Anda di halaman 1dari 36

GLAUKOMA

KRONIS

Dr ANDRINI ARIESTI SpM


BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
RS DR M .DJAMIL / FK UNAND
PADANG
GLAUKOMA
Definisi :
Merupakan kelompok penyakit dengan
karakteristik neuropati optik yang
berhubungan dengan hilangnya
lapangan pandang dengan peninggian
Tekanan Intra Okuler ( TIO ) sebagai
faktor resiko utama.
EPIDEMIOLOGI
Secara global, Glaukoma mengenai 2% penduduk
berusia diatas 40 thn, dan 10% penduduk berusia
diatas 80 thn. 50% diantaranya mungkin tidak
terdiagnosa.
Glaukoma primer sudut terbuka terbanyak pada orang
turunan Eropa dan Afrika.
Glaukoma primer sudut tertutup terbanyak pada orang
Asia Timur.
Penyebab utama kebutaan irreversibel di seluruh dunia.
Prevalensi meningkat dengan meningkatnya umur.
Indonesia :
Angka kebutaan 1,5%
Glaukoma pada rangking ke-2 setelah
katarak.
KLASIFIKASI

Berdasarkan etiologi
Glaukoma primer
Glaukoma sekunder
Glaukoma developmental
Glaukoma absolut

Berdasarkan sudut .
- Glaukoma sudut terbuka
-Glaukoma sudut tertutup

Berdasarkan waktu terjadi :


- Glaukoma akut
-Glaukoma sub akut
-Glaukoma kronis
Patofisiologi glaukoma
Peninggian TIO bisa timbul karena
tidak seimbangnya antara produksi
akuos dan aliran akuos keluar bola
mata (outflow ) atau tingginya
tekanan vena episklera
Produksi Aqueous humor
80% disekresikan oleh pigmen epitelium
siliaris melalui proses metabolik aktif yang
tergantung pada enzim carbonic anhydrase

20% dihasilkan melalui proses pasif yaitu


ultrafiltrasi dan difusi
Fungsi Akuos Humor
Memberi tekanan di dalam bola mata
Memberi nutrisi terhadap jaringan sekitarnya
Membuang bahan yang tidak diperlukan lagi
STRUKTUR ORGAN UNTUK OUTFLOW
AKUOS:

Trabekula

Kanal Schlem

Kanal Konektor

Vena Episkleral
Trabekula
Struktur seperti ayakan
Terdiri dari tiga bagian :
uveal meshwork
korneoskleral meshwork
endothelial meshwork (juxta
canalicullar)
Patogenesis kerusakan papil
glaukomatous
Ada dua teori :
Teori iskemik peningkatan TIO
meyebabkan gangguan mikrosirkulasi
sehingga terjadi kematian serat saraf pada
optik disk,
Teori mekanik : peningkatan TIOsecara
langsung menyebabkan kerusakan pada
serat saraf retina .
N. Opticus yang glaucomatous:
Pucat
Ekscavatio
Cup Disc ratio membesar >0.6
Nasal displacement pembuluh darah
PEMERIKSAAN UNTUK DIAGNOSTIK:

Tonometri

Gonioskopi

Funduskopi/oftalmoskopi

Perimetri
TONOMETRI
Normal TIO 10 - 21 mm Hg,
tonometri adalah alat untuk mengukur
TIO

Tonometer Indentasi :
Schiotz tonometer
TONOMETRI
Applanasi :
Goldman tonometer
(GOLD STANDARD)
GONIOSCOPY
Menentukan struktur sudut
Memperkirakan lebar sudut

Struktur yang dilihat


1. Garis Schwalbe
2. Trabekula
3. Scleral Spur
4. Prosesus Iris

Sudut terbuka : poin 2,3,4 terlihat


Sudut tertutup : hanya 1 terlihat
PEMERIKSAAN OPTIC DISC
Untuk melihat N optikus
dengan memakai
oftalmoskop
PEMERIKSAAAN VISUAL FIELD

Teknik Konfrontasi
Perimetri Manual / Automatik
Automated Perimetry
GLAUKOMA KRONIS

Glaukoma kronis dapat dibagi :


1. Glaukoma kronis Primer adalah glaukoma
yang timbul dengan sendirinya pada orang
yang dengan bakat glaukoma ( glaukoma
primer sudut terbuka )
2. Glaukoma kronis sekunder glaukoma yang
timbul sebagai penyulit penyakit mata lain
baik yang sedang ataupun yang pernah
diderita serta penyakit sistemik.
GLAUKOMA PRIMER SUDUT TERBUKA :

