpeople-kembali-setelah-37-tahun-kongres-kehutanandunia#topComment)

(/Index.Php/Component/Banners/Click/38)
(http://www.facebook.com/sharer.php?
(http://twitter.com/intent/tweet?text=Forestry
(http://plus.google.com/share?
(http://www.linkedin.com/shareArticle?
(http://pinterest.com/pin/create/button/?ur
for People Kemb
(/index.php/component/mailto/?
u=http%3A%2F%2Fmedialingkungan.com%2Findex.php%2Fnews%2Fnasio
Kehutanan
url=http%3A%2F%2Fmedialingkungan.com%2Findex.php%2
mini=true&url=http%3A%2F%2Fmedialingkungan.co
people-kembali-setelah-37-tahun-kongres
tmpl=component&template=shaper
for-people-kembali-setelah-37-tahun-kongres-kehutanan-dunia)
Dunia&url=http%3A%2F%2Fmedialingkungan.com%2Findex.php%2
for-people-kembali-setelah-37-tahun-kongres-kehutana
for-people-kembali-setelah-37-tahun-kongres-ke
dunia&media=http://medialingkungan.com/
Tagged under nasional (/index.php/news/tag/nasional) hutan
for-people-kembali-setelah-37-tahun-kongres-kehutanan-dunia
Kembalifor
Setelah
People
37Kembali
Tahun Kongres
Setelah Kehutanan
37 Tahun Kongr
Dun
(/index.php/news/tag/hutan)

RELATED ITEMS
Kebakaran Hutan di Indonesia Menurun, Dari
2 Juta Jadi 190 Ribu Titik
(/index.php/news/nasional/kebakaranhutan-di-indonesia-menurun-2-jutamenjadi-190-ribu-titik)
KLHK Bentuk 952 Kampung Iklim Sepanjang
Tahun 2016 (/index.php/news/nasional/klhkbentuk-952-kampung-iklim-sepanjangtahun-2016)
Turut Mengawal Kontribusi Indonesia Dalam
Perjanjian Iklim Dunia, Unhas Gelar Kuliah
Umum (/index.php/news/nasional/turutmengawal-kontribusi-indonesia-dalamperjanjian-iklim-dunia-unhas-gelar-kuliahumum)
Perusahaan Senjata AS Tertarik Investasi
Energi Dari Sampah di Sumsel
(/index.php/news/nasional/perusahaansenjata-as-tertarik-investasi-energi-darisampah-di-sumsel)
More in this category: Wali Kota Makassar Pastikan Makassar Bebas
Sampah Pasca Lebaran (/index.php/news/nasional/wali-kota-makassarpastikan-makassar-bebas-sampah-pasca-lebaran)
Jokowi Kerjasama
Negara-negara Asean Bahas Kebakaran Hutan
(/index.php/news/nasional/jokowi-kerjasama-negara-negara-aseanbahas-kebakan-hutan)

Anda mungkin juga menyukai