Karakteristik :
Khronik
Slowly progresif
Tidak sakit
Bilateral tapi bisa tidak simetris
TIO >21 mmhg
Gonioskopi Sudut COA terbuka
Kerusakkan nervus optikus yang
glaucomatous
Kehilangan lapang pandang yang
karakteristik
Tidak ada tanda glaukoma sekunder
atau penyakit lain yg menyebabkan
optik neuropati
Pathogenesis:

Hambatan aliran akuos melalui trabekular


meshwork, karena :
1.-Penebalan dari lamelar trabekula
(mengurangi
2. ukuran pori pori trabekular).
3.-Berkurangnya jumlah lapisan sel trabekula.
4.-Meningkatnya material ekstraseluler pada
rongga
5. trabekular meshwork.
FAKTOR RESIKO :

TIO tinggi
Umur biasanya terjadi diatas usia 40
th
Genetik Glaukoma merupakan
penyakit yang diturunkan
Bangsa kulit berwarna lebih banyak
Miopia,
Penyakit vascular sistemikdiabetes,
hipertensi dan penyakit pembuluh darah .
Gejala dan tanda klinis
Tanpa gejala sampai timbul kerusakan
pencuri penglihatan
Mata terasa pegal , kadang kadang pusing.
Rasa tak nyaman atau mata cepat lelah .
Pemeriksaan
Tajam penglihatan sentral bisa normal
Gambaran bola mata normal ,
Pemeriksaan tekanan bola mata > 21 mmhg
Pemeriksaan funduskopi : rasio C/D 0,6 atau
lebih
Gonioskopi sudut bilik depan mata terbuka
Pemeriksaan lapangan pandang
menyempit
Untuk Menegakkan Diagnosa ( 3 faktor) :
Level TIO ( Normal 10-21 mmhg )
Kelainan N.Optik
Visual field Loss

Dua dari 3 gejala diatas, harus ada :


TIO dan perobahan optik disc
Kelainan optik disk dan perubahan
visual field tanpa adanya TIO
Manajemen Glaukoma primer sudut
terbuka;
1. Medikamentosa :
First line drugs; - Beta Bloker,
-
Prostaglandin analog
2. Laser prosedure : Laser
trabekuloplasty
3. Operasi Filtrasi : trabekulektomi
Prinsip terapi
Kerusakan syaraf optik yang disebabkan
glaukoma bersifat irreversibel
Prinsip terapi adalah menurunkan TIOsampai
batas normal dengan obat obatan atau bedah
dengan tujuan mempertahankan kondisi saat
itu.
Tujuan penurunan TIO adalah untuk
menghambat progresifitas kerusakan saraf
optik dan kelainan lapangan pandang.
PRINSIP TERAPI
Tekanan intra okuler diturunkan dengan obat
obatan secara bertahap dengan :
Memakai 1 macam obat topikal
misalnya Timolol 0,25% -0,50% dua kali sehari
Bila dengan obat pertama TIO yang diharapkan
belum tercapai dapat ditambah dengan obat lain ,
maksimal sampai 3 macam obat tetes.
Apabila tekanan lebih dari 30 mmhg dapat
diberikan terapi sistemik dengan carbonik
anhidrase inhibitor dengan dosis 125 mg 4x sehari
, harus disertai pemberian obat preparat kalium.
Bila dengan terapi medikamentosa belum
memberikan hasil yang memuaskan
sebaiknya dipertimbangkan untuk terapi
bedah .
Trabekulektomi merupakan pilihan pada
glaukoma primer sudut terbuka .
OBAT OBAT YANG MENURUNKAN
PRODUKSI AKUOS HUMOR
Carbonic anhydrase inhibitor
acetazolamide 250 mg oral 4x sehari
dorzolamide eye drop 3 x sehari,
Beta-adrenergic antagonist:
beta-blocker (timolol maleat 0.25-0.5%) 2x
sehari
betaxolol 0.25% - 0.5% 2x sehari.
OBAT ANTI GLAUKOMA YANG LAIN
Parasympathomimetic agents:
pilocarpin eye drop 2-4%, 2-6 x / hari

Prostaglandin analog untuk meningkatkan


uveoscleral outflow:
latanoprost eye drop 1 x sehari pada malam
hari.
Hyperosmotic agents
glycerol 50% 1-2 ml/kg bb,
manitol 20% 1.5-3 ml/kg bb.
PROGNOSIS
Prognosis baik jika ditemukan pada stadium
dini.
TIO terkontrol secara adekuat oleh obat atau
tindakan bedah
Kepatuhan pasien untuk kontrol TIO dan
kepatuhan memakai obat
Penemuan kasus glaukoma pada keluarga .
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